All Chapters of Ksatria Pengembara Season 2: Chapter 691 - Chapter 700

2578 Chapters

131. Bagian 15

Wuuuttt!!! Wuuuttt!!!Tiba-tiba saja sosok Bintang sudah berada disebelah kiri Rahib Attadattha dan langsung melancarkan serangan dahsyatnya.Bleeepppp!!!Kali ini sosok Rahib Attadattha yang menghilang dari hadapan Bintang, dan ;Wuuuttt!!!Sosok Rahib Attadattha muncul dari arah sebelah kanan Bintang dan melancarkan serangan gelembung energinya.Bleeepppp!!!Sosok Bintang kembali menghilang dari hadapan Rahib Attadattha, dan ;Wuuuttt!!!Bintang kembali melancarkan serangannya dan secara bergantian kedua sosok digdaya ini seling menghilang dari pandangan, lalu kemudian menyerang, dan hal ini terus terjadi diberbagai tempat, hingga pertarungan keduanya sangat sulit untuk dilihat oleh pandangan, karena terkadang keduanya menghilang dan muncul diberbagai tempat tanpa bisa ditebak dimana kemunculan berikutnya akan terjadi.Buuummm!!! Buuummm!!! Buuummm!!!Puncaknya, ledakan dahsyat terjadi di dalam medan ener
Read more

131. Bagian 16

Angin berhembus dengan kencang, mengibarkan pakaian keduanya, baik Bintang maupun Rahib Attadattha terlihat masih saling pandang satu sama lain, seakan saling mengukur kemampuan masing-masing, tapi tidaklah demikian. Dari tubuh keduanya terpancar kekuatan tenaga dalam dahsyat masing-masing. Rahib Attadattha mengangkat kedua telapak tangannya membentuk mudra. Plashhh...!!! Kedua tangan Rahib Attadattha terlihat langsung memancarkan cahaya kuning keemasan yang begitu terang, seiring dengan terangkatnya sosok Rahib Attadattha keudara. Inilah jurus pertama dari Tapak Budha. “Sinar Sang Budha Menyeruak”. Bintangpun tak tinggal diam melihat hal itu. Bintang langsung mengangkat tangan kanannya kearah langit. Zzgggghhh...!!! Zzgggghhh...!!! Telapak tangan kanan Bintang sudah mengeluarkan kilatan-kilatan cahaya petir. Inilah jurus Cakra petir Tunggal milik Bintang, rupanya Bintang menggunakan jurus cakra petirnya sela
Read more

131. Bagian 17

Bintangpun terlihat mengalami luka dalam yang tidak ringan, tapi melihat sosok Rahib Attadattha yang sepertinya akan melakukan serangan lagi, Bintangpun tak tinggal diam.Rahib Attadattha terus melantunkan sutra sucinya. Tiba-tiba saja satu demi satu sosok bayangan budha menjelma diatas kepala Rahib Attadattha.“Dharma Budha Tak Terhingga..heaaa..!”. tiba-tiba saja Rahib Attadattha mengeluarkan teriakan keras diiringi dengan melayangnya sosok Rahib Attadattha ke arah Bintang, belasan sosok Budha yang menjelma ikut mengiringi sosok Rahib Attadattha.Melihat jurus ampuh yang dikeluarkan Rahib Attadattha, Bintangpun kembali merapal jurus cakra petirnya yang dahsyat.“Naga Halilintar...hheaa..!”Wuuusshhh..!!!Dengan jurus Naga Halilintarnya, Bintang ikut melesat keatas, halilintar berbentuk seekor naga raksasa ikut melesat keatas mengiringi tubuh Bintang. Keduanya saling melesat satu s
Read more

