Share

Bukan Cinta

Author: Hortenssia
last update Last Updated: 2021-10-06 21:36:55

Ecco berusaha menyelidiki kejadian di kota sebelah yang bwrnama kota Enic, selama seharian ini berita yang memenuhi media massa adalah tentang kecelaka'an beruntun di kota sebelah, membuat Ecco cemas. Semua alat penunjuk waktu berhenti, mesin-mesin dan AI di kota tersebut mati. Kota Enic adalah salah satu kota paling canggih di negara ini, dengan sistem operasional dan keamanan tingkat tinggi namun tidak mengesampingkan nilai estetika. Mikel pasti marah sekali jika tidak bisa memecahkan masalah di Enic. Terdapat bangunan cantik dan megah yang memanjakan mata, tidak membutuhkan banyak waktu untuk pergi ke sana. Kebanyakan orang-orang pergi ke Enic untuk berkencan dan bernostalgia, terdapat museum barang-barang antik berbagai abad dan artefak dari seluruh peradaban.

Ecco sembari mengawasi Lennon di ruang belajar, sejak Lennon bangun ia sudah melakukan banyak hal dengannya. Melakukan perkenalan semua sudut dan kamar di rumah ini, Ecco bersyukur tidak terlalu banyak perubahan di waktu Lennon hidup dan waktu sekarang, sehingga Lennon mudah dibohongi. Lennon tidak sekalipun menanyakan Mamanya ada dimana, tetapi Lennon terus bertanya kapan Papanya akan pulang. 

Ecco memberikan Lennon mainan monopoli, dadunya akan terlontar otomatis kembali ke Lennon saat gilirannya melempar, Lennon duduk di dalam mobil kecil dan tiap langkahnya sesuai dadu, maka mobil tersebut akan berjalan sesuai jumlahnya. Lennon tertawa keras sekali tiap dia memasuki negara lain dan harus berhenti sejenak di keimigrasian. Akan muncul petugas kecil-kecil setinggi lututnya yang mungil. 

Ecco duduk di lantai menyemangati atau sesekali tersenyum dan tertawa pada Lennon.

"Kalau lapar bilang yah?!" 

"Ha ha ha ha...!" Lennon sibuk tertawa. 

Sementara keadaan rumah baik-baik saja, Ecco cukup khawatir karena Mikel tidak menghubunginya lagi dan tidak bisa dihubungi lagi.

"Ecco! Papa kapan pulang?"

Nampaknya Lennon sudah cukup bosan, ia mulai bertanya keberadaan Mikel lagi. 

Suara gemuruh petir memekik telinga, Lennon menjerit "Huwaaaaaaa...!!"

Lennon menutupi kedua telinganya dan berlari menuju Ecco. Ecco segera memeluk bocah manis itu dengan hangat.

"Sudah.., tidak apa-apa. Hanya pertanda hujan."

"Papa kapan pulang?" Lennon sesenggukan menangis, Ecco mengerti pasti Lennon sangat merindukan Mikel. Dalam ingatannya pasti Mikel adalah sosok ayah yang hebat.

"Papa sedang ada urusan, Lennon mau pudding coklat susu? Ayo makan.."

Ecco mengajaknya keluar dari ruangan Mikel, menuju dapur.

***

Kereta masih gelap gulita, Mikel membiarkan Xia mendekapnya erat sekali lagi, tangan Mikel tidak membalas pelukannya. Sejujurnya Mikel merasa aneh dengan tingkah Xia yang begitu rapuh dan manja, serta kekanakan. Jauh berbeda sekali saat tadi pagi ia sekilas melihat Xia berpidato dalam tayangan seminar yang diperlihatkan Ecco, nampak anggun dan berwibawa. 

Penglihatan Mikel tidak terlalu bagus untuk sekarang, kereta berhenti tepat di dalam terowongan. 

"Kau ini penakut ternyata ya?"

