Siang itu gerimis, mereka berada di restoran yang memiliki jendela kaca yang lebar dengan perapian kayu cendana di ujung ruangan, sangat wangi akan aroma kayu mahal tersebut, restoran ini bergaya klasik dan penuh aroma bunga mawar ketika pertama kali memijakkan kaki memasuki ruangan, kaca yang besar memudahkan penglihatan sehingga rintik-rintik hujan terlihat begitu jelas di sisi kanan Mikel. Xia menoleh ke kiri mengamati hujan, sementara Mikel sesekali mengamatinya. Ia tidak jatuh cinta, tidak sekalipun dalam hidupnya bisa tertarik pada lawan jenis. Seharusnya anak-anak seusianya ketika menciptakan Ecco pasti sudah memiliki pacar atau setidaknya naksir pada seseorang. Tetapi perasaan cinta terasa sangat aneh baginya, apa itu cinta? Mikel tidak bisa memahaminya sama sekali, ia tidak ingin menikah dan dia akan terus melajang dan menciptakan berbagai mesin dan robot yang akan mempermudah orang-orang, terutama mereka yang memilih hidup sendiri. Jika memiliki istri dan keluarga barangkali akan menjegal setiap langkahnya, akan selalu ada yang mengkhawatirkannya atau anak-anak yang merengek ingin ditemani ayahnya, Mikel tidak suka memikirkannya. Baginya sumbangsih pada perkembangan teknologi adalah yang utama, di Negara ini dia merasa punya tanggungjawab yang sangat besar, tidak boleh terikat pada sesuatu.
Shin Xia cantik, kulitnya seputih porselen dan pipinya kemerahan seperti pipi bayi, bulu matanya cukup lentik, persis seperti yang Ecco bicarakan sejak pagi dengannya semenjak dia bertanya tentang profilnya. Meski bilang akan mempertimbangkan menikah dengan Xia, sebenarnya Mikel tidak sungguh-sungguh. Ia hanya menjaga sopan santun,
Air muka Xia nampak melembut memandangi tetesan hujan di dedaunan bunga di depan restoran, membuat Mikel tergelak sendiri. Apakah Xia sebegitu tergila-gilanya dengan tanaman?. Entah kenapa perempuan ini persis seperti anak kecil.
“Kau tersipu?”
Xia menyibak rambutnya ke kuping. Kembali menatap Mikel.
“Ku harap bisa begitu..”
“Bukan padaku. Maksudnya dengan hal seperti hujan itu kau bisa tersenyum?”
“Begitulah..”
“Xia.., kau yakin usiamu sekarang 32 tahun?”
“Sebenarnya 31, karena aku belum berulangtahun. Kenapa? Awet muda ya?”
“Kau persis seperti anak SMA.”
“Terima kasih.. hahaha, kau juga awet muda Mikel.. sekarang harapan hidup manusia mencapai 100 tahun, seharusnya kau jangan terkejut melihatku masih secantik ini..”
“Dasar narsis..” Mikel tertawa melihatnya.
“Bagaimana kau akan menangani masalah kita ini?” Tiba-tiba Xia mengalihkan topik.
Mikel mengernyitkan dahi. Yang jelas dia tidak mau menikahi Xia, terjebak dalam rutinitas suami istri? Hah? Tidak akan bagi Mikel. Membayangkannya saja membuatnya bergidik ngeri.
“Kita?”
“Hu’um.. Maksudku Ibumu, ku rasa sangat menyukai aku..”
Xia meletakkan kedua tangan di pipi kanan kiri, bermaksud membercandai Mikel.
“Jadi… Ayahmu menyukaiku, dan Ibuku sangat menyukaimu.. lucu sekali.. Pertama-tama aku ingin bertemu dengan rekanmu yang membuat ruang hampa itu..”
Xia mengambil ponselnya, ia mencari sebuah foto di galerinya. Sebuah foto Xia bersama pria yang mungkin setinggi Mikel, dengan senyum ramah dan pembawaan yang hangat. Memakai jas putih dan memegangi sebuah kertas, nampak akrab dengan Xia. Xia lalu mematikan ponselnya dan terfokus pada Mikel. Sosok Ted yang dominan membantunya mengatasi masalahnya ini.
“Namanya Ted, dia sangat bisa diandalkan.. Ayah bahkan bilang dia bersedia mewariskan perusaha’an padanya.., meski tidak secara harfiah ya, memuji terlalu berlebihan.”
