All Chapters of Ksatria Pengembara Season 2: Chapter 1591 - Chapter 1600

2578 Chapters

169. Bagian 18

Dhuer!“Uffffhhhh”. Seiring dengan terdengarnya suara guntur menggelegar, seiring itu pula terdengar desahan tertahan dibibir Gadys saat Bintang mulai membalas lumatan bibirnya dengan hangat dan dengan lembut Bintang mulai melumatnya penuh kenikmatan.Berdesir seluruh darah yang ada didalam tubuh Gadys saat Bintang membalas lumatan lembut bibirnya, ini adalah pertama kalinya Gadys merasakan ciuman dari seorang laki-laki, dan entah karena dorongan sifat kewanitaannya atau karena apa, terlihat Gadys mulai membalas lumatan Bintang dengan lumatan hangat bibirnya, merasakan lumatan balasan dari Gadys membuat Bintang semakin membalas lumatan itu bahkan kedua tangan Bintang kini sudah mulai merangkup tubuh sintal Gadys kedalam pelukannya dan menariknya dengan erat hingga kini kedua tubuh keduanya saling merapat satu sama lain.Malampun semakin larut dan hujanpun semakin lebat kian kentara hingga suasana dan dinginnya malam membuat Bintang dan Gadys benar-be
Read more

169. Bagian 19

"Ooughh..." mendesir sekujur tubuh Gadys saat merasakan remas dan emutan Bintang pada kedua gunung kembarnya. Kenikmatan ini benar-benar membut Gadys harus merem melek dibuatnya dengan tak henti-hentinya mendesah.Cukup lama Bintang melakukan hal itu, sementara Birahi Gadys yang mulai membuncah, tidak terasa tahu-tahu telah meninggalkan beberapa bekas merah di sekeliling dada Gadys. Sebelum semuanya berlanjut lebih jauh.Duer!!!Kembali guntur menggelegar dengan keras diluar, seakan menggetarkan alam. Sementara itu didalam pondok, sosok Gadys yang masih berada dibawah sosok Bintang, tiba-tiba menjadi pucat, wajahnya pucat pasi seperti kain kapan, seiring dengan itu pula, Gadys tiba-tiba saja mendorong sosok Bintang yang ada diatasnya yang sudah siap-siap menusukkan batang kemaluannya ke liang surganya. Dorongan yang cukup keras yang dilakukan oleh Gadys membuat tubuh Bintang terdorong jatuh kesamping.Apa yang terjadi tentu saja mengejutkan dan membingung
Read more

169. Bagian 20

Setelah cukup lama, akhirnya isak tangis Gadys mereda, kesempatan ini Bintang gunakan untuk mengangkat sosok Gadys dari atas dadanya dengan memegang kedua pundaknya, lalu dengan lembut Bintang membalikkan tubuhnya dan merebahkan kembali sosok Gadys kesampingnya, Bintang sendiri kini berbaring menyamping menghadap Gadys yang tengah berbaring menatapnya dengan kedua mata yang masih membasah air mata.Tanpa kata, tatapan Bintang seolah sudah mewakilkan keheranan dan kebingungan Bintang atas sikap Gadys dan Gadys mengerti arti pandangan Bintang kepadanya.“Maafkan Gadys, kakang..” ucap Gadys lagi dengan mata berkaca-kaca.“Tidak, kakang yang minta maaf Gadys.. Hampir saja kakang merenggut kesucian Gadys” ucap Bintang dengan perasaan bersalah. Bintang menduga sikap Gadys karena tersadar kalau hampir saja mereka melakukan kesalahan fatal.“Bukan karena itu kang” ucap Gadys hingga membuat Bintang semakin heran dan bingung, tap
Read more

