Mikel mendongak menatap langit yang gelap gulita, ia mengernyitkan hidung karena bau amis anyir darah. Terjadi kecelaka'an beruntun, banyak orang terluka. Tim medis sudah mengevakuasi semuanya, jalanan sedang dibersihkan dengan mobil-mobil bermesin lama. Mikel mengernyitkan dahinya dengan bingung, kenapa kendara'an keluaran sepuluh tahun lalu masih bisa berfungsi? Sedangkan beberapa mobil baru mengalami error sistem?
Mikel mengecek jamnya, jarum di dalam sana berhenti sejak tadi. Mikel berdiri di pinggir trotoar mengamati sekitar, sampai bahunya ditepuk oleh seseorang dengan telapak tangan yang terasa hangat di pundak Mikel, tanpa sengaja Hose mengagetkannya. Kepala Kepolisian daerah tersebut yang memimpin jalannya evakuasi dan mengurusi kekacauan yang tengah terjadi.
“Mikel, sebaiknya kau bergegas meninggalkan daerah ini..”
“Kau mengenalku bukan sehari dua hari 'kan?” Mikel menyingkirkan tangan Hose dari bahunya,
Hose mengangguk-angguk paham. Mikel akan berusaha menyelidiki sumber masalahnya, kawannya ini tidak bisa dicegah.
“Aku mengerti, tetapi sepertinya kau sedang kencan buta hari ini. Ku rasa kau harus mengantarkannya pulang.”
Mikel menautkan kedua alisnya, berkacak pinggang dan menatap pria berkacamata dan baju seragam dinasnya ini dengan marah.
“Percayalah padaku Mikel, semuanya akan segera normal. Anak-anak buahku sudah menyelidiki
bahwa terjadi gangguan hacker iseng yang ingin mencuri uang di salah satu sistem kasir restoran.
Dan kami sudah menangkapnya.”
“Tapi mobil-mobil mati, kau lihat jam kita juga berhenti! Dan kau mengusirku hanya demi perempuan itu?”
Hose tidak mau berdebat dengan Mikel, meski beberapa hal timnya belum menemukan alasan
yang tepat. Setidaknya mereka tadi menyimpulkan hacker amatiran yang mereka tangkap tadi
salah mengerjakan hal isengnya, demi membobol uang kasir dengan menargetkan restoran
seafood baru, karena operasional restoran baru masih rentan dan sistem kemanannya error,
sehingga berdampak ke jaringan lainnya. Kebetulan hari ini cuaca sudah diramalkan akan hujan
saat siang. Terjadi pemadaman bergilir untuk uji coba tenaga baru. Hose berusaha meyakinkan
Mikel, pemerintah setempat juga sudah memberikan pengumuman agar meninggalkan daerah
ini. Untuk diadakan pembersihan dan penyelidikan lebih lanjut dengan aman.
Mikel menghela napasnya kesal, ia meninggalkan Hose. Menepis tangan pria berkacamata bening itu dengan kasar.
“Pastikan antar Nona itu sampai selamat!”