Mikel tersenyum mengerti dan mengangguk sekali. Menyadari masih jadi yang utama di daftar pilihan ayahnya Xia.
“Karena kau tidak suka mesin?”
Xia balas tersenyum sembari mengangkat bunga pemberian Mikel. Meski rasanya ingin memarahi pria ini, tega sekali memberikan bunga ini pada gadis secantik dirinya?
“Bukan benci tetapi aku lebih suka ini..”
Meletakkannya kembali ke meja. Mikel berdehem. Antara merasa bodoh atau sedang disindir dengan perbuatannya Xia barusan.
“Jadi kau ingin memanfaatkan aku? Agar kau bebas dengan apa yang kau sukai dan membiarkan aku mati terkena stroke karena menangani dua perusahaan sekaligus? Mimpi ya kau?”
Xia memutar matanya, tidak senang dituduh-tuduh. Pria ini sangatlah tidak mudah dirayu.
“Tidak salah tetapi tidak benar juga..”
Mikel menaikkan sebelah alisnya. Bingung.
“Aku agak malas bangun tadi pagi sejujurnya, maafkan aku..”
Bukan permintaan maaf yang terdengar tulus. Xia bisa menyadarinya dari nada bicaranya yang dingin.
“Aku bertekad untuk mengajakmu membatalkan perjodohan ini.. bagaimana denganmu? Kenapa tiba-tiba merubah keinginan dan ingin menikah denganku? Untuk masalah AI monster itu katakanlah aku bisa mengatasinya. Tetapi aku tidak bisa berkompromi soal pernikahan, aku baik bukan berarti akan memenuhi keinginanmu Nona..”
“Kau ternyata lebih dingin dari duga’anku..”
“Aku hanya bersikap logis, masalahmu aku bisa membantunya. Jika kau kelak kehilangan ayahmu.. aku pun bisa membantumu mengelola perusaha’an. Tetapi aku tidak akan bisa punya hubungan lebih dari itu.”
Mata Xia mulai berkaca-kaca, padahal Mikel tadi terlihat begitu kooperatif dengannya.
“Tapi kenapa Mikel?”
“Aku tidak percaya dengan cinta..”
Xia menarik napasnya dalam-dalam, mengisi paru-parunya dengan udara segar baru kemudian menghembuskannya perlahan lewat mulutnya. Menatap lurus mata Mikel.
“Bagaimana kalau aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku?”
“Kau tidak akan pernah bisa…”
“Kenapa yakin sekali?”
“Karena aku tidak pernah jatuh cinta..”
“Camkan, aku akan menjadi cinta pertamamu Mikel..”
“Silahkan saja jika kau bisa Nona.”
Mereka bertatapan tajam. Mikel sama sekali tidak peduli jika perasaannya Xia terluka saat ini. Membuatnya jatuh cinta? Tidak akan pernah. Menikahinya dan diperalat oleh ibunya? Mikel tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Lampu restoran mati secara tiba-tiba, di luar mobil-mobil saling bertabrakan karena lampu lalu lintas mati seketika. Bunyi klakson yang tertindih saling sahut menyahut, orang-orang berteriak kesakitan, seketika jalanan kini berlumuran darah bercampur hujan, sebuah mobil melaju dengan kecepatan penuh tanpa bisa direm pemiliknya datang dari ujung jalan melaju kearah Xia dan Mikel yang sedang saling menatap tajam.
Dengan sigap Mikel menarik Xia sejauh mungkin, bersama ke dalam dekapannya sebelum bagian depan mobil nyaris menubruk keduanya, syukurlah Mikel punya langkah kaki yang panjang sehingga menghindari insiden ini. Mereka kini sedekat nadi, Xia bisa merasakan detak jantung Mikel dan dadanya yang bidang naik turun tidak beraturan. Dia dipeluk sangat erat secara spontan, ia bahkan bisa merasakan panas hembusan napas Mikel menerpa bagian atas kepalanya. Xia meski terkejut masih sempat mendongak ke atas menatap Mikel yang nyalang memperhatikan jalanan di luar yang sedang kacau. Membayangkannya saja membuat Xia merasa ngeri. Membuatnya tidak berani menoleh ke belakang. Aroma tubuh Mikel membuatnya merasa aman dan nyaman, sungguh memabukkan.