169. Bagian 21

“Jika kakang ingin menjadikan Gadys sebagai permaisuri di setyo kencana, apa Gadys bersedia?” tanya Bintang sehingga kontan membuat wajah Gadys langsung berubah dengan kedua mata yang membesar. “Maukah kau menjadi istriku Gadys?” sambung Bintang lagi saat melihat Gadys masih terdiam ditempatnya.“Gadys mau kang.. tentu saja Gadys mau menjadi istri kakang, tapi.. rasanya itu tak mungkin kang, Gadys takkan bisa menjadi istri yang baik untuk kakang.. Gadys tak bisa melayani kakang dengan sempurna sebagai seorang istri..” jelas Gadys dengan wajah murung, tapi saat melihat Bintang kembali tersenyum kearahnya, wajah Gadys kembali penuh tanda tanya dengan sikap yang Bintang perlihatkan.Bintang mengangkat telapak tangan kanannya didepan wajah Gadys.Zzgggghhh...!!!Kedua mata Gadys yang tadi membesar kini terlihat semakin besar melotot saat melihat bagaimana ditelapak tangan Bintang yang ada didepan wajahnya keluar al
Read more

170. Lembah kutukan

HEIIEKKK...!Sore itu, seekor kuda dipacu dengan kencang melewati gerbang desa Jati Wangi, para prajurit dan beberapa orang penduduk desa tampak langsung menjura hormat kepada penunggang kuda tersebut, dimana diatasnya terlihat sepasang muda mudi. Salah satunya sudah pasti adalah pendekar tanpa tanding kita, Bintang si Ksatria Pengembara, sedangkan sosok yang berada dibelakang Bintang adalah seorang bidadari cantik yang lain adalah Gadys. Keduanya baru saja meninggalkan gerbang desa Jati Wangi, tapi disepanjang jalan meninggalkan desa Jati Wangi, terlihat mimik wajah Gadys tampak aneh, seperti ada suatu tanda tanya besar baginya.Setelah cukup jauh meninggalkan pintu gerbang desa Jati Wangi, Gadys tiba-tiba saja langsung merapatkan dirinya ke punggung Bintang, lalu melingkarkan kedua tangannya ke pinggang Bintang. Bintang yang merasakan hal itu hanya bisa tersenyum seraya tetap memacu kudanya, karena memang saat ini Bintang tengah be
Read more

170. Bagian 2

Gadys hanya tersenyum mendengar hal itu, walaupun hatinya masih sangat penasaran, tapi kemudian Gadys akhirnya merapatkan dirinya semakin erat kepunggung Bintang dan mempererat pelukannya pada tubuh Bintang yang semakin memacu kudanya dengan cepat.Malam itu !Seekor kuda putih tampak memasuki pelataran sebuah pemakaman umum. Penunggangnya adalah sepasang muda mudi yang tak lain adalah Bintang dan Gadys. Bintang tampak menghentikan langkah kaki kudanya tepat didepan pemakaman umum tersebut.“Disini Gadys?” tanya Bintang kepada Gadys yang ada dibelakangnya.“Benar kang” ucap Gadys masih dengan wajah bingung, kenapa Bintang sampai mengajaknya ke gelagah ireng, saat tiba di gelagah ireng, Bintang justru meminta ditunjukkan jalan menuju ke pemakaman umum.Gadys semakin bingung dan heran melihat Bintang turun dari punggung kudanya, lalu mengulurkan tangannya kearah Gadys. Gadys menyambut uluran tangan itu dengan
Read more

170. Bagian 3

Masih dengan 1000 macam pertanyaan dibenaknya, Gadys hanya bisa mengikuti langkah Bintang memasuki komplek pemakaman umum tersebut. Gadys ingin bertanya, tapi lebih memilih untuk diam.“Dimana kuburan bopomu, Gadys?” tanya Bintang tiba-tiba saja menyadarkan lamunan Gadys yang sejak tadi mengikuti langkah Bintang.Heran, bingung... tapi Gadys akhirnya melayangkan telunjuknya kearah suatu arah.“Disana kang” Keduanya kemudian kembali melangkah kedepan, tepat didepan sebuah makam yang cukup besar dan megah, keduanya berhenti.“Disini?” tanya Bintang. Gadys mengangguk bingung.Bintang menatap kuburan megah yang ada dihadapannya. Di batur nisannya memang terlihat sebuah tulisan, tapi sudah tidak terbaca lagi. Bintang kemudian duduk dengan sikap semedi. Bintang meminta Gadys untuk duduk dibelakangnya. Tanpa banyak membantah Gadys pergi duduk dibelakang Bintang. Walau sebenarnya Gadys sangat bingung dan penasaran, apa y
Read more

