Home / Romansa / Anak Siapa Ini? / Bab 6 : Antara Perasa'an & Gairah

Share

Bab 6 : Antara Perasa'an & Gairah

Author: Hortenssia
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Inna melompat-lompat di atas lantai marmer tanpa alas kaki, saking senangnya membuat cepolan rambutnya berantakan, semua gusinya terlihat ketika tersenyum, ia sontak takjub dengan cerita yang dipaparkan Xia tentang Mikel, padahal Inna kemari karena mengkhawatirkan kejadian di Kota Enic. Xia menjatuhkan dirinya di kasur dengan frustasi, bajunya terlihat kusut terlebih rambutnya. Beberapa saat lalu Inna sehabis menyaksikan pemandangan yang menakjubkan dari atas lantai 2, ia mengintip diantara tirai sutra di kamar Xia. Ia sengaja datang hari ini untuk tidur dengan Xia karena rumah ini memang hanya ditinggali Xia seorang, ia ingin menemaninya karena khawatir Xia siapa tau terluka saat di Enic. Meski memiliki bangunan bergaya perpaduan klasik serta arsitektur modern, Xia hanya tinggal sendiri dan sisanya terdapat robot rumah tangga sederhana. Xia tidak mau punya AI terbarukan yang bersikap seperti asisten pribadi dan menyimpan rahasia serta data kesehariannya. 

Morrelinna atau akrab disapa Inna sudah mengenal Xia selama berpuluh-puluh tahun, rasanya luar biasa melihat Xia memeluk seseorang dengan bergairah seperti itu, pertama-tama terlihat Xia turun dari taksi diikuti sosok pria tinggi yang biasanya bisa Inna lihat di berita saja, Mikel Chun! Xia bercakap-cakap terlihat seperti memohon, Xia juga berciuman dengan Mikel lama sekali seolah-olah saling mengambil nafas membutuhkan. Bagaimana cara Mikel mendorong tubuh bagian bawah kawannya, melingkarkan sebelah kakinya yang ramping ke pinggang laki-laki itu agar Xia menempel pada bagian tubuh bawahnya benar-benar membuat Inna nyaris mengeluarkan air liur, beberapa kali bergumam ngeri "di halaman rumah!?" caranya meraba punggung dan pinggang Xia pun sudah dipastikan membuat Inna merinding. Xia terus menarik leher Mikel ketika ciuman dilepaskan, yang tidak Inna yakini itu adalah Xia temannya, sekali lagi Inna tercekat "di halaman rumah?! Mereka sudah gila! Hei.. mereka baru bertemu hari ini!" Ucap Inna pada dirinya sendiri. Karena keduanya dimata Inna nampak saling mendorong, melenguh kenikmatan. Inna pikir keduanya tidak akan terpisah sampai Mikel menggendongnya ke dalam rumah, lalu tak lama kemudian Mikel pergi melesat dengan taksi yang sama.

Xia berjalan gontai seperti zombi menuju kamarnya sendiri di lantai 2, Inna sudah berkacak pinggang melihatnya datang. Menyapa Inna ala kadarnya lalu menceritakan betapa ia jatuh cinta pada Mikel.

"Kau tidak pakai dalaman?!" Inna syok menemukan pakaian dalam Xia di dalam tas, sedangkan kawannya itu meringkuk frustasi merindukan Mikel.

"Kalian melakukannya di sepanjang jalan?"

"Hmm.." Xia menjawabnya dengan mata terpejam. 

"Bagaimana ukurannya? Kau tau kan maksudku?" Inna berusaha mengorek informasi, bagaimana pun juga Mikel sangat digandrungi banyak orang, sering menjadi cover majalah dan dinobatkan sebagai tokoh yang menginspirasi. Wajah Xia memerah, ia jelas-jelas tau karena tadi meringis sesak hendak menangis ketika Mikel mengerang memaksakan miliknya, ia melemparkan bantal ke wajah Inna karena malu membayangkannya kembali. Xia belum selesai, ia mendambakannya lagi.

"Baru sebentar aku sudah merindukannya, aku harus bagaimana Inna?"

"Bagaimana kalau kau basahi dulu rambutmu, agar warna aslinya kembali. Kau lebih cantik dengan rambut hitam dan lurus bergelombang Xia!"

"Kau benar.. tapi aku malas bergerak, rasanya Mikel masih di sampingku.." mengacak rambutnya karena frustasi.

Inna mengambilkan air dan baskom untuk membantu Xia, mendudukkan Xia dengan paksa. Tertawa geli melihat leher Xia yang kemerahan, Inna merapikan rambutnya sendiri agar tidak mengganggu pekerjaan dadakannya ini. Xia sudah seharian di kebun anggurnya sepanjang pagi, mereka melakukan banyak hal bersama. Cukup takjub karena Xia sebelumnya tidak begitu tertarik dengan Mikel, Xia hanya ingin menikahinya karena rasa sayangnya ke ayahnya yang sakit-sakitan. Sembari tangan Inna terus mencelupkan air dan membilas rambut Xia, Inna melengkungkan senyuman lega setidaknya Xia menyukai Mikel.

"Besok kami akan bertemu lagi, sebaiknya aku pakai apa?"

Inna antusias mendengarnya. 

"Aku ada ide!"

***

Mikel tidak bisa tidur nyenyak berkat gangguan Lennon semalaman. Sejenak memperhatikan wajahnya dari cermin lemari pakaian, tampak lesu terlebih di bagian bawah matanya. 

Ecco menyiapkan sarapan, Lennon duduk di kursi seberang meja sedang melahap daging. Mikel memperhatikannya dengan kesal, sebenarnya apa yang dilakukan bocah seumuran Lennon di masa depan? Apakah normalnya sudah membuat mesin aneh-aneh seperti bocah setan satu ini? 