Tanpa sadar ia membenamkan kepalanya ke dada Mikel sambil memegangi kanan dan kiri kemeja Mikel, lelaki itu tidak protes ataupun menolak karena terlalu sibuk mengamati situasi. Pegawai restoran berkerumun menyelamatkan pengemudi mobil, ada yang sibuk mengecek sinyal, berteriak histeris, pengunjung lainnya sama bingungnya karena akses telepon terputus. Semua jaringan mati.
“Listrik mati, jalanan menjadi kacau..” Mikel mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Ecco, jika jaringan terputus setidaknya Ecco adalah satu-satunya yang bisa tetap aktif. Mikel menggunakan jaringan cadangan yang tidak pernah terbayangkan akan ia gunakan sekarang. Saking jarangnya dan tidak mungkin. Jika ia gunakan, artinya dunia sedang tidak baik-baik saja.
Sambil tangan kirinya masih mendekap bahu Xia, entah sudah berapa lama mereka berpelukan. Atau lebih tepatnya perempuan berambut krem ini menempel ke tubuhnya karena ketakutan.
“Ecco… ayo angkat…”
“Boss! Ada apa?”
“Kenapa lama sekali?!”
“Aku mengajak Lennon mengelilingi rumah Boss, beberapa ingatannya ternyata tidak sinkron dengan waktu sekarang.”
“Bagaimana keadaan rumah? Di sini mati total, terjadi banyak kecelakaan. Semua jaringan lumpuh, coba kau lihat ke luar sebentar!”
Ecco menjauhkan ponsel dari telinganya, Mikel yang sedang marah-marah. Ia menengok jendela, Lennon mengikutinya, mereka melihat pelangi yang sangat indah di hamparan pepohonan yang menjulang tinggi asri dengan semak bunga di bawahnya, pelangi dengan warna warni yang membuat siapapun kagum.
“Cerah Boss! Bahkan ada pelangi. Daerah kita aman-aman saja, coba ku lihat berita..”
Ecco mengakses berita, terjadi kelumpuhan total di daerah tempat Xia dan Mikel berkencan.
“Di sini Lennon baik-baik saja, jangan khawatir. Kau perlu bantuanku untuk pulang?”
“Sepertinya tidak bisa Ecco, ada yang aneh..”
Namun Mikel teringat dengan Lennon, apakah Lennon dan Xia jika bertemu akan saling mengenali? Ataukah bukan Xia ibu dari anak itu? Kenapa Lennon tidak mengingat siapa ibunya?
Apakah Lennon mengalami semacam turbulensi karena melintas waktu? Sehingga ingatannya tentang masa depan sedikit kabur?
Mikel mematikan sambungannya dengan Ecco. Merasa tenang karena kelumpuhan tidak terjadi di seluruh negeri. Polisi dan para petugas medis berdatangan dengan berjalan kaki, nampaknya mobil juga tidak bisa bergerak. Keadaan menjadi sangat kacau.
Mikel menunduk, hidungnya langsung bertemu dengan kepala bagian atas milik Xia. Bau shampo khas kesukaan wanita, Mikel mengangkat sebelah alisnya. Sedang memikirkan bagaimana cara membuat perempuan ini sukarela melepaskan pelukannya yang sangat kuat. Ia bisa merasakan sesuatu yang asing menempel padanya, sembari mengingat-ingat kapan terakhir kali dipeluk perempuan? Seminggu lalu oleh ibunya, dan 10 tahun lalu dipeluk kakaknya.. oh, bukan.. saat Mikel masih SMP. Aeri memeluknya karena berhasil membetulkan mainannya.
Pada dasarnya Mikel memang tidak pernah punya pengalaman dipeluk wanita manapun. Mikel memakai tangan kanannya untuk mengangkat dagu Xia, mereka bertatapan begitu dekat. Keheningan meliputi keduanya selama beberapa detik karena tatapan mereka terkunci.
“Kau tidak apa-apa?” Xia memecahkan lamunan Mikel. Karena Mikel tadi menariknya dengan cepat untuk menghindari mobil, melangkah menjauh sedangkan ada banyak meja dan kursi. Xia khawatir Mikel membentur sesuatu dan lecet.
“Tidak apa-apa.., kau sendiri?”
“Aku tidak masalah..”
