Share

130. Bagian 15

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Gyepun segera mengambil sikap meditasi, sementara Bintang duduk membelakangi punggung Gye, lalu ;

Tappp ! Tappp !

Bintang menempelkan kedua telapak tangannya dipunggung Gye. Bintang menutup matanya, sementara Gye juga tampak menutup kedua matanya dan mulai berkonsentrasi.

Tak seberapa lama, Bintang akhirnya membuka kedua matanya dan menarik kembali ke kedua tangannya. Gye ikut mengakhiri meditasinya.

“Bagaimana kak?” tanya Gye cepat.

“Sepertinya monster tua itu telah menyumbat saluran-saluran energi ditubuh Gye, sehingga Gye tidak bisa menggunakan ilmu ulat sutra” ucap Bintang, tapi sudah cukup Gye untuk menarik nafas lega mendengar hawa sakti ulat sutranya masih ada didalam tubuhnya.

“Apakah.. Gye masih bisa menggunkan hawa sakti ulat sutra kak?” tanya Gye lagi. Bintang tersenyum mendengar hal itu.

“Tentu saja bisa Gye.. Hal seperti ini mudah bagi kakak” ucap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   130. Bagian 16

    Pagi datang, sinar matahari masuk dari celah-celah jendela kamar penginapan yang terbuka. Keramaian mulai terlihat dijalan-jalan.“Uggghhh !” sebuah erangan lembut terdengar dari atas sebuah peraduan. Sesosok wanita tampak tengah tidur tertelungkup diatas sebuah kasur, tubuhnya yang putih mulus terlihat jelas karena selimut yang menyelimuti dirinya hanya menutupi dari pinggang kebawah, hingga kulit punggungnya terlihat dengan jelas, begitu mulus tanpa cela.Wanita cantik jelita ini tampak berusaha membuka kedua matanya, tapi kembali dipejamkannya karena silau akan sinar mentari yang menerpa kedua matanya dari luar jendela. Untuk beberapa saat, wanita jelita ini tampak berusaha menyesuaikan pandangan matanya. Meski jelas-jelas kelihatan kalau baru saja bangun tidur, namun raut wajah wanita ini benar-benar membuat jantung setiap pria berdegup keras. Wajahnya demikian cantik dan memancarkan pesona luar biasa. Dia tak lain adalah Gye.“Ugghhh...!&r

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   130. Bagian 17

    Gye lalu mengangkat wajahnya dan menatap kearah Bintang. Wajah Bintang masih tersenyum balas menatap kearah Gye. Tangan Bintang terangkat dan membelai lembut wajah jelita Gye.“Gye ingin tanya sesuatu kak?” tanya Gye tiba-tiba.“Iya Gye, mau tanya apa?”“Siapa Abigail itu kak ? kenapa dia memanggil kakak dengan sebutan ketua?” tanya Gye kepada Bintang. Lagi-lagi Bintang tersenyum mendengar hal itu. Dengan menarik nafas panjang, Bintangpun akhirnya menceritakan tentang 9 Dewa Pelindung, tapi tentu saja Bintang tak menceritakan tentang asal usul dirinya kepada Gye.Mendengar profil 9 Dewa Pelindung, wajah Gye langsung berubah, Gye sungguh tak menyangka kalau Bintang memiliki para pengikut yang sangat hebat-hebat, belum lagi istri-istri Bintang yang lain yang rata-rata memiliki kemampuan hebat. Gye semakin tak habis pikir dengan sosok Bintang.“Abigaillah yang datang untuk menolong kakak sehi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   131. Ilmu Pembasuh Sumsum

    Sore itu, seekor kuda dipacu dengan cepat menusuri jalan setapak disebuah hutan, diatasnya tampak duduk sepasang muda-mudi, duduk didepan adalah sosok lelaki muda tampan, sedangkan dibelakang sosok wanita berwajah cantik jelita yang tampak dengan eratnya memeluk tubuh lelaki muda tampan yang ada didepannya. Menilik wajah dan penampilan keduanya, mereka tak lain adalah Bintang dan Gye adanya.Saat ini Bintang dan Gye sedang menuju ke Aliran Rasi Bintang untuk membebaskan kakak ke-2 Gye, Rahib Attadattha, untuk tiba di Aliran Rasi Bintang yang berupa sebuah perkampungan tersebut, Bintang dan Gye harus melewati sebuah lembah terjal yang kini membentang dihadapan Gye dan Bintang. Bintang menghentikan langkah kudanya, lalu memperhatikan jalan terjal yang ada dihadapannya, meleset sedikit saja akan jatuh kedalam jurang.“Lanjut?” tanya Bintang kearah Gye yang ada dibelakangnya. Gye merenggangkan pelukannya mendengar pernyataan Bintang, lalu dito

