Home / Romansa / Anak Siapa Ini? / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Anak Siapa Ini?: Chapter 1 - Chapter 10

21 Chapters

Mikel

Tahun 2275     Bip bip bip…!! Suara jam beker milik Mikel berbunyi dan membangunkan tidurnya yang sebentar saja, dia baru tidur pukul 4 dini hari dan sekarang Mikel melihat bekernya tepat pukul 6 pagi, dia merasakan matanya ingin memejam lagi dan pria setinggi 180 cm tersebut teringat dia ada kencan buta dengan seorang wanita pilihan Ibunya. Sekarang dia 35 tahun dan sama sekali tidak tertarik untuk menikah. “Ayolah Mah! Sekarang tahun 2275.. menikah hanya untuk bahagia dan meneruskan keturunan adalah pemikiran yang sangat kolot, kau 'kan juga sudah punya selusin cucu dari Aeri? Jadi.. biarkan aku sendiri.. aku kaya, tampan, dan sehat, tidak butuh apa-apa lagi selain lebih  banyak uang.. okay?” Ucapnya pada diri sendiri dengan mata masih memejam, namun daripada Mikel diganggu dengan hologram ibunya yang akan muncul setiap hari di rumahnya lebih baik dia menurutinya dan berpura-pura ikut dalam sandiwara. Mikel beranjak dari tempa
Read more

Lennon dari Masa Depan

  Ecco berjongkok mendekati anak kecil yang menggelayuti kaki Mikel. Kalau diamati lamat-lamat memang sangat mirip dengan Mikel semasa kecil, dalam sistem informasinya Ecco menyortir video dan foto-foto Mikel semasa kecil. Meski ia diciptakan Mikel saat Mikel berusia 21 tahun, tetapi informasi mendetail mengenai keluarga Chun, terutama Mikel Mizwu Chun adalah bagian terpenting dalam pemrogramannya Ecco. Demi kualitas pelayanan optimal di rumah Mikel, karena Ecco adalah Alpha AI bagi Mikel.   Ecco tersenyum manis padanya. Anak kecil itu balas tersenyum tak kalah menggemaskan.   “Halo adik kecil…, namamu siapa?” Dengan nada selembut mungkin agar menciptakan suasana hangat.   “Lennon”   Ia tidak nampak takut sedikitpun.   “Lennon Chun”   Mikel terbelalak mendengarnya. Kenapa namanya memakai nama keluarga besarnya Chun?.   “Tuh ‘
Read more

Jatuh Cinta Duluan

         Siang itu gerimis, mereka berada di restoran yang memiliki jendela kaca yang lebar dengan perapian kayu cendana di ujung ruangan, sangat wangi akan aroma kayu mahal tersebut, restoran ini bergaya klasik dan penuh aroma bunga mawar ketika pertama kali memijakkan kaki memasuki ruangan, kaca yang besar memudahkan penglihatan sehingga rintik-rintik hujan terlihat begitu jelas di sisi kanan Mikel. Xia menoleh ke kiri mengamati hujan, sementara Mikel sesekali mengamatinya. Ia tidak jatuh cinta, tidak sekalipun dalam hidupnya bisa tertarik pada lawan jenis. Seharusnya anak-anak seusianya ketika menciptakan Ecco pasti sudah memiliki pacar atau setidaknya naksir pada seseorang. Tetapi perasaan cinta terasa sangat aneh baginya, apa itu cinta? Mikel tidak bisa memahaminya sama sekali, ia tidak ingin menikah dan dia akan terus melajang dan menciptakan berbagai mesin dan robot yang akan mempermudah orang-orang, terutama mereka yang memilih hidup sendiri.
Read more