Mikel mendekatkan hidungnya ke hidung Xia, membuat Xia menundukkan tatapan matanya karena malu. Mikel mengusap bibir bawah Xia beberapa kali untuk merasakan kelembutannya.
“Jantungmu berdetak begitu keras, kau tidak marah saat aku melakukan ini. Kau ingin menggodaku?”
Selama beberapa saat pikiran Xia terasa kosong, karena jemari tangan kanan Mikel mempermainkan bibirnya, ibu jari itu mengusapnya ke kanan dan kiri dengan intens, mencubitinya kecil-kecil dan memaksa telunjuknya masuk ke dalam mulutnya. Sedangkan tangan kirinya mengusap-usap bahunya ke atas dan ke bawah dengan lembut, membuat pengait bra Xia terlepas. Tanpa Xia sadari sejak tadi sesekali dia mengerang dan napasnya terputus-putus dan kakinya terasa seperti jeli.
Mikel hanya tertawa ringan mendengarkannya sembari mengamati wajah Xia yang terlihat memerah lebih dari sebelumnya. Ia sepertinya memang sengaja membuat Xia menjadi gila seperti ini. Entah apa yang mendorongnya melakukan ini, sedangkan tadi dia begitu terfokus mengamati situasi yang sedang kacau dan ingin sekali memperbaiki jaringan di sekitar agar semua lampu menjadi hidup serta lalu lintas kembali berjalan normal.
Mikel lalu melepaskan pelukannya Xia secara perlahan, berjalan pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia langsung berbicara dengan pemimpin daerah setempat. Xia memegangi baju depannya sendiri, perlahan-lahan jatuh terduduk di kursi sampingnya. Merasa bodoh selama beberapa saat.
Lampu mati dan tidak banyak cahaya menerangi sudut mereka, orang-orang sibuk menyaksikan evakuasi, ia harap tidak ada yang menyaksikan mereka tadi. Ia menantang Mikel agar bisa jatuh cinta padanya, tetapi justru ia kalah duluan. Ialah yang jatuh cinta pada Mikel..
Mikel mendongak menatap langit yang gelap gulita, ia mengernyitkan hidung karena bau amis anyir darah. Terjadi kecelaka'an beruntun, banyak orang terluka. Tim medis sudah mengevakuasi semuanya, jalanan sedang dibersihkan dengan mobil-mobil bermesin lama. Mikel mengernyitkan dahinya dengan bingung, kenapa kendara'an keluaran sepuluh tahun lalu masih bisa berfungsi? Sedangkan beberapa mobil baru mengalami error sistem?Mikel mengecek jamnya, jarum di dalam sana berhenti sejak tadi. Mikel berdiri di pinggir trotoar mengamati sekitar, sampai bahunya ditepuk oleh seseorang dengan telapak tangan yang terasa hangat di pundak Mikel, tanpa sengaja Hose mengagetkannya. Kepala Kepolisian daerah tersebut yang memimpin jalannya evakuasi dan mengurusi kekacauan yang tengah terjadi.“Mikel, sebaiknya kau bergegas meninggalkan daerah ini..”“Kau mengenalku bukan sehari dua hari 'kan?” Mikel menyingkirkan tangan Hose dari bahunya,Hose mengangguk-a
Ecco berusaha menyelidiki kejadian di kota sebelah yang bwrnama kota Enic, selama seharian ini berita yang memenuhi media massa adalah tentang kecelaka'an beruntun di kota sebelah, membuat Ecco cemas. Semua alat penunjuk waktu berhenti, mesin-mesin dan AI di kota tersebut mati. Kota Enic adalah salah satu kota paling canggih di negara ini, dengan sistem operasional dan keamanan tingkat tinggi namun tidak mengesampingkan nilai estetika. Mikel pasti marah sekali jika tidak bisa memecahkan masalah di Enic. Terdapat bangunan cantik dan megah yang memanjakan mata, tidak membutuhkan banyak waktu untuk pergi ke sana. Kebanyakan orang-orang pergi ke Enic untuk berkencan dan bernostalgia, terdapat museum barang-barang antik berbagai abad dan artefak dari seluruh peradaban.Ecco sembari mengawasi Lennon di ruang belajar, sejak Lennon bangun ia sudah melakukan banyak hal dengannya. Melakukan perkenalan semua sudut dan kamar di rumah ini, Ecco bersyukur tidak terlalu banyak perubahan di wa