Mikel berusaha mengejek Xia, namun gadis ini tidak menjawabnya. 

"Haruskah aku menepuk-nepuk kepala dan pundak mu seperti menidurkan bayi?" Mikel terkekeh sendiri mengatakan hal konyol dalam benaknya. Ia juga merasakan tubuh Xia menjadi kaku sesaat.

"Tidak usah! Seperti ini saja.."

Dalam kegelapan ini Xia tidak bisa tenang sepenuhnya, sekalipun sudah mendekap Mikel cukup lama. Ia teringat kenangan masa kecilnya dulu, membuat tubuhnya bergetar ketakutan, saat berusia 12 tahun ia pergi ke salah satu gedung milik keluarganya. Xia ditelepon ayahnya untuk mengantarkan dompet dan ponsel yang tertinggal di rumah. Xia ceroboh tidak membaca tanda peringatan lift rusak di depan lobi. Ia menekan tombol naik ke lantai 100, Xia sudah curiga sesaat di dalam karena kecepatan lift yang tidak wajar. Dalam hitungan detik pula lift turun dan terjatuh sampai ke lantai 5, lalu jatuh sampai ke lantai dasar. Membuat Xia menangis ketakutan syok, tangannya lecet berpegangan pada pinggiran lift, lampu di dalam lift mati. Meski ia tidak mengalami patah tulang atau cedera parah, setidaknya pengalaman tersebut menorehkan trauma besar pada kegelapan. Sudah bertahun-tahun ia berusaha mengenyahkan traumanya, anehnya hari ini terlalu banyak hal yang membuatnya melemah. Tanpa ia sadari sejak tadi sudah terisak menangis dan membasahi kemeja Mikel, tiba-tiba juga ia merasakan bibirnya sudah digigiti gemas dan dihisap pelan dengan ritme tertentu atas bawah oleh Mikel serta dipaksa terbuka oleh lidah pria yang baru dia temui hari ini, memaksa untuk menyicip dalamnya, jantungnya terasa sudah keluar dari tempatnya, bertalu dengan kencang. Xia merasa bingung bercampur senang, pikirannya menjadi kosong. Tapi air matanya masih mengalir deras dan membuatnya semakin sulit bernapas. Xia juga tidak peduli pengait bra miliknya terlepas lagi karena Mikel sepertinya memang sengaja melepasnya, terlebih tangan Mikel meraba dan memijat dimana saja di seluruh tubuhnya. Xia merasa kecewa ketika Mikel berhenti menciumnya, Xia terengah-engah dan kesal, Mikel berbisik sesuatu yang hanya bisa Xia seorang dengar.

"Aku ingin melanjutkan tapi di sini terlalu ramai.."

Xia segera melingkarkan kedua tangannya ke leher Mikel. Balas berbisik tak kalah pelannya.

"Jadi.. kau ingin menikah denganku? Kau jatuh cinta padaku?" Mikel mendengus tertawa kecil mendengarnya.

"Tidak, kau harum, seksicantik., lain kali jangan menangis lagi. Seharusnya kau manis, sayangnya terasa asin.."

Lampu kereta hidup kembali, Mikel menjauhkan wajahnya dari Xia. Mereka bertatapan intens, terlihat Xia menatapnya nanar kesal, karena keinginannya tidak terpenuhi. Mikel menyeka air mata Xia di pipi kanan dan kirinya sembari tersenyum. Entah kenapa semakin terlihat seperti anak kecil. Marah kenapa? Karena seharusnya dia tidak berhenti menciuminya?.

Tadi Mikel merasakan kemejanya basah, dia mendengarkan dengan saksama ternyata Xia menangis, ia hendak berbisik di telinga gadis rambut krem ini untuk menghentikan tangisnya. Sejak pertama hidungnya terlalu sensitif dengan aroma sampo Xia, semakin sedikit sekat diantara mereka membuatnya semakin bisa menghirup aroma wangi tubuh Xia, wangi harum seperti bunga mawar, lembut tidak menyengat tapi bukan karena parfum, mungkin aroma alami tubuh Xia. Ia hanya hendak mengecek Xia namun berakhir menjadi ingin menciumnya karena ia tergoda, lagipula gadis ini tidak protes tetapi malah menginginkan lebih. Xia berdiri membelakanginya lagi seperti awal perjalanan.

