Bintangpun mengeluarkan jurus telapak bayangannya, hingga ;
Duuarrr..! Duuarrr..! Duuarrr..!
Ledakan kembali terjadi. Wajah Nenek Pertapa cukup terkejut melihat lawannyapun mampu melakukan jurus yang sama. Maka ;
”Gempuran Geledek, heaa!” kali ini sosok Nenek Pertapa yang menjelma menjadi belasan banyak dan langsung menyerang kearah Bintang.
“Seribu Bayangan Siluman!,”
Lagi-lagi wajah Nenek Pertapa berubah melihat lawannyapun mampu melakukan hal yang sama.
Duuarrr..! Duuarrr..! Duuarrr..!
Kali ini ledakan yang terjadi semakin banyak. Hingga membuat tempat itu semakin luluh lantah dibuatnya.
Nenek Pertapa tampak termenung sejenak, sementara Bintang sendiri kini tampak merapatkan kedua tangannya membentuk mudra.
Blep! Blep! Blep! Blep! Blep! Blep!
Disekeliling tubuh Bintang muncul 9 bola hitam, jurus Selaksa Matahari Rembulan sudah dikerahkan oleh Bintang. Lagi-lagi
Deggg..!Deggg..!!Deggg !Nenek Pertapa terus mengerahkan tinjunya untuk mementalkan serangan 9 bola hitam Bintang. Melihat Nenek Pertapa yang mampu mementalkan bola-bola hitamnya, Bintang mengerahkan serangan ke-9 bola hitamnya dengan lebih cepat dan kuat.Wuuuttt..! Wuuuttt..!!wuuutttt !Serangan ke-9 bola hitam semakin cepat dan semakin cepat.Deggg..! Deggg..!! Deggg !Tapi gerakan Nenek Pertapapun semakin cepat menangkal setiap serangan yang datang kepadanya. Lama kelamaan Nenek Pertapa kewalahan juga dengan serangan Bintang.Deggg..! Deggg..!! Deggg !Serangan beruntun 9 bola hitam datang dari berbagai arah sehingga membuat Nenek Pertapa semakin kewalahan.“‘Cakra petir Halilintar’, heaaa!”Zzzgghh! Zzzgghh!Tiba-tiba saja Bintang mengerahkan serangan dahsyat ‘Cakra petir Halilintar’ kearah Nenek Pertapa. Segelombang cakra petir dahsyat langsung m
Dengan mata emasnya, Bintang dapat melihat dengan jelas sosok Nenek Pertapa yang berada dibalik kabut tampak masih berdiri dengan gagah.“Khhhaaaaa!” tiba-tiba saja Nenek Pertapa berteriak dengan keras hingga membuyarkan kabut tebal yang menutupi tempat itu.Kini terlihatlah sosok Nenek Pertapa yang tampak diliputi aura hitam kelam yang semakin terang, semakin lama aura hitam kelam itu semakin kuat menyelimuti sosok Nenek Pertapa. Ditempatnya Bintang tampak melihat dengan jelas kalau kekuatan didalam diri Nenek Pertapa meningkat dengan pesat.“Ilmu dewa dewi puncak kelam!” ucap Gadys tanpa sadar mengenali kesaktian yang saat ini dikerahkan oleh nenek gurunya. Gadys terkejut melihat nenek gurunya mengerahkan jurus tingkat puncak dari ilmu ‘dewa dewi’ yang selama ini belum pernah Gadys melihatnya. Bahkan Gadys dan Aryasuta yang menguasai ilmu ‘dewa dewi’ belum mencapai tahap puncak dari
“Hyyaaaa !!” Bintang melepaskan pusaran matahari yang telah terkandung gelombang badai angin itu kembali kearah Nenek Pertapa. Wajah Nenek Pertapa berubah melihat serangan badai pusaran angin raksasa yang mengarah kepadanya.Nenek Pertapa kembali terlihat mengambil udara dengan membusungkan dadanya, mengempiskan perutnya, dan ;“Ggrraauuu!” tiba-tiba saja Nenek Pertapa berteriak dengan dahsyatnya, dari teriakan itu melesat gelombang badai angin dahsyat yang langsung menyapu padam badai pusaran angin yang mengarah kearahnya, tapi bukan cuma sampai disitu, gelombang badai angin itu terus menerjang kedepan, diiringi terpaan bebatuan dan pepohonan dan apapun yang dilewatinya ikut terbang menyatu dalam badai angin yang mengarah ke arah Bintang.Bintang tentu saja terkejut melihat dahsyatnya gelombang badai angin yang menerjang.“Jalan Agung.” ucap Bintang menyongsong kedepan.Plassshhhh ! Tubuh Bintang tiba-t