131. Bagian 18

“Kakak!” ucap Gye setengah berlari kearah Bintang.“Kakak tidak apa-apa?” tanya Gye khawatir.“Aku tidak apa-apa Gye.. Jangan khawatir” ucap Bintang tersenyum. Gye terlihat menarik nafas lega mendengar hal itu.Sementara itu Rahib Anathadika sendiri sudah mendekati Rahib Attadattha.“Kakak ke-2... Bagaimana keadaanmu?” tanya Rahib Anathadika dengan nada khawatir.“Tenagaku terkuras habis karena mengerahkan jurus Memutar Ruang dan Waktu tadi” ucap Rahib Anathadika lagi.Sementara itu Bintang dan Gye sudah tampak berjalan kearah Rahib Attadattha dan Rahib Anathadika.“Izinkan saya untuk membantu rahib memulihkan tenaga” ucap Bintang setelah berada dekat diantara keduanya.Rahib Attadattha terlihat terdiam, sementara Gye dan Rahib Anathadika menatap kearahnya, menantikan jawaban Rahib Attadattha.“Terima kasih Ksatria Pengembara, tapi aku
Read more

131. Bagian 19

“Oh ya, satu hal lagi yang ingin kutanyakan?” ucap Rahib Attadattha lagi. “Apakah kau benar-benar mencintai adik ke-9 ku ini, Ksatria Pengembara?” sambung Rahib Attadattha lagi hingga membuat wajah Bintang berubah, bahkan wajah Gyepun ikut berubah mendengarnya. Gye mengalihkan pandangannya kearah Bintang seakan menantikan jawaban Bintang.“Ya... aku sangat mencintai dan menyayangi Gye melebihi rasa cinta dan sayangku pada diriku sendiri rahib” jawab Bintang tersenyum kearah Gye. Gye ikut tersenyum mendengar jawaban Bintang.Sementara Rahib Attadattha terlihat menarik nafas panjang mendengar hal itu. Lalu pandangannya beralih kearah Gye.“Adik ke-9, apakah kau benar-benar mencintainya?” tanya Rahib Attadattha lagi kepada Gye.“Benar kakak ke-2, Gye sangat mencintai dan menyayangi suami Gye, lebih dari Gye mencintai dan menyayangi diri Gye sendiri” jawab Gye dengan cepat dan mantap tanpa keraguan.
Read more

132. Dalai Lama

Tok...! Tok...! Tok...!Sebuah ketukan terdengar perlahan didepan pintu sebuah kamar yang ada disebuah penginapan. Di dalam kamar terlihat sesosok wanita cantik jelita terlihat tengah menghias dirinya didepan sebuah cermin besar yang ada dihadapannya. Melihat raut wajah jelita dan senyum manis madu yang selalu mengembang dibibirnya, dia tak lain adalah Gye atau sekarang yang lebih dikenal sebagai Bidadari Ulat Sutra. Gye menghentikan tindakannya menghias diri saat mendengar ketukan dipintu kamarnya.“Pasti kak Bintang”. ucap Gye dengan wajah tersenyum gembira, dengan cepat Gye bangkit dari meja riasnya dan segera melangkah ke pintu, dan ;Kreakkk....!Pintu kamar terbuka dan Gye langsung tersenyum saat melihat sosok Bintang yang kini telah berdiri dihadapannya. Sementara itu Bintang yang kini berada tepat didepan sosok Gye yang sudah tersenyum dihadapannya, Bintang terpesona melihat sosok Gye yang malam itu sangat cantik dari biasanya, Gye tam
Read more

132. Bagian 2

Malam masih berjalan panjang, sementara itu dijalan kota masih terlihat beberapa orang berlalu lalang dengan tujuannya masing-masing. Kota kecil itu tidak terlalu ramai penduduknya sehingga pada malam hari juga tidak terlalu ramai orang yang beraktifitas diluar, hanya beberapa saja yang terlihat masih berada diluar rumah.Sementara itu didalam sebuah kamar, dimana menjadi tempat menginapnya Bintang dan Gye, terlihat sosok Gye yang masih terbaring lemas dengan memeluk dada bidang Bintang, keduanya masih terlihat terpejam dengan berusaha mengatur nafas masing-masing yang terlihat memburu. Bintang sendiri, walaupun dengan mata yang masih terpejam, terlihat meraih selimut yang ada didekat mereka, lalu dengan lembut Bintang menarik selimut itu menutupi tubuh keduanya yang bugil. Gye yang merasakan hal itu, membuka kedua matanya dan kemudian tersenyum madu melihat selimut yang menyelimuti dirinya dan Bintang, Gye kemudian mengangkat wajahnya dan menatap kearah Bintang yang masih te
Read more

