Semua Bab Ksatria Pengembara Season 2: Bab 671 - Bab 680

2578 Bab

130. Bagian 12

“Kau tau, apa yang paling menyedihkan bagi seorang pendekar?” tanya Bintang tiba-tiba, sehingga membuat Monster Tua Rasi Bintang bingung. “Kehilangan tenaga dan ilmunya.. Itulah yang kau lakukan selama ini kepada banyak orang” sambung Bintang lagi.“Hehehe... Itulah kehebatan Ilmu Penghisap Bintangku yang tidak ada bandingannya dijagat didunia persilatan” ucap Monster Tua Rasi Bintang lagi tertawa terkekeh.“Sekarang, kau akan merasakan hal itu.. Bagaimana rasanya menjadi seorang biasa tanpa ilmu dan kesaktian” ucap Bintang lagi tegas dan tajam hingga membuat tawa kekeh diwajah Monster Tua Rasi Bintang hilang, wajah Monster Tua Rasi Bintang terlihat berubah.Monster Tua Rasi Bintang dengan cepat menggenggam erat kedua tangannya, dicoba untuk menyalurkan tenaga dalamnya dan wajah Monster Tua Rasi Bintang mulai berubah. Semakin lama semakin terlihat perub
Baca selengkapnya

130. Bagian 13

DARI tempat Walikota Shannan yang menghebohkan, kita melompat kesuatu tempat yang cukup jauh, dimana Abigail sudah membawa sosok Gye yang pingsan kembali ketempat penginapan. Tempat dimana Bintang dan Abigail pernah menginap berdua memadu kasih.Dengan kemampuan sihirnya, sungguh sangatlah mudah bagi Abigail untuk menyadarkan Gye dari keadaan pingsannya.“Ughhh..!” erang lembut terdengar dari bibir Gye yang indah seiring dengan tersadarnya sosok Gye dari pingsannya. Gye mencoba membuka kedua matanya, tapi kembali terpejam karena rasa pusing dikepalanya, sambil memejamkan kedua matanya, Gye mencoba mengingat apa yang telah terjadi. Gye masih ingat beberapa saat sebelum pernikahan dilaksanakan, Gye tiba-tiba saja merasakan kepalanya pusing dan dunia seakan berputar-putar dikepalanya hingga akhirnya membuat Gye tak sadarkan diri.Sejenak Gye menyadari kalau saat ini tubuhnya sudah berada diatas sebuah kasur empuk yang menurut dugaan Gye, dirinya saat in
Baca selengkapnya

130. Bagian 14

Gye bangkit duduk dari tempat tidurnya, Gye terlihat langsung mengambil sikap meditasi. Gye mencoba menyalurkan hawa sakti ulat sutranya kesekujur tubuhnya, tapi tetap tak bisa, entah apa yang dilakukan Monster Tua Rasi Bintang terhadap dirinya, sehingga Gye merasakan ilmu ulat sutra miliknya tidak bisa digunakan.Sejak berada didalam penjara didalam Aliran Rasi Bintang, Gye sudah tidak bisa lagi menggunakan tenaga dalam dan ilmu ulat sutranya, Gye bukan tidak menyadari kalau ilmu ulat sutranya sudah dicuri oleh Monster Tua Rasi Bintang dengan Ilmu Penghisap Bintangnya. Setelah beberapa kali mencoba dan terus gagal, akhirnya Gye menyerah dan menarik nafas panjang, putus asa dengan segala usahanya.Dhuer !!Kembali terdengar suara guntur menggelegar dengan kerasnya seiring dengan angin keras yang membuka daun pintu jendela kamar tersebut, terlihat diluar hujan turun dengan derasnya membasahi
Baca selengkapnya