"Kau! Ku peringatkan sekali lagi, jangan masuk ke ruangan mesin bawah tanah lagi!"

"Tapi aku bosan!" Jawab Lennon keras

"Siapa yang mengajarimu membuat robot mini?"

"Papa!"

"Sudahlah Bos, ia hanya sedang bosan. Makanya semalam bacakan dia dongeng dan biarkan tidur denganmu.."

"Ecco, hari ini kau harus ke kantor untuk pemeriksaan rutin badan robot mu."

"Lennon bagaimana?"

"Bawa dia sekalian kalau kau mau"

Ecco memberikan segelas jus jeruk ke dekat makanan Lennon. Tersenyum pada majikan kecilnya.

"Yes! Kita jalan-jalan nanti!"

"Yes!" Lennon ikut senang, namun matanya mengerjap melihat Mikel yang sibuk makan sembari membaca dari tablet. 

Panggilan masuk ke ponselnya, Mikel mengangkat sebelah alisnya terkejut sendiri.

"Sepagi ini?"

Mikel meninggalkan mejanya untuk menuju ke ruangannya sendiri. Mikel berdiri menghadap ke luar, dimana pemandangan Sungai Sefela membentang. Airnya jernih, permukaannya memantulkan sinar matahari sehingga terlihat kerlap kerlip seperti kristal. Mikel memasukkan sebelah tangannya ke dalam saku, mengangkat panggilan tersebut segera.

"Mike.."

"Tentang Ted?" 

"Iya, kau tidak ada basa-basinya sama sekali ya? Ha ha.. kau harus menemuinya sekitar pagi ini di pusat. Aku sudah menjelaskan padanya, ia akan mengantarkan mu ke sana."

"Kau tidak ikut?"

"Aku ingin tapi aku ada urusan.."

"Nona Xia yang sibuk"

"Tidak sesibuk kau pastinya.."

"Hidupkan mode hologram, aku ingin melihatmu"

Lama sekali Xia tidak menjawab, di tempatnya Xia ia sebenarnya sedang berbaring sejenak setelah berlari di treadmill,  setelah nafasnya kembali normal ia segera menghubungi Mikel, peluh jatuh di sekujur tubuhnya, ia akan melanjutkan latihannya dengan yoga ringan untuk melemaskan otot-ototnya. Xia memikirkan iya tidaknya menuruti keinginan Mikel, sedangkan mode hologram itu artinya Xia secara 4 dimensi di hadapan Mikel, Mikel juga akan terlihat 4 dimensi dari tempatnya. Mereka bisa berinteraksi seperti bertemu langsung, itu akan membuat Xia semakin frustasi karena ia bisa melihat prianya tetapi tidak bisa menyentuhnya. Iya yakin Mikel juga akan merasa sesak melihatnya sehabis berolahraga.

"Tapi aku tampak kotor, aku sedang banyak berkeringat karena olah raga. Tidak boleh, kau harus melihatku saat sedang cantik-cantiknya, bukan lusuh seperti ini.."

Mikel memegangi leher belakangnya sendiri bingung.

"Aku ingin melihatmu,"

Lama Xia mempertimbangkannya. Beberapa detik kemudian Xia muncul dalam bentuk hologram di hadapan Mikel, menatapnya lembut. Terkadang Mikel tidak habis pikir dengan kombinasi wajahnya yang polos, elegan tapi tubuhnya seksi. Xia mengenakan celana pendek olah raga yang mengekspos paha, perut dan bokongnya, perutnya terlihat berkilau karena keringat, sejenak Mikel melupakan keindahan sungai sefela, ia membuka satu kancing kemejanya disertai menelan ludah sendiri karena tiba-tiba merasa gerah. Sport bra berwarna hitam dipadukan dengan luaran kaos putih menerawang yang pendek, kedua ujung belakangnya diikat. 

Xia sendiri terpana melihat Mikel mengenakan kemeja tanpa kerah berwarna hitam, rambutnya kelihatan lebih berombak sehingga membuat Xia ingin memberantakkannya, jam tangan di pergelangan tangan kiri, wajahnya agak sembab kurang tidur namun masih tetap seksi. Celana jeans panjang, sepatu kets santai pertanda Mikel akan seharian lebih banyak di luar ruangan.

"Kau rapih sekali pagi ini?" Pertanyaan Xia membuyarkan lamunan Mikel.

"dan kau sepanas ini pagi ini?" Keduanya tertawa.

"Lain kali berolahraga lah denganku.."

"Kau yakin maksudnya bukan kau berolahraga menggunakan aku?" Xia menyipitkan matanya menggoda Mikel.

"Hmm, tergantung.. kau boleh menggunakan aku untuk berolahraga juga kalau mau.." 

"Aku ingin mencium mu..."

"Aku juga.."

Terdengar suara perempuan memanggil Xia, Mikel bertanya itu siapa. Xia menjelaskan itu adalah suara Inna, teman masa kecilnya sampai dewasa.

"Aku tutup.."

Panggilan diakhiri. Ecco muncul dari belakangnya lalu menggeleng-gelengkan kepalanya karena melihat tingkah Mikel. Tadi ia ingin bertanya kapan berangkat, haruskah ia berangkat sendiri dengan Lennon? Atau bagaimana?

Mikel menoleh, Ecco akan menyetir. Lennon duduk di bangku depan, ia sibuk mengamati jalanan. Mikel mencoba memejamkan matanya, ia tidak peduli nanti di perusahaan orang-orang akan bertanya apa. Ecco pasti punya cara untuk menjelaskannya dengan cara dibuat-buat. 