170. Bagian 4

“Hentikan Juragan Suta ! kau tidak memiliki banyak waktu!” ucap Bintang dengan penuh wibawa “Aku membawakan seseorang yang ingin menemuimu?” sambung Bintang lagi. Hingga membuat tengkorak Juragan Suta menghentikan langkahnya yang gontai.Bintang menoleh kearah Gadys yang ada didekatnya, sejenak Gadys ikut menatap kearah Bintang dengan pandangan yang penuh arti, Bintang kemudian terlihat menganggukkan kepalanya. Gadys faham maksud anggukan kepala Bintang.Sementara itu sosok tengkorak Juragan Suta  seperti orang buta yang tengah mencoba mencari-cari sesuatu dengan pendengarannya, karena penglihatannya sudah tak memungkinkan lagi untuk melihat.“Bopo..!” sebuah suara lembut terdengar, Gadys kini sudah berada berada dihadapan tengkorak Juragan Suta, ayahnya. Wajah tengkorak Juragan Suta terlihat berubah mendengar suara lembut itu.“SIAPA?!” terdengar suara berat tengkorak Juragan Suta.“Bopo&r
Read more

170. Bagian 5

Tiba-tiba saja wajah Gadys berubah, bahkan Gadys langsung membuka kedua matanya, lalu merenggangkan kepalanya yang sejak tadi menempel erat dipunggung Bintang. Dari belakang sosok Bintang, kedua mata indah Gadys terus menatapi sosok Bintang.“Aku baru sadar... Apa yang dilakukan oleh kang Bintang, benar-benar mustahil dilakukan oleh orang biasa.. Bagaimana mungkin kang Bintang memiliki kemampuan seperti itu? siapa sebenarnya kang Bintang?” batin Gadys yang baru menyadari kemampuan Bintang yang benar-benar berada diluar nalarnya.Gadys baru tersadar saat tiba-tiba saja Bintang menghentikan lari kudanya.“Ada apa kang?” tanya Gadys cepat“Kakang sudah dapat restu dari bopo Gadys, berarti hanya tinggal 1 orang saja lagi yang harus kakang minta restunya”“Siapa kang?” tanya Gadys cepat dengan penasaran“Nenek Gadys”“Nenek...?!”“Benar... bila Gadys tak k
Read more

170. Bagian 7

“Disebelah tenggara bukit ini ada goa yang menjadi jalan masuk untuk menuju kesebelah bukit ini kakang” ucap Gadys lagi saat melihat kebingungan Bintang. Gadys mengerti akan hal itu.Keduanya lalu kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju kearah tenggara. Tak lama keduanya sudah tiba disebuah gugusan bukit batu yang berundak-undak tingginya, Bintang lagi-lagi menatap kearah undakan batu-batu terjal itu.“Disebelah sana kakang!” tunjuk Gadys kearah salah satu gugusan batu, Bintang menolehkan pandangannya kearah yang ditunjuk oleh Gadys, pandangan Bintang yang tajam segera mengamati kearah gugusan batu besar yang ditunjuk oleh Gadys, tapi tidak ada satupun lubang goa yang Bintang temukan disitu.“Ayo kakang!” ajak Gadys kemudian.Serrr! Serrr!Tanpa banyak bicara Bintang segera berkelebat mengikuti Gadys kearah gugusan batu besar yang berada cukup tinggi diatas tersebut.Kini Bintang dan Gadys sudah berad
Read more
PREV
1
...
158159160161162
...
258
DMCA.com Protection Status