130. Bagian 15

Gyepun segera mengambil sikap meditasi, sementara Bintang duduk membelakangi punggung Gye, lalu ;Tappp ! Tappp !Bintang menempelkan kedua telapak tangannya dipunggung Gye. Bintang menutup matanya, sementara Gye juga tampak menutup kedua matanya dan mulai berkonsentrasi.Tak seberapa lama, Bintang akhirnya membuka kedua matanya dan menarik kembali ke kedua tangannya. Gye ikut mengakhiri meditasinya.“Bagaimana kak?” tanya Gye cepat.“Sepertinya monster tua itu telah menyumbat saluran-saluran energi ditubuh Gye, sehingga Gye tidak bisa menggunakan ilmu ulat sutra” ucap Bintang, tapi sudah cukup Gye untuk menarik nafas lega mendengar hawa sakti ulat sutranya masih ada didalam tubuhnya.“Apakah.. Gye masih bisa menggunkan hawa sakti ulat sutra kak?” tanya Gye lagi. Bintang tersenyum mendengar hal itu.“Tentu saja bisa Gye.. Hal seperti ini mudah bagi kakak” ucap
Baca selengkapnya

130. Bagian 16

Pagi datang, sinar matahari masuk dari celah-celah jendela kamar penginapan yang terbuka. Keramaian mulai terlihat dijalan-jalan.“Uggghhh !” sebuah erangan lembut terdengar dari atas sebuah peraduan. Sesosok wanita tampak tengah tidur tertelungkup diatas sebuah kasur, tubuhnya yang putih mulus terlihat jelas karena selimut yang menyelimuti dirinya hanya menutupi dari pinggang kebawah, hingga kulit punggungnya terlihat dengan jelas, begitu mulus tanpa cela.Wanita cantik jelita ini tampak berusaha membuka kedua matanya, tapi kembali dipejamkannya karena silau akan sinar mentari yang menerpa kedua matanya dari luar jendela. Untuk beberapa saat, wanita jelita ini tampak berusaha menyesuaikan pandangan matanya. Meski jelas-jelas kelihatan kalau baru saja bangun tidur, namun raut wajah wanita ini benar-benar membuat jantung setiap pria berdegup keras. Wajahnya demikian cantik dan memancarkan pesona luar biasa. Dia tak lain adalah Gye.“Ugghhh...!&r
Baca selengkapnya

130. Bagian 17

Gye lalu mengangkat wajahnya dan menatap kearah Bintang. Wajah Bintang masih tersenyum balas menatap kearah Gye. Tangan Bintang terangkat dan membelai lembut wajah jelita Gye.“Gye ingin tanya sesuatu kak?” tanya Gye tiba-tiba.“Iya Gye, mau tanya apa?”“Siapa Abigail itu kak ? kenapa dia memanggil kakak dengan sebutan ketua?” tanya Gye kepada Bintang. Lagi-lagi Bintang tersenyum mendengar hal itu. Dengan menarik nafas panjang, Bintangpun akhirnya menceritakan tentang 9 Dewa Pelindung, tapi tentu saja Bintang tak menceritakan tentang asal usul dirinya kepada Gye.Mendengar profil 9 Dewa Pelindung, wajah Gye langsung berubah, Gye sungguh tak menyangka kalau Bintang memiliki para pengikut yang sangat hebat-hebat, belum lagi istri-istri Bintang yang lain yang rata-rata memiliki kemampuan hebat. Gye semakin tak habis pikir dengan sosok Bintang.“Abigaillah yang datang untuk menolong kakak sehi
Baca selengkapnya

131. Ilmu Pembasuh Sumsum

Sore itu, seekor kuda dipacu dengan cepat menusuri jalan setapak disebuah hutan, diatasnya tampak duduk sepasang muda-mudi, duduk didepan adalah sosok lelaki muda tampan, sedangkan dibelakang sosok wanita berwajah cantik jelita yang tampak dengan eratnya memeluk tubuh lelaki muda tampan yang ada didepannya. Menilik wajah dan penampilan keduanya, mereka tak lain adalah Bintang dan Gye adanya.Saat ini Bintang dan Gye sedang menuju ke Aliran Rasi Bintang untuk membebaskan kakak ke-2 Gye, Rahib Attadattha, untuk tiba di Aliran Rasi Bintang yang berupa sebuah perkampungan tersebut, Bintang dan Gye harus melewati sebuah lembah terjal yang kini membentang dihadapan Gye dan Bintang. Bintang menghentikan langkah kudanya, lalu memperhatikan jalan terjal yang ada dihadapannya, meleset sedikit saja akan jatuh kedalam jurang.“Lanjut?” tanya Bintang kearah Gye yang ada dibelakangnya. Gye merenggangkan pelukannya mendengar pernyataan Bintang, lalu dito
Baca selengkapnya