Masinis mengumumkan sesuatu yang tidak begitu Mikel gubris, ia hanya ingin segera pulang ke rumah dan berdiskusi dengan Ecco. 

Terbersit ingin menggoda Xia yang nampak marah, Mikel menggenggam tangan kiri Xia dan menautkan jari jemari mereka. Mikel tidak tau jelas bagaimana reaksi wajah Xia, kaca jendela terlihat samar, entah terkejut atau semakin marah. Berbisik di belakang telinga Xia untuk menggodanya.

"Sepertinya kau butuh pakaian dalam baru, yang ini mudah sekali terlepas.."

Xia menggigit pipi bagian dalamnya karena merasa malu, ia ingin berteriak pada Mikel tapi tidak bisa.

"Lepaskan tanganku!" gigi-giginya bergemerutuk karena kesal. Mikel menurunkan tangan Xia dari pegangan kereta dan memintanya berbalik badan, menyuruhnya berpegangan padanya saja. Mikel juga tidak segan-segan mengecup bibir Xia sekilas, sontak membuat pipi Xia kemerahan. "Jangan marah lagi, lain kali kau akan mendapatkan yang kau mau.., aku bersumpah kau sangat cantik, sayangnya aku tidak jatuh cinta padamu.."

Xia masih marah, menatapnya sinis meski sudah memeluk Mikel. Mikel menyurai anak rambut dari dahi Xia dengan lembut.

"Mungkin belum, berusahalah lagi Nona.."

Mikel tersenyum sangat manis, kedua lesung pipinya nampak semakin dalam. Xia merona melihatnya, Mikel sangat tampan, siapa sangka pria tinggi ini adalah pengembang AI dan ilmuan, dari yang Xia dengar setidaknya Mikel memang tidak suka menjabat posisi pimpinan di perusahaan dan memilih menyerahkan posisi CEO pada kakak Iparnya kelak jika Presdir Chun pensiun, Mikel ingin fokus menciptakan dan meneliti ketimbang mengikuti rapat-rapat dan pertemuan. Xia ingin membalas Mikel namun sudah kehabisan tenaga untuk berdebat, ia mengantuk. Memilih menyandarkan kepalanya pada dada Mikel dan memeluknya lagi, mungkin ia sebelumnya saat mempelajari Mikel hanya kagum padanya. Lambat laun ia jatuh cinta, secepat inikah? Xia marah sekali saat Mikel menyulut api namun tidak bertanggungjawab sepenuhnya.

Sembari berpikir bagaimana memikat pria yang harus dia nikahi ini?.

"Besok aku ingin menemui Ted, kau bisa atur?"

"Ku pikirkan nanti, aku lelah.."

"Kalau aku mencumbu mu apakah kau tidak lelah?" Goda Mikel, Xia tertawa renyah, tersipu.

"Entahlah.."

Masinis mengumumkan kereta akan dihidupkan mode gravitasi buatan untuk membuat para penumpang tidak perlu berpegangan pada pada pegangan kereta.

Mikel melepaskan jaket luaran kemejanya, kemudian memakaikannya ke bahu Xia untuk menutupinya dan apa yang ia lakukan setelahnya, Mikel menarik turun resleting gaun di punggung Xia. Tersenyum sendiri berusaha mengaitkan tali bra Xia namun sulit. Xia terkesiap beberapa kali ketika tangan Mikel menyentuh kulit punggungnya, dingin tetapi membuatnya kepanasan.

"Mike.., k-kau tau kau tidak harus melakukan ini bukan?"