Inna melompat-lompat di atas lantai marmer tanpa alas kaki, saking senangnya membuat cepolan rambutnya berantakan, semua gusinya terlihat ketika tersenyum, ia sontak takjub dengan cerita yang dipaparkan Xia tentang Mikel, padahal Inna kemari karena mengkhawatirkan kejadian di Kota Enic. Xia menjatuhkan dirinya di kasur dengan frustasi, bajunya terlihat kusut terlebih rambutnya. Beberapa saat lalu Inna sehabis menyaksikan pemandangan yang menakjubkan dari atas lantai 2, ia mengintip diantara tirai sutra di kamar Xia. Ia sengaja datang hari ini untuk tidur dengan Xia karena rumah ini memang hanya ditinggali Xia seorang, ia ingin menemaninya karena khawatir Xia siapa tau terluka saat di Enic. Meski memiliki bangunan bergaya perpaduan klasik serta arsitektur modern, Xia hanya tinggal sendiri dan sisanya terdapat robot rumah tangga sederhana. Xia tidak mau punya AI terbarukan yang bersikap seperti asisten pribadi dan menyimpan rahasia serta data kesehariannya.Morrelinna atau
Mikel menyelesaikan urusannya di Lab 9, ia akan menemui Ted di Pusat Perusahaan Shin di lobi. Mikel melemparkan semua dokumen dan tas yang ia bawa ke kursi penumpang, ia terburu-buru tanpa melihat apa saja isinya. Mikel juga tadi menyuruh pegawainya meletakkan catatan tentang penelitian Sam di masa lalu tengang Cacing hitam.Mikel akan menyetir sembari memikirkan langkah selanjutnya, dahinya terus mengkerut saat memegang setir kemudi. Jalanan tidak terlalu ramai lagi, Mikel memacu mobil dengan cepat. Tanpa Mikel sadari sebenarnya Lennon berbaring di tempat duduk paling belakang yang sempit. Lennon ia hanya ingin dekat dengan Papanya, ia tadi turun dan mencari Ecco tetapi tidak menemukannya kemanapun. Lennon memutuskan pergi ke mobil, Lennon tau Mikel tidak suka diinterupsi maka dia memilih berbaring saja di belakang dan bersembunyi.Mikel memarkir mobilnya di depan, ia segera menemukan Ted. Ted memakai baju kasual, mengangkat tangannya agar Mikel mengetahui keberadaa
Mikel kesal sekali pada Lennon, dia memarahinya habis-habisan di rumah, seharian moodnya memburuk. Ia hampir melupakan kencannya dengan Xia setelah bertemu dengan Ted. Mikel melajukan mobilnya dengan kasar. Sampai di rumah Xia perasaannya masih belum membaik.Mikel keluar dari mobilnya setelah memarkir di depan halaman rumah Xia, sesaat ia baru menyadari betapa megah bangunan ini meski tidak terlalu berukuran besar seperti rumahnya, mendongak ke langit untuk melihat awan yang bergerak konstan, seketika ia menutupi wajahnya dengan telapak tangan untuk menghalau terik yang menyengat. Ia mengenakan kemeja berwarna senada dengan langit atas rekomendasi Ecco, tak lupa mencopoti dua kancing atasnya, cerewet sekali menyuruhnya memadukan dengan celana bahan berwarna hitam edisi terbaru dari merk ternama.Tak membutuhkan waktu lama untuk penantian, Xia sudah berjalan mendekatinya dengan lengkungan senyuman yang begitu ceria, kakinya yang jenjang terekspos karena gaunn
Mikel menariknya mendekat ke sisi kiri tubuhnya, Xia melirik ke pinggangnya dimana tangan Mikel sudah melingkar secara posesif, menarik gaunnya sampai ke pinggang demi semua pahanya terlihat."Gaun mu terlalu panjang," Kini tangan pria itu mengusap-usap pahanya ke atas dan ke bawah membuat buku kuduk Xia berdiri. Mereka saling tau bahwa mereka belum terpuaskan satu sama lain."Kau sengaja menciptakan kecerdasan buatan untuk mo.. ahn.. ah.., Mike.. mobil untuk mencumbu wanita kan?" Tangan Mikel berpindah ke buah dada Xia, Mikel menyadari bagian tubuh Xia inilah yang paling sensitif dan mudah membuat wanitanya terangsang."Tidak.., kau wanita pertama yang ku telanjangi di mobil.., kakak Ipar ku yang punya ide ini. Sebelum menikahi Aeri dia kesulitan membagi waktu untuknya. Jadi ia memikirkan mobil tanpa sopir dengan kecerdasan buatan. Aku hanya membantunya, siapa sangka pikirannya yang liar itu ada manfaatnya untuk masyarakat luas, seperti kau dan aku misalnya.."Mikel tidak t
