All Chapters of Ksatria Pengembara Season 2: Chapter 1601 - Chapter 1610

2578 Chapters

170. Bagian 8

Sebuah pemandangan yang amat menyeramkan tapi juga menakjubkan, dihadapan Bintang terlihat keadaan alam yang sangat berbeda dari yang Bintang lihat dari balik bukit besar tinggi menjulang sebelum Bintang memasuki lorong goa yang menjadi pintu masuk ke lembah kutukan.Awan hitam besar terlihat menutupi tempat itu, petir dan guntur saling sambar menyambar, tempat itu benar-benar menjadi tempat dimana badai petir terjadi, sungguh mengerikan bagi orang awam yang melihat keadaan itu, tapi berbeda dengan orang-orang yang memiliki ilmu kanuragan tinggi, pemandangan seperti itu justru sangat mengagumkan dan menakjubkan.“Inilah lembah kutukan itu kang” ucap Gadys tersenyum kearah Bintang. Gadys dapat melihat bagaimana Bintang memandang takjub dengan pemandangan yang ada dihadapannya. Kini Bintang mengerti kenapa tempat itu dikatakan sebagai lembah kutukan. Gadys tentu saja meyakini kalau Bintang tidak akan takut dengan keadaan alam yang s
Read more

170. Bagian 6

LEMBAH KUTUKAN, sebuah tempat yang menjadi legenda hidup bagi orang-orang dunia persilatan, sementara bagi masyarakat awam, lembah kutukan hanya cerita-cerita pengantar tidur yang tidak dipercayai keberadaannya. Berbeda bagi kaum dunia persilatan, terutama angkatan-angkatan tua yang tentu saja sangat mengetahui tentang keberadaan lembah kutukan, karena dulu lembah kutukan pernah menjadi rebutan kaum dunia persilatan, hal ini dikarenakan di lembah kutukan terdapat banyak sekali benda-benda pusaka yang menurut kabar yang beredar, lembah kutukan merupakan tempat tumbuh batu petir yang sangat melegenda, batu petir bila dibuat senjata, akan menjadi senjata sakti mandraguna yang sangat sulit dicari tandingannya. Sore itu... disebuah bukit besar tinggi menjulang kini terbentang dihadapan Gadys dan Bintang yang tengah berdiri menatapnya. Besarnya bukit tinggi menjulang yang ada dihadapannya, membuat Bintang tak mampu melihat apa yang ada dibalik bukit tersebut, bahkan langit yang ada disebela
Read more

170. Bagian 9

Di dalam sebuah goa yang ada di Lembah kutukan, terlihat keadaan didalam goa tersebut cukup luas, diterangi oleh sinar-sinar matahari yang masuk lewat celah yang berlubang di langit-langit goa tersebut. Diatas sebuah batu karang yang ukurannya tidak terlalu besar tapi cukup tinggi, tampak seorang nenek yang tengah duduk bersemedi. Mengenakan pakaian seorang pertapa. Disebelah si Nenek tampak pula sebatang tongkat pendek yang tertancap diatas batu hingga setengahnya. Tongkat itu terbuat dari batu hitam. Walaupun sudah berusia sangat tua, karena wujudnya yang seperti nenek-nenek, tapi hebatnya, diwajah si Nenek, sedikitpun tidak terlihat keriput seperti wajarnya wajah nenek tua. Kulit wajah dan tubuhnyapun masih terlihat kencang, ditambah lagi bayangan kecantikan dimasa mudanya masih terlihat cukup jelas diwajah tuanya. Mungkin orang-orang akan menduga kalau nenek cantik ini berusia sekitar 50-55 tahunan, walaupun sebenarnya usia nenek ini 3x lipat dari yang terlihat. Dialah
Read more