Kota yang Padam

Mikel mendongak menatap langit yang gelap gulita, ia mengernyitkan hidung karena bau amis anyir darah. Terjadi kecelaka'an beruntun, banyak orang terluka. Tim medis sudah mengevakuasi semuanya, jalanan sedang dibersihkan dengan mobil-mobil bermesin lama. Mikel mengernyitkan dahinya dengan bingung, kenapa kendara'an keluaran sepuluh tahun lalu masih bisa berfungsi? Sedangkan beberapa mobil baru mengalami error sistem?Mikel mengecek jamnya, jarum di dalam sana berhenti sejak tadi. Mikel berdiri di pinggir trotoar mengamati sekitar, sampai bahunya ditepuk oleh seseorang dengan telapak tangan yang terasa hangat di pundak Mikel, tanpa sengaja Hose mengagetkannya. Kepala Kepolisian daerah tersebut yang memimpin jalannya evakuasi dan mengurusi kekacauan yang tengah terjadi.“Mikel, sebaiknya kau bergegas meninggalkan daerah ini..”“Kau mengenalku bukan sehari dua hari 'kan?” Mikel menyingkirkan tangan Hose dari bahunya,Hose mengangguk-a
Read more

Bukan Cinta

Ecco berusaha menyelidiki kejadian di kota sebelah yang bwrnama kota Enic, selama seharian ini berita yang memenuhi media massa adalah tentang kecelaka'an beruntun di kota sebelah, membuat Ecco cemas. Semua alat penunjuk waktu berhenti, mesin-mesin dan AI di kota tersebut mati. Kota Enic adalah salah satu kota paling canggih di negara ini, dengan sistem operasional dan keamanan tingkat tinggi namun tidak mengesampingkan nilai estetika. Mikel pasti marah sekali jika tidak bisa memecahkan masalah di Enic. Terdapat bangunan cantik dan megah yang memanjakan mata, tidak membutuhkan banyak waktu untuk pergi ke sana. Kebanyakan orang-orang pergi ke Enic untuk berkencan dan bernostalgia, terdapat museum barang-barang antik berbagai abad dan artefak dari seluruh peradaban.Ecco sembari mengawasi Lennon di ruang belajar, sejak Lennon bangun ia sudah melakukan banyak hal dengannya. Melakukan perkenalan semua sudut dan kamar di rumah ini, Ecco bersyukur tidak terlalu banyak perubahan di wa
Read more

Bab 6 : Antara Perasa'an & Gairah

Inna melompat-lompat di atas lantai marmer tanpa alas kaki, saking senangnya membuat cepolan rambutnya berantakan, semua gusinya terlihat ketika tersenyum, ia sontak takjub dengan cerita yang dipaparkan Xia tentang Mikel, padahal Inna kemari karena mengkhawatirkan kejadian di Kota Enic. Xia menjatuhkan dirinya di kasur dengan frustasi, bajunya terlihat kusut terlebih rambutnya. Beberapa saat lalu Inna sehabis menyaksikan pemandangan yang menakjubkan dari atas lantai 2, ia mengintip diantara tirai sutra di kamar Xia. Ia sengaja datang hari ini untuk tidur dengan Xia karena rumah ini memang hanya ditinggali Xia seorang, ia ingin menemaninya karena khawatir Xia siapa tau terluka saat di Enic. Meski memiliki bangunan bergaya perpaduan klasik serta arsitektur modern, Xia hanya tinggal sendiri dan sisanya terdapat robot rumah tangga sederhana. Xia tidak mau punya AI terbarukan yang bersikap seperti asisten pribadi dan menyimpan rahasia serta data kesehariannya. Morrelinna atau
Read more

Bab 7 : Hasil Dendam

Mikel menyelesaikan urusannya di Lab 9, ia akan menemui Ted di Pusat Perusahaan Shin di lobi. Mikel melemparkan semua dokumen dan tas yang ia bawa ke kursi penumpang, ia terburu-buru tanpa melihat apa saja isinya. Mikel juga tadi menyuruh pegawainya meletakkan catatan tentang penelitian Sam di masa lalu tengang Cacing hitam. Mikel akan menyetir sembari memikirkan langkah selanjutnya, dahinya terus mengkerut saat memegang setir kemudi. Jalanan tidak terlalu ramai lagi, Mikel memacu mobil dengan cepat. Tanpa Mikel sadari sebenarnya Lennon berbaring di tempat duduk paling belakang yang sempit. Lennon ia hanya ingin dekat dengan Papanya, ia tadi turun dan mencari Ecco tetapi tidak menemukannya kemanapun. Lennon memutuskan pergi ke mobil, Lennon tau Mikel tidak suka diinterupsi maka dia memilih berbaring saja di belakang dan bersembunyi.Mikel memarkir mobilnya di depan, ia segera menemukan Ted. Ted memakai baju kasual, mengangkat tangannya agar Mikel mengetahui keberadaa
Read more

