SENJA baru saja datang, suasana sebuah kota terlihat sudah begitu ramai dengan segala aktivitasnya. Lampu-lampu sudah menerangi disepanjang jalan kota tersebut. Salah satu aktivitas yang paling ramai dikota itu adalah disebuah bangunan besar dan megah, terlihat begitu banyak orang yang berlalu lalang keluar masuk bangunan besar itu, rata-rata mereka adalah para lelaki hidung belang, karena memang tempat itu merupakan tempat pemuas nafsu syahwat laki-laki. Di mana disepanjang pintu bangunan besar itu tampak berdiri berjejer belasan orang wanita yang dengan manja dan sensualnya memanggil setiap laki-laki yang melewati tempat itu. Tempat itu memang merupakan tempat favorit setiap laki-laki yang sekedar singgah ataupun sekedar melewati kota itu, pelanggannya rata-rata adalah para saudagar atau pedagang, juga dari kalangan pendekar yang memiliki kantong tebal.
Di antara keramaian tersebut, terlihat sesosok bercaping yang berdiri menghadap kearah bangunan tersebut, dari penampilan
Aliran Rasi Bintang sebuah aliran sesat yang malang melintang di dunia persilatan sebagai aliran hitam yang keji, Monster Tua Rasi Bintang adalah pemimpinya. Aliran ini tidak menempati sebuah bangunan sebagai markasnya, melainkan lebih mirip dikatakan sebuah perkampungan. Dimana masing-masing anggota memiliki rumahnya sendiri-sendiri, anggota Aliran Rasi Bintang rata-rata adalah para pendekar dari aliran sesat, bahkan tidak jarang banyak begal dan rampok yang ikut bergabung menjadi anggota Aliran Rasi Bintang.Dua sosok rahib tiba-tiba muncul dipintu depan gerbang perkampungan, sosok yang satu adalah sosok seorang Rahib dengan tubuh kekar berotot, kumis dan jambangnya tampak menyatu diwajahnya, pandangan matanya tajam, tapi hanya satu mata yang terlihat, sedangkan mata satunya lagi terlihat terpejam, entah buta atau picak. Di lehernya terlihat untaian tasbih yang ukuran bola-bola tasbihnya sangat besar sekali. Dia adalah Rahib Attadattha dari Al
Kedua orang kepercayaan Monster Tua Rasi Bintang memang bukanlah orang sembarangan, keduanya berpangkat panglima di Aliran Rasi Bintang dan untuk diketahui sistem jabatan di Aliran Rasi Bintang adalah menggunakan hukum rimba, siapa yang kuat dia yang akan memegang jabatan tinggi, jadi siapa saja ada anggota-anggota Aliran Rasi Bintang yang ingin mendapatkan jabatan panglima di Aliran Rasi Bintang, maka mereka harus menantang dan mengalahkan salah satu dari keduanya, baik Elang Perak maupun Raja Singa Tembaga, dan sampai saat ini belum ada yang mampu mengalahkan keduanya dalam hal kemampuan kesaktian. Sehingga keberadaan keduanya sangatlah dihormati.“Rupanya rahib-rahib dari Aliran Jalan Menuju Nirwana yang datang.... Hehehe..” terdengar kekeh Monster Tua Rasi Bintang seraya turun dari rumahnya dengan di iringi kedua anak buah kepercayaannya.Monster Tua Rasi Bintang terlihat menatap sosok rahib yang berada dibel
Elang Perak terlihat mengempos tenaganya sampai ketingkat puncak. Hal ini dapat terlihat dari pedaran kekuatan yang keluar dari sekujur tubuh Elang Perak. Rahib Anathadika yang melihat hal itu segera ikut mengerahkan tenaga.“Khhhaaaaaaaa!”Rahib Anathadika terlihat berteriak keras menghimpun tenaganya, dan ;Weerrrr!Sosok tubuh Rahib Anathadika tiba-tiba saja memancarkan aura keemasan yang sangat terang benderang, cukup menyilaukan pandangan hingga harus membuat semua yang ada ditempat itu menutupi pandangan mereka dengan tangan.“Genta emas!” terdengar suara keras Rahib Anathadika lagi, seiring dengan menghilangnya aura keemasan tersebut dari tubuh Rahib Anathadika sehingga cahaya menyilaukan itupun ikut lenyap. Sebagai gantinya, kini sekujur tubuh Rahib Anathadika terlihat sudah berwarna emas metalik, dari ujung kaki hingga ke kepala. Inilah kekuatan puncak Rahib Anathadika, Perisai Genta emas tahap ke-
Traacckhhhhh!Dengan cepat Elang Perak menarik Tombak Komando Jerat Bumi dan melepaskan cengkraman tangannya pada tongkat gemerincing milik Rahib Anathadika.Huuppp!Elang Perak melompat mundur seraya melepas sabuk dimatanya, tepat disaat Rahib Anathadika mengerahkan jurus Budha Bertanya Pada Rama Bodhisatvanya. Dan tiba-tiba saja dari lantunan sutra suci yang dibaca oleh Rahib Anathadika, huruf-huruf sutra suci itu seakan keluar dari mulut Rahib Anathadika, dan huruf-huruf itu melesat kearah Elang Perak. Sosok Elang Perak yang masih melayang mundur menjauh terlihat pucat melihat huruf-huruf dari sutra suci yang dibaca oleh Rahib Anathadika tampak melesat dengan cepat kearahnya, Elang Perak menyadari kedahsyatan jurus Budha Bertanya Pada Rama Bodhisatva yang tadi hampir merobohkan bangunan tempat tinggal mereka, tidak ada jalan lain bagi Elang Perak kecuali menghadapinya dengan Tombak Komando Jerat Bumi miliknya, maka Elang Pe
“Orang Sakti dan Biasa Menjadi Satu” terdengar suara lembut Rahib Attadattha menggema ditempat itu, seiring dengan itu, Rahib Attadattha terlihat memutar kedua tangannya kedepan dengan sangat lembut, seiring dengan datangnya gelombang auman singa yang dahsyat kearahnya.Dari putaran kedua tangan Rahib Attadattha, keluar angin lembut yang membentuk sinar-sinar keemasan yang terus berputar kedepan, menyongsong gelombang auman singa dahsyat milik Raja Singa Tembaga.Wajah Raja Singa Tembaga langsung berubah saat melihat serangan gelombang suara auman singanya yang sangat dahsyat tiba-tiba saja terkikis dan akhirnya lenyap begitu bersentuhan dengan angin sinar-sinar keemasan milik Rahib Attadattha yang berputar-putar kedepan. Gelombang suara auman singa milik Raja Singa Tembaga lenyap tak berbekas. Sungguh luar biasa kemampuan yang diperilhatkan oleh Rahib Attadattha.Bukan saja Raja Singa Tembaga yang terkeju
Sejauh ini tak sedikitpun terkaman Raja Singa Tembaga membuahkan hasil, Rahib Attadattha masih terlihat bersikap sangat tenang menghindari setiap terkaman Raja Singa Tembaga yang semakin bernafsu menyerangnya. Raja Singa Tembaga tak membiarkan dirinya dipermainkan begitu saja, terkamannya dilakukan semakin cepat, hingga yang terlihat kini hanya lesatan bayangan merah dari sosok Raja Singa Tembaga yang menerkam cepat kearah Rahib Attadattha.Pada suatu kesempatan, Rahib Attadattha yang kembali bergerak menghindar, tiba-tiba saja melepaskan satu tendangan cepatnya kearah Raja Singa Tembaga yang tengah menerkam melewati tubuhnya, hingga ;Dessshhh !Tendangan keras Rahib Attadattha langsung menghantam punggung Raja Singa Tembaga hingga langsung membuat Raja Singa Tembaga terlempar keras kedepan. Untunglah didepan ada sosok Elang Perak, hingga Elang Perak langsung menangkap tubuh Raja Singa Tembaga yang terlempar kearahnya.“Kita serang bersama-sama Ton
Craaakkhhh! Craaakkhhh! Craaakkhhh!Daggghhh! Daggghhh! Daggghhh!Raja Singa Tembaga dan Elang Perak terus melancarkan serangan senjata-senjata mereka ketubuh Rahib Attadattha, tak sejengkalpun dari tubuh Rahib Attadattha yang luput dari serangan keduanya, depan belakang, kiri dan kanan, atas dan bawah, semuanya menjadi sasaran serangan Raja Singa Tembaga dan Elang Perak, tapi sosok Rahib Attadattha benar-benar tangguh, kekuatan Perisai Genta emas sedikitpun tak tergoyahkan.“Khhhaaaaa!”Puncaknya Rahib Attadattha terlihat berteriak dengan keras sehingga dari tubuhnya memancar kekuatan dahsyat tenaga dalamnya yang sangat luar biasa hingga ;Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar!Sosok Raja Singa Tembaga dan Elang Perak langsung terpental jauh akibat pancaran kuat tenaga dalam milik Rahib Attadattha.Raja Singa Tembaga dan Elang Perak langsung dengan cepat bangkit dan bersiap kembali untuk menyerang Rahib Attadattha, tapi ;
“Berani mencuri ilmu aliranku, kau harus mati Monster Tua Rasi Bintang!” ucap Rahib Attadattha lagi dengan tegas.“Lakukan saja kalau kau mampu rahib, dengan Ilmu Jalan Menuju Nirwanaku ini, aku takkan bisa mati, Hehehe” ucap Monster Tua Rasi Bintang lagi terkekeh.“Setiap ilmu itu ada kelemahannya monster tua” ucap Rahib Attadattha lagi dengan tenang dan tegas, tawa Monster Tua Rasi Bintang langsung terhenti mendengar hal itu.“Ilmu Jalan Menuju Nirwana ada kelemahan ?!” tanya Monster Tua Rasi Bintang lagi.“Kalau tidak ada kelemahan, kenapa adik-adik seperguruanku bisa tewas ditanganmu?!” ucap Rahib Attadattha lagi hingga kembali membuat wajah Monster Tua Rasi Bintang berubah, Monster Tua Rasi Bintang merasakan kebenaran dari ucapan Rahib Attadattha, kalau Ilmu Jalan Menuju Nirwana abadi, kenapa beberapa murid Aliran Jalan Menuju Nirwana tewas ditangannya. Ha