"Hmm? Sedikit lagi.."

Xia berusaha untuk tidak bersuara. Mikel setelah beberapa saat berhasil mengaitkannya. Lalu menutup resletingnya kembali. Kali ini balas memeluk Xia, merapatkan tubuh Xia semakin dekat dengan tubuhnya sendiri. 

"Mike.. kau membuatku frustasi.." Mikel tertawa,

"Kau kehilangan kaktus dariku?"

"Apa?" Xia sejenak berpikir, pasti maksudnya terarium hadiah darinya tadi. Xia benar-benar lupa dan meninggalkannya dimana, karena restoran rusak parah.

"Ah.. aku lupa.."

"Aku belikan lagi kapan-kapan.."

"Kaktus?"

"Bunga mawar?"

"Yang penting jangan kaktus, hahaha.."

Kereta sebentar lagi akan sampai ke tujuan, stasiun kota terdekat dari kota Enic. Mikel memandu Xia saat mereka turun, ia juga memesankan taksi hibrida tanpa sopir untuk mengantarkan Xia pulang. Mereka baru bertemu sekali tapi terasa sudah lama seperti sepasang kekasih yang sudah bertahun-tahun. Mikel dan Xia menunggu taksi di luar stasiun. Jalanan menjadi ramai dan padat kendara'an lebih dari biasanya.

Xia nampak enggan berpisah dengan Mikel.

"Besok setelah bertemu Ted, maukah kau.." Xia ragu-ragu mengatakannya, Mikel adalah orang yang sibuk. Siapa tau kedekatan mereka hari ini bukan merupakan hal istimewa baginya di hari esok. Mikel menatap mata bermanik-manik tajam berpadu lembut milik Xia. Mencium sudut bibir Xia dan membuat Xia terkesiap.

"Menghabiskan waktu denganmu? Tentu saja.."

Tapi Xia masih tampak resah, terlebih taksinya sudah datang. Ia benar-benar tidak ingin berpisah dengan Mikel. Kalau tidak mengatakannya sekarang, ia khawatir akan menyesal nanti.

"Mike.. bisakah kau mengantarkan aku sampai rumah? Taksi yang kau pesan tanpa sopir, kita punya banyak waktu.., maukah kau?"

Segera memalingkan muka setelah mengatakannya, Mikel tidak protes bagaimana dia sudah mendapatkan panggilan kesayangan dari Xia dan diluar duga'an ia adalah perempuan yang sangat berterus terang serta tidak sabaran. 

Mikel membisikkan sesuatu yang hanya bisa Xia dengar, lalu mengangkat sebelah alisnya menggoda, Xia mengangguk memahaminya dan tersenyum setuju.

Keduanya bergegas menaiki taksi di bangku belakang, taksi tanpa awak memiliki keamanan yang sangat tinggi dan menjaga penuh privasi penumpangnya. Adalah AI yang khusus menerima pesanan perjalanan dan menyesuaikan kecepatan serta keamanan berkendara.

Setelah taksi melaju, Xia langsung duduk di atas pengakuan Mikel, saling berhadapan. Mereka berciuman dan saling mengagumi bentuk tubuh melepaskan helai demi helai baju masing-masing. Mikel tidak tau ternyata hari seperti ini akan datang, dia tidak pernah mau berurusan dengan wanita manapun, Xia terus meyakinkannya untuk menikah saat mencumbunya, ia berjanji tidak akan mengganggu pekerjaan Mikel. 

Dengan desahan halus terus merayunya "Mike, ayo kita menikah.. Mike, ehm.."

"Ssstt.. aku akan menghukum mu jika terus merengek begini.."

Mikel sejauh ini hanya terpikat pada tubuh Xia, ia belum benar-benar mengenalnya. Mikel hanya akan memikirkannya nanti, ia harus pulang mengecek Lennon dan berdiskusi dengan Ecco. 