Meski mobilnya bisa dibuat kendali otomatis, Ecco sebenarnya suka mengemudi. Baginya ini seperti bermain game, terlebih jika melewati lalu lintas padat ia akan melipir mempamerkan keahlian menyetirnya. Lennon beberapa kali bertanya tentang bangunan yang tidak ia kenali, Ecco berusaha menjelaskan dengan cara yang paling sederhana.

"Aku juga ingin pergi sekolah.." Lennon murung melihat anak-anak menyeberang jalan dipandu robot lalu lintas, ia menghembuskan nafasnya pasrah. Ecco berpikir sejenak, ia butuh clue lain untuk mengarang cerita.

"Sekolah bilang aku terlalu pintar, belajar sendiri itu membosankan.." menghela nafas lagi.

"Benarkah? Kau kan punya Ecco, aku bisa mengajarimu semuanya.."

Lennon cemberut, ia lalu memejamkan matanya dan tertidur. 

Sampai di parkiran bawah tanah, Mikel meninggalkan keduanya duluan. Lennon dan Ecco bergandengan menuju lift lainnya, dalam benaknya Ecco menggerutu betapa teganya Mikel membiarkannya mengarang cerita sendiri. Ataukah harus ia beritahukan pada Direktur Jo?

di dalam lift Ecco berpikir keras, sementara dia hanya akan bilang Lennon adalah anak kenalannya.

Ecco tidak pernah luput mengawasi Lennon, Lennon sejauh ini juga tidak bertanya macam-macam. Ia akan menidurkannya di ruangan pribadi Mikel, baru menemui Direktur Jo di Lab 1, kemungkinan Mikel akan ke Lab 9 kemudian lalu pergi menemui Ted. Lab 1 tidak terlalu ketat seperti Lab 9 tempat dimana berbagai macam penemuan khusus, kebanyakan untuk projek kerjasama pemerintah. Sedangkan Lab 1 berisi robot-robot dengan berbagai AI yang memiliki ciri dan karakteristik berbeda.

Ecco sampai di lantai 15, ia membuka ruangan dengan kode enkripsi khusus. Ruangan itu sangat luas, berisi rak rak tinggi buku sains dan hasil penelitian Mikel. Terdapat satu meja dan kursi untuk Mikel membaca, tidak boleh ada seorang pun memasuki ruangan ini, di balik rak buki terdapat ruangan pribadi Mikel. Tempat tidur berukuran King size, lemari es berisi makanan dan minuman yang Ecco isi secara rutin dan jaga ketersediaannya. AC dengan filter khusus yang bisa mengolah karbondioksida menjadi oksigen kembali dengan kemurnian tinggi, meja dengan nakas di sebelah tempat tidur. 

Lennon melompat-lompat memasuki ruangan, Ecco langsung mengunci titik syaraf di sekitar leher Lennon sehingga membuatnya tertidur. 

Ecco melihat pantulan dirinya sendiri dari cermin di dinding, tersenyum lebar. Sampai kapanpun wajahnya akan tetap tirus dengan cuping hidung yang tinggi, matanya cerah dengan lipatan kelopak mata yang simetris, bibir tipis serta rambut kecokelatan. 

"20 tahun, sayangnya aku bukan manusia.. ha ha ha..!"

Ecco keluar ruangan, sejenak sebelum menutup rak ia melihat Lennon. Ia yakin Lennon adalah anak Mikel dan Xia.

"Tentu saja Lennon anak mereka, Ecco... Kau tidakhat saja mereka saling haus akan satu sama lain! Benar!"

Ia masih memegang prinsip Lennon adalah anak Mikel, Ecco turun menggunakan lift khusus ke lantai 8. Di dalam lift ia tertawa sendiri geli melihat bayangan wajahnya, ketika di rumah ia sungguh tidak terlalu memperhatikan. Biasanya ia baru menyadarinya tiap datang ke perusahaan untuk pengecekan rutin, benar-benar tampan sesuai selera gadis remaja.

"Mikel, Mikel.. kau ingin aku menjadi penyanyi idol?" Sontak Ecco menampar pipinya sendiri karena tidak bisa berhenti tertawa membayangkan dirinya bernyanyi dan menari di atas panggung, disoraki mayoritas remaja dari tribun.

Direktur Jo sudah menunggunya di depan sensor keamanan. Ia akan mengecek tubuh Ecco. 

"Apa yang kau tertawakan sendirian?" Terheran-heran melihat Ecco menyunggingkan gigi depannya yang putih dan rapi. Ecco merangkul pundak Jo selayaknya sahabat lama, Jo sudah semakin menua. Meski terlihat garis senyuman dan keriput di mata, Jo tetap mempesona seperti dalam ingatan Ecco pertama mengenalnya.

"Yo! Apa kabar Jo! Kau kehilangan banyak lemak.. kau hanya beda 4 tahun dari Mikel dan hari ini terlihat seumuran dengannya!"

Jonathan tertawa mendengarnya, jelas-jelas ini sarkasme Ecco, ia mengajaknya masuk ke lab. 

"Kau sendiri tidak pernah menua,"

"Aku ingin, punya penampilan residivis atau mantan pejuang perang. Tapi Mikel entah kenapa tidak menyetujuinya.."

"Cepat baringkan tubuhmu ke matras lalu keluarlah dari sistemnya. Kita harus bicara banyak,"

Jo menunjuk dengan dagunya, Ecco mengikuti perintahnya dengan santai.

"Tentu saja, Jonathan memang ahlinya! Oh iya! Aku ingin bertanya tentang pemindaian DNA ku, ada kemungkinan gagal tidak sistemnya?"

