“Lalu, apa mau kalian?!”
“KEKASIHMU ITU HARUS MENJADI TUMBAL DITEMPAT INI”
“Takkan kubiarkan hal itu terjadi.”
“KALAU BEGITU, KAUPUN AKAN KAMI JADIKAN TUMBAL TEMPAT INI!”
“Lakukan saja kalau kalian mampu!”
Wuusshh... Wuusshh... Wuusshh...!!!
Tanpa basa basi, ke-4 mahluk lelembut air ini langsung melesat kearah Bintang.
Seerrr...!
Bintangpun tak mau hanya menunggu menerima serangan, maka sosok Bintangpun berkelebat kearah depan, dengan ilmu peringan tubuh yang sudah sempurna, Bintang melesat diatas air.
Dhuar...! Dhuar...! Dhuar...!
Ledakan keras dan beruntun terjadi didanau tersebut hingga membuat air danau itu muncrat kemana-mana. Selanjutnya pertarungan diantara Bintang menghadapi ke-4 mahluk lelembut air itupun terjadi.
Pertarungan yang membuat Ayu Qilla yang melihatnya menjadi terperangah, bagaimana tidak, pertarungan itu terjadi diatas air. Ha
Wuusshh...! Wuusshh...!Bintang melepaskan pukulan jarak jauhnya kearah ke-4 mahluk lelembut air, ke-4 mahluk lelembut air tampak sangat terkejut melihat lawan merekapun mampu mengejar mereka hingga ke dasar danau, tapi terlambat bagi ke-4 mahluk lelembut air itu menghindari pukulan jarak jauh Bintang.Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar!Sosok ke-4 mahluk lelembut air langsung hancur terkena pukulan jarak jauh Bintang, Bintang sendiri langsung menyambar sosok Ayu Qilla dan melesat kembali keatas. Bintang menyadari kalau ke-4 mahluk lelembut air itu belum tewas dan pasti akan kembali kewujudnya semula seperti yang telah terjadi sebelum-sebelumnya.Dugaan Bintang memang tidak salah, dalam sekejap saja, sosok ke-4 mahluk lelembut air yang tadi hancur langsung menjelma kembali ke wujud semula. Melihat buruan mereka lepas, ke-4 mahluk lelembut air langsung melesat dengan cepat mengejar.Pyarrr ... plassh ... !Dari dalam danau, melenting keluar sosok Bin
Sukma Bintang berhasil memukul dada mahluk lelembut air raksasa, dialam nyata, sosok mahluk lelembut air berwujud raksasa tiba-tiba saja terdiam.Bruukk !!!Pyarrr !!!Tiba-tiba saja sosok mahluk lelembut air berwujud raksasa langsung pecah berjatuhan ke tanah. Anehnya kali ini sosok mahluk lelembut air berwujud raksasa itu tidak kembali ke wujud semula. Sementara Bintang sudah kembali berdiri ditempatnya, menatap kearah sosok mahluk lelembut air berwujud raksasa yang mungkin telah tewas terkena aji remuk gunungnya.Bintang terlihat menarik nafas lega melihat hal itu, setelah memastikan mahluk lelembut air raksasa itu tidak bangkit-bangkit lagi, Bintangpun segera berbalik kearah Ayu Qilla yang masih terpana ditempatnya.“Qilla.” ucap Bintang lembut setelah berada dihadapan Ayu Qilla.“Oh.. eh iya tuan.” ucap Ayu Qilla dengan gugup“Bagaimana keadaanmu?”“Sudah tidak apa-apa tua
Sambil menikmati udara pagi yang sejuk dan cerah, sesekali keduanya terdengar tertawa ringan diantara gurauan-gurauan diantara mereka.“Kau mau melakukan itu Qilla?”“Tentu saja Qilla mau tuan... setelah kembali ke Padepokan Dharma Semesta, Qilla akan meminta izin kepada mahaguru untuk ikut tuan mengembara.”“Kalau mahaguru tidak mengizinkan?”“Qilla akan keluar dari Padepokan Dharma Semesta”“Kenapa?!”“Qilla lebih memilih untuk ikut mengembara bersama tuan... Qilla kini sudah punya tujuan hidup”“Apa itu?”“Ikut dan mendampingi tuan... kapanpun dan dimanapun” ucap Qilla tersenyum dibalik cadar hijau yang dikenakannya seraya merapatkan dirinya memeluk Bintang dengan erat. Bintang hanya tersenyum mendengar hal itu.“Tapi aku sudah memiliki istri Qilla... lebih dari satu malah.”“Qilla tak perduli tuan.