Teriakan Hose bagaikan angin berlalu di belakang punggung Mikel. Mikel benar-benar marah,
tetapi Ibunya pasti akan menyalahkannya jika terjadi sesuatu pada Xia. Mikel melangkahkan kakinya panjang-panjang, halaman depan restoran keluarga tempatnya duduk dengan Xia kini sudah kacau balau, mobil sudah ditarik keluar. Para pegawai sibuk menyapu dan membersihkan puing-puing kaca, menyingkirkan pot-pot yang hancur.Mikel di dalam mengedarkan pandangannya mencari Xia, perempuan berambut krem itu tidak ada. Seorang pelayan wanita kisaran berusia 19 tahun mendekatinya, dengan mata yang berbinar-binar polos. Mikel ingat gadis itu mengantarkan makanan di meja seberang tadi, saat ia baru duduk menemui Xia.“Kau mencari perempuan yang bersama denganmu Tuan?”“Dia dimana?”“Dia ke belakang, ke toilet barangkali.”“Terima kasih”Para pengunjung kebanyakan sudah meninggalkan tempat ini, tertinggal para pegawai yang membersihkan kayu-kayu yang patah dan pecahan kaca yang berserakan. Seharusnya di dalam toilet hanya ada Xia. Benar-benar merepotkan bagi Mikel.Mikel tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke toilet wanita, Xia sedang berdiri mematut bayangannya sendiri di depan cermin. Xia nampak sangat terkejut melihat kedatangan Mikel, tidak menyapanya dan hanya berdiri dengan lengan saling menyilang. Jelas-jelas terlihat marah. Tapi kenapa? Xia tidak habis pikir dengan pria ini. Ditatapi begitu lama tanpa sepatah katapun membuat Xia salah tingkah. “Bisakah kau mengatakan sesuatu? Aku tidak nyaman jika kau terus seperti ini..” Ucap Xia hati-hati sambil menggigit bibir bawahnya sendiri. Mikel hanya mengendikkan bahunya tidak peduli.“Ayo keluar! ku antarkan kau pulang..” “Apa?”Xia tersadar dari lamunannya. Mikel pergi meninggalkannya, Xia mengikutinya dari belakang. Xia berdeham sekali dua kali
untuk menarik perhatian Mikel. Sayangnya pria itu tetap berjalan dengan pandangan lurus ke depan. Xia menghembuskan napasnya frustasi, ia mempercepat langkah kakinya ketika mereka sampai di pintu belakang restoran. Mereka berjalan di jalanan gelap, saat ini barangkali pukul 14.00 kalau Xia tidak salah menghitung. Bagaimana cara mereka pulang?“Kita akan berjalan kaki?” Xia curiga, syukurlah dia hari ini mengenakan sneakers.
“Hanya sampai kereta bawah tanah. Beberapa kerata keluaran lama masih bisa berfungsi.”
Hening, Xia bisa mati membeku karena kedinginan Mikel. Rasanya ingin memukul kepala bagian belakang pria jangkung di depannya ini. Xia terseok-seok menghindari genangan air dan bebatuan di jalan aspal, langkah kaki Mikel panjang-panjang. Ia kesulitan mengikutinya, hanya berjalan selama 5 menit sudah membuatnya banyak berkeringat, napasnya terputus-putus.Xia akhirnya menyerah dan tidak akan memulai pembicara'an apapun dengan Mikel, rasanya sangat menyesakkan dada ketika ia mencoba membangun percakapan tetapi dijawab sepatah dua patah kata.Mereka berdua harus melewati beberapa gang kecil dan gelap menuju ke stasiun bawah tanah, Xia takut karena minimnya pencahaya'an. Melegakan sekali melihat stasiun memiliki penyinaran yang cukup, ia berlari menuju ke peron. Mikel mengamatinya dengan sebal.“Kekanak-kanakan..”Gerutu Mikel melihat Xia yang kegirangan berdiri menantikan kereta selanjutnya datang, di dalam kereta mereka berdua tidak kebagian tempat duduk, keduanya sama-sama berdiri dan memegangi pegangan kereta. Kereta terisi penuh para penumpang yang sudah dihimbau untuk
meninggalkan kota. Saking banyaknya yang berada di dalam kereta, mau tidak mau mereka saling berdempetan. Beberapa kali Xia kehilangan kekuatan pijakan kakinya karena penuh sesak. Di dalam hati ia bertanya-tanya dimana Mikel. Ia menoleh ke kanan dan mendongak, kek kiri mencari sosok tinggi Mikel.“Kau mencariku?”Terdengar suara dalam dan lembut Mikel tepat berada di belakang Xia, Mikel berada di dekatnya selama ini, namun Xia tidak menyadarinya. Xia mengerjapkan matanya dan
tersadar, bagaimana dia akan membuat Mikel jatuh cinta jika setelah memeluknya tadi di restoran ia sangat canggung setelahnya?“Ku pikir kau meninggalkan aku,” Terdengar gelak tawa Mikel mendengar Xia yang nampak takut-takut.“Seharusnya aku melakukan itu. Tapi kau sangat merepotkan,”Kereta beberapa kali berguncang, suara deru mesin terdengar kepayahan karena ini adalah kereta model lama, bukan keluaran terbaru yang bisa melesat secepat cahaya. Bahu kiri Mikel terus menerus menjadi sandaran Xia yang nyari jatuh ke belakang. “Kau ini benar-benar menyusahkan 'ya?”“Maaf, aku juga tidak bermaksud sengaja!” Xia kesal sekali karena sejak tadi Mikel mengeluhkan keberadaannya yang merepotkan Mikel.Akhirnya Mikel memegangi bahu Xia dengan sebelah tangannya agar perempuan ini tidak jatuh.