"Aku berusaha melanjutkannya, masih butuh waktu lama untuk menyempurnakannya, namun Mikel sibuk sekali mengurusi penambal ozon buatan. Kau tau kan? Dia paling heboh jika tentang iklim bumi dan fenomena alam? Kejadian di Enic pasti membuatnya marah jika tidak tau penyebabnya."

"Kami sedikit mendiskusikannya kemarin, ada semacam serangan dari luar tetapi dalam bentuk berbeda-beda, cacing ku rasa. Kau tau cacing hitam kan? Ku pikir hanya mitos.."

"Cacing hitam? Semacam kecerdasan buatan yang melampaui kuasa penciptanya? Terlalu banyak informasi yang dia kembangkan dan menghancurkan semuanya sesuai perintah kode awalnya?"

"Ya benar! Tapi aku belum yakin, karena cacing hitam sudah dimusnahkan berabad lalu oleh ilmuan legenda Sam"

"Kita lihat kedepannya saja dulu.. Mikel dimana?"

"Menemui Ted, tentang AI monster dari Shin.., ku rasa informasi ini masih rahasia. Jangan sampai bocor keluar.."

"AI monster?"

"Entahlah.."

Memasuki ruangan pengecekan, Ecco sudah meninggalkan cangkang tubuh manusianya. Kini dia berada di samping Jo sambil manggut-manggut dalam bentuk hologramnya. 

"Mikel sibuk? Sibuk apanya? Dia punya hobi baru sekarang asal kau tau"

Jo sembari mengamati bagaimana tubuh Ecco diperiksa dalam tabung untuk memindai organ dalamnya, lalu dilanjutkan pembedahan menyeluruh. Para anak buahnya dengan sigap mencatat, menandai semua tentang tubuh cangkang Ecco.

Sejenak menoleh pada Ecco, ia penasaran.

"Hobi baru? Tidak mungkin.."

"Hobi barunya adalah melepaskan seluruh nafsu kejantanannya! Kau juga tau Xia itu cantik kan? Tapi Mikel berubah menjadi orang mesum. Aku tidak pernah melihatnya seperti ini, dia benar-benar gila!"

Ecco lalu mengirimkan video rekaman percakapan Mikel dengan Xia pagi ini ke tablet Jonathan, Ecco meretas perusahaan taksi untuk melihat aktivitas Mikel dan menemukan Mikel bercumbu dengan Xia dalam perjalanan pulang menuju rumah Xia, Ecco melihat dan otomatis merekamnya dalam database, selama ini segala sesuatu yang Ecco lihat terekam menjadi kumpulan informasi dan bisa dipanggil kapan saja ketika dibutuhkan.

Jonathan tertawa sampai perutnya sakit, adik iparnya yang sejak dulu mendeklarasikan tidak mau menikah tiba-tiba kecanduan seks.

"Video di taksi kau menyunting semuanya? Mikel, wah..." Terlihat kecewa tetapi mengerti Ecco meski ceplas ceplos tetap akan menjaga privasi Mikel.

Ecco memotong hampir keseluruhan videonya, video yang ia bagikan pada Jo hanya dimulai saat Xia menaiki pangkuan Mikel dan berciuman dengannya, Ecco sedikit membagikan cuplikan wajah Mikel yang puas disertai erangan, diakhiri dengan Mikel dan Xia berpelukan enggan berpisah di halaman rumah. Ecco adalah kecerdasan buatan, ia diprogram Mikel lebih peka ketimbang AI manapun.

"Ku rasa mereka bisa punya lebih banyak anak ketimbang kau Jo!"

"Tentu saja, Mikel harus punya anak banyak. Dia itu brilian, sayang sekali jika tidak ada yang mewarisi gen unggulnya. Itulah kenapa Ibu mertua bersikeras Mikel harus menikah.."

Jo menutup videonya dan kembali fokus ke titik merah yang ditandai salah satu anak buahnya. Mengernyit heran, di bagian itu cukup penting bagi Ecco untuk menyinkronkan gerakan jari-jarinya.

"Jarimu ada yang terluka? Atau sulit digerakkan?"

"Jari telunjuk kanan agak bermasalah, ku rasa aku hanya keram karena terlalu banyak digunakan. Mohon kerjasamanya!"

"Oke, Nik, Felo, dan Stef.. ganti komponennya. VVIP berhak dapatkan yang terbaik.." Jo menyeringai menatap Ecco, Ecco hanya geli balas tertawa.

"Ku rasa Mikel terlambat mendapatkan masa pubernya, ha ha ha.. kau dia ciptakan saat 21 tahun, setelahnya dia sibuk sekali bekerja denganku membuat berbagai program dan robot baru. Akhir-akhir ini pemerintah menekan untuk pembuatan sistem keamanan yang lebih tinggi untuk jaringan bank dan kepolisian. Ku rasa Mikel berhak untuk bersikap gila seperti ini.. kau tau maksudku kan Ecco?" Jo menyeringai jahil, teringat video yang ia saksikan barusan.

Ecco mengangkat kedua alisnya, dan berdehem setuju. Ingin rasanya menyergah Jonathan, bertanya untuk memperjalas apakah maksudnya maniak seks?. Bisa Ecco lihat dari suhu tubuh dan aktivitas otak Mikel, melalui sensor motorik dan suhu udara milik Ecco yang biasanya untuk mendeteksi perasaan seseorang, terlihat jelas betapa Mikel bahkan ingin bercinta dengan hologram Xia. 

"Aku tidak mengerti, apakah berhubungan seks bisa berdampak sebesar itu Jo? Mikel tidak sedang jatuh cinta, dia hanya benar-benar melampiaskan hawa nafsunya yang sedang terpanggil setelah terkubur lama, tapi kenapa baru sekarang? Dia tidak didekati wanita sekali dua kali.."

