Semua Bab Ksatria Pengembara Season 2: Bab 1661 - Bab 1670

2578 Bab

172. Dendam! Raja Siluman Buaya

SIANG itu matahari bersinar dengan sangat panasnya, begitu terasa dikulit. Hal ini membuat banyak orang-orang lebih memilih untuk berteduh atau beristirahat dari teriknya sinar matahari siang itu.Di sebuah air terjun...Pyarr ... !Air danau tersibak disusulnya dengan munculnya satu sosok kepala. Sosok itu adalah sosok seorang perempuan cantik dengan rambut yang basah tergerai, rupanya sosok perempuan cantik itu baru saja menyelam kedasar danau air terjun tersebut. Di iringi dengan napas terengah-engah. Raut wajahnya cantik alami, jernihnya air membuat kita dapat melihat kalau sosok perempuan yang tengah mandi didanau air terjun tersebut tidak mengenakan sehelai benangpun ditubuhnya alias telanjang, sehingga dapat terlihat dengan jelas tubuh indah yang terpampang jelas dibalik air danau yang jernih itu.Apalagi terkadang perempuan cantik itu naik keatas sebuah gugusan batu dan duduk dengan santai diatasnya, menenggelamkan kedua kakinya kedalam air hingga
Baca selengkapnya

172. Bagian 2

“Tuan pendekar.” ucap Ayu Qilla seraya bangkit berdiri melihat kedatangan Bintang lalu menjura hormat dengan menundukkan kepala dan meletakkan satu tangannya didepan dada.“Ini kubawakan nasi bungkus untuk kalian... Pasti kalian lapar” ucap Bintang seraya menyerahkan dua nasi bungkus ditangannya kepada Ayu Qilla.“Tapi Mayrissa tidak ada disini tuan.”“Ayu Mayrissa, maksudmu Ayu Qilla?”“Iya tuan, tapi tuan bisa memanggil saya Qilla saja, kata ayu disetiap nama kami merupakan tambahan dari semua murid-murid Padepokan Dharma Semesta” ucap Ayu Qilla menjelaskan hingga kini Bintang mengerti.“Jadi begitu rupanya.” ucap Bintang mengerti. “Lalu dimana Mayrissa?” sambung Bintang lagi“Mayrissa sedang pergi ke Blambang Sewu tuan”“Blambang Sewu?! ada urusan apa?” tanya Bintang terkejut.“Katanya ingin men
Baca selengkapnya

172. Bagian 3

“Mahaguru bilang, lelaki hanya bisa bikin ribet dan sakit kepala... Jadi kita boleh mengambil kehangatannya bila dibutuhkan, setelah itu kita tinggalkan!” ucap Ayu Qilla dengan mantap, Bintang sampai bengong mendengar hal itu.“Jadi sudah berapa kali kau melakukan itu Qilla?” pancing Bintang.“3 kali.””3 kali, bagaimana rasanya?”“Yang pertama rasanya sangat menyakitkan, sedangkan yang ke-2 dan ke-3, rasanya biasa saja, tak ada yang istimewa.” ucap Ayu Qilla tanpa ditutup-tutupi.Bintang hanya tersenyum mendengarnya, walau dibenaknya Bintang geleng-geleng kepala. “Polos banget nih anak.” pikir Bintang.Pembicaraan keduanya berlangsung hingga tengah malam, hingga akhirnya Bintang menyuruh Ayu Qilla untuk beristirahat, sedangkan Bintang sendiri mengambil sikap tapa semadi, Ayu Qilla yang membaringkan tubuhnya tak jauh dari Bintang, dimana api unggun tampak menyala terang
Baca selengkapnya