Perjalanan mereka sudah memakan setengah jalan selama sepuluh menit, “Perhatian, kereta mengalami sedikit kendala. Jadi..”Suara pengumuman masinis terputus saat
mengumumkan. Seketika lampu di dalam kereta juga mati, Xia menjerit, beberapa penumpang lainnya juga sama histerisnya, anak-anak dan bayi mulai menangis. Xia tanpa sadar melepaskan pegangannya, Mikel menopangnya agar tidak jatuh. Mikel sambil menggerutu, “Kau bisa tenang tidak?” “Hei.. Mikel, aku takut.., bisakah aku memelukmu?”“Apa?” Pria itu kaget.Tanpa menantikan jawaban persetujuan Mikel, Xia sudah memeluknya dengan erat agar ia merasa tenang.Ecco berusaha menyelidiki kejadian di kota sebelah yang bwrnama kota Enic, selama seharian ini berita yang memenuhi media massa adalah tentang kecelaka'an beruntun di kota sebelah, membuat Ecco cemas. Semua alat penunjuk waktu berhenti, mesin-mesin dan AI di kota tersebut mati. Kota Enic adalah salah satu kota paling canggih di negara ini, dengan sistem operasional dan keamanan tingkat tinggi namun tidak mengesampingkan nilai estetika. Mikel pasti marah sekali jika tidak bisa memecahkan masalah di Enic. Terdapat bangunan cantik dan megah yang memanjakan mata, tidak membutuhkan banyak waktu untuk pergi ke sana. Kebanyakan orang-orang pergi ke Enic untuk berkencan dan bernostalgia, terdapat museum barang-barang antik berbagai abad dan artefak dari seluruh peradaban.Ecco sembari mengawasi Lennon di ruang belajar, sejak Lennon bangun ia sudah melakukan banyak hal dengannya. Melakukan perkenalan semua sudut dan kamar di rumah ini, Ecco bersyukur tidak terlalu banyak perubahan di wa
Inna melompat-lompat di atas lantai marmer tanpa alas kaki, saking senangnya membuat cepolan rambutnya berantakan, semua gusinya terlihat ketika tersenyum, ia sontak takjub dengan cerita yang dipaparkan Xia tentang Mikel, padahal Inna kemari karena mengkhawatirkan kejadian di Kota Enic. Xia menjatuhkan dirinya di kasur dengan frustasi, bajunya terlihat kusut terlebih rambutnya. Beberapa saat lalu Inna sehabis menyaksikan pemandangan yang menakjubkan dari atas lantai 2, ia mengintip diantara tirai sutra di kamar Xia. Ia sengaja datang hari ini untuk tidur dengan Xia karena rumah ini memang hanya ditinggali Xia seorang, ia ingin menemaninya karena khawatir Xia siapa tau terluka saat di Enic. Meski memiliki bangunan bergaya perpaduan klasik serta arsitektur modern, Xia hanya tinggal sendiri dan sisanya terdapat robot rumah tangga sederhana. Xia tidak mau punya AI terbarukan yang bersikap seperti asisten pribadi dan menyimpan rahasia serta data kesehariannya.Morrelinna atau
Mikel menyelesaikan urusannya di Lab 9, ia akan menemui Ted di Pusat Perusahaan Shin di lobi. Mikel melemparkan semua dokumen dan tas yang ia bawa ke kursi penumpang, ia terburu-buru tanpa melihat apa saja isinya. Mikel juga tadi menyuruh pegawainya meletakkan catatan tentang penelitian Sam di masa lalu tengang Cacing hitam.Mikel akan menyetir sembari memikirkan langkah selanjutnya, dahinya terus mengkerut saat memegang setir kemudi. Jalanan tidak terlalu ramai lagi, Mikel memacu mobil dengan cepat. Tanpa Mikel sadari sebenarnya Lennon berbaring di tempat duduk paling belakang yang sempit. Lennon ia hanya ingin dekat dengan Papanya, ia tadi turun dan mencari Ecco tetapi tidak menemukannya kemanapun. Lennon memutuskan pergi ke mobil, Lennon tau Mikel tidak suka diinterupsi maka dia memilih berbaring saja di belakang dan bersembunyi.Mikel memarkir mobilnya di depan, ia segera menemukan Ted. Ted memakai baju kasual, mengangkat tangannya agar Mikel mengetahui keberadaa
