Semua Bab Ksatria Pengembara Season 2: Bab 641 - Bab 650

2578 Bab

128. Bagian 11

Bintangpun kembali mengerahkan jurus Telapak Bayangannya, dan ;Wuuuttt! Wuuuttt! Wuuuttt! Wuuuttt!Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar !Kembali puluhan ledakan terjadi diudara, akibat pertemuan kedua jurus yang hampir-hampir mirip tersebut.Keduanya terus saja melepaskan jurus yang sama berkali-kali tanpa henti, bahkan sampai sosok Rahib Angulimala turun kembali ketanah, keduanya masih terus melepaskan jurus yang hampir mirip tersebut, sehingga ;Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar !Ledakan demi ledakan terus terjadi diudara, seperti ledakan kembang api dimalam tahun baru, sungguh menakjubkan melihatnya. Gye yang ada ditempat itu menyaksikan pertarungan itu sampai terpana melihatnya. Gye sungguh tak menyangka Bintangpun memiliki jurus yang hampir sama dengan Kakak ke-4nya. Sehingga kekaguman Gye kepada Bintang semakin menjadi-jadi.Entah sudah berapa lama keduanya mengerahkan jurus yang hampir-hampir mirip itu,
Baca selengkapnya

128. Bagian 12

Hal ini tentu saja sangat mengejutkan semua yang melihat hal itu, termasuk Gye dan Rahib Angulimala. Seekor bayangan naga yang terbentuk dari cakra petir berkelebat kedepan menyongsong kearah bayangan beberapa sosok buddha rulai, hingga ;Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar !Buuuuuuummmm.....!!!Ledakan yang keras terjadi, baik sosok Bintang maupun sosok Rahib Angulimala sama-sama terjejer hebat kebelakang, tapi Bintang mampu mengendalikan gerak seret tubuhnya sementara malang bagi Rahib Angulimala yang jatuh tersungkur dengan wajah bersimbah darah. Ledakan dahsyat itu membuat tempat itu semakin porak poranda dilanda kehancuran karena kedahsyatan jurus keduanya.Di tempatnya Gye sampai terpana melihatnya.Seerrr!Sampai-sampai saat sosok Bintang sudah ada didekatnya, Gye belum menyadarinya.“Gye” ucap Bintang lembut hingga menyadarkan Gye dari keterpanaannya.“Eh.. oh iya kak” ucap Gye dengan
Baca selengkapnya

128. Bagian 13

“Gye jadi tak sabar ingin bertemu dengan istri-istri kakak” ucap Gye lagi tersenyum.“Pasti Gye. Suatu saat nanti Gye pasti akan bertemu dengan mereka. Oh ya, lalu bagaimana dengan Kakak ke-2, Gye?” tanya Bintang lagi.“Kakak ke-2 bernama Rahib Attadattha”“Apa dia hebat Gye!” tanya Bintang lagi.“Soal kesaktian. Gye merasa Kakak ke-2lah yang paling hebat diantara semuanya, Dalai Lama pernah mengatakan kalau kemampuan Kakak ke-2 tidak berada dibawah kemampuan Kakak ke-1” ucap Gye lagi.“Kakak ke-2 memiliki ilmu yang sangat istimewa, selain menguasai ilmu jalan menuju nirwana yang sempurna” sambung Gye lagi.“Ilmu apa itu Gye?”“Ilmu Pembasuh Sumsum” ucap Gye“Ilmu Pembasuh Sumsum” ulang Bintang.“Ilmu ini adalah Ilmu Sakti terakhir yang diciptakan oleh Rahib Agung Damo (Bod
Baca selengkapnya

