Kedua orang kepercayaan Monster Tua Rasi Bintang memang bukanlah orang sembarangan, keduanya berpangkat panglima di Aliran Rasi Bintang dan untuk diketahui sistem jabatan di Aliran Rasi Bintang adalah menggunakan hukum rimba, siapa yang kuat dia yang akan memegang jabatan tinggi, jadi siapa saja ada anggota-anggota Aliran Rasi Bintang yang ingin mendapatkan jabatan panglima di Aliran Rasi Bintang, maka mereka harus menantang dan mengalahkan salah satu dari keduanya, baik Elang Perak maupun Raja Singa Tembaga, dan sampai saat ini belum ada yang mampu mengalahkan keduanya dalam hal kemampuan kesaktian. Sehingga keberadaan keduanya sangatlah dihormati.
“Rupanya rahib-rahib dari Aliran Jalan Menuju Nirwana yang datang.... Hehehe..” terdengar kekeh Monster Tua Rasi Bintang seraya turun dari rumahnya dengan di iringi kedua anak buah kepercayaannya.
Monster Tua Rasi Bintang terlihat menatap sosok rahib yang berada dibel
Elang Perak terlihat mengempos tenaganya sampai ketingkat puncak. Hal ini dapat terlihat dari pedaran kekuatan yang keluar dari sekujur tubuh Elang Perak. Rahib Anathadika yang melihat hal itu segera ikut mengerahkan tenaga.“Khhhaaaaaaaa!”Rahib Anathadika terlihat berteriak keras menghimpun tenaganya, dan ;Weerrrr!Sosok tubuh Rahib Anathadika tiba-tiba saja memancarkan aura keemasan yang sangat terang benderang, cukup menyilaukan pandangan hingga harus membuat semua yang ada ditempat itu menutupi pandangan mereka dengan tangan.“Genta emas!” terdengar suara keras Rahib Anathadika lagi, seiring dengan menghilangnya aura keemasan tersebut dari tubuh Rahib Anathadika sehingga cahaya menyilaukan itupun ikut lenyap. Sebagai gantinya, kini sekujur tubuh Rahib Anathadika terlihat sudah berwarna emas metalik, dari ujung kaki hingga ke kepala. Inilah kekuatan puncak Rahib Anathadika, Perisai Genta emas tahap ke-
Traacckhhhhh!Dengan cepat Elang Perak menarik Tombak Komando Jerat Bumi dan melepaskan cengkraman tangannya pada tongkat gemerincing milik Rahib Anathadika.Huuppp!Elang Perak melompat mundur seraya melepas sabuk dimatanya, tepat disaat Rahib Anathadika mengerahkan jurus Budha Bertanya Pada Rama Bodhisatvanya. Dan tiba-tiba saja dari lantunan sutra suci yang dibaca oleh Rahib Anathadika, huruf-huruf sutra suci itu seakan keluar dari mulut Rahib Anathadika, dan huruf-huruf itu melesat kearah Elang Perak. Sosok Elang Perak yang masih melayang mundur menjauh terlihat pucat melihat huruf-huruf dari sutra suci yang dibaca oleh Rahib Anathadika tampak melesat dengan cepat kearahnya, Elang Perak menyadari kedahsyatan jurus Budha Bertanya Pada Rama Bodhisatva yang tadi hampir merobohkan bangunan tempat tinggal mereka, tidak ada jalan lain bagi Elang Perak kecuali menghadapinya dengan Tombak Komando Jerat Bumi miliknya, maka Elang Pe
“Orang Sakti dan Biasa Menjadi Satu” terdengar suara lembut Rahib Attadattha menggema ditempat itu, seiring dengan itu, Rahib Attadattha terlihat memutar kedua tangannya kedepan dengan sangat lembut, seiring dengan datangnya gelombang auman singa yang dahsyat kearahnya.Dari putaran kedua tangan Rahib Attadattha, keluar angin lembut yang membentuk sinar-sinar keemasan yang terus berputar kedepan, menyongsong gelombang auman singa dahsyat milik Raja Singa Tembaga.Wajah Raja Singa Tembaga langsung berubah saat melihat serangan gelombang suara auman singanya yang sangat dahsyat tiba-tiba saja terkikis dan akhirnya lenyap begitu bersentuhan dengan angin sinar-sinar keemasan milik Rahib Attadattha yang berputar-putar kedepan. Gelombang suara auman singa milik Raja Singa Tembaga lenyap tak berbekas. Sungguh luar biasa kemampuan yang diperilhatkan oleh Rahib Attadattha.Bukan saja Raja Singa Tembaga yang terkeju