***

Lennon mulai bosan, dia meminta Ecco menceritakan bagaimana ayahnya ketika masih muda. Ia masih belum menanyakan dimana Mamanya. Setelah menangis, Lennon tertidur. Menjelang petang hujan masih belum berhenti, ia mengkhawatirkan Mikel yang belum pulang. Jadwal hari ini tidak begitu padat, di berita mengatakan penduduk Enic sudah sepenuhnya pindah ke kota terdekat. Tinggal para petugas dan pejabat Enic. 

Selama Lennon tidur, Ecco memproses berbagai temuan data dari seluruh penjuru negeri. Ia menemukan bahwa penyebab bencana di Kota Enic bukan hanya karena kegagalan sistem, atau hanya hacker. Ecco bisa melihat ada sosok dibalik kekacauan ini, ia harus berdiskusi dengan Mikel segera. 

"Wormi?" Ecco bergumam.

Lennon mendengarnya, langsung menimpali santai.

"Ecco juga kenal Mr Wormi? Mr Wormi adalah musuhnya Papa"

"Apa kau bilang? Musuh Papa?"

"Mr Wormi ingin mengambil alih seluruh negeri dan dunia, ia ingin uang dan semua perusaha'an hancur. Seluruh bumi tunduk padanya.. aduh!" Lennon memegangi kepalanya karena kesakitan, Ecco berpikir apa mungkin karena Lennon sudah membocorkan masa depan? Sehingga membuat kepalanya sakit?

"Sakit? Lennon, sudah.. jangan dipikirkan lagi kalau kepala mu sakit. Papa kan hebat! Pasti bisa menang.."

"Mr Wormi juga hebat.."

Mikel datang membuka pintu kamar Lennon, ia terkejut mendengar percakapan Lennon dan Ecco dari luar.

"Kau tau siapa Wormi?"

Lennon menggeleng, kepalanya masih pusing. Ecco menepuk lengan Bosnya karena kasar memaksa Lennon menjawab.

"Bos! Kepalanya pusing.."

"Aku curiga di Enic bukan hanya ulah hacker atau kejadian alam biasa.."

Lennon memejamkan matanya lagi. 

"Papa aku rindu.. Papa.."

Ecco melirik Mikel yang basah karena kehujanan di teras.

"Sebaiknya kau segera mandi dan ganti baju Bos,"

"Kenapa dengan anak ini?"

Mikel keluar ruangan, Ecco mengikutinya.

"Dalam ingatannya kau pasti Papa yang baik dan sempurna.."

"Tapi sejujurnya aku masih ragu dia anakku, ingatan anak itu kacau."

"Tapi aku sudah memindai DNA nya!"

"Direktur Jo bilang prototipenya masih rentan, bisa jadi kau salah. Siapa tau anak itu adalah anaknya Aeri dan Direktur Jo.."

"Tapi Lennon mirip denganmu Bos!"

Ecco manggut-manggut mengerti, namun dia masih yakin Lennon adalah anaknya Xia dan Mikel.

"Bagaimana dengan kencan hari ini?"

Mikel menelan ludahnya gugup, jika tau apa yang terjadi pasti Ecco akan mengolok-oloknya. Xia memintanya untuk tinggal lebih lama, Mikel menolaknya dengan beralasan masih banyak hal yang dia kerjakan.

"Dia manja dan kekanakan.."

"Seharusnya kau membersihkan diri lebih bersih lagi Mikel, aku AI Alpha.. tidak mudah dibohongi. Hehehe..." Aroma tubuhnya dari jarak 100 meter sudah tercium oleh Ecco, Ecco tidak menyangka hubungan mereka sudah sejauh itu di pertemuan pertama. 

Mikel langsung malu, dia bergegas menuju ke kamar mandi untuk mandi air hangat.

"Sudahlah.., kau juga suka dia kan?"

"Baguslah Bos!"

