Kilatan energi petir muncul diatas telapak tangan kiri Bintang.
“Cakra petir membelah bumi’! Heaaa!”
Zzgggghhh...! Zzgggghhh...!
Bintang tiba-tiba saja memukulkan kedua telapak tangannya yang sudah terangkum kekuatan cakra petir ketanah.
Grrrrhhhhh..!
Terdengar suara gemuruh dari dalam tanah, dan ;
Dhuar! Dhuar! Dhuar!
Ledakan beruntun dan keras terjadi dimana-mana.
“‘cakra petir Membelah Langit’! Heaaa!”
Bintang tiba-tiba saja mengangkat kedua tangannya kearah langit.
Zzgggghhh...! Zzgggghhh...! Zzgggghhh...!
Kilatan lidah petir keluar dari kedua telapak tangan Bintang kearah udara, dan ;
Dhuar! Dhuar! Dhuar!
Ledakan beruntun dan keras terjadi diudara secara beruntun.
Taappp !
Tiba-tiba saja Bintang menyatukan kedua telapak tangannya yang masih mengandung kilatan cakra petir yang dahsyat.
&ldquo
Cahaya petir yang ada ditubuh Bintang lenyap dan seketika itu juga sosok Bintang telah kembali seperti semula, tapi ditempatnya, sosok nenek pertapa dan Gadys masih terperangah.Plok! Plok! Plok! Plok!Tiba-tiba saja Gadys bertepuk tangan, hingga menyadarkan nenek pertapa yang ada disebelahnya.“Hebat kakang! hebat sekali!” puji Gadys kepada Bintang, Bintang sendiri hanya tersenyum dan kini sudah kembali berjalan kearah nenek pertapa dan Gadys. Begitu berada dihadapan nenek pertapa, Bintang kembali menjura hormat.“Ksatria Pengembara, apa nama kesaktian terakhir yang kau gunakan tadi?” tanya nenek pertapa penasaran“Itu adalah ajian terakhir dari ilmu ‘cakra petir’ yang saya miliki nek, namanya DEWA PETIR”“DEWA PETIR.” ulang nenek pertapa lagi kagum, sejujurnya, nenek pertapa sendiri tak mampu melakukan hal itu, karena menyalurkan kekuatan tuah petir
“Guru memasukkan tuah petir itu kedalam kendi kecil berisi air, lalu guru menyuruh saya untuk meminumnya!” ucap Bintang menjelaskan, tapi seketika itu pula wajah nenek pertapa dan Gadys berubah dan kini keduanya terlihat saling pandang.“Bukankah nenek guru bilang, siapapun akan tewas jika tuah petir dimasukkan kedalam tubuh dengan cara seperti itu” ucap Gadys setengah berbisik, nenek pertapa tampak mengangguk dan kembali keduanya mengalihkan pandangan mereka kearah Bintang dengan tatapan heran.“Kakang tidak bercandakan?!” tanya Gadys ikut-ikutan tak percaya dengan apa yang didengarnya.“Tidak Gadys, begitu caranya hingga tuah petir itu kini ada didalam tubuh kakang, memangnya kenapa?”“Tidak apa-apa kakang, hanya saja nenek guru pernah bilang, tuah petir hanya bisa ditanam pada tubuh seseorang, itupun dibagian tertentu saja, bila dimasukkan secara langsung kedalam
“Sudahlah! kalau kau tidak mau menjawabnya” ucap nenek pertapa akhirnya menyerah.“Kudengar dari Gadys, kau bisa mengalahkan ilmu ‘dewa dewi’... Apakah itu benar?”“Itu hanya kebetulan saja nek... Kalau Gadys dan Aryasuta memang berniat membunuh saya, pasti saya sudah terbunuh oleh mereka” ucap bintng tersenyum lembut. Jawaban Bintang membuat nenek pertapa memandang kearah Gadys dengan tatapan melotot.“Gadys tidak bohong nek, kang Bintang memang mampu mengalahkan ilmu ‘dewa dewi’ yang Gadys dan kakang Aryasuta pergunakan” ucap Gadys dengan wajah takut melihat lototan kedua mata neneknya.Gadys kemudian mengalihkan pandangannya kearah Bintang. “Kakang...!” ucap Gadys dengan memelas kearah Bintang seakan ingin meminta Bintang membantu dengan berkata jujur, Bintang yang melihat hal itu hanya tersenyum.“Apa yang dikatakan oleh Gadys benar nek..