"Karena kau bukan manusia Ecco, kau tidak akan mengerti. Kau pasti pernah dengar setidaknya manusia diciptakan untuk hanya cocok dengan satu lawan jenis dalam hidupnya? Ku rasa Xia datang terlambat dalam hidup Mikel.. sederhananya ku perjelas, semisal aroma tertentu tubuh seseorang bisa membangkitkan gairah seksnya."

Ecco masih belum bisa memprosesnya ke dalam logika miliknya. 

"Bukan karena dia cantik dan seksi?"

"Percayalah, lama kelama'an Mikel akan jatuh cinta juga. Ku rasa sementara waktu tiap mereka bertemu maka yang ada hanya seks.."

"di taksi, andai aku bisa menunjukkannya padamu Jo.. fantastis!"

"Tidak usah, kau yakin maksudnya berolahraga menggunakan aku.., sudah membuatku menyimpulkan banyak hal Ecco.. haha.., Mikel pasti bersyukur karena menciptakan taksi hibrida denganku.."

"Ide siapa?"

"Ide ku.."

"Wah wah.., pantas anakmu banyak.."

"Sudah, sudah.. mari lanjutkan tesnya.."

Mereka mengikuti tim yang pergi ke pengecekan selanjutnya.

Sementara itu Lennon bermimpi buruk, dahinya berkeringat. Nafasnya tidak teratur, tapi ia juga tak kunjung bangun.

Related chapters

  • Anak Siapa Ini?   Bab 7 : Hasil Dendam

    Mikel menyelesaikan urusannya di Lab 9, ia akan menemui Ted di Pusat Perusahaan Shin di lobi. Mikel melemparkan semua dokumen dan tas yang ia bawa ke kursi penumpang, ia terburu-buru tanpa melihat apa saja isinya. Mikel juga tadi menyuruh pegawainya meletakkan catatan tentang penelitian Sam di masa lalu tengang Cacing hitam.Mikel akan menyetir sembari memikirkan langkah selanjutnya, dahinya terus mengkerut saat memegang setir kemudi. Jalanan tidak terlalu ramai lagi, Mikel memacu mobil dengan cepat. Tanpa Mikel sadari sebenarnya Lennon berbaring di tempat duduk paling belakang yang sempit. Lennon ia hanya ingin dekat dengan Papanya, ia tadi turun dan mencari Ecco tetapi tidak menemukannya kemanapun. Lennon memutuskan pergi ke mobil, Lennon tau Mikel tidak suka diinterupsi maka dia memilih berbaring saja di belakang dan bersembunyi.Mikel memarkir mobilnya di depan, ia segera menemukan Ted. Ted memakai baju kasual, mengangkat tangannya agar Mikel mengetahui keberadaa

  • Anak Siapa Ini?   Bab 8 : Refreshing

    Mikel kesal sekali pada Lennon, dia memarahinya habis-habisan di rumah, seharian moodnya memburuk. Ia hampir melupakan kencannya dengan Xia setelah bertemu dengan Ted. Mikel melajukan mobilnya dengan kasar. Sampai di rumah Xia perasaannya masih belum membaik.Mikel keluar dari mobilnya setelah memarkir di depan halaman rumah Xia, sesaat ia baru menyadari betapa megah bangunan ini meski tidak terlalu berukuran besar seperti rumahnya, mendongak ke langit untuk melihat awan yang bergerak konstan, seketika ia menutupi wajahnya dengan telapak tangan untuk menghalau terik yang menyengat. Ia mengenakan kemeja berwarna senada dengan langit atas rekomendasi Ecco, tak lupa mencopoti dua kancing atasnya, cerewet sekali menyuruhnya memadukan dengan celana bahan berwarna hitam edisi terbaru dari merk ternama.Tak membutuhkan waktu lama untuk penantian, Xia sudah berjalan mendekatinya dengan lengkungan senyuman yang begitu ceria, kakinya yang jenjang terekspos karena gaunn

  • Anak Siapa Ini?   Bab 9 : Refreshing (2)

    Mikel menariknya mendekat ke sisi kiri tubuhnya, Xia melirik ke pinggangnya dimana tangan Mikel sudah melingkar secara posesif, menarik gaunnya sampai ke pinggang demi semua pahanya terlihat."Gaun mu terlalu panjang," Kini tangan pria itu mengusap-usap pahanya ke atas dan ke bawah membuat buku kuduk Xia berdiri. Mereka saling tau bahwa mereka belum terpuaskan satu sama lain."Kau sengaja menciptakan kecerdasan buatan untuk mo.. ahn.. ah.., Mike.. mobil untuk mencumbu wanita kan?" Tangan Mikel berpindah ke buah dada Xia, Mikel menyadari bagian tubuh Xia inilah yang paling sensitif dan mudah membuat wanitanya terangsang."Tidak.., kau wanita pertama yang ku telanjangi di mobil.., kakak Ipar ku yang punya ide ini. Sebelum menikahi Aeri dia kesulitan membagi waktu untuknya. Jadi ia memikirkan mobil tanpa sopir dengan kecerdasan buatan. Aku hanya membantunya, siapa sangka pikirannya yang liar itu ada manfaatnya untuk masyarakat luas, seperti kau dan aku misalnya.."Mikel tidak t

  • Anak Siapa Ini?   Bab 10 : Anak Siapa ini?