170. Bagian 10

”Duer!!”Kembali guntur menyambar sosok sinenek dan lagi-lagi tubuh sinenek menyala putih dengan kilat-kilat lidah petir disekujur tubuhnya. Hal seperti itu berlangsung beberapa kali dan entah sudah yang keberapa kali terjadi. Sungguh mengerikan, tapi hebatnya, tidak ada yang terjadi pada sosok sinenek, walaupun sekujur tubuhnya sudah tersambar petir beberapa kali.Wesshhh...Sesosok gadis jelita muncul dibawah batu berundak tempat sinenek melakukan semedi. Sosok itu tak lain adalah Gadys. Sekali lihat saja, Gadys mengerti kalau saat ini nenek gurunya sedang melakukan tapa brata.“Nenek guru” sapa Gadys dengan langsung menjura hormat dengan kaki kanannya menekuk sedang lutut kirinya menyentuh tanah dengan kedua telapak tangan yang menyatu didepan dada.“Kau sudah kembali Gadys” terdengar suara sinenek pertapa tanpa bergerak dari tempatnya sedikitpun, bahkan kedua mata sinenek pertapa masih terpejam, begitu pula d
Read more

170. Bagian 11

“Apakah kau berhasil membalaskan dendam bopomu, Gadys?” tanya batin nenek pertapa lagi. Kali ini Gadys tampak terdiam sejenak tak tau harus menjawab apa. “Ceritakan padaku tentang perjalananmu...!” sambung batin nenek pertapa lagi.Kali ini Gadys tak terdiam seperti tadi, Gadys pun menceritakan pengalaman perjalanannya selama meninggalkan lembah kutukan, tentang orang-orang yang ditemuinya, juga tentang pertarungan-pertarungan yang telah dilakukannya.“Jadi kau berhasil menemukan orang yang telah membunuh bopomu itu, Gadys?” tanya batin nenek pertapa setelah mendengar cerita Gadys.“Benar nenek guru”“Apa kau telah membunuhnya?!”“Maaf, nenek guru, Gadys tak sanggup membunuhnya.”“Apa?! tak sanggup, apa dia terlalu hebat untukmu”“Dia memang terlalu hebat untuk Gadys nenek guru... bahkan Gadys dan kakang Aryasutapun tak sanggup untuk men
Read more

170. Bagian 12

“Gadys jatuh cinta padanya, nenek guru” sambung Gadys lagi hingga kembali wajah nenek pertapa berubah dengan mata yang mendelik besar kearah Gadys.“Kau jangan bercanda Gadys!”“Gadys tidak bercanda nenek guru, Gadys.. benar-benar mencintainya, kang Bintang meminta dibawa kemari untuk menemui nenek guru!”“Jadi Bintang namanya, untuk apa dia ingin menemuiku, atau itu hanya akal-akalannya saja agar bisa datang ke lembah kutukan”“Tidak nenek guru ! kang Bintang tidak seperti itu orangnya”“Cinta telah membutakan hatimu Gadys”“Gadys yakin kang Bintang tidak seperti itu nenek guru, dengan kesaktiannya saat ini, kang Bintang sudah menjadi ketua dunia persilatan.” ucap Gadys menjelaskan, nenek pertapa tampak terdiam mendengar hal itu.“Sepertinya kau begitu amat mencintainya Gadys, apakah kau tidak memikirkan perasaan bopomu di alam sana, ya
Read more

170. Bagian 13

MALAM ITU Bintang dan Gadys benar-benar menikmati kebersamaan mereka, hal ini dikarenakan nenek guru belum bisa menemui mereka, Gadys mengatakan kepada Bintang kalau nenek guru baru akan menyelesaikan tapa ilmunya 2-3 hari kedepan. Hal ini rupanya tak disia-siakan oleh Bintang dan Gadys yang lagi dimabuk asmara, suasana lembah kutukan yang sepi oleh mahluk, tapi riuh oleh suara guntur dan kilat yang menggelegar, tidak membuat suasana romantis diantara Bintang dan Gadys terganggu.Bintang terlihat mencium lembut rambut Gadys yang berada dipelukannya. Sejenak keduanya terlihat begitu menikmati kehangatan pelukan mereka masing-masing hingga akhirnya Gadys merenggangkan pelukannya dan menatap Bintang dengan tatapan penuh arti. Dan entah kenapa dalam jarak sedekat ini membuat Bintang dapat melihat dengan jelas bagaimana cantiknya sosok Gadys saat itu, dengan wajah nan jelita dan kulit wajah yang begitu putih sungguh sangat menggiurkan bagi setiap laki-laki yang memandangn
Read more

