Share

128. Bagian 14

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kakak ke-3! kakak ke-3!”

Gye terlihat histeris memanggil-manggil kakak ke-3 dengan mengguncang-guncang sosok kakak ke-3nya. Gyepun mulai menangis sejadi-jadinya dihadapan sosok kakak ke-3nya. Dengan wajah penuh bersimbah air matanya, Gye terlihat menatap kearah Bintang.

“Kak.. Tolong selamatkan kakak ke-3. Tolong kak!” ucap Gye mengiba penuh isak. Bintang terlihat terdiam mendengar hal itu.

“Kakak ke-3 sudah seperti kakak Gye sendiri. Sejak Gye dibuang didepan kuil potala, kakak ke-3 yang telah menemukan Gye, kakak ke-3 juga yang telah merawat dan membesarkan Gye semenjak Gye dari bayi sampai dewasa.  Tolong kak! Tolong selamatkan kakak ke-3!” ucap Gye memohon penuh iba.

“Gye tau kakak pasti memiliki kemampuan untuk membangkitkan kakak ke-3. Gye mohon kak. Gye mohon!” ucap Gye semakin penuh isak.

Bintang menarik nafas panjang mendengar hal itu, tak kuat Bintang melihat isak tangis Gye dihadapann

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   129. Aliran Rasi Bintang

    MALAM datang menyinari alam, sinarnya yang cukup terang membuat alam mayapada menikmati sinarnya malam itu. Sebuah Kepompong Ulat Sutra besar tampak didepan sebuah lumbung padi. Entah sudah berapa lama Kepompong Ulat Sutra itu berada disitu.Kreeettss!Tiba-tiba saja sebuah sinar keemasan tampak keluar dari dalam Kepompong Ulat Sutra membelah panjang hingga Kepompong Ulat Sutra besar itu tampak terbelah dari atas kebawah. Begitu terbelah, terlihatlah dua sosok tubuh didalamnya, sosok yang satu tengah duduk bermeditasi, sosok seorang rahib buta dimana dipangkuannya terlihat seorang lelaki muda tampan tengah terkapar tak sadarkan diri.Rahib ini kemudian tampak membopong sosok lelaki muda tak sadarkan diri tersebut, lalu membawanya kedalam lumbung padi yang berada tak jauh darinya, walaupun buta, tapi rahib buta ini dapat berjalan tanpa kesulitan menuju kedalam lumbung padi tersebut. Di dalam lumbung padi, rahib buta ini tampak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   129. Bagian 2

    Pagi datang.“Ugghhhh!”Bintang sepertinya baru tersadar dari keadaannya, terlihat keadaan Bintang yang masih sangat lemah.“Tuan sudah sadar rupanya!” sebuah suara terdengar menegur Bintang dengan lembut. Bintang seakan baru menyadari kalau ada sosok Rahib Anathadika didekatnya. Dengan susah payah Bintang kemudian duduk.“Ini tuan!” ucap Rahib Anathadika terlihat memberikan sebuah mangkuk yang berisi nasi dan sedikit sayur-sayuran dengan kuah bening. Tanpa banyak bicara Bintang menerima dan segera memakannya. Bintang membutuhkan banyak asupan untuk memulihkan tenaganya. Rahib Anathadika terlihat hanya diam saja saat Bintang memakan makanannya. Tak lama Bintangpun selesai.“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada tuan. Atas apa yang tuan lakukan kepada saya” ucap Rahib Anathadika lagi.“Tidak perlu berterima kasih rahib, ini semua karena permintaan Gye” ucap Bintang lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   129. Bagian 3

    SENJA baru saja datang, suasana sebuah kota terlihat sudah begitu ramai dengan segala aktivitasnya. Lampu-lampu sudah menerangi disepanjang jalan kota tersebut. Salah satu aktivitas yang paling ramai dikota itu adalah disebuah bangunan besar dan megah, terlihat begitu banyak orang yang berlalu lalang keluar masuk bangunan besar itu, rata-rata mereka adalah para lelaki hidung belang, karena memang tempat itu merupakan tempat pemuas nafsu syahwat laki-laki. Di mana disepanjang pintu bangunan besar itu tampak berdiri berjejer belasan orang wanita yang dengan manja dan sensualnya memanggil setiap laki-laki yang melewati tempat itu. Tempat itu memang merupakan tempat favorit setiap laki-laki yang sekedar singgah ataupun sekedar melewati kota itu, pelanggannya rata-rata adalah para saudagar atau pedagang, juga dari kalangan pendekar yang memiliki kantong tebal.Di antara keramaian tersebut, terlihat sesosok bercaping yang berdiri menghadap kearah bangunan tersebut, dari penampilan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   129. Bagian 4

    Aliran Rasi Bintang sebuah aliran sesat yang malang melintang di dunia persilatan sebagai aliran hitam yang keji, Monster Tua Rasi Bintang adalah pemimpinya. Aliran ini tidak menempati sebuah bangunan sebagai markasnya, melainkan lebih mirip dikatakan sebuah perkampungan. Dimana masing-masing anggota memiliki rumahnya sendiri-sendiri, anggota Aliran Rasi Bintang rata-rata adalah para pendekar dari aliran sesat, bahkan tidak jarang banyak begal dan rampok yang ikut bergabung menjadi anggota Aliran Rasi Bintang.Dua sosok rahib tiba-tiba muncul dipintu depan gerbang perkampungan, sosok yang satu adalah sosok seorang Rahib dengan tubuh kekar berotot, kumis dan jambangnya tampak menyatu diwajahnya, pandangan matanya tajam, tapi hanya satu mata yang terlihat, sedangkan mata satunya lagi terlihat terpejam, entah buta atau picak. Di lehernya terlihat untaian tasbih yang ukuran bola-bola tasbihnya sangat besar sekali. Dia adalah Rahib Attadattha dari Al