172. Bagian 4

“Lalu, apa mau kalian?!”“KEKASIHMU ITU HARUS MENJADI TUMBAL DITEMPAT INI”“Takkan kubiarkan hal itu terjadi.”“KALAU BEGITU, KAUPUN AKAN KAMI JADIKAN TUMBAL TEMPAT INI!”“Lakukan saja kalau kalian mampu!”Wuusshh... Wuusshh... Wuusshh...!!!Tanpa basa basi, ke-4 mahluk lelembut air ini langsung melesat kearah Bintang.Seerrr...!Bintangpun tak mau hanya menunggu menerima serangan, maka sosok Bintangpun berkelebat kearah depan, dengan ilmu peringan tubuh yang sudah sempurna, Bintang melesat diatas air.Dhuar...! Dhuar...! Dhuar...!Ledakan keras dan beruntun terjadi didanau tersebut hingga membuat air danau itu muncrat kemana-mana. Selanjutnya pertarungan diantara Bintang menghadapi ke-4 mahluk lelembut air itupun terjadi.Pertarungan yang membuat Ayu Qilla yang melihatnya menjadi terperangah, bagaimana tidak, pertarungan itu terjadi diatas air. Ha
Baca selengkapnya

172. Bagian 5

Wuusshh...! Wuusshh...!Bintang melepaskan pukulan jarak jauhnya kearah ke-4 mahluk lelembut air, ke-4 mahluk lelembut air tampak sangat terkejut melihat lawan merekapun mampu mengejar mereka hingga ke dasar danau, tapi terlambat bagi ke-4 mahluk lelembut air itu menghindari pukulan jarak jauh Bintang.Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar!Sosok ke-4 mahluk lelembut air langsung hancur terkena pukulan jarak jauh Bintang, Bintang sendiri langsung menyambar sosok Ayu Qilla dan melesat kembali keatas. Bintang menyadari kalau ke-4 mahluk lelembut air itu belum tewas dan pasti akan kembali kewujudnya semula seperti yang telah terjadi sebelum-sebelumnya.Dugaan Bintang memang tidak salah, dalam sekejap saja, sosok ke-4 mahluk lelembut air yang tadi hancur langsung menjelma kembali ke wujud semula. Melihat buruan mereka lepas, ke-4 mahluk lelembut air langsung melesat dengan cepat mengejar.Pyarrr ... plassh ... !Dari dalam danau, melenting keluar sosok Bin
Baca selengkapnya

172. Bagian 6

Sukma Bintang berhasil memukul dada mahluk lelembut air raksasa, dialam nyata, sosok mahluk lelembut air berwujud raksasa tiba-tiba saja terdiam.Bruukk !!!Pyarrr !!!Tiba-tiba saja sosok mahluk lelembut air berwujud raksasa langsung pecah berjatuhan ke tanah. Anehnya kali ini sosok mahluk lelembut air berwujud raksasa itu tidak kembali ke wujud semula. Sementara Bintang sudah kembali berdiri ditempatnya, menatap kearah sosok mahluk lelembut air berwujud raksasa yang mungkin telah tewas terkena aji remuk gunungnya.Bintang terlihat menarik nafas lega melihat hal itu, setelah memastikan mahluk lelembut air raksasa itu tidak bangkit-bangkit lagi, Bintangpun segera berbalik kearah Ayu Qilla yang masih terpana ditempatnya.“Qilla.” ucap Bintang lembut setelah berada dihadapan Ayu Qilla.“Oh.. eh iya tuan.” ucap Ayu Qilla dengan gugup“Bagaimana keadaanmu?”“Sudah tidak apa-apa tua
Baca selengkapnya

172. Bagian 7

Sambil menikmati udara pagi yang sejuk dan cerah, sesekali keduanya terdengar tertawa ringan diantara gurauan-gurauan diantara mereka.“Kau mau melakukan itu Qilla?”“Tentu saja Qilla mau tuan... setelah kembali ke Padepokan Dharma Semesta, Qilla akan meminta izin kepada mahaguru untuk ikut tuan mengembara.”“Kalau mahaguru tidak mengizinkan?”“Qilla akan keluar dari Padepokan Dharma Semesta”“Kenapa?!”“Qilla lebih memilih untuk ikut mengembara bersama tuan... Qilla kini sudah punya tujuan hidup”“Apa itu?”“Ikut dan mendampingi tuan... kapanpun dan dimanapun” ucap Qilla tersenyum dibalik cadar hijau yang dikenakannya seraya merapatkan dirinya memeluk Bintang dengan erat. Bintang hanya tersenyum mendengar hal itu.“Tapi aku sudah memiliki istri Qilla... lebih dari satu malah.”“Qilla tak perduli tuan.
Baca selengkapnya

172. Bagian 8

Akhirnya rasa gerah telah mengalahkan rasa takut Ayu Qilla, tapi kali ini Ayu Qilla tak ingin mandi berpuas diri seperti kemarin, sekarang Ayu Qilla mencari tempat yang cukup tersembunyi yang tidak begitu dalam airnya. Setelah menemukannya, dan sekali lagi Ayu Qilla celingak celinguk kesana kemari untuk memastikan tempat itu aman, setelah merasa aman, Ayu Qillapun mulai melepaskan satu demi satu pakaian yang dikenakannya. Pertama yang dilepasnya adalah cadar hijau yang dikenakannya, terlihat paras cantik jelita dari wajahnya yang selalu tersembunyi dari balik cadar yang dikenakannya, lalu satu demi satu pakaian yang dikenakannya ikut dilepaskan, tapi belajar dari pengalamannya yang telah lalu, Ayu Qilla tetap mengenakan BH dan CDnya.Ayu Qilla memanglah gadis yang cantik dengan tubuh yang sempurna, badannya tinggi semampai dan lekuk setiap tubuhnya saling mendukung dan proposional. Buah dadanya besar padat berisi, sehingga BH yang dikenakannya hampir tak mampu menampung kedua
Baca selengkapnya

172. Bagian 9

“Kenapa?!”“Kakang ngak nahan melihat Qilla mandi” jawab Bintang jujur hingga membuat Ayu Qilla tersenyum.“Daripada kakang ngak nahan, kenapa kakang tidak ikut mandi bersama Qilla!” ucap Ayu Qilla menggoda Bintang. Lagi-lagi Bintang hanya tersenyum mendengar ajakan itu. Ayu Qilla perlahan bangkit dan berjalan mendekati Bintang. Kini sosok indah Ayu Qilla yang telah berdiri semakin terlihat jelas oleh Bintang, bahkan dengan sangat berani Ayu Qilla melepas BH dan CD nya dihadapan Bintang, hal ini tentu saja membuat Bintang terlongong bengong melihat sosok indah Ayu Qilla, karena kini dihadapan Bintang, terpampang tubuh indah milik Ayu Qilla lengkap dengan segala macam perabot yang sebelumnya tertutup rapat. Mata Bintang semakin membesar melihat sosok Ayu Qilla dengan sukarela telanjang bulat di hadapannya! Mata Bintang langsung jelalatan memandangi tubuh mulus dan dada sekal padat Ayu Qilla. Liang surga lengkap dengan hutan belantaran
Baca selengkapnya

172. Bagian 10

Wuuutt...! Wuuutt...! Wuuutt...!Serangan gencar dilancarkan, tapi Bintang dengan sangat tenang menghindari setiap serangan yang datang, kedua kaki Bintang bergerak lincah menghindari serangan gencar yang dilancarkan oleh Ayu Mayrissa. Jurus Langkah Ajaib dipergunakan Bintang.Bintang terus bergerak lincah diantara gugusan-gugusan batu yang ada ditempat itu, sementara Ayu Mayrissa terus menyerang Bintang dengan gencar. Tak terlihat sedikitpun Bintang membalas serangan itu.“Hentikan Mayrissa!” teriak Ayu Qilla seraya ikut berkelebat kedepan.Debbbhh...! Debbbhh...!Ayu Qilla menahan serangan Ayu Mayrissa, hingga membuat Ayu Mayrissa melompat mundur menjauh.“Jangan ikut campur Qilla!” teriak Ayu Mayrissa dengan marah kearah Ayu Qilla.“Apa yang kau lakukan?!” bentak Ayu Qilla tak kalah keras.“Aku ingin membunuhnya!”“Kenapa kau ingin membunuhnya, dendam apa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
165166167168169
...
258
DMCA.com Protection Status