Langit bergemuruh dengan hebatnya, hujan badai melingkupi penjuru kota seharian ini. Petir menyambar tak henti-hentinya. Lennon duduk menonton acara televisi ditemani dengan Ecco. Sementara Mikel duduk di kiri Lennon menyesap cokelat hangat, tidak terlalu memperdulikan Lennon.“Boss, kau dingin sekali pada Lennon. Ajaklah dia jalan-jalan atau bermain..”“Kenapa kau tidak merindukan Mama mu sedangkan kau malah mengikuti aku kemana-mana?” Tanya Mikel tidak sabaran. Lennon menatapinya polos.“Mama? Ku rasa Mama sibuk, aku tidak perlu bertemu dengannya..” terdengar suara amarah, Lennon sangat cerdas. Terkadang Mikel merasa anak ini membohonginya, tetapi Ecco memindai DNA nya, DNA mereka 99,9% mirip.Ecco tidak habis pikir bagaimana Lennon turun dari ruangan pribadi Mikel dan membuntutinya sampai bertemu dengan ular raksasa. Mikel memarahinya di rumah sampai Lennon menangis meraung-raung, Lennon memberi alasan dirinya bosan
Mikel mengendus leher belakang Xia sambil memeluknya dari belakang. Xia lama-lama ia lebih seperti digunakan Mikel untuk memuaskan hasratnya. Xia merasa mengharapkan pernyata’an cinta dari Mikel tidak ada gunanya, ia sedikit menitikkan air mata tanpa Mikel sadari karena tidak sedang berhadapan. Buru-buru Xia megenyahkan setitik kecil bulir air mata yang lolos dari matanya.“Jadi, Lennon itu siapa? Dia mirip denganmu..”“Lennon bilang aku adalah Papanya, dia datang dari masa depan dengan mesin waktu..”“Mesin waktu? Kau yakin tidak berbohong Mike?” Xia tertawa tetapi sebenarnya juga percaya kemungkinan mesin waktu pasti bisa dibuat tetapi tidak untuk masa sekarang, perjalanan manusia masih jauh. Mikel merenung dan menempelkan dahinya ke punggung Xia. Pelukannya merenggang.“Bagaimana jika dia anakku tetapi bukan anakmu?”“Kau mencintaiku?”“Aku suka bersama denganmu, tapi
Mikel tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya, Mikel segera menyusul Lennon setelah mendengar kabar dari Ecco.Mikel menyusuri lorong rumah sakit, banyak orang yang megepung jalannya. Matanya memerah karena takut Lennon akan dijadikan objek penelitian.“Minggir!”Mikel mendorong gerombolan pria berbaju medis, salah satu dari mereka menghubungi petugas keamaanan untuk meminta bantuan.“Biarkan aku melihat anak itu!”“Tidak bisa, kami harus mematuhi aturan. Anak itu bukan dari masa ini, bisa saja dia adalah mata-mata atau ancaman bagi kita, Mikel.”“Ancaman? Kau bilang anak kecil itu ancaman?”Mikel tidak bisa menahan diri untuk tidak menarik kerah pria paruh baya itu, menatap matanya dengan amarah yang sudah terkumpul sejak tadi. Akhir-akhir ini Mikel sudah berdamai dengan dirinya sendiri dan berusaha untuk menerima Lennon, meski Mikel juga tidak yakin Lennon akan bisa tinggal lam
Tahun 2275, selama sebulan penuh seluruh penduduk hidup dalam ketakutan, merka mulai kehabisan sumber makanan, kelaparan, tidak mendapatkan sinyar matahari membuat mereka semakin melemah. Pelindung mereka sudah mulai menipis. Alex terus menebar ancaman dengan mengitari seluruh penjuru tempat dan terkadang menubrukkan dirinya ke gedung-gedung.Seorang pria misterius menepuk pundak Mikel dan menjatuhkan surat yang sudah terlipat menjadi kecil. Mikel dibisiki untuk membukanya sendirian, jangan sampai ada orang yang tau.Mikel mencari salah satu ruangan kosong, ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk membuat perisai perlindungan demi seluruh masyarakat tidak ketakutan dengan sumber daya yang ada. Sayangnya sebulan adalah waktu yang lama untuk terus menerus melakukan ini, tidak akan banyak membantu.Mikel mengeluarkan kertas putih dari sakunya, ia membukanya dengan penasaran.“Apa-apa’an ini?”Dalam surat tertulis bahwa dalam kurun waktu