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   129. Bagian 5

    Kedua orang kepercayaan Monster Tua Rasi Bintang memang bukanlah orang sembarangan, keduanya berpangkat panglima di Aliran Rasi Bintang dan untuk diketahui sistem jabatan di Aliran Rasi Bintang adalah menggunakan hukum rimba, siapa yang kuat dia yang akan memegang jabatan tinggi, jadi siapa saja ada anggota-anggota Aliran Rasi Bintang yang ingin mendapatkan jabatan panglima di Aliran Rasi Bintang, maka mereka harus menantang dan mengalahkan salah satu dari keduanya, baik Elang Perak maupun Raja Singa Tembaga, dan sampai saat ini belum ada yang mampu mengalahkan keduanya dalam hal kemampuan kesaktian. Sehingga keberadaan keduanya sangatlah dihormati.“Rupanya rahib-rahib dari Aliran Jalan Menuju Nirwana yang datang.... Hehehe..” terdengar kekeh Monster Tua Rasi Bintang seraya turun dari rumahnya dengan di iringi kedua anak buah kepercayaannya.Monster Tua Rasi Bintang terlihat menatap sosok rahib yang berada dibel

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   129. Bagian 6

    Elang Perak terlihat mengempos tenaganya sampai ketingkat puncak. Hal ini dapat terlihat dari pedaran kekuatan yang keluar dari sekujur tubuh Elang Perak. Rahib Anathadika yang melihat hal itu segera ikut mengerahkan tenaga.“Khhhaaaaaaaa!”Rahib Anathadika terlihat berteriak keras menghimpun tenaganya, dan ;Weerrrr!Sosok tubuh Rahib Anathadika tiba-tiba saja memancarkan aura keemasan yang sangat terang benderang, cukup menyilaukan pandangan hingga harus membuat semua yang ada ditempat itu menutupi pandangan mereka dengan tangan.“Genta emas!” terdengar suara keras Rahib Anathadika lagi, seiring dengan menghilangnya aura keemasan tersebut dari tubuh Rahib Anathadika sehingga cahaya menyilaukan itupun ikut lenyap. Sebagai gantinya, kini sekujur tubuh Rahib Anathadika terlihat sudah berwarna emas metalik, dari ujung kaki hingga ke kepala. Inilah kekuatan puncak Rahib Anathadika, Perisai Genta emas tahap ke-

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   129. Bagian 7

    Traacckhhhhh!Dengan cepat Elang Perak menarik Tombak Komando Jerat Bumi dan melepaskan cengkraman tangannya pada tongkat gemerincing milik Rahib Anathadika.Huuppp!Elang Perak melompat mundur seraya melepas sabuk dimatanya, tepat disaat Rahib Anathadika mengerahkan jurus Budha Bertanya Pada Rama Bodhisatvanya. Dan tiba-tiba saja dari lantunan sutra suci yang dibaca oleh Rahib Anathadika, huruf-huruf sutra suci itu seakan keluar dari mulut Rahib Anathadika, dan huruf-huruf itu melesat kearah Elang Perak. Sosok Elang Perak yang masih melayang mundur menjauh terlihat pucat melihat huruf-huruf dari sutra suci yang dibaca oleh Rahib Anathadika tampak melesat dengan cepat kearahnya, Elang Perak menyadari kedahsyatan jurus Budha Bertanya Pada Rama Bodhisatva yang tadi hampir merobohkan bangunan tempat tinggal mereka, tidak ada jalan lain bagi Elang Perak kecuali menghadapinya dengan Tombak Komando Jerat Bumi miliknya, maka Elang Pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   129. Bagian 8

    “Orang Sakti dan Biasa Menjadi Satu” terdengar suara lembut Rahib Attadattha menggema ditempat itu, seiring dengan itu, Rahib Attadattha terlihat memutar kedua tangannya kedepan dengan sangat lembut, seiring dengan datangnya gelombang auman singa yang dahsyat kearahnya.Dari putaran kedua tangan Rahib Attadattha, keluar angin lembut yang membentuk sinar-sinar keemasan yang terus berputar kedepan, menyongsong gelombang auman singa dahsyat milik Raja Singa Tembaga.Wajah Raja Singa Tembaga langsung berubah saat melihat serangan gelombang suara auman singanya yang sangat dahsyat tiba-tiba saja terkikis dan akhirnya lenyap begitu bersentuhan dengan angin sinar-sinar keemasan milik Rahib Attadattha yang berputar-putar kedepan. Gelombang suara auman singa milik Raja Singa Tembaga lenyap tak berbekas. Sungguh luar biasa kemampuan yang diperilhatkan oleh Rahib Attadattha.Bukan saja Raja Singa Tembaga yang terkeju

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status