    Langit bergemuruh dengan hebatnya, hujan badai melingkupi penjuru kota seharian ini. Petir menyambar tak henti-hentinya. Lennon duduk menonton acara televisi ditemani dengan Ecco. Sementara Mikel duduk di kiri Lennon menyesap cokelat hangat, tidak terlalu memperdulikan Lennon.“Boss, kau dingin sekali pada Lennon. Ajaklah dia jalan-jalan atau bermain..”“Kenapa kau tidak merindukan Mama mu sedangkan kau malah mengikuti aku kemana-mana?” Tanya Mikel tidak sabaran. Lennon menatapinya polos.“Mama? Ku rasa Mama sibuk, aku tidak perlu bertemu dengannya..” terdengar suara amarah, Lennon sangat cerdas. Terkadang Mikel merasa anak ini membohonginya, tetapi Ecco memindai DNA nya, DNA mereka 99,9% mirip.Ecco tidak habis pikir bagaimana Lennon turun dari ruangan pribadi Mikel dan membuntutinya sampai bertemu dengan ular raksasa. Mikel memarahinya di rumah sampai Lennon menangis meraung-raung, Lennon memberi alasan dirinya bosan

  • Anak Siapa Ini?   Bab 11 : Kemungkinan

    Mikel mengendus leher belakang Xia sambil memeluknya dari belakang. Xia lama-lama ia lebih seperti digunakan Mikel untuk memuaskan hasratnya. Xia merasa mengharapkan pernyata’an cinta dari Mikel tidak ada gunanya, ia sedikit menitikkan air mata tanpa Mikel sadari karena tidak sedang berhadapan. Buru-buru Xia megenyahkan setitik kecil bulir air mata yang lolos dari matanya.“Jadi, Lennon itu siapa? Dia mirip denganmu..”“Lennon bilang aku adalah Papanya, dia datang dari masa depan dengan mesin waktu..”“Mesin waktu? Kau yakin tidak berbohong Mike?” Xia tertawa tetapi sebenarnya juga percaya kemungkinan mesin waktu pasti bisa dibuat tetapi tidak untuk masa sekarang, perjalanan manusia masih jauh. Mikel merenung dan menempelkan dahinya ke punggung Xia. Pelukannya merenggang.“Bagaimana jika dia anakku tetapi bukan anakmu?”“Kau mencintaiku?”“Aku suka bersama denganmu, tapi

  • Anak Siapa Ini?   Bab 12 : Semua Gara-gara Xia

    Plaak..!!Pipi Mikel ditampar keras oleh Presdir Chun, yang merupakan ayahnya sendiri. Pagi hari Mikel berada di lab 9, sedang bersama para peneliti membahas projek keamanan bank yang diminta oleh pemerintah. Dilanjutkan dengan membuat alat pengubah berbagai limbah entah basah maupun kering, dan bangkai hewan yang sama sekali tidak beeguna menjadi minyak, Mikel sangat terobsesi dengan kelangsungan lingkungan. Ia terpikirkan ide tersebut karena berpikir, bukankah salah satu sumber minyak bumi terbuat dari fosil dan bangkai mahkluk hidup bermilyar-milyar tahun lalu? Apa salahnya jika mempercepat proses pembusukan dan penguraiannya ratusan kali lebih cepat menggunakan mesin buatannya? Pasti akan berupa cairan bahkan minyak jika ditambahi zat zat tertentu.Jo mendatanginya ke lab 9, mengabarkan bahwa ayah murka pada Mikel. Mikel bergegas menemui ayahnya di ruangannya. Sudah lama marah pada satu-satunya anak laki-laki di keluarganya. Tidak mau meneruskan posisi Presdir, l

  • Anak Siapa Ini?   Bab 13 : Menjadi Papa Lennon & Stalker

    Lennon tertidur dalam dekapan Mikel, Ecco mengecek keduanya. Menyelimuti mereka lalu mematikan lampu kamar. Kini Ecco seperti memiliki dua anak yang harus dia urus, Mikel yang keras kepala dan Lennon yang masih kecil. Ecco meninggalkan keduanya. Keduanya terlelap selepas Mikel membacakannya cerita anak-anak dari tablet.Mikel bermimpi, dalam mimpinya dia berumur 10 tahun, selalu bersama-sama sejak mereka balita karena orangtua mereka juga dekat. Ia punya sahabat karib seusianya bernama Sean. Mereka pergi piknik keluarga di salah satu hutan, keduanya berjalan menyusuri hutan lebih dalam karena penasaran mengejar kelinci. Bencana itu terjadi, tanah di sekitar jurang longsong. Sean ikut terjatuh. Namun Mikel berusaha memegangi tangannya, sayangnya ia tidak cukup kuat menahan beban lebih lama. Pegangan Sean terlepas. Mikel setelahnya menangis dan memilih menutup diri, ia menyalahkan dirinya atas kematian Sean. Sejak saat itulah Mikel tidak mau terlalu dekat dengan orang lain, ia kh

  • Anak Siapa Ini?   Bab 14 : Bos Baru yang Tampan

    Xia terkejut melihat Mikel berada di ruangan ayahnya. Presdir Shin dirawat di rumah sakit baru semalam, Xia pikir dia akan menggantikan ayahnya untuk posisi Presdir. Tetapi ia terkejut ketika membuka pintu ruangan ayahnya, ia melihat Mikel sibuk di depan komputer. Aroma parfum maskulin khas milik Mikel memenuhi ruangan ber Ac tersebut.“Kau datang?” Tanya Mikel tanpa memalingkan dari pekerja’annya.“Kenapa kau ada di sini?”Ia ditelepon Presdir Shin, ia diminta menjabat posisi Presdir selama ia sakit. Dengan hangat memintanya secara pribadi, Presdir Shin tau Mikel sudah seminggu terakhir diblacklist ayahnya sendiri. Mikel berusaha menolak tetapi ia dipaksa, lagipula mengurusi Grub Shin tidak serumit Grub Chun. Mikel bisa menangani masalah lab sembari menjabat posisi Presdir.Dan sekarang Xia berkacak pinggang setelah meletakkan mapnya di meja. Mikel tampak tidak terlalu memperhatikannya. Xia kesal, sebagai anak