Namun yang membuat Ecco sebal adalah Mikel tidak menunjukkan tanda-tanda jatuh cinta, dari detak jantung maupun peredaran darah, serta aktivitas otak Mikel sama seperti biasanya. Sepenuhnya Mikel tertarik pada Xia karena fisik. Ecco langsung memaki-maki sendiri.

"Sialan memang kau Mikel! Aku benar-benar ingin mencekiknya. Dasar buaya!"

Ecco menggerutu seperti nenek-nenek jaman dulu. 

"Memang benar ya? Pepatah bahwa laki-laki tampan itu tidak ada gunanya.. ck ck ck"

Mikel mengguyur badannya dengan pancuran air hangat, memejamkan matanya dan sekejap wajah Xia muncul dalam benaknya. Bibirnya melengkung membentuk seulas senyuman. 

"Ku rasa jika aku mampir pasti tidak akan bisa pulang.."

Mempersiapkan diri setelah mandi dia akan diserang beragam pertanya'an dari Ecco.

Related chapters

  • Anak Siapa Ini?   Bab 6 : Antara Perasa'an & Gairah

    Inna melompat-lompat di atas lantai marmer tanpa alas kaki, saking senangnya membuat cepolan rambutnya berantakan, semua gusinya terlihat ketika tersenyum, ia sontak takjub dengan cerita yang dipaparkan Xia tentang Mikel, padahal Inna kemari karena mengkhawatirkan kejadian di Kota Enic. Xia menjatuhkan dirinya di kasur dengan frustasi, bajunya terlihat kusut terlebih rambutnya. Beberapa saat lalu Inna sehabis menyaksikan pemandangan yang menakjubkan dari atas lantai 2, ia mengintip diantara tirai sutra di kamar Xia. Ia sengaja datang hari ini untuk tidur dengan Xia karena rumah ini memang hanya ditinggali Xia seorang, ia ingin menemaninya karena khawatir Xia siapa tau terluka saat di Enic. Meski memiliki bangunan bergaya perpaduan klasik serta arsitektur modern, Xia hanya tinggal sendiri dan sisanya terdapat robot rumah tangga sederhana. Xia tidak mau punya AI terbarukan yang bersikap seperti asisten pribadi dan menyimpan rahasia serta data kesehariannya.Morrelinna atau

    Last Updated : 2021-10-08
  • Anak Siapa Ini?   Bab 7 : Hasil Dendam

    Mikel menyelesaikan urusannya di Lab 9, ia akan menemui Ted di Pusat Perusahaan Shin di lobi. Mikel melemparkan semua dokumen dan tas yang ia bawa ke kursi penumpang, ia terburu-buru tanpa melihat apa saja isinya. Mikel juga tadi menyuruh pegawainya meletakkan catatan tentang penelitian Sam di masa lalu tengang Cacing hitam.Mikel akan menyetir sembari memikirkan langkah selanjutnya, dahinya terus mengkerut saat memegang setir kemudi. Jalanan tidak terlalu ramai lagi, Mikel memacu mobil dengan cepat. Tanpa Mikel sadari sebenarnya Lennon berbaring di tempat duduk paling belakang yang sempit. Lennon ia hanya ingin dekat dengan Papanya, ia tadi turun dan mencari Ecco tetapi tidak menemukannya kemanapun. Lennon memutuskan pergi ke mobil, Lennon tau Mikel tidak suka diinterupsi maka dia memilih berbaring saja di belakang dan bersembunyi.Mikel memarkir mobilnya di depan, ia segera menemukan Ted. Ted memakai baju kasual, mengangkat tangannya agar Mikel mengetahui keberadaa

