All Chapters of Ksatria Pengembara Season 2: Chapter 1531 - Chapter 1540

2578 Chapters

167. Bagian 23

“Ayo..!”Weesshh! Wwuuttt!Tiba-tiba saja sosok Perawan Lembah Kutukan sudah berkelebat kedepan, gerakannya begitu cepat sekali, begitu cepatnya sampai-sampai sosok Perawan Lembah Kutukan sudah berkelebat kedepan, tapi bayangannya masih tertinggal dibelakang.Wajah Wika tentu saja berubah melihat kecepatan serangan Perawan Lembah Kutukan, dengan cepat Wika menggunakan jurus ‘Tarian Ular’nya.Pertarungan keduanya berlangsung sengit, tapi seperti halnya Sekarwangi yang kewalahan menghadapi kecepatan Perawan Lembah Kutukan, Bidadari Pulau Ularpun sama, kesulitan untuk mengimbangi kecepatan gerak lawannya.Hingga ; Deesss!Gerakan Bidadari Pulau Ular kalah cepat, serangan Perawan Lembah Kutukan telah menghantam tubuhnya, hingga membuat tubuh Bidadari Pulau Ular terjengkang dengan keras kebelakang.Fuuiihhh!Sebelum terpental Wika masih sempat menyemburkan ludahnya kearah wajah Perawan Lembah Kutukan
Read more

167. Bagian 24

Ajian ‘Mata Ular’ yang dimiliki oleh Wika Putri si Bidadari Pulau Ular memang bukan sembarang ajian, seperti layaknya mata seekor ular, Wika mampu melihat gerakan yang sangat cepat, bahkan dalam kegelapan sekalipun, tapi Wikapun menyadari kalau lawan yang dihadapinya saat ini, Perawan Lembah Kutukan, bukan lawan yang bisa dianggap enteng, karena itu Wikapun tak sungkan-sungkan lagi untuk mengerahkan jurus-jurus tingkat tinggi dari jurus ‘ular emas’ yang dimilikinya.Jurus ‘Terjangan Maut Ular Emas’ dikerahkan, dan kini bukan hanya mampu mengimbangi serangan-serangan Perawan Lembah Kutukan, Bidadari Pulau Ularpun sanggup memberikan serangan balasan beruntun yang cukup merepotkan.Daggghh! Daggghh!Dua patukan keras tangan Bidadari Pulau Ular berhasil menghantam sosok Perawan Lembah Kutukan, hingga membuat sosok Perawan Lembah Kutukan terseret kebelakang hingga beberapa langkah. Terlihat Perawan Lembah
Read more

167. Bagian 25

Seerrrr!Wuuuttt! Wuuuttt! Wuuuttt!Wika mendahului menyerang kedepan, gerakan Wika terlihat lebih cepat dari biasanya karena Ajian Serat Tatar Bayunya. Ditempatnya Perawan Lembah Kutukan cukup terkejut melihat kecepatan lawannya yang meningkat tajam. Hingga mau tak mau, Perawan Lembah Kutukanpun segera bergerak mengimbanginya.Daggg! Daggg! Daggg!Beberapa kali terlihat kedua sosok digjaya ini saling berbenturan serangan hingga menimbulkan gelombang angin dahsyat yang menyapu tempat tersebut. Untuk sesaat pertarungan sengit diantara kedua sosok digjaya ini berlangsung dahsyat.Heaaa!Wusshh! Wusshh! Wusshh!Beberapa kali Wika melepaskan pukulan jarak jauhnya yang bersumber dari kekuatan Ajian ‘serat jiwa’ tingkat ketiga yang bernama ; "Ajian Serat Lawang Saketeng" yang mampu melipatgandakan kemampuan pukulan jarak jauhnya. Perawan Lembah Kutukan dengan cepat menghindarinya sehingga ;Dhua
Read more