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   131. Bagian 2

    Senja menghiasi cakrawala, ufuk kemerahan terlihat menghias mengiringi terbenamnya matahari, sekelompok burung tampak terbang kembali kesarangnya dan segerombol kelelawar tampak baru saja keluar dari sarangnya, diantara ratusan burung dan kelelawar itu terlihat sesosok kuda terbang yang melintasi langit diketinggian. Diatasnya terlihat sosok Bintang dan Gye yang tengah mengamati keadaan dibawahnya. Dengan sama-sama menggunakan ajian mata dewa, Bintang dan Gye dapat melihat dengan jelas keadaan dibawah mereka.“Disana kak!” tunjuk Gye kearah suatu tempat, Bintang segera ikut mengalihkan pandangannya kearah yang ditunjuk Gye. Kini Bintang dapat melihat sebuah perkampungan yang cukup ramai penghuninya, kini Bintang baru menyadari ucapan Gye tentang Aliran Rasi Bintang yang lebih mirip sebuah perkampungan daripada sebuah aliran yang biasanya menempati sebuah bangunan. Bintang terlihat mengamati semuanya, hingga tiba-tiba saja pandangan Bintang mengar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   131. Bagian 3

    Malam datang. Suasana sunyi begitu terasa, nyala api unggun yang tidak terlalu besar terlihat diatas bukit yang menjadi tempat bermalamnya Rahib Anathadika, Gye dan Bintang. Ketiganya tampak duduk didekat api unggun tersebut.“Jadi begitulah ceritanya kak.. Kenapa Gye dan suami Gye bisa ada disini” ucap Gye menceritakan kepada Rahib Anathadika tentang peristiwa yang terjadi di kota Shannan, sepanjang Gye menceritakan kisahnya, wajah Rahib Anathadika terlihat masih tetap tenang mendengarkan. Sementara Bintang juga hanya diam mendengarkan.“Licik sekali monster tua itu! diam-diam sudah membawa adik ke-9 ke shannan” ucap Rahib Anathadika dengan geram. Karena memang sejak pergi meninggalkan kakak ke-2 untuk ditawan di Aliran Rasi Bintang, Rahib Anathadika tidak pernah benar-benar pergi meninggalkan tempat itu, Rahib Anathadika terus mengawasi tempat itu untuk mencari kesempatan menolong kakak ke-2nya.“Besok kita serang Ali

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   131. Bagian 4

    Rahib Anathadika terlihat kembali menatap kearah Gye. “Adik ke-9 kenapa bisa kemari?” tanya Rahib Anathadika lagi.“Tentu saja ingin menyelamatkan kakak ke-2, kakak ke-3” ucap Gye dengan semangat. Rahib Anathadika tersenyum dan mengangguk mendengar hal itu. Walau saat ini hubungan mereka sedang tidak baik, tapi rasa persaudaraan diantara mereka tetap terpatri didiri masing-masing.“Jadi kapan kita menyerang markas mereka adik ke-9?” tanya Rahib Anathadika kepada Gye, Gye bingung tak tau harus menjawab apa, lalu mengalihkan pandangannya kearah Bintang. Rahib Anathadika ikut mengalihkan pandangannya kearah Bintang.“Sebaiknya kita serang mereka disaat pagi-pagi sekali.. Biar memberikan efek kejut kepada mereka!” jawab Bintang lagi hingga membuat Gye dan Rahib Anathadika terlihat menganggukkan kepalanya.“Jika memang Monster Tua Rasi Bintang sudah dibereskan, berarti kita hanya perlu mengkhawatirkan dua a

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   131. Bagian 5

    “Oh ya kakak ke-3, bolehkah Gye meminta tolong?” tanya Gye seraya menatap kearah Rahib Anathadika. “Bisakah kakak ke-3 menerawang, siapa sebenarnya suami Gye itu?” sambung Gye lagi, kali ini Rahib Anathadika mengalihkan pandangannya kearah Gye, padahal buta..hehehe..“Memangnya kenapa adik ke-9?” tanya Rahib Anathadika bingung.“Gye merasa kak Bintang ini bukanlah seorang manusia” ucap Gye.“Maksudmu?”“Mungkin saja, kak Bintang adalah seorang dewa yang turun kedunia” ucap Gye hingga membuat paras Rahib Anathadika berubah mendengarnya.“Bagaimana kau bisa menyimpulkan seperti itu adik ke-9, apa yang berbeda dengannya?” tanya Rahib Anathadika.“Kalau soal kesaktian, memang kuakui suami itu tiada duanya.. nama besar Ksatria Pengembara sudah kita dengar tentang kehebatannya dalam menghancurkan Sekte Budha Hidup. Apalagi suamimu itu pernah membuatk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   131. Bagian 6

    Angin semilir bertiup perlahan, menyapu tubuh Bintang dan Gye yang sudah kembali mengenakan pakaian mereka kembali. Gye tampak menjatuhkan dirinya dengan manja dipangkuan Bintang yang tengah menyandarkan dirinya dibatang pohon.“Sekarang kakak akan menceritakan tentang siapa sebenarnya diri kakak kepada Gye” ucap Bintang menarik nafas panjangnya. Gye menatap Bintang dengan penuh perhatian, siap mendengar cerita Bintang.Bintang menceritakan tentang siapa dirinya sebenarnya kepada Gye dan secara perlahan wajah Gye mulai berubah, semakin jauh cerita Bintang tentang dirinya semakin berubah wajah Gye mendengarnya, tapi Gye tetap diam mendengarkan walau banyak sekali pertanyaan yang ingin ditanyakan, tapi Gye masih menunggu Bintang selesai bercerita, sangking ingin konsetrasinya mendengarkan cerita Bintang, Gye sampai bangkit dari pangkuan Bintang, lalu duduk dihadapan Bintang menatap dan mendengarkan cerita Bintang dengan seksama. Sampai Bintang selesai berceri

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status