131. Bagian 2

Senja menghiasi cakrawala, ufuk kemerahan terlihat menghias mengiringi terbenamnya matahari, sekelompok burung tampak terbang kembali kesarangnya dan segerombol kelelawar tampak baru saja keluar dari sarangnya, diantara ratusan burung dan kelelawar itu terlihat sesosok kuda terbang yang melintasi langit diketinggian. Diatasnya terlihat sosok Bintang dan Gye yang tengah mengamati keadaan dibawahnya. Dengan sama-sama menggunakan ajian mata dewa, Bintang dan Gye dapat melihat dengan jelas keadaan dibawah mereka.“Disana kak!” tunjuk Gye kearah suatu tempat, Bintang segera ikut mengalihkan pandangannya kearah yang ditunjuk Gye. Kini Bintang dapat melihat sebuah perkampungan yang cukup ramai penghuninya, kini Bintang baru menyadari ucapan Gye tentang Aliran Rasi Bintang yang lebih mirip sebuah perkampungan daripada sebuah aliran yang biasanya menempati sebuah bangunan. Bintang terlihat mengamati semuanya, hingga tiba-tiba saja pandangan Bintang mengar
Baca selengkapnya

131. Bagian 3

Malam datang. Suasana sunyi begitu terasa, nyala api unggun yang tidak terlalu besar terlihat diatas bukit yang menjadi tempat bermalamnya Rahib Anathadika, Gye dan Bintang. Ketiganya tampak duduk didekat api unggun tersebut.“Jadi begitulah ceritanya kak.. Kenapa Gye dan suami Gye bisa ada disini” ucap Gye menceritakan kepada Rahib Anathadika tentang peristiwa yang terjadi di kota Shannan, sepanjang Gye menceritakan kisahnya, wajah Rahib Anathadika terlihat masih tetap tenang mendengarkan. Sementara Bintang juga hanya diam mendengarkan.“Licik sekali monster tua itu! diam-diam sudah membawa adik ke-9 ke shannan” ucap Rahib Anathadika dengan geram. Karena memang sejak pergi meninggalkan kakak ke-2 untuk ditawan di Aliran Rasi Bintang, Rahib Anathadika tidak pernah benar-benar pergi meninggalkan tempat itu, Rahib Anathadika terus mengawasi tempat itu untuk mencari kesempatan menolong kakak ke-2nya.“Besok kita serang Ali
Baca selengkapnya

131. Bagian 4

Rahib Anathadika terlihat kembali menatap kearah Gye. “Adik ke-9 kenapa bisa kemari?” tanya Rahib Anathadika lagi.“Tentu saja ingin menyelamatkan kakak ke-2, kakak ke-3” ucap Gye dengan semangat. Rahib Anathadika tersenyum dan mengangguk mendengar hal itu. Walau saat ini hubungan mereka sedang tidak baik, tapi rasa persaudaraan diantara mereka tetap terpatri didiri masing-masing.“Jadi kapan kita menyerang markas mereka adik ke-9?” tanya Rahib Anathadika kepada Gye, Gye bingung tak tau harus menjawab apa, lalu mengalihkan pandangannya kearah Bintang. Rahib Anathadika ikut mengalihkan pandangannya kearah Bintang.“Sebaiknya kita serang mereka disaat pagi-pagi sekali.. Biar memberikan efek kejut kepada mereka!” jawab Bintang lagi hingga membuat Gye dan Rahib Anathadika terlihat menganggukkan kepalanya.“Jika memang Monster Tua Rasi Bintang sudah dibereskan, berarti kita hanya perlu mengkhawatirkan dua a
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6667686970
...
258
DMCA.com Protection Status