Wesshhh...!wesshhh...!Hampir bersamaan sosok Bintang dan Nenek Pertapa sama-sama melesat dengan kecepatan yang super tinggi, hingga tak terlihat oleh pandangan mata.Dhuarrr ! Dhuarrr ! Dhuarrr !Ledakan beruntun terjadi saat keduanya sudah saling beradu tenaga dalam. Walaupun terjadi ledakan beruntun, tapi sosok keduanya masih bertahan satu sama lain dengan kedua tangan yang saling bertemu. Saling mengukur kedua tenaga dalam masing-masing.Bllaarrrr..!Satu ledakan dahsyat membuat sosok keduanya sama-sama terhuyung kebelakang, tapi begitu keduanya berhenti terhuyung dengan kecepatan yang super tinggi, baik Bintang maupun Nenek Pertapa kembali sama-sama kembali menyerang kedepan.Dhuarrr ! Dhuarrr ! Dhuarrr !Kembali ledakan beruntun terjadi, tapi kali ini bukan karena adu tenaga dalam, tapi melainkan adu jurus kesaktian. Bintang dan Nenek Pertapa bertarung dengan dahsyat.Pertarungan tingkat tinggi yang dilakukan kedu
Telak, bayangan tinju raksasa itu menghantam sosok Nenek Pertapa sehingga sosok Nenek Pertapa semakin cepat terhempas kebawah.Bbbuummmm!Sosok Nenek Pertapa jatuh dengan sangat keras ketanah, rupanya tadi Bintang yang melepaskan jurus Tinju Jalan Penguasa, salah satu dari jurus leluhur yang dimiliki oleh Bintang.Seiring dengan itu, sosok Bintangpun turun dengan cepat kebawah menyusul sosok Nenek Pertapa yang terhempas kebawah.Perlahan sosok Nenek Pertapa terlihat bangkit dengan sendirinya menatap kearah sosok Bintang yang sudah berada diatas.Nenek Pertapa melangkahkan satu kakinya kedepan, dan ;Wesshhh!Tiba-tiba saja sosok Nenek Pertapa sudah berada tepat dihadapan Bintang. Bintang cukup terkejut melihat kecepatan Nenek Pertapa yang tiba-tiba. Nenek Pertapa memang tengah menggunakan ilmu ‘dewa dewi’nya.Wesshhh!Untung saja Bintang memiliki gerak kilat yang mampu meng
Bintangpun mengeluarkan jurus telapak bayangannya, hingga ;Duuarrr..! Duuarrr..! Duuarrr..!Ledakan kembali terjadi. Wajah Nenek Pertapa cukup terkejut melihat lawannyapun mampu melakukan jurus yang sama. Maka ;”Gempuran Geledek, heaa!” kali ini sosok Nenek Pertapa yang menjelma menjadi belasan banyak dan langsung menyerang kearah Bintang.“Seribu Bayangan Siluman!,”Lagi-lagi wajah Nenek Pertapa berubah melihat lawannyapun mampu melakukan hal yang sama.Duuarrr..! Duuarrr..! Duuarrr..!Kali ini ledakan yang terjadi semakin banyak. Hingga membuat tempat itu semakin luluh lantah dibuatnya.Nenek Pertapa tampak termenung sejenak, sementara Bintang sendiri kini tampak merapatkan kedua tangannya membentuk mudra.Blep! Blep! Blep! Blep! Blep! Blep!Disekeliling tubuh Bintang muncul 9 bola hitam, jurus Selaksa Matahari Rembulan sudah dikerahkan oleh Bintang. Lagi-lagi
Deggg..!Deggg..!!Deggg !Nenek Pertapa terus mengerahkan tinjunya untuk mementalkan serangan 9 bola hitam Bintang. Melihat Nenek Pertapa yang mampu mementalkan bola-bola hitamnya, Bintang mengerahkan serangan ke-9 bola hitamnya dengan lebih cepat dan kuat.Wuuuttt..! Wuuuttt..!!wuuutttt !Serangan ke-9 bola hitam semakin cepat dan semakin cepat.Deggg..! Deggg..!! Deggg !Tapi gerakan Nenek Pertapapun semakin cepat menangkal setiap serangan yang datang kepadanya. Lama kelamaan Nenek Pertapa kewalahan juga dengan serangan Bintang.Deggg..! Deggg..!! Deggg !Serangan beruntun 9 bola hitam datang dari berbagai arah sehingga membuat Nenek Pertapa semakin kewalahan.“‘Cakra petir Halilintar’, heaaa!”Zzzgghh! Zzzgghh!Tiba-tiba saja Bintang mengerahkan serangan dahsyat ‘Cakra petir Halilintar’ kearah Nenek Pertapa. Segelombang cakra petir dahsyat langsung m
Dengan mata emasnya, Bintang dapat melihat dengan jelas sosok Nenek Pertapa yang berada dibalik kabut tampak masih berdiri dengan gagah.“Khhhaaaaa!” tiba-tiba saja Nenek Pertapa berteriak dengan keras hingga membuyarkan kabut tebal yang menutupi tempat itu.Kini terlihatlah sosok Nenek Pertapa yang tampak diliputi aura hitam kelam yang semakin terang, semakin lama aura hitam kelam itu semakin kuat menyelimuti sosok Nenek Pertapa. Ditempatnya Bintang tampak melihat dengan jelas kalau kekuatan didalam diri Nenek Pertapa meningkat dengan pesat.“Ilmu dewa dewi puncak kelam!” ucap Gadys tanpa sadar mengenali kesaktian yang saat ini dikerahkan oleh nenek gurunya. Gadys terkejut melihat nenek gurunya mengerahkan jurus tingkat puncak dari ilmu ‘dewa dewi’ yang selama ini belum pernah Gadys melihatnya. Bahkan Gadys dan Aryasuta yang menguasai ilmu ‘dewa dewi’ belum mencapai tahap puncak dari