    Last Updated : 2021-10-11
  • Anak Siapa Ini?   Bab 8 : Refreshing

    Mikel kesal sekali pada Lennon, dia memarahinya habis-habisan di rumah, seharian moodnya memburuk. Ia hampir melupakan kencannya dengan Xia setelah bertemu dengan Ted. Mikel melajukan mobilnya dengan kasar. Sampai di rumah Xia perasaannya masih belum membaik.Mikel keluar dari mobilnya setelah memarkir di depan halaman rumah Xia, sesaat ia baru menyadari betapa megah bangunan ini meski tidak terlalu berukuran besar seperti rumahnya, mendongak ke langit untuk melihat awan yang bergerak konstan, seketika ia menutupi wajahnya dengan telapak tangan untuk menghalau terik yang menyengat. Ia mengenakan kemeja berwarna senada dengan langit atas rekomendasi Ecco, tak lupa mencopoti dua kancing atasnya, cerewet sekali menyuruhnya memadukan dengan celana bahan berwarna hitam edisi terbaru dari merk ternama.Tak membutuhkan waktu lama untuk penantian, Xia sudah berjalan mendekatinya dengan lengkungan senyuman yang begitu ceria, kakinya yang jenjang terekspos karena gaunn

    Last Updated : 2021-10-11
  • Anak Siapa Ini?   Bab 9 : Refreshing (2)

    Mikel menariknya mendekat ke sisi kiri tubuhnya, Xia melirik ke pinggangnya dimana tangan Mikel sudah melingkar secara posesif, menarik gaunnya sampai ke pinggang demi semua pahanya terlihat."Gaun mu terlalu panjang," Kini tangan pria itu mengusap-usap pahanya ke atas dan ke bawah membuat buku kuduk Xia berdiri. Mereka saling tau bahwa mereka belum terpuaskan satu sama lain."Kau sengaja menciptakan kecerdasan buatan untuk mo.. ahn.. ah.., Mike.. mobil untuk mencumbu wanita kan?" Tangan Mikel berpindah ke buah dada Xia, Mikel menyadari bagian tubuh Xia inilah yang paling sensitif dan mudah membuat wanitanya terangsang."Tidak.., kau wanita pertama yang ku telanjangi di mobil.., kakak Ipar ku yang punya ide ini. Sebelum menikahi Aeri dia kesulitan membagi waktu untuknya. Jadi ia memikirkan mobil tanpa sopir dengan kecerdasan buatan. Aku hanya membantunya, siapa sangka pikirannya yang liar itu ada manfaatnya untuk masyarakat luas, seperti kau dan aku misalnya.."Mikel tidak t

    Last Updated : 2021-10-11
  • Anak Siapa Ini?   Bab 10 : Anak Siapa ini?

    Langit bergemuruh dengan hebatnya, hujan badai melingkupi penjuru kota seharian ini. Petir menyambar tak henti-hentinya. Lennon duduk menonton acara televisi ditemani dengan Ecco. Sementara Mikel duduk di kiri Lennon menyesap cokelat hangat, tidak terlalu memperdulikan Lennon.“Boss, kau dingin sekali pada Lennon. Ajaklah dia jalan-jalan atau bermain..”“Kenapa kau tidak merindukan Mama mu sedangkan kau malah mengikuti aku kemana-mana?” Tanya Mikel tidak sabaran. Lennon menatapinya polos.“Mama? Ku rasa Mama sibuk, aku tidak perlu bertemu dengannya..” terdengar suara amarah, Lennon sangat cerdas. Terkadang Mikel merasa anak ini membohonginya, tetapi Ecco memindai DNA nya, DNA mereka 99,9% mirip.Ecco tidak habis pikir bagaimana Lennon turun dari ruangan pribadi Mikel dan membuntutinya sampai bertemu dengan ular raksasa. Mikel memarahinya di rumah sampai Lennon menangis meraung-raung, Lennon memberi alasan dirinya bosan

    Last Updated : 2021-10-12
  • Anak Siapa Ini?   Bab 11 : Kemungkinan

    Mikel mengendus leher belakang Xia sambil memeluknya dari belakang. Xia lama-lama ia lebih seperti digunakan Mikel untuk memuaskan hasratnya. Xia merasa mengharapkