Masih dengan 1000 macam pertanyaan dibenaknya, Gadys hanya bisa mengikuti langkah Bintang memasuki komplek pemakaman umum tersebut. Gadys ingin bertanya, tapi lebih memilih untuk diam.
“Dimana kuburan bopomu, Gadys?” tanya Bintang tiba-tiba saja menyadarkan lamunan Gadys yang sejak tadi mengikuti langkah Bintang.
Heran, bingung... tapi Gadys akhirnya melayangkan telunjuknya kearah suatu arah.
“Disana kang” Keduanya kemudian kembali melangkah kedepan, tepat didepan sebuah makam yang cukup besar dan megah, keduanya berhenti.
“Disini?” tanya Bintang. Gadys mengangguk bingung.
Bintang menatap kuburan megah yang ada dihadapannya. Di batur nisannya memang terlihat sebuah tulisan, tapi sudah tidak terbaca lagi. Bintang kemudian duduk dengan sikap semedi. Bintang meminta Gadys untuk duduk dibelakangnya. Tanpa banyak membantah Gadys pergi duduk dibelakang Bintang. Walau sebenarnya Gadys sangat bingung dan penasaran, apa y
“Hentikan Juragan Suta ! kau tidak memiliki banyak waktu!” ucap Bintang dengan penuh wibawa “Aku membawakan seseorang yang ingin menemuimu?” sambung Bintang lagi. Hingga membuat tengkorak Juragan Suta menghentikan langkahnya yang gontai.Bintang menoleh kearah Gadys yang ada didekatnya, sejenak Gadys ikut menatap kearah Bintang dengan pandangan yang penuh arti, Bintang kemudian terlihat menganggukkan kepalanya. Gadys faham maksud anggukan kepala Bintang.Sementara itu sosok tengkorak Juragan Suta seperti orang buta yang tengah mencoba mencari-cari sesuatu dengan pendengarannya, karena penglihatannya sudah tak memungkinkan lagi untuk melihat.“Bopo..!” sebuah suara lembut terdengar, Gadys kini sudah berada berada dihadapan tengkorak Juragan Suta, ayahnya. Wajah tengkorak Juragan Suta terlihat berubah mendengar suara lembut itu.“SIAPA?!” terdengar suara berat tengkorak Juragan Suta.“Bopo&r
Tiba-tiba saja wajah Gadys berubah, bahkan Gadys langsung membuka kedua matanya, lalu merenggangkan kepalanya yang sejak tadi menempel erat dipunggung Bintang. Dari belakang sosok Bintang, kedua mata indah Gadys terus menatapi sosok Bintang.“Aku baru sadar... Apa yang dilakukan oleh kang Bintang, benar-benar mustahil dilakukan oleh orang biasa.. Bagaimana mungkin kang Bintang memiliki kemampuan seperti itu? siapa sebenarnya kang Bintang?” batin Gadys yang baru menyadari kemampuan Bintang yang benar-benar berada diluar nalarnya.Gadys baru tersadar saat tiba-tiba saja Bintang menghentikan lari kudanya.“Ada apa kang?” tanya Gadys cepat“Kakang sudah dapat restu dari bopo Gadys, berarti hanya tinggal 1 orang saja lagi yang harus kakang minta restunya”“Siapa kang?” tanya Gadys cepat dengan penasaran“Nenek Gadys”“Nenek...?!”“Benar... bila Gadys tak k
“Disebelah tenggara bukit ini ada goa yang menjadi jalan masuk untuk menuju kesebelah bukit ini kakang” ucap Gadys lagi saat melihat kebingungan Bintang. Gadys mengerti akan hal itu.Keduanya lalu kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju kearah tenggara. Tak lama keduanya sudah tiba disebuah gugusan bukit batu yang berundak-undak tingginya, Bintang lagi-lagi menatap kearah undakan batu-batu terjal itu.“Disebelah sana kakang!” tunjuk Gadys kearah salah satu gugusan batu, Bintang menolehkan pandangannya kearah yang ditunjuk oleh Gadys, pandangan Bintang yang tajam segera mengamati kearah gugusan batu besar yang ditunjuk oleh Gadys, tapi tidak ada satupun lubang goa yang Bintang temukan disitu.“Ayo kakang!” ajak Gadys kemudian.Serrr! Serrr!Tanpa banyak bicara Bintang segera berkelebat mengikuti Gadys kearah gugusan batu besar yang berada cukup tinggi diatas tersebut.Kini Bintang dan Gadys sudah berad
Sebuah pemandangan yang amat menyeramkan tapi juga menakjubkan, dihadapan Bintang terlihat keadaan alam yang sangat berbeda dari yang Bintang lihat dari balik bukit besar tinggi menjulang sebelum Bintang memasuki lorong goa yang menjadi pintu masuk ke lembah kutukan.Awan hitam besar terlihat menutupi tempat itu, petir dan guntur saling sambar menyambar, tempat itu benar-benar menjadi tempat dimana badai petir terjadi, sungguh mengerikan bagi orang awam yang melihat keadaan itu, tapi berbeda dengan orang-orang yang memiliki ilmu kanuragan tinggi, pemandangan seperti itu justru sangat mengagumkan dan menakjubkan.“Inilah lembah kutukan itu kang” ucap Gadys tersenyum kearah Bintang. Gadys dapat melihat bagaimana Bintang memandang takjub dengan pemandangan yang ada dihadapannya. Kini Bintang mengerti kenapa tempat itu dikatakan sebagai lembah kutukan. Gadys tentu saja meyakini kalau Bintang tidak akan takut dengan keadaan alam yang s
LEMBAH KUTUKAN, sebuah tempat yang menjadi legenda hidup bagi orang-orang dunia persilatan, sementara bagi masyarakat awam, lembah kutukan hanya cerita-cerita pengantar tidur yang tidak dipercayai keberadaannya. Berbeda bagi kaum dunia persilatan, terutama angkatan-angkatan tua yang tentu saja sangat mengetahui tentang keberadaan lembah kutukan, karena dulu lembah kutukan pernah menjadi rebutan kaum dunia persilatan, hal ini dikarenakan di lembah kutukan terdapat banyak sekali benda-benda pusaka yang menurut kabar yang beredar, lembah kutukan merupakan tempat tumbuh batu petir yang sangat melegenda, batu petir bila dibuat senjata, akan menjadi senjata sakti mandraguna yang sangat sulit dicari tandingannya. Sore itu... disebuah bukit besar tinggi menjulang kini terbentang dihadapan Gadys dan Bintang yang tengah berdiri menatapnya. Besarnya bukit tinggi menjulang yang ada dihadapannya, membuat Bintang tak mampu melihat apa yang ada dibalik bukit tersebut, bahkan langit yang ada disebela
Di dalam sebuah goa yang ada di Lembah kutukan, terlihat keadaan didalam goa tersebut cukup luas, diterangi oleh sinar-sinar matahari yang masuk lewat celah yang berlubang di langit-langit goa tersebut. Diatas sebuah batu karang yang ukurannya tidak terlalu besar tapi cukup tinggi, tampak seorang nenek yang tengah duduk bersemedi. Mengenakan pakaian seorang pertapa. Disebelah si Nenek tampak pula sebatang tongkat pendek yang tertancap diatas batu hingga setengahnya. Tongkat itu terbuat dari batu hitam. Walaupun sudah berusia sangat tua, karena wujudnya yang seperti nenek-nenek, tapi hebatnya, diwajah si Nenek, sedikitpun tidak terlihat keriput seperti wajarnya wajah nenek tua. Kulit wajah dan tubuhnyapun masih terlihat kencang, ditambah lagi bayangan kecantikan dimasa mudanya masih terlihat cukup jelas diwajah tuanya. Mungkin orang-orang akan menduga kalau nenek cantik ini berusia sekitar 50-55 tahunan, walaupun sebenarnya usia nenek ini 3x lipat dari yang terlihat. Dialah
”Duer!!”Kembali guntur menyambar sosok sinenek dan lagi-lagi tubuh sinenek menyala putih dengan kilat-kilat lidah petir disekujur tubuhnya. Hal seperti itu berlangsung beberapa kali dan entah sudah yang keberapa kali terjadi. Sungguh mengerikan, tapi hebatnya, tidak ada yang terjadi pada sosok sinenek, walaupun sekujur tubuhnya sudah tersambar petir beberapa kali.Wesshhh...Sesosok gadis jelita muncul dibawah batu berundak tempat sinenek melakukan semedi. Sosok itu tak lain adalah Gadys. Sekali lihat saja, Gadys mengerti kalau saat ini nenek gurunya sedang melakukan tapa brata.“Nenek guru” sapa Gadys dengan langsung menjura hormat dengan kaki kanannya menekuk sedang lutut kirinya menyentuh tanah dengan kedua telapak tangan yang menyatu didepan dada.“Kau sudah kembali Gadys” terdengar suara sinenek pertapa tanpa bergerak dari tempatnya sedikitpun, bahkan kedua mata sinenek pertapa masih terpejam, begitu pula d
“Apakah kau berhasil membalaskan dendam bopomu, Gadys?” tanya batin nenek pertapa lagi. Kali ini Gadys tampak terdiam sejenak tak tau harus menjawab apa. “Ceritakan padaku tentang perjalananmu...!” sambung batin nenek pertapa lagi.Kali ini Gadys tak terdiam seperti tadi, Gadys pun menceritakan pengalaman perjalanannya selama meninggalkan lembah kutukan, tentang orang-orang yang ditemuinya, juga tentang pertarungan-pertarungan yang telah dilakukannya.“Jadi kau berhasil menemukan orang yang telah membunuh bopomu itu, Gadys?” tanya batin nenek pertapa setelah mendengar cerita Gadys.“Benar nenek guru”“Apa kau telah membunuhnya?!”“Maaf, nenek guru, Gadys tak sanggup membunuhnya.”“Apa?! tak sanggup, apa dia terlalu hebat untukmu”“Dia memang terlalu hebat untuk Gadys nenek guru... bahkan Gadys dan kakang Aryasutapun tak sanggup untuk men