Mikel kesal sekali pada Lennon, dia memarahinya habis-habisan di rumah, seharian moodnya memburuk. Ia hampir melupakan kencannya dengan Xia setelah bertemu dengan Ted. Mikel melajukan mobilnya dengan kasar. Sampai di rumah Xia perasaannya masih belum membaik.Mikel keluar dari mobilnya setelah memarkir di depan halaman rumah Xia, sesaat ia baru menyadari betapa megah bangunan ini meski tidak terlalu berukuran besar seperti rumahnya, mendongak ke langit untuk melihat awan yang bergerak konstan, seketika ia menutupi wajahnya dengan telapak tangan untuk menghalau terik yang menyengat. Ia mengenakan kemeja berwarna senada dengan langit atas rekomendasi Ecco, tak lupa mencopoti dua kancing atasnya, cerewet sekali menyuruhnya memadukan dengan celana bahan berwarna hitam edisi terbaru dari merk ternama.Tak membutuhkan waktu lama untuk penantian, Xia sudah berjalan mendekatinya dengan lengkungan senyuman yang begitu ceria, kakinya yang jenjang terekspos karena gaunn
Mikel menariknya mendekat ke sisi kiri tubuhnya, Xia melirik ke pinggangnya dimana tangan Mikel sudah melingkar secara posesif, menarik gaunnya sampai ke pinggang demi semua pahanya terlihat."Gaun mu terlalu panjang," Kini tangan pria itu mengusap-usap pahanya ke atas dan ke bawah membuat buku kuduk Xia berdiri. Mereka saling tau bahwa mereka belum terpuaskan satu sama lain."Kau sengaja menciptakan kecerdasan buatan untuk mo.. ahn.. ah.., Mike.. mobil untuk mencumbu wanita kan?" Tangan Mikel berpindah ke buah dada Xia, Mikel menyadari bagian tubuh Xia inilah yang paling sensitif dan mudah membuat wanitanya terangsang."Tidak.., kau wanita pertama yang ku telanjangi di mobil.., kakak Ipar ku yang punya ide ini. Sebelum menikahi Aeri dia kesulitan membagi waktu untuknya. Jadi ia memikirkan mobil tanpa sopir dengan kecerdasan buatan. Aku hanya membantunya, siapa sangka pikirannya yang liar itu ada manfaatnya untuk masyarakat luas, seperti kau dan aku misalnya.."Mikel tidak t
Langit bergemuruh dengan hebatnya, hujan badai melingkupi penjuru kota seharian ini. Petir menyambar tak henti-hentinya. Lennon duduk menonton acara televisi ditemani dengan Ecco. Sementara Mikel duduk di kiri Lennon menyesap cokelat hangat, tidak terlalu memperdulikan Lennon.“Boss, kau dingin sekali pada Lennon. Ajaklah dia jalan-jalan atau bermain..”“Kenapa kau tidak merindukan Mama mu sedangkan kau malah mengikuti aku kemana-mana?” Tanya Mikel tidak sabaran. Lennon menatapinya polos.“Mama? Ku rasa Mama sibuk, aku tidak perlu bertemu dengannya..” terdengar suara amarah, Lennon sangat cerdas. Terkadang Mikel merasa anak ini membohonginya, tetapi Ecco memindai DNA nya, DNA mereka 99,9% mirip.Ecco tidak habis pikir bagaimana Lennon turun dari ruangan pribadi Mikel dan membuntutinya sampai bertemu dengan ular raksasa. Mikel memarahinya di rumah sampai Lennon menangis meraung-raung, Lennon memberi alasan dirinya bosan
Mikel mengendus leher belakang Xia sambil memeluknya dari belakang. Xia lama-lama ia lebih seperti digunakan Mikel untuk memuaskan hasratnya. Xia merasa mengharapkan pernyata’an cinta dari Mikel tidak ada gunanya, ia sedikit menitikkan air mata tanpa Mikel sadari karena tidak sedang berhadapan. Buru-buru Xia megenyahkan setitik kecil bulir air mata yang lolos dari matanya.“Jadi, Lennon itu siapa? Dia mirip denganmu..”“Lennon bilang aku adalah Papanya, dia datang dari masa depan dengan mesin waktu..”“Mesin waktu? Kau yakin tidak berbohong Mike?” Xia tertawa tetapi sebenarnya juga percaya kemungkinan mesin waktu pasti bisa dibuat tetapi tidak untuk masa sekarang, perjalanan manusia masih jauh. Mikel merenung dan menempelkan dahinya ke punggung Xia. Pelukannya merenggang.“Bagaimana jika dia anakku tetapi bukan anakmu?”“Kau mencintaiku?”“Aku suka bersama denganmu, tapi