Blassshhh !Melihat lawannya terpental, Nenek Pertapa terlihat dengan cepat menghimpun tenaganya, bola energi merah menyala terlihat digenggaman tangan kanannya, dan ;“Heaaaa!”Wuuuttt ! Nenek Pertapa melesatkan bola energi merah itu kearah Bintang. Bintang yang masih belum mampu mengendalikan tubuhnya yang terlempar cukup keras kebelakang terkejut melihat serangan dadakan Nenek Pertapa.Dan Bintang hanya mampu menyilangkan kedua tangannya didepan dada untuk menghalangi serangan Nenek Pertapa mengenai tubuhnya.Bleeegarrrrr !Walaupun ukurannya kecil, tapi ledakan yang diakibatkan oleh serangan nenek pertapa sangatlah dahsyat dan menimbulkan asap tebal yang cukup menutupi sosok Bintang yang terkena ledakan tadi.Wusshhh.! Nenek Pertapa mengibaskan tangannya hingga membuat asap tebal yang menutupi tempat itu sirna. Dan kini terlihatlah sosok Bintang yang terkapar tak jauh dari Nenek Pertapa. Sosok Bintang tidak lagi dalam
Perlahan sosok Bintang yang sudah diliputi bintang-bintang kecil putih kebiru-biruan tampak bangkit melayang berdiri.Sementara Nenek Pertapa tampak tertegun melihat sosok Bintang yang baru. Kalau sebelumnya dalam mode ‘Cermin Agung Matahari Rembulan’nya, Nenek Pertapa masih dapat merasakan kekuatan dahsyat yang ada ditubuh Bintang, tapi kini Nenek Pertapa sudah tidak dapat meraba lagi kekuatan yang dimiliki oleh Bintang, karena itulah Nenek Pertapa bersikap waspada kali ini.“Jadi dengan jurus ini pula kau mengalahkan ilmu ‘dewa dewi’ cucuku kemarin” ucap nenek pertapa.“Benar”“Apa nama jurusmu ini?”“‘Insting Dewa’”“‘Insting Dewa’” ulang nenek pertapa dengan wajah berubah. “Bagus... ayo kita bertarung lebih semangat lagi!” sambung nenek pertapa dengan penuh semangat.Nenek Pert
Wuuutttt ! Nenek Pertapa tak tinggal diam begitu saja, tinjunya menyambut kearah Bintang yang melesat kearahnya, lagi-lagi Bintang memperlihatkan kelasnya sebagai pendekar tanpa tanding dunia persilatan, sedetik lagi tinju Nenek Pertapa mengenainya, Bintang berputar diudara bak baling-baling, hingga tinju Nenek Pertapa hanya mengenai tempat kosong.Degggg! Deggg!!Kedua tangan Bintang yang sudah terangkum cakra petir dengan telak menghantam dada Nenek Pertapa, tapi serangan Bintang seperti menghantam besi baja yang amat keras, serangan Bintang seperti tak ada artinya bagi Nenek Pertapa.Nenek Pertapa yang menyadari kalau serangan lawannya tak berarti apa-apa bagi kekuatan tubuhnya yang sudah terlindungi oleh kekuatan yang sangat dahsyat. Menyadari keunggulanya, Nenek Pertapa kini hanya tampak berdiam diri saja, membiarkan serangan lawannya mengenai tubuhnya.Degggg...! Degggg...! Degggg...!Serangan beruntun Bintangpun dengan telak mengena
Serangan beruntun Bintang kepada Nenek Pertapa dengan telak menghantam tubuh Nenek Pertapa tanpa bisa dicegah, begitu cepatnya gerakan Bintang sampai-sampai Nenek Pertapa tak mampu berbuat apa-apa ditempatnya selain membiarkan tubuhnya menjadi bulan-bulanan lawannya.Desss.. Desss.. Desss.. Desss..“Hahaha.. kau boleh pilih bagian tubuhku yang mana saja.” tapi Nenek Pertapa justru tertawa keras, tak sedikitpun serangan Bintang yang mengenai tubuhnya mampu melukai dirinya.Belasan bahkan puluhan serangan Bintang sudah berhasil bersarang disekujur tubuh Nenek Pertapa, tapi benar-benar tidak memiliki efek apapun. Menyadari hal itu, Bintang segera melompat menjauh, dan ;“‘Cakra petir Halilintar’, yeaahhh!” Bintang mendorong telapak tangannya kedepan, dan ; “zzeggghhhh..!” dari telapak tangan Bintang menyambar halilintar dahsyat kearah Nenek Pertapa.Clleeetarrr ! Glllaarrrrr !Sambaran ha
Pllasshh...!Sosok DEWA PETIR Bintang menghilang, kini Bintang sudah kembali menjadi sosoknya yang biasa.“Hihihi... kenapa? apa kau menyerah?! kerahkan kesaktianmu yang lain, cakra petirmu takkan bisa mengalahkanku!” ucap nenek pertapa dengan bangganya. Bintang terlihat tersenyum mendengar hal itu.Bintang mengangkat tangan kanannya keatas, dan ;Plassshhhhh !Tiba-tiba saja cincin mahkota hitam yang ada di jari tengah tangan kanan Bintang mengeluarkan cahaya putih yang sangat terang menyilaukan, begitu menyilaukannya sampai-sampai Nenek pertapa dan Gadys harus menutup mata mereka.Duer!!Guntur tiba-tiba saja menggelegar dengan kerasDuer!! Duer!! Duer!! Duer!!Berikutnya guntur menggelegar keras secara beruntun menyambar sosok Bintang, begitu dahsyatnya sambaran guntur petir membuat sosok Bintang menghilang dalam kilatan guntur tersebut.Begitu badai guntur petir berhenti men