132. Bagian 3

LHASA adalah ibu kota tradisional Tibet dan ibu kota Wilayah Otonomi Tibet. Lhasa terletak pada ketinggian sekitar 3.650 m dan mempunyai penduduk berjumlah 400.500 jiwa, di mana 81,6% berasal dari suku Tibet dan 17% dari suku Han. Lhasa juga adalah tempat tinggal bagi Dalai Lama. Dari sudut mana pun di kota Lhasa, satu bangunan yang akan memenuhi sudut mata adalah Istana Potala. Istana megah berdinding putih ini menjulang di antara rumah-rumah kayu khas Tibet. Istana Potala adalah rumah Dalai Lama sebagai pemimpin negeri Tibet.Istana Potala merupakan sebuah bangunan istana tertinggi didunia. Istana potala berada di 4.900 m diatas permukaan laut, dengan ketinggian tersebut, tak heran jika istana tersebut juga dikenal dengan istana diatas awan.Istana potala merupakan tepat suci umat buddha di kota Lahasa, Tibet. Istana potala tampak megah dengan 13 tingkat dan lebih dari 1.000 ruangan, sungguh menakjubkan bila dilihat dari kejauhan, dan ini pula yang
Read more

132. Bagian 4

Rupanya Gye keluar cukup lama, sehingga Bintang yang tengah menunggu sendiri dikamar sampai ketiduran karena rasa ngantuk yang menyerang. Hingga ;Tok ! Tok ! Tok !Bintang terbangun saat terdengar suara ketukan dari luar pintu kamarnya. Dari desah nafas yang terdengar dari luar pintu kamar, Bintang yakin kalau sosok itu adalah Gye. Bintang segera bangkit dan berjalan menuju pintu.Kreaakkk !Bintang membuka pintu kamar.BINTANG melongo di pintu, memelototi Gye yang berdiri di depannya. Malam itu, Gye berubah. Gye yang anggun dan terkesan baik-baik sedang tidak hadir. Sebagai gantinya… Gye tampil beda. Dia memakai gaun mini ketat berbahan satin berwarna hitam yang panjangnya tidak sampai menutupi setengah pahanya, sehingga memperlihatkan stocking jala hitam yang membungkus kedua kakinya. Di atas pinggang, gaun mini itu mendesak sepasang payudara Gye sampai nyaris tumpah ke luar, sementara pundaknya terbuka.Kebetulan warna kulit Gye p
Read more

132. Bagian 5

ISTANA POTALA, sebuah istana megah dengan desain arsitektur yang sangat mengagumkan. Bersama Gye, kini keduanya sudah berada didepan pintu gerbang utama, untung saja Gye sudah mengenakan kembali caping tirainya hingga murid-murid Aliran Jalan Menuju Nirwana tidak ada mengenalinya. Tapi tetap, sosok Gye yang begitu anggun menjadi pusat perhatian para rahib-rahib muda ditempat itu.Para rahib-rahib muda pejaga pintu gerbang utama segera menanyakan keperluan Bintang.“Kami ingin menemui Rahib Attadattha dan Rahib Anathadika” ucap Bintang tegas dan lembut hingga membuat wajah-wajah rahib-rahib muda yang ada dihadapan Bintang tampak berubah.“Maaf tuan pendekar, apa tuan pendekar sudah memiliki janji dengan Kakak ke-2 dan Kakak ke-3 kami ?” tanya salah seorang rahib muda lagi.“Sudah. Kami sudah membuat janji untuk bertemu.” ucap Bintang cepat.“Kalau begitu silahkan tuan dan nyonya pendekar tunggu disi
Read more
PREV
1
...
6869707172
...
258
DMCA.com Protection Status