Plaak..!!Pipi Mikel ditampar keras oleh Presdir Chun, yang merupakan ayahnya sendiri. Pagi hari Mikel berada di lab 9, sedang bersama para peneliti membahas projek keamanan bank yang diminta oleh pemerintah. Dilanjutkan dengan membuat alat pengubah berbagai limbah entah basah maupun kering, dan bangkai hewan yang sama sekali tidak beeguna menjadi minyak, Mikel sangat terobsesi dengan kelangsungan lingkungan. Ia terpikirkan ide tersebut karena berpikir, bukankah salah satu sumber minyak bumi terbuat dari fosil dan bangkai mahkluk hidup bermilyar-milyar tahun lalu? Apa salahnya jika mempercepat proses pembusukan dan penguraiannya ratusan kali lebih cepat menggunakan mesin buatannya? Pasti akan berupa cairan bahkan minyak jika ditambahi zat zat tertentu.Jo mendatanginya ke lab 9, mengabarkan bahwa ayah murka pada Mikel. Mikel bergegas menemui ayahnya di ruangannya. Sudah lama marah pada satu-satunya anak laki-laki di keluarganya. Tidak mau meneruskan posisi Presdir, l
Mikel tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya, Mikel segera menyusul Lennon setelah mendengar kabar dari Ecco.Mikel menyusuri lorong rumah sakit, banyak orang yang megepung jalannya. Matanya memerah karena takut Lennon akan dijadikan objek penelitian.“Minggir!”Mikel mendorong gerombolan pria berbaju medis, salah satu dari mereka menghubungi petugas keamaanan untuk meminta bantuan.“Biarkan aku melihat anak itu!”“Tidak bisa, kami harus mematuhi aturan. Anak itu bukan dari masa ini, bisa saja dia adalah mata-mata atau ancaman bagi kita, Mikel.”“Ancaman? Kau bilang anak kecil itu ancaman?”Mikel tidak bisa menahan diri untuk tidak menarik kerah pria paruh baya itu, menatap matanya dengan amarah yang sudah terkumpul sejak tadi. Akhir-akhir ini Mikel sudah berdamai dengan dirinya sendiri dan berusaha untuk menerima Lennon, meski Mikel juga tidak yakin Lennon akan bisa tinggal lam
Tahun 2275, selama sebulan penuh seluruh penduduk hidup dalam ketakutan, merka mulai kehabisan sumber makanan, kelaparan, tidak mendapatkan sinyar matahari membuat mereka semakin melemah. Pelindung mereka sudah mulai menipis. Alex terus menebar ancaman dengan mengitari seluruh penjuru tempat dan terkadang menubrukkan dirinya ke gedung-gedung.Seorang pria misterius menepuk pundak Mikel dan menjatuhkan surat yang sudah terlipat menjadi kecil. Mikel dibisiki untuk membukanya sendirian, jangan sampai ada orang yang tau.Mikel mencari salah satu ruangan kosong, ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk membuat perisai perlindungan demi seluruh masyarakat tidak ketakutan dengan sumber daya yang ada. Sayangnya sebulan adalah waktu yang lama untuk terus menerus melakukan ini, tidak akan banyak membantu.Mikel mengeluarkan kertas putih dari sakunya, ia membukanya dengan penasaran.“Apa-apa’an ini?”Dalam surat tertulis bahwa dalam kurun waktu