Bab 8 : Refreshing

Mikel kesal sekali pada Lennon, dia memarahinya habis-habisan di rumah, seharian moodnya memburuk. Ia hampir melupakan kencannya dengan Xia setelah bertemu dengan Ted. Mikel melajukan mobilnya dengan kasar. Sampai di rumah Xia perasaannya masih belum membaik.Mikel keluar dari mobilnya setelah memarkir di depan halaman rumah Xia, sesaat ia baru menyadari betapa megah bangunan ini meski tidak terlalu berukuran besar seperti rumahnya, mendongak ke langit untuk melihat awan yang bergerak konstan, seketika ia menutupi wajahnya dengan telapak tangan untuk menghalau terik yang menyengat. Ia mengenakan kemeja berwarna senada dengan langit atas rekomendasi Ecco, tak lupa mencopoti dua kancing atasnya, cerewet sekali menyuruhnya memadukan dengan celana bahan berwarna hitam edisi terbaru dari merk ternama.  Tak membutuhkan waktu lama untuk penantian, Xia sudah berjalan mendekatinya dengan lengkungan senyuman yang begitu ceria, kakinya yang jenjang terekspos karena gaunn
Read more

Bab 9 : Refreshing (2)

Mikel menariknya mendekat ke sisi kiri tubuhnya, Xia melirik ke pinggangnya dimana tangan Mikel sudah melingkar secara posesif, menarik gaunnya sampai ke pinggang demi semua pahanya terlihat."Gaun mu terlalu panjang," Kini tangan pria itu mengusap-usap pahanya ke atas dan ke bawah membuat buku kuduk Xia berdiri. Mereka saling tau bahwa mereka belum terpuaskan satu sama lain."Kau sengaja menciptakan kecerdasan buatan untuk mo.. ahn.. ah.., Mike.. mobil untuk mencumbu wanita kan?" Tangan Mikel berpindah ke buah dada Xia, Mikel menyadari bagian tubuh Xia inilah yang paling sensitif dan mudah membuat wanitanya terangsang."Tidak.., kau wanita pertama yang ku telanjangi di mobil.., kakak Ipar ku yang punya ide ini. Sebelum menikahi Aeri dia kesulitan membagi waktu untuknya. Jadi ia memikirkan mobil tanpa sopir dengan kecerdasan buatan. Aku hanya membantunya, siapa sangka pikirannya yang liar itu ada manfaatnya untuk masyarakat luas, seperti kau dan aku misalnya.."Mikel tidak t
Read more

Bab 10 : Anak Siapa ini?

Langit bergemuruh dengan hebatnya, hujan badai melingkupi penjuru kota seharian ini. Petir menyambar tak henti-hentinya. Lennon duduk menonton acara televisi ditemani dengan Ecco. Sementara Mikel duduk di kiri Lennon menyesap cokelat hangat, tidak terlalu memperdulikan Lennon.“Boss, kau dingin sekali pada Lennon. Ajaklah dia jalan-jalan atau bermain..”“Kenapa kau tidak merindukan Mama mu sedangkan kau malah mengikuti aku kemana-mana?” Tanya Mikel tidak sabaran. Lennon menatapinya polos.“Mama? Ku rasa Mama sibuk, aku tidak perlu bertemu dengannya..” terdengar suara amarah, Lennon sangat cerdas. Terkadang Mikel merasa anak ini membohonginya, tetapi Ecco memindai DNA nya, DNA mereka 99,9% mirip.Ecco tidak habis pikir bagaimana Lennon turun dari ruangan pribadi Mikel dan membuntutinya sampai bertemu dengan ular raksasa. Mikel memarahinya di rumah sampai Lennon menangis meraung-raung, Lennon memberi alasan dirinya bosan
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status