Sejauh ini tak sedikitpun terkaman Raja Singa Tembaga membuahkan hasil, Rahib Attadattha masih terlihat bersikap sangat tenang menghindari setiap terkaman Raja Singa Tembaga yang semakin bernafsu menyerangnya. Raja Singa Tembaga tak membiarkan dirinya dipermainkan begitu saja, terkamannya dilakukan semakin cepat, hingga yang terlihat kini hanya lesatan bayangan merah dari sosok Raja Singa Tembaga yang menerkam cepat kearah Rahib Attadattha.Pada suatu kesempatan, Rahib Attadattha yang kembali bergerak menghindar, tiba-tiba saja melepaskan satu tendangan cepatnya kearah Raja Singa Tembaga yang tengah menerkam melewati tubuhnya, hingga ;Dessshhh !Tendangan keras Rahib Attadattha langsung menghantam punggung Raja Singa Tembaga hingga langsung membuat Raja Singa Tembaga terlempar keras kedepan. Untunglah didepan ada sosok Elang Perak, hingga Elang Perak langsung menangkap tubuh Raja Singa Tembaga yang terlempar kearahnya.“Kita serang bersama-sama Ton
Craaakkhhh! Craaakkhhh! Craaakkhhh!Daggghhh! Daggghhh! Daggghhh!Raja Singa Tembaga dan Elang Perak terus melancarkan serangan senjata-senjata mereka ketubuh Rahib Attadattha, tak sejengkalpun dari tubuh Rahib Attadattha yang luput dari serangan keduanya, depan belakang, kiri dan kanan, atas dan bawah, semuanya menjadi sasaran serangan Raja Singa Tembaga dan Elang Perak, tapi sosok Rahib Attadattha benar-benar tangguh, kekuatan Perisai Genta emas sedikitpun tak tergoyahkan.“Khhhaaaaa!”Puncaknya Rahib Attadattha terlihat berteriak dengan keras sehingga dari tubuhnya memancar kekuatan dahsyat tenaga dalamnya yang sangat luar biasa hingga ;Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar!Sosok Raja Singa Tembaga dan Elang Perak langsung terpental jauh akibat pancaran kuat tenaga dalam milik Rahib Attadattha.Raja Singa Tembaga dan Elang Perak langsung dengan cepat bangkit dan bersiap kembali untuk menyerang Rahib Attadattha, tapi ;
“Berani mencuri ilmu aliranku, kau harus mati Monster Tua Rasi Bintang!” ucap Rahib Attadattha lagi dengan tegas.“Lakukan saja kalau kau mampu rahib, dengan Ilmu Jalan Menuju Nirwanaku ini, aku takkan bisa mati, Hehehe” ucap Monster Tua Rasi Bintang lagi terkekeh.“Setiap ilmu itu ada kelemahannya monster tua” ucap Rahib Attadattha lagi dengan tenang dan tegas, tawa Monster Tua Rasi Bintang langsung terhenti mendengar hal itu.“Ilmu Jalan Menuju Nirwana ada kelemahan ?!” tanya Monster Tua Rasi Bintang lagi.“Kalau tidak ada kelemahan, kenapa adik-adik seperguruanku bisa tewas ditanganmu?!” ucap Rahib Attadattha lagi hingga kembali membuat wajah Monster Tua Rasi Bintang berubah, Monster Tua Rasi Bintang merasakan kebenaran dari ucapan Rahib Attadattha, kalau Ilmu Jalan Menuju Nirwana abadi, kenapa beberapa murid Aliran Jalan Menuju Nirwana tewas ditangannya. Ha
Rahib Attadattha sendiri kini terlihat berusaha bertahan walaupun sedikit demi sedikit kedua kaki Rahib Attadattha terus terseret kebelakang.Tappp!Rahib Attadattha terlihat langsung merapatkan kedua tangannya didepan dada, dan terdengar alunan sutra suci dibaca oleh Rahib Attadattha.“Makhluk Hidup dan Diriku Satu Haluan.”Terdengar suara lembut Rahib Attadattha menggema ditempat itu dan seiring dengan itu, tiba-tiba saja disekujur tubuh Rahib Attadattha tercipta sebuah medan energi yang juga berwarna kuning keemasan,Blllassshhhhh!Kembali sinar keemasan yang berasal dari Jari Budha Meledakkan Gunung Monster Tua Rasi Bintang menghantam medan energi yang tercipta disekitar tubuh Rahib Attadattha. Wajah Monster Tua Rasi Bintang langsung berubah saat melihat serangan Jari Budha Meledakkan Gunungnya tiba-tiba saja lenyap begitu bersentuhan dengan medan energi tersebut. Berkali-kali Monster Tua Rasi Binta
Keduanya bertemu ditengah-tengah, dan ;Dhuarrrr! Dhuarrrr! Dhuarrrr! Dhuarrrr!Ledakan beruntun yang dasyat terjadi di sekitar seputar tubuh Rahib Attadattha dan Monster Tua Rasi Bintang, ledakan besar yang membuat tempat itu bergetar dengan hebat. Bersamaan dengan itu kepulan asap tebal menutupi tempat pertarungan tersebut. Kini tidak ada yang dapat menduga apa yang terjadi di arena pertarungan. Perlahan kepulan asap tebal itupun mulai sirna tertiup angin dan terlihatlah sosok Rahib Attadattha dan Monster Tua Rasi Bintang yang masih sama-sama berdiri berhadapan, tapi kini terlihat dengan jelas sekujur wajah Monster Tua Rasi Bintang bersimbah darah. Sepertinya Monster Tua Rasi Bintang masih kalah adu tenaga dalam dengan Rahib Attadattha. Tiba-tiba saja Monster Tua Rasi Bintang mengambil sikap mediatasi dengan duduk bersila dihadapan Rahib Attadattha.Lantunan sutra suci mulai terdengar dari mulut Monster Tua Rasi Bintang.“Budha Bertanya Pada R