Siang itu Xia memandangi makanannya dengan tatapan kosong, di kafetaria perusaha’an. Ia sedang memikirkan bagaimana dia harus bertemu dengan Mikel besok. Ayah dan ibunya merencanakan pernikahan keduanya, tetapi Xia tidak terlalu suka untuk menikah dalam waktu dekat. “Ayah mengancam.. mengancam tidak mau menjalani pengobatan. Aku harus apa Ted?” Ted memberikan sekotak jus apel untuk Xia minum, ia sudah mendengarkan keluhan yang sama sejak seminggu yang lalu. “Kalau tidak suka ya tidak usah datang, semudah itu Xia..” “Andai aku bisa kabur..” “Hei.., Mikel tampan dan jenius. Aku suka kalau dia jadi Presdir Grub Shin.. Xia! Kau harus menikah dengannya apapun caranya. Meski kau tidak menyukainya tetapi menikah dengan Mikel akan memberikan banyak keuntungan.” Xia merengut mendengarkan saran Ted, mereka sudah lama mengenal. Sejak 9 tahun yang lalu, Ted adalah salah satu orang kepercaya’an ayahnya dan sangat memprioritaskan perk
Tahun 2250, Mikel berusia 10 tahun. Ia baru saja merayakan ulangtahunnya yang kesepuluh beberapa saat lalu. Sebagai hadiah atas peristiwa bersejarah tersebut Presdir Chun ingin mengabulkan perminta’an Mikel apa saja. Mikel meminta piknik bersama Leon, itulah kenapa mereka sekarang dalam perjalanan menuju tempat perkemahan dengan akomodasi penginapan yang nyaman meski di pinggiran hutan, pemandangan danau yang indah dengan matahari terbit yang akan terlihat lebih jelas saat pagi, dekat dengan hutan untuk berburu rusa oleh para orang dewasa. Mereka bisa juga memancing karena ikan-ikan dilepaskan di danau untuk memuaskan hobi memancing para pengunjung. Sesampainya di penginapan, para orangtua sibuk membereskan barang bawa’an mereka di kamar. Mikel dan Leon berjalan-jalan di sekitar penginapan, kedua anak kecil tersebut berlari-lari dan bermain lempar tangkap bola. “Mikel! Tangkap ini!” Leon adalah tipe orang yang sangat ceria, punya kepribadian yang sangat berbeda dari
Sang ular memasuki wilayah hutan yang berada di pinggiran kota, di sana sudah ada seorang pria yang menunggunya. Tengah duduk di potongan besar batang pohon yang digergaji mesin.Sekarang tidak ada seorangpun yang berada di luar karena pemerintah melarang mereka semua keluar. Lagipula sang ular diperintahkan mengkoyak dan membanting tubuh mereka sampai mati. Kecuali sosok pria yang duduk santai di hadapannya.Lidah sang ular menjulur khas yang dilakukan ular pada umumnya. Sang pria menatap hasil ciptaannya dengan kagum.“Apa kabarmu Alex? Kau bersenang-senang?” tanya pria itu pada ularnya. Diberi nama Alex dengan asal.“Kau bisa bicara dengan santai sekarang. Hanya ada aku di sini..” Ujar pria itu karena si ular malah mendesiskan bahasa yang tidak dia mengerti.“Aku sudah melihatnya, alasan aku diciptakan adalah dia? Hei! Harga diriku t
Xia memandang ke luar jendela dari ruangannya, menyaksikan apa yang terjadi di luar. Mobil-mobil yang terparkir di sekitaran gedung porak poranda hancur karena dilewati sang ular, terlihat kepulan asap dari nun jauh di sana.Pemerintah melarang semua warga keluar dari rumah demi keselamatan mereka, para pasukan khusus dikerahkan untuk membunuh sang ular. Namun di berita tidak ada kemajuan, Mikel dijemput oleh helikopter pasukan khusus. Terkadang Xia saat bersama Mikel lupa bahwa Mikel Mizwu Chun adalah orang yang sangat penting, selama ini yang Xia lihat hanya sisi lainnya Mikel sebagai manusia. Xia memeluk dirinya sendiri, ia merindukan Mikel, ingin menciumnya sampai mereka sama-sama kesulitan bernapas.Xia tadi ditelepon Ted untuk tetap berada di ruangannya saja. Xia mempergunakan waktunya tersebut untuk menghubungi ayah dan ibunya, menanyakan kabar mereka. Sistem perisai tidak akan bertahan lama, Xia harap Mikel bisa kembali selamat dan sang ular juga musnah.