Siang itu Xia memandangi makanannya dengan tatapan kosong, di kafetaria perusaha’an. Ia sedang memikirkan bagaimana dia harus bertemu dengan Mikel besok. Ayah dan ibunya merencanakan pernikahan keduanya, tetapi Xia tidak terlalu suka untuk menikah dalam waktu dekat. “Ayah mengancam.. mengancam tidak mau menjalani pengobatan. Aku harus apa Ted?” Ted memberikan sekotak jus apel untuk Xia minum, ia sudah mendengarkan keluhan yang sama sejak seminggu yang lalu. “Kalau tidak suka ya tidak usah datang, semudah itu Xia..” “Andai aku bisa kabur..” “Hei.., Mikel tampan dan jenius. Aku suka kalau dia jadi Presdir Grub Shin.. Xia! Kau harus menikah dengannya apapun caranya. Meski kau tidak menyukainya tetapi menikah dengan Mikel akan memberikan banyak keuntungan.” Xia merengut mendengarkan saran Ted, mereka sudah lama mengenal. Sejak 9 tahun yang lalu, Ted adalah salah satu orang kepercaya’an ayahnya dan sangat memprioritaskan perk
Tahun 2250, Mikel berusia 10 tahun. Ia baru saja merayakan ulangtahunnya yang kesepuluh beberapa saat lalu. Sebagai hadiah atas peristiwa bersejarah tersebut Presdir Chun ingin mengabulkan perminta’an Mikel apa saja. Mikel meminta piknik bersama Leon, itulah kenapa mereka sekarang dalam perjalanan menuju tempat perkemahan dengan akomodasi penginapan yang nyaman meski di pinggiran hutan, pemandangan danau yang indah dengan matahari terbit yang akan terlihat lebih jelas saat pagi, dekat dengan hutan untuk berburu rusa oleh para orang dewasa. Mereka bisa juga memancing karena ikan-ikan dilepaskan di danau untuk memuaskan hobi memancing para pengunjung. Sesampainya di penginapan, para orangtua sibuk membereskan barang bawa’an mereka di kamar. Mikel dan Leon berjalan-jalan di sekitar penginapan, kedua anak kecil tersebut berlari-lari dan bermain lempar tangkap bola. “Mikel! Tangkap ini!” Leon adalah tipe orang yang sangat ceria, punya kepribadian yang sangat berbeda dari
Sang ular memasuki wilayah hutan yang berada di pinggiran kota, di sana sudah ada seorang pria yang menunggunya. Tengah duduk di potongan besar batang pohon yang digergaji mesin.Sekarang tidak ada seorangpun yang berada di luar karena pemerintah melarang mereka semua keluar. Lagipula sang ular diperintahkan mengkoyak dan membanting tubuh mereka sampai mati. Kecuali sosok pria yang duduk santai di hadapannya.Lidah sang ular menjulur khas yang dilakukan ular pada umumnya. Sang pria menatap hasil ciptaannya dengan kagum.“Apa kabarmu Alex? Kau bersenang-senang?” tanya pria itu pada ularnya. Diberi nama Alex dengan asal.“Kau bisa bicara dengan santai sekarang. Hanya ada aku di sini..” Ujar pria itu karena si ular malah mendesiskan bahasa yang tidak dia mengerti.“Aku sudah melihatnya, alasan aku diciptakan adalah dia? Hei! Harga diriku t
Xia memandang ke luar jendela dari ruangannya, menyaksikan apa yang terjadi di luar. Mobil-mobil yang terparkir di sekitaran gedung porak poranda hancur karena dilewati sang ular, terlihat kepulan asap dari nun jauh di sana.Pemerintah melarang semua warga keluar dari rumah demi keselamatan mereka, para pasukan khusus dikerahkan untuk membunuh sang ular. Namun di berita tidak ada kemajuan, Mikel dijemput oleh helikopter pasukan khusus. Terkadang Xia saat bersama Mikel lupa bahwa Mikel Mizwu Chun adalah orang yang sangat penting, selama ini yang Xia lihat hanya sisi lainnya Mikel sebagai manusia. Xia memeluk dirinya sendiri, ia merindukan Mikel, ingin menciumnya sampai mereka sama-sama kesulitan bernapas.Xia tadi ditelepon Ted untuk tetap berada di ruangannya saja. Xia mempergunakan waktunya tersebut untuk menghubungi ayah dan ibunya, menanyakan kabar mereka. Sistem perisai tidak akan bertahan lama, Xia harap Mikel bisa kembali selamat dan sang ular juga musnah.