Latest chapter

  • Anak Siapa Ini?   Tuduhan Palsu

    Mikel tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya, Mikel segera menyusul Lennon setelah mendengar kabar dari Ecco.Mikel menyusuri lorong rumah sakit, banyak orang yang megepung jalannya. Matanya memerah karena takut Lennon akan dijadikan objek penelitian.“Minggir!”Mikel mendorong gerombolan pria berbaju medis, salah satu dari mereka menghubungi petugas keamaanan untuk meminta bantuan.“Biarkan aku melihat anak itu!”“Tidak bisa, kami harus mematuhi aturan. Anak itu bukan dari masa ini, bisa saja dia adalah mata-mata atau ancaman bagi kita, Mikel.”“Ancaman? Kau bilang anak kecil itu ancaman?”Mikel tidak bisa menahan diri untuk tidak menarik kerah pria paruh baya itu, menatap matanya dengan amarah yang sudah terkumpul sejak tadi. Akhir-akhir ini Mikel sudah berdamai dengan dirinya sendiri dan berusaha untuk menerima Lennon, meski Mikel juga tidak yakin Lennon akan bisa tinggal lam

  • Anak Siapa Ini?   Bab 20 : Surat Misterius

    Tahun 2275, selama sebulan penuh seluruh penduduk hidup dalam ketakutan, merka mulai kehabisan sumber makanan, kelaparan, tidak mendapatkan sinyar matahari membuat mereka semakin melemah. Pelindung mereka sudah mulai menipis. Alex terus menebar ancaman dengan mengitari seluruh penjuru tempat dan terkadang menubrukkan dirinya ke gedung-gedung.Seorang pria misterius menepuk pundak Mikel dan menjatuhkan surat yang sudah terlipat menjadi kecil. Mikel dibisiki untuk membukanya sendirian, jangan sampai ada orang yang tau.Mikel mencari salah satu ruangan kosong, ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk membuat perisai perlindungan demi seluruh masyarakat tidak ketakutan dengan sumber daya yang ada. Sayangnya sebulan adalah waktu yang lama untuk terus menerus melakukan ini, tidak akan banyak membantu.Mikel mengeluarkan kertas putih dari sakunya, ia membukanya dengan penasaran.“Apa-apa’an ini?”Dalam surat tertulis bahwa dalam kurun waktu

  • Anak Siapa Ini?   Bab 19 – Sebelum Xia Berkencan

    Siang itu Xia memandangi makanannya dengan tatapan kosong, di kafetaria perusaha’an. Ia sedang memikirkan bagaimana dia harus bertemu dengan Mikel besok. Ayah dan ibunya merencanakan pernikahan keduanya, tetapi Xia tidak terlalu suka untuk menikah dalam waktu dekat. “Ayah mengancam.. mengancam tidak mau menjalani pengobatan. Aku harus apa Ted?” Ted memberikan sekotak jus apel untuk Xia minum, ia sudah mendengarkan keluhan yang sama sejak seminggu yang lalu. “Kalau tidak suka ya tidak usah datang, semudah itu Xia..” “Andai aku bisa kabur..” “Hei.., Mikel tampan dan jenius. Aku suka kalau dia jadi Presdir Grub Shin.. Xia! Kau harus menikah dengannya apapun caranya. Meski kau tidak menyukainya tetapi menikah dengan Mikel akan memberikan banyak keuntungan.” Xia merengut mendengarkan saran Ted, mereka sudah lama mengenal. Sejak 9 tahun yang lalu, Ted adalah salah satu orang kepercaya’an ayahnya dan sangat memprioritaskan perk

  • Anak Siapa Ini?   Bab 18 – Kawan Lama

    Tahun 2250, Mikel berusia 10 tahun. Ia baru saja merayakan ulangtahunnya yang kesepuluh beberapa saat lalu. Sebagai hadiah atas peristiwa bersejarah tersebut Presdir Chun ingin mengabulkan perminta’an Mikel apa saja. Mikel meminta piknik bersama Leon, itulah kenapa mereka sekarang dalam perjalanan menuju tempat perkemahan dengan akomodasi penginapan yang nyaman meski di pinggiran hutan, pemandangan danau yang indah dengan matahari terbit yang akan terlihat lebih jelas saat pagi, dekat dengan hutan untuk berburu rusa oleh para orang dewasa. Mereka bisa juga memancing karena ikan-ikan dilepaskan di danau untuk memuaskan hobi memancing para pengunjung. Sesampainya di penginapan, para orangtua sibuk membereskan barang bawa’an mereka di kamar. Mikel dan Leon berjalan-jalan di sekitar penginapan, kedua anak kecil tersebut berlari-lari dan bermain lempar tangkap bola. “Mikel! Tangkap ini!” Leon adalah tipe orang yang sangat ceria, punya kepribadian yang sangat berbeda dari