Xia dan Mikel mendatangi kolam renang dengan canggung, tidak ada seorangpun di sana. Inna dan Ted tidak ada di sana, atau mereka pergi ke tempat yang salah. Xia mengenakan bikin dengan tali yang terikat di lehernya, bawahannya pun bertali di kanan kirinya. Ia memutuskan untuk berenang, Xia melompat ke dalam kolam renang dan seketika bunyi kecipak air terdengar. Mikel menyusulnya, menangkap tubuh Xia dan memeluknya. Membenamkan kepalanya ke dada Xia yang terbuka. Jantung mereka berdua sama bertalu dengan kencang. Wajah mereka memerah, keintiman seperti ini sudah lama sekali mereka tidak rasakan. Mikel tidak bisa menahan dirinya lagi, sementara Xia termangu dipeluk Mikel.“Mike..” Kakinya terasa lemas, air kolam begitu dingin malam ini tetapi sentuhan Mikel terasa panas di kulitnya.Mikel memeluknya lebih erat lagi. Ia lalu mengusap pelan pipi sampai belakang telingan Xia yang lembut. Mereka saling menatap dengan wajah yang sama-sama bersemu kemerahan, saling
Xia terkejut melihat Mikel berada di ruangan ayahnya. Presdir Shin dirawat di rumah sakit baru semalam, Xia pikir dia akan menggantikan ayahnya untuk posisi Presdir. Tetapi ia terkejut ketika membuka pintu ruangan ayahnya, ia melihat Mikel sibuk di depan komputer. Aroma parfum maskulin khas milik Mikel memenuhi ruangan ber Ac tersebut.“Kau datang?” Tanya Mikel tanpa memalingkan dari pekerja’annya.“Kenapa kau ada di sini?”Ia ditelepon Presdir Shin, ia diminta menjabat posisi Presdir selama ia sakit. Dengan hangat memintanya secara pribadi, Presdir Shin tau Mikel sudah seminggu terakhir diblacklist ayahnya sendiri. Mikel berusaha menolak tetapi ia dipaksa, lagipula mengurusi Grub Shin tidak serumit Grub Chun. Mikel bisa menangani masalah lab sembari menjabat posisi Presdir.Dan sekarang Xia berkacak pinggang setelah meletakkan mapnya di meja. Mikel tampak tidak terlalu memperhatikannya. Xia kesal, sebagai anak
Lennon tertidur dalam dekapan Mikel, Ecco mengecek keduanya. Menyelimuti mereka lalu mematikan lampu kamar. Kini Ecco seperti memiliki dua anak yang harus dia urus, Mikel yang keras kepala dan Lennon yang masih kecil. Ecco meninggalkan keduanya. Keduanya terlelap selepas Mikel membacakannya cerita anak-anak dari tablet.Mikel bermimpi, dalam mimpinya dia berumur 10 tahun, selalu bersama-sama sejak mereka balita karena orangtua mereka juga dekat. Ia punya sahabat karib seusianya bernama Sean. Mereka pergi piknik keluarga di salah satu hutan, keduanya berjalan menyusuri hutan lebih dalam karena penasaran mengejar kelinci. Bencana itu terjadi, tanah di sekitar jurang longsong. Sean ikut terjatuh. Namun Mikel berusaha memegangi tangannya, sayangnya ia tidak cukup kuat menahan beban lebih lama. Pegangan Sean terlepas. Mikel setelahnya menangis dan memilih menutup diri, ia menyalahkan dirinya atas kematian Sean. Sejak saat itulah Mikel tidak mau terlalu dekat dengan orang lain, ia kh