167. Bagian 26

Ditempatnya Wika terlihat tersenyum melihat serangan gabungannya berhasil. Rupanya Wika sangat lihai dalam memadukan Ajian ‘serat jiwa’nya dengan optimal. Tak ingin menunggu lawannya untuk bangkit, Wika segera bertindak.“Gelang-gelang...!”“Heaa!”Wuuuttt!! Wuuuttt!!Tiba-tiba saja Wika melepaskan jurus dari Ajian ‘serat jiwa’ tingkat sembilan bernama "Ajian Gelang-gelang" yang bisa menciptakan pukulan yang berupa gelang api yang berkobar-kobar.. yang melesat cepat kearah Perawan Lembah Kutukan.Di tempatnya tentu saja Perawan Lembah Kutukan terkejut melihat hal itu, dengan cepat Perawan Lembah Kutukan melompat tinggi keatas untuk menghindari serangan gelang gelang Ajian ‘serat jiwa’ tersebut. Walaupun tubuhnya terlindungi oleh ‘ilmu perawan murni’, tapi Gadys tak berani untuk ambil resiko menghadapi serangan yang dilepaska
Read more

167. Bagian 27

Perawan Lembah Kutukan cepat melepaskan pukulan dahsyatnya.Wuussshhh!! Wuussshhh!!Dua kilat petir berkiblat kearah ajian gelang-gelang.Blegar! Blegar!Dua ledakan dahsyat terjadi diudara, sosok Wika terseret beberapa langkah kebelakang, sedangkan sosok Perawan Lembah Kutukan tampak berjumplitan beberapa kali diudara lalu kemudian turun ketanah.Tappp!! Tappp!!Begitu turun, Perawan Lembah Kutukan langsung menapakkan kedua tangannya ketanah. Kedua tangan Perawan Lembah Kutukan yang menapak tanah terlihat langsung mengeluarkan kilatan-kilatan lidah petir yang dahsyat.Wika yang melihat hal itu meyakini kalau kedua tangan Perawan Lembah Kutukan mengandung kekuatan petir yang sangat dahsyat. Tak ingin kalah, Wikapun segera menghimpun Ajian ‘serat jiwa’ tingkat Tujuh yang bernama "Ajian Tapak Saketi"Wwerrrr! Wwerrrr!Kedua telapak tangan Wika langsung memerah karena mengandung kekuat
Read more

167. Bagian 28

Huakk!!Huakk!!Hampir bersamaan Bidadari Pulau Ular dan Perawan Lembah Kutukan sama-sama memuntahkan darah dari mulut mereka masing-masing. Hal ini membuktikan masing-masing menderita luka dalam yang tidak ringan.Bidadari Pulau Ular dengan cepat kembali menghimpun  tenaga dalamnya. Hawa panas menjalar cepat. Pusaran angin kembali tercipta dari sekeliling tubuh Bidadari Pulau Ular, bagai badai yang berputar memusat, menciptakan gemuruh dan meruntuhkan dan merengkahkan tanah di sekitar Bidadari Pulau Ular berdiri. Kedua tangan Wika tampak mulai dialiri Cahaya hijau keemasan itu perlahan mengalir kearah kedua tangan Bidadari Pulau Ular dan menjalar hingga sampai pergelangan tangan. "Ajian Serat Netra Dahana”, ajian tingkat sepuluh dari ajian ‘serat jiwa’ dipergunakan oleh Bidadari Pulau Ular.Ditempatnya Perawan Lembah Kutukan cukup terkejut melihat ajian dahsyat yang dipergunakan oleh lawannya.“Kkhhaa
Read more

167. Bagian 29

Akkkkhhhh!Suara teriakan keras terdengar membahana, tapi yang mengejutkan justru teriakan keras itu berasal dari mulut Bidadari Pulau Ular, bukannya dari sosok Perawan Lembah Kutukan yang seharusnya terjadi. Cahaya hijau keemasan yang keluar dari kedua tangan dan mulut Bidadari Pulau Ular lenyap, bahkan cahaya hijau keemasan yang membungkus tubuh Perawan Lembah Kutukan juga lenyap. Kini yang terlihat malah kedua tangan Perawan Lembah Kutukan yang memegang kedua pundak Bidadari Pulau Ular yang terlihat mengelepar-gelepar seperti menahan sakit yang teramat sangat. Dari kedua tangan Perawan Lembah Kutukan, kilatan lidah petir terus menjalar ke tubuh Wika. Keadaan sungguh terbalik kini, Bidadari Pulau Ular yang kini sekarat merenggang nyawa ditangan Perawan Lembah Kutukan.Tiba-tiba saja kedua mata Bidadari Pulau Ular yang terpejam tampak terbuka memerah menatap tajam kearah Perawan Lembah Kutukan.Ssstttt! Ssstttt! Ssstttt!Dari mulut Wika terdenga
Read more

167. Bagian 30

Tarr! Tarr! Tarr! Ctarr!Cambuk kilat dipecutkan kearah sosok raksasa Siluman Ular Emas.Daghh! Daghh! Daghh!Pecut cambuk kilat menghantam telak tubuh Siluman Ular Emas, tapi pecutan cambuk kilat seperti menghantam sesuatu yang sangat keras dan lentur seperti karet begitu menyentuh kulit Siluman Ular Emas. Hal ini cukup mengejutkan Perawan Lembah Kutukan.Cletar!Tarr! Tarr! Ctarr! Tarr! Tarr! Ctarr!Kembali Cambuk kilat dipecutkan kearah sosok raksasa Siluman Ular Emas.Daghh! Daghh! Daghh!Hasilnya tetap sama, tak ada pengaruh terhadap tubuh Siluman Ular Emas.Ssssttttt! Ssssttttt! Ssssttttt!Dengan mendesis panjang, sosok Siluman Ular Emas langsung berkelebat cepat menyambar kearah Perawan Lembah Kutukan.Perawan Lembah Kutukan dengan cepat bergerak menghindarinya dengan gerak kilatnya. Tapi sosok Siluman Ular Emas terus memburunya dengan cepat.Beberapa kali s
Read more

168. Asmara Di Ujung Pedang

PAGI ITU, seorang pendekar muda tampan tampak tengah menikmati udara pagi yang sangat menyegarkan itu, terbukti beberapa kali dia menghentikan langkahnya sejenak untuk menghirup dalam-dalam udara pagi itu. Matahari belum lagi terbit diufuk timur, tapi bias keemasannya sudah mendahuluinya menerangi alam. Setelah berpuas diri, pendekar muda tampan itu kembali melanjutkan langkahnya yang terlihat sangat ringan menapak tanah.Baru beberapa langkah berjalan, kembali langkah pendekar muda ini terhenti, tapi berhenti langkahnya kali ini bukan untuk menghirup udara segar, melainkan karena merasakan sesuatu. Untuk meyakinkan dirinya, pendekar muda ini tampak memejamkan mata, benar saja, pendekar muda ini dapat merasakan sebuah tanda-tanda kehidupan yang sangat lemah sekali berada cukup jauh dari dirinya berada saat ini. Seiring dengan itu, pendekar muda ini kemudian tampak membuka matanya.“Dia sekarat” ucap pendekar muda ini pelan.Serrr..Tanpa menunggu waktu lagi, sosok pendekar muda itupun
Read more

168. Bagian 2

Pendekar muda ini dengan cepat mendekati sosok perempuan muda tersebut seraya memeriksa keadaannya.“Apa yang terjadi pada Gadys, sepertinya dia baru saja kalah bertarung” batin pendekar muda itu lagi yang rupanya mengenali sosok perempuan muda yang ada dihadapannya yang rupanya adalah Gadys, si Perawan Lembah Kutukan.“Tanda kehidupannya sangat lemah sekali, aku harus segera mencari tempat untuk menyelamatkannya” sambung batin pendekar muda itu lagi setelah memeriksa keadaan Perawan Lembah Kutukan.Sejenak pendekar muda ini tampak menoleh kearah tangan Perawan Lembah Kutukan dan kembali wajah pendekar muda ini tampak berubah dimana pendekar muda itu melihat pedang ditangan sigadis tampak buntung.“Bahkan pedangnya saja sampai patah gompal seperti ini, pasti dia menghadapi lawan yang sangat hebat” batin pendekar muda itu lagi. Pendekar muda itu kemudian mengangkat sosok Perawan Lembah Kutukan kedalam gendongannya.Seerr..Kembali sosok pendekar muda itu berkelebat menghilang dari temp
Read more
PREV
1
...
152153154155156
...
258
DMCA.com Protection Status