128. Bagian 14

“Kakak ke-3! kakak ke-3!”Gye terlihat histeris memanggil-manggil kakak ke-3 dengan mengguncang-guncang sosok kakak ke-3nya. Gyepun mulai menangis sejadi-jadinya dihadapan sosok kakak ke-3nya. Dengan wajah penuh bersimbah air matanya, Gye terlihat menatap kearah Bintang.“Kak.. Tolong selamatkan kakak ke-3. Tolong kak!” ucap Gye mengiba penuh isak. Bintang terlihat terdiam mendengar hal itu.“Kakak ke-3 sudah seperti kakak Gye sendiri. Sejak Gye dibuang didepan kuil potala, kakak ke-3 yang telah menemukan Gye, kakak ke-3 juga yang telah merawat dan membesarkan Gye semenjak Gye dari bayi sampai dewasa.  Tolong kak! Tolong selamatkan kakak ke-3!” ucap Gye memohon penuh iba.“Gye tau kakak pasti memiliki kemampuan untuk membangkitkan kakak ke-3. Gye mohon kak. Gye mohon!” ucap Gye semakin penuh isak.Bintang menarik nafas panjang mendengar hal itu, tak kuat Bintang melihat isak tangis Gye dihadapann
Baca selengkapnya

129. Aliran Rasi Bintang

MALAM datang menyinari alam, sinarnya yang cukup terang membuat alam mayapada menikmati sinarnya malam itu. Sebuah Kepompong Ulat Sutra besar tampak didepan sebuah lumbung padi. Entah sudah berapa lama Kepompong Ulat Sutra itu berada disitu.Kreeettss!Tiba-tiba saja sebuah sinar keemasan tampak keluar dari dalam Kepompong Ulat Sutra membelah panjang hingga Kepompong Ulat Sutra besar itu tampak terbelah dari atas kebawah. Begitu terbelah, terlihatlah dua sosok tubuh didalamnya, sosok yang satu tengah duduk bermeditasi, sosok seorang rahib buta dimana dipangkuannya terlihat seorang lelaki muda tampan tengah terkapar tak sadarkan diri.Rahib ini kemudian tampak membopong sosok lelaki muda tak sadarkan diri tersebut, lalu membawanya kedalam lumbung padi yang berada tak jauh darinya, walaupun buta, tapi rahib buta ini dapat berjalan tanpa kesulitan menuju kedalam lumbung padi tersebut. Di dalam lumbung padi, rahib buta ini tampak
Baca selengkapnya

129. Bagian 2

Pagi datang.“Ugghhhh!”Bintang sepertinya baru tersadar dari keadaannya, terlihat keadaan Bintang yang masih sangat lemah.“Tuan sudah sadar rupanya!” sebuah suara terdengar menegur Bintang dengan lembut. Bintang seakan baru menyadari kalau ada sosok Rahib Anathadika didekatnya. Dengan susah payah Bintang kemudian duduk.“Ini tuan!” ucap Rahib Anathadika terlihat memberikan sebuah mangkuk yang berisi nasi dan sedikit sayur-sayuran dengan kuah bening. Tanpa banyak bicara Bintang menerima dan segera memakannya. Bintang membutuhkan banyak asupan untuk memulihkan tenaganya. Rahib Anathadika terlihat hanya diam saja saat Bintang memakan makanannya. Tak lama Bintangpun selesai.“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada tuan. Atas apa yang tuan lakukan kepada saya” ucap Rahib Anathadika lagi.“Tidak perlu berterima kasih rahib, ini semua karena permintaan Gye” ucap Bintang lagi.
Baca selengkapnya

129. Bagian 3

SENJA baru saja datang, suasana sebuah kota terlihat sudah begitu ramai dengan segala aktivitasnya. Lampu-lampu sudah menerangi disepanjang jalan kota tersebut. Salah satu aktivitas yang paling ramai dikota itu adalah disebuah bangunan besar dan megah, terlihat begitu banyak orang yang berlalu lalang keluar masuk bangunan besar itu, rata-rata mereka adalah para lelaki hidung belang, karena memang tempat itu merupakan tempat pemuas nafsu syahwat laki-laki. Di mana disepanjang pintu bangunan besar itu tampak berdiri berjejer belasan orang wanita yang dengan manja dan sensualnya memanggil setiap laki-laki yang melewati tempat itu. Tempat itu memang merupakan tempat favorit setiap laki-laki yang sekedar singgah ataupun sekedar melewati kota itu, pelanggannya rata-rata adalah para saudagar atau pedagang, juga dari kalangan pendekar yang memiliki kantong tebal.Di antara keramaian tersebut, terlihat sesosok bercaping yang berdiri menghadap kearah bangunan tersebut, dari penampilan
Baca selengkapnya