Xia dan Mikel mendatangi kolam renang dengan canggung, tidak ada seorangpun di sana. Inna dan Ted tidak ada di sana, atau mereka pergi ke tempat yang salah. Xia mengenakan bikin dengan tali yang terikat di lehernya, bawahannya pun bertali di kanan kirinya. Ia memutuskan untuk berenang, Xia melompat ke dalam kolam renang dan seketika bunyi kecipak air terdengar. Mikel menyusulnya, menangkap tubuh Xia dan memeluknya. Membenamkan kepalanya ke dada Xia yang terbuka. Jantung mereka berdua sama bertalu dengan kencang. Wajah mereka memerah, keintiman seperti ini sudah lama sekali mereka tidak rasakan. Mikel tidak bisa menahan dirinya lagi, sementara Xia termangu dipeluk Mikel.“Mike..” Kakinya terasa lemas, air kolam begitu dingin malam ini tetapi sentuhan Mikel terasa panas di kulitnya.Mikel memeluknya lebih erat lagi. Ia lalu mengusap pelan pipi sampai belakang telingan Xia yang lembut. Mereka saling menatap dengan wajah yang sama-sama bersemu kemerahan, saling
Xia terkejut melihat Mikel berada di ruangan ayahnya. Presdir Shin dirawat di rumah sakit baru semalam, Xia pikir dia akan menggantikan ayahnya untuk posisi Presdir. Tetapi ia terkejut ketika membuka pintu ruangan ayahnya, ia melihat Mikel sibuk di depan komputer. Aroma parfum maskulin khas milik Mikel memenuhi ruangan ber Ac tersebut.“Kau datang?” Tanya Mikel tanpa memalingkan dari pekerja’annya.“Kenapa kau ada di sini?”Ia ditelepon Presdir Shin, ia diminta menjabat posisi Presdir selama ia sakit. Dengan hangat memintanya secara pribadi, Presdir Shin tau Mikel sudah seminggu terakhir diblacklist ayahnya sendiri. Mikel berusaha menolak tetapi ia dipaksa, lagipula mengurusi Grub Shin tidak serumit Grub Chun. Mikel bisa menangani masalah lab sembari menjabat posisi Presdir.Dan sekarang Xia berkacak pinggang setelah meletakkan mapnya di meja. Mikel tampak tidak terlalu memperhatikannya. Xia kesal, sebagai anak
Lennon tertidur dalam dekapan Mikel, Ecco mengecek keduanya. Menyelimuti mereka lalu mematikan lampu kamar. Kini Ecco seperti memiliki dua anak yang harus dia urus, Mikel yang keras kepala dan Lennon yang masih kecil. Ecco meninggalkan keduanya. Keduanya terlelap selepas Mikel membacakannya cerita anak-anak dari tablet.Mikel bermimpi, dalam mimpinya dia berumur 10 tahun, selalu bersama-sama sejak mereka balita karena orangtua mereka juga dekat. Ia punya sahabat karib seusianya bernama Sean. Mereka pergi piknik keluarga di salah satu hutan, keduanya berjalan menyusuri hutan lebih dalam karena penasaran mengejar kelinci. Bencana itu terjadi, tanah di sekitar jurang longsong. Sean ikut terjatuh. Namun Mikel berusaha memegangi tangannya, sayangnya ia tidak cukup kuat menahan beban lebih lama. Pegangan Sean terlepas. Mikel setelahnya menangis dan memilih menutup diri, ia menyalahkan dirinya atas kematian Sean. Sejak saat itulah Mikel tidak mau terlalu dekat dengan orang lain, ia kh