Akhirnya rasa gerah telah mengalahkan rasa takut Ayu Qilla, tapi kali ini Ayu Qilla tak ingin mandi berpuas diri seperti kemarin, sekarang Ayu Qilla mencari tempat yang cukup tersembunyi yang tidak begitu dalam airnya. Setelah menemukannya, dan sekali lagi Ayu Qilla celingak celinguk kesana kemari untuk memastikan tempat itu aman, setelah merasa aman, Ayu Qillapun mulai melepaskan satu demi satu pakaian yang dikenakannya. Pertama yang dilepasnya adalah cadar hijau yang dikenakannya, terlihat paras cantik jelita dari wajahnya yang selalu tersembunyi dari balik cadar yang dikenakannya, lalu satu demi satu pakaian yang dikenakannya ikut dilepaskan, tapi belajar dari pengalamannya yang telah lalu, Ayu Qilla tetap mengenakan BH dan CDnya.Ayu Qilla memanglah gadis yang cantik dengan tubuh yang sempurna, badannya tinggi semampai dan lekuk setiap tubuhnya saling mendukung dan proposional. Buah dadanya besar padat berisi, sehingga BH yang dikenakannya hampir tak mampu menampung kedua
“Kenapa?!”“Kakang ngak nahan melihat Qilla mandi” jawab Bintang jujur hingga membuat Ayu Qilla tersenyum.“Daripada kakang ngak nahan, kenapa kakang tidak ikut mandi bersama Qilla!” ucap Ayu Qilla menggoda Bintang. Lagi-lagi Bintang hanya tersenyum mendengar ajakan itu. Ayu Qilla perlahan bangkit dan berjalan mendekati Bintang. Kini sosok indah Ayu Qilla yang telah berdiri semakin terlihat jelas oleh Bintang, bahkan dengan sangat berani Ayu Qilla melepas BH dan CD nya dihadapan Bintang, hal ini tentu saja membuat Bintang terlongong bengong melihat sosok indah Ayu Qilla, karena kini dihadapan Bintang, terpampang tubuh indah milik Ayu Qilla lengkap dengan segala macam perabot yang sebelumnya tertutup rapat. Mata Bintang semakin membesar melihat sosok Ayu Qilla dengan sukarela telanjang bulat di hadapannya! Mata Bintang langsung jelalatan memandangi tubuh mulus dan dada sekal padat Ayu Qilla. Liang surga lengkap dengan hutan belantaran
Wuuutt...! Wuuutt...! Wuuutt...!Serangan gencar dilancarkan, tapi Bintang dengan sangat tenang menghindari setiap serangan yang datang, kedua kaki Bintang bergerak lincah menghindari serangan gencar yang dilancarkan oleh Ayu Mayrissa. Jurus Langkah Ajaib dipergunakan Bintang.Bintang terus bergerak lincah diantara gugusan-gugusan batu yang ada ditempat itu, sementara Ayu Mayrissa terus menyerang Bintang dengan gencar. Tak terlihat sedikitpun Bintang membalas serangan itu.“Hentikan Mayrissa!” teriak Ayu Qilla seraya ikut berkelebat kedepan.Debbbhh...! Debbbhh...!Ayu Qilla menahan serangan Ayu Mayrissa, hingga membuat Ayu Mayrissa melompat mundur menjauh.“Jangan ikut campur Qilla!” teriak Ayu Mayrissa dengan marah kearah Ayu Qilla.“Apa yang kau lakukan?!” bentak Ayu Qilla tak kalah keras.“Aku ingin membunuhnya!”“Kenapa kau ingin membunuhnya, dendam apa
Jurus demi jurus terlewati, tak terasa sudah puluhan jurus yang dilancarkan oleh Ayu Mayrissa untuk menyerang Bintang, tapi tak satupun yang mengenai sasaran, hingga saat memasuki jurus ke 67, sosok Ayu Mayrissa melenting keluar dari pertarungan.Daghh...! Begitu kakinya menatap tanah, Ayu Mayrissa langsung bergerak cepat memutar payung pelangi ditangannya.Sragghhh...!Pisau pendek mucul diujung gagang payung pelangi langsung menghilang, selanjutnya Ayu Mayrissa terlihat memutar-mutar payung pelanginya dengan sangat cepat, dan ;Wuusshhh...!!!Tiba-tiba saja dari ujung gagang payung pelangi menyembur gulungan api yang sangat dahsyat kearah Bintang, rupanya keistimewaan payung pelangi selain bisa digunakan sebagai pertahanan, penyerangan, juga bisa digunakan sebagai senjata rahasia.Gulungan api yang dahsyat menyambar kearah Bintang. Bintang sendiri tampak tetap diam ditempatnya, sepertinya Bintang memang tak berniat untuk menghindari serang
Jurus demi jurus berlalu, tanpa Ayu Mayrissa sadari, dirinya sudah terpancing oleh gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Bintang, akibatnya, banjir keringat membasahi wajah dan sekujur tubuhnya, nafasnya terdengar terengah-engah.Sementara itu Ayu Qilla yang melihat semua itu semakin kagum kepada sosok Bintang, dulu saat dirinya menggunakan jurus dan ilmu yang sama saat menghadapi Jaya Sampoerna, Jaya Sampoerna dapat dengan mudah dikalahkannya, kalau saja saat itu Jaya Sampoerna tidak berlaku curang dengan menggunakan ilmu halimun.Memasuki jurus ke 140, kembali tiba-tiba saja sosok Ayu Mayrissa melenting menjauh dari pertarungan, terlihat bagaimana kini sosok Ayu Mayrissa yang baru saja mendarat diatas bebatuan, berdiri dengan sangat payah, sosok Ayu Mayrissa seperti orang yang kehabisan tenaga.“Cukup Mayrissa! hentikan seranganmu!” pinta Bintang dengan lembut. Sementara Ayu Mayrissa yang terlihat sekuat tenaga mengumpulkan sisa-sisa tenagan