170. Bagian 14

“Ahh.., sstt..." Gadys menikmati hangatnya nafas serta lumatan lembut Bintang pada lehernya.Setelah cukup menciumi leher indah milik Gadys, Bintang kembali mengangkat wajahnya menatap kearah Gadys. Dimatanya jelas terlihat kalau Gadys sangat menginginkan suatu kehangatan malam itu bersamanya. Dan hal inipun tak kuasa lagi dibendung oleh Bintang yang mulai bangkit birahinya melihat tatapan penuh menggoda dari Gadys, dan lagi-lagi Gadys tak menolak saat dengan lembut Bintang mendorong tubuhnya hingga terjatuh keatas tempat ranjangnya, selanjutnya tubuh Bintangpun ikut jatuh menindih diatas tubuhnya.Detik berikutnya Bintang terlihat sudah melumat bibir Gadys dengan lembut dan menekuni setiap jenjang lekuk bibir Gadys yang indah. Rupanya Gadys tidak tinggal diam begitu saja, dibalasnya lumatan hangat bibir Bintang pada bibirnya, hingga kini bibir mereka saling berpagutan satu sama lain, tangan Gadys terlihat sudah merangkul pundak Bintang dan nafasnya mulai tidak b
Read more

170. Bagian 15

Pagi itu... Bintang sudah berdiri didepan rumah berbentuk cangkang telur itu, pandangan Bintang tampak tertuju kearah depan, seperti orang yang tengah menunggu sesuatu. Tak salah, Bintang saat ini memang tengah menunggu kedatangan Gadys yang tengah menjemput nenek gurunya di tempat pertapaan.Wesshhh! Wesshhh!Di ujung pandangan jauh, dua kilatan cahaya menyambar cepat menuju kearah Bintang, Bintang yakin kedua kilatan cahaya itu tak lain adalah Gadys dan nenek guru yang Bintang kenali sebagai Pertapa Suci Dari Lembah kutukan. Tak lama, kedua kilatan cahaya itu sudah tiba dihadapan Bintang. Benar saja, kedua kilatan cahaya itu adalah dua sosok yang Bintang duga sejak tadi. Sosok Gadys dan si nenek pertapa.Nenek pertapa sendiri terlihat langsung menatapi sosok Bintang dari ujung kaki hingga ujung kepala, yang dipandang, langsung menjura hormat dengan mengatupkan kedua tangan didepan dada.“Jadi kau yang bergelar Ksatria Pengembara, ketua du
Read more

170. Bagian 16

Kilatan energi petir muncul diatas telapak tangan kiri Bintang.“Cakra petir membelah bumi’! Heaaa!”Zzgggghhh...! Zzgggghhh...!Bintang tiba-tiba saja memukulkan kedua telapak tangannya yang sudah terangkum kekuatan cakra petir ketanah.Grrrrhhhhh..!Terdengar suara gemuruh dari dalam tanah, dan ;Dhuar! Dhuar! Dhuar!Ledakan beruntun dan keras terjadi dimana-mana.“‘cakra petir Membelah Langit’! Heaaa!”Bintang tiba-tiba saja mengangkat kedua tangannya kearah langit.Zzgggghhh...! Zzgggghhh...! Zzgggghhh...!Kilatan lidah petir keluar dari kedua telapak tangan Bintang kearah udara, dan ;Dhuar! Dhuar! Dhuar!Ledakan beruntun dan keras terjadi diudara secara beruntun.Taappp !Tiba-tiba saja Bintang menyatukan kedua telapak tangannya yang masih mengandung kilatan cakra petir yang dahsyat.&ldquo
Read more
PREV
1
...
159160161162163
...
258
DMCA.com Protection Status