  • Anak Siapa Ini?   Bab 17 : Alex dan Majikannya

    Sang ular memasuki wilayah hutan yang berada di pinggiran kota, di sana sudah ada seorang pria yang menunggunya. Tengah duduk di potongan besar batang pohon yang digergaji mesin.Sekarang tidak ada seorangpun yang berada di luar karena pemerintah melarang mereka semua keluar. Lagipula sang ular diperintahkan mengkoyak dan membanting tubuh mereka sampai mati. Kecuali sosok pria yang duduk santai di hadapannya.Lidah sang ular menjulur khas yang dilakukan ular pada umumnya. Sang pria menatap hasil ciptaannya dengan kagum.“Apa kabarmu Alex? Kau bersenang-senang?” tanya pria itu pada ularnya. Diberi nama Alex dengan asal.“Kau bisa bicara dengan santai sekarang. Hanya ada aku di sini..” Ujar pria itu karena si ular malah mendesiskan bahasa yang tidak dia mengerti.“Aku sudah melihatnya, alasan aku diciptakan adalah dia? Hei! Harga diriku t

  • Anak Siapa Ini?   Bab 16 : Ulah Si Ular

    Xia memandang ke luar jendela dari ruangannya, menyaksikan apa yang terjadi di luar. Mobil-mobil yang terparkir di sekitaran gedung porak poranda hancur karena dilewati sang ular, terlihat kepulan asap dari nun jauh di sana.Pemerintah melarang semua warga keluar dari rumah demi keselamatan mereka, para pasukan khusus dikerahkan untuk membunuh sang ular. Namun di berita tidak ada kemajuan, Mikel dijemput oleh helikopter pasukan khusus. Terkadang Xia saat bersama Mikel lupa bahwa Mikel Mizwu Chun adalah orang yang sangat penting, selama ini yang Xia lihat hanya sisi lainnya Mikel sebagai manusia. Xia memeluk dirinya sendiri, ia merindukan Mikel, ingin menciumnya sampai mereka sama-sama kesulitan bernapas.Xia tadi ditelepon Ted untuk tetap berada di ruangannya saja. Xia mempergunakan waktunya tersebut untuk menghubungi ayah dan ibunya, menanyakan kabar mereka. Sistem perisai tidak akan bertahan lama, Xia harap Mikel bisa kembali selamat dan sang ular juga musnah.

  • Anak Siapa Ini?   Bab 15 : Once in a blue moon (18+)

    Xia dan Mikel mendatangi kolam renang dengan canggung, tidak ada seorangpun di sana. Inna dan Ted tidak ada di sana, atau mereka pergi ke tempat yang salah. Xia mengenakan bikin dengan tali yang terikat di lehernya, bawahannya pun bertali di kanan kirinya. Ia memutuskan untuk berenang, Xia melompat ke dalam kolam renang dan seketika bunyi kecipak air terdengar. Mikel menyusulnya, menangkap tubuh Xia dan memeluknya. Membenamkan kepalanya ke dada Xia yang terbuka. Jantung mereka berdua sama bertalu dengan kencang. Wajah mereka memerah, keintiman seperti ini sudah lama sekali mereka tidak rasakan. Mikel tidak bisa menahan dirinya lagi, sementara Xia termangu dipeluk Mikel.“Mike..” Kakinya terasa lemas, air kolam begitu dingin malam ini tetapi sentuhan Mikel terasa panas di kulitnya.Mikel memeluknya lebih erat lagi. Ia lalu mengusap pelan pipi sampai belakang telingan Xia yang lembut. Mereka saling menatap dengan wajah yang sama-sama bersemu kemerahan, saling

  • Anak Siapa Ini?   Bab 14 : Bos Baru yang Tampan

    Xia terkejut melihat Mikel berada di ruangan ayahnya. Presdir Shin dirawat di rumah sakit baru semalam, Xia pikir dia akan menggantikan ayahnya untuk posisi Presdir. Tetapi ia terkejut ketika membuka pintu ruangan ayahnya, ia melihat Mikel sibuk di depan komputer. Aroma parfum maskulin khas milik Mikel memenuhi ruangan ber Ac tersebut.“Kau datang?” Tanya Mikel tanpa memalingkan dari pekerja’annya.“Kenapa kau ada di sini?”Ia ditelepon Presdir Shin, ia diminta menjabat posisi Presdir selama ia sakit. Dengan hangat memintanya secara pribadi, Presdir Shin tau Mikel sudah seminggu terakhir diblacklist ayahnya sendiri. Mikel berusaha menolak tetapi ia dipaksa, lagipula mengurusi Grub Shin tidak serumit Grub Chun. Mikel bisa menangani masalah lab sembari menjabat posisi Presdir.Dan sekarang Xia berkacak pinggang setelah meletakkan mapnya di meja. Mikel tampak tidak terlalu memperhatikannya. Xia kesal, sebagai anak

  • Anak Siapa Ini?   Bab 13 : Menjadi Papa Lennon & Stalker

    Lennon tertidur dalam dekapan Mikel, Ecco mengecek keduanya. Menyelimuti mereka lalu mematikan lampu kamar. Kini Ecco seperti memiliki dua anak yang harus dia urus, Mikel yang keras kepala dan Lennon yang masih kecil. Ecco meninggalkan keduanya. Keduanya terlelap selepas Mikel membacakannya cerita anak-anak dari tablet.Mikel bermimpi, dalam mimpinya dia berumur 10 tahun, selalu bersama-sama sejak mereka balita karena orangtua mereka juga dekat. Ia punya sahabat karib seusianya bernama Sean. Mereka pergi piknik keluarga di salah satu hutan, keduanya berjalan menyusuri hutan lebih dalam karena penasaran mengejar kelinci. Bencana itu terjadi, tanah di sekitar jurang longsong. Sean ikut terjatuh. Namun Mikel berusaha memegangi tangannya, sayangnya ia tidak cukup kuat menahan beban lebih lama. Pegangan Sean terlepas. Mikel setelahnya menangis dan memilih menutup diri, ia menyalahkan dirinya atas kematian Sean. Sejak saat itulah Mikel tidak mau terlalu dekat dengan orang lain, ia kh

DMCA.com Protection Status