129. Bagian 4

Aliran Rasi Bintang sebuah aliran sesat yang malang melintang di dunia persilatan sebagai aliran hitam yang keji, Monster Tua Rasi Bintang adalah pemimpinya. Aliran ini tidak menempati sebuah bangunan sebagai markasnya, melainkan lebih mirip dikatakan sebuah perkampungan. Dimana masing-masing anggota memiliki rumahnya sendiri-sendiri, anggota Aliran Rasi Bintang rata-rata adalah para pendekar dari aliran sesat, bahkan tidak jarang banyak begal dan rampok yang ikut bergabung menjadi anggota Aliran Rasi Bintang.Dua sosok rahib tiba-tiba muncul dipintu depan gerbang perkampungan, sosok yang satu adalah sosok seorang Rahib dengan tubuh kekar berotot, kumis dan jambangnya tampak menyatu diwajahnya, pandangan matanya tajam, tapi hanya satu mata yang terlihat, sedangkan mata satunya lagi terlihat terpejam, entah buta atau picak. Di lehernya terlihat untaian tasbih yang ukuran bola-bola tasbihnya sangat besar sekali. Dia adalah Rahib Attadattha dari Al
Baca selengkapnya

129. Bagian 5

Kedua orang kepercayaan Monster Tua Rasi Bintang memang bukanlah orang sembarangan, keduanya berpangkat panglima di Aliran Rasi Bintang dan untuk diketahui sistem jabatan di Aliran Rasi Bintang adalah menggunakan hukum rimba, siapa yang kuat dia yang akan memegang jabatan tinggi, jadi siapa saja ada anggota-anggota Aliran Rasi Bintang yang ingin mendapatkan jabatan panglima di Aliran Rasi Bintang, maka mereka harus menantang dan mengalahkan salah satu dari keduanya, baik Elang Perak maupun Raja Singa Tembaga, dan sampai saat ini belum ada yang mampu mengalahkan keduanya dalam hal kemampuan kesaktian. Sehingga keberadaan keduanya sangatlah dihormati.“Rupanya rahib-rahib dari Aliran Jalan Menuju Nirwana yang datang.... Hehehe..” terdengar kekeh Monster Tua Rasi Bintang seraya turun dari rumahnya dengan di iringi kedua anak buah kepercayaannya.Monster Tua Rasi Bintang terlihat menatap sosok rahib yang berada dibel
Baca selengkapnya

129. Bagian 6

Elang Perak terlihat mengempos tenaganya sampai ketingkat puncak. Hal ini dapat terlihat dari pedaran kekuatan yang keluar dari sekujur tubuh Elang Perak. Rahib Anathadika yang melihat hal itu segera ikut mengerahkan tenaga.“Khhhaaaaaaaa!”Rahib Anathadika terlihat berteriak keras menghimpun tenaganya, dan ;Weerrrr!Sosok tubuh Rahib Anathadika tiba-tiba saja memancarkan aura keemasan yang sangat terang benderang, cukup menyilaukan pandangan hingga harus membuat semua yang ada ditempat itu menutupi pandangan mereka dengan tangan.“Genta emas!” terdengar suara keras Rahib Anathadika lagi, seiring dengan menghilangnya aura keemasan tersebut dari tubuh Rahib Anathadika sehingga cahaya menyilaukan itupun ikut lenyap. Sebagai gantinya, kini sekujur tubuh Rahib Anathadika terlihat sudah berwarna emas metalik, dari ujung kaki hingga ke kepala. Inilah kekuatan puncak Rahib Anathadika, Perisai Genta emas tahap ke-
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6364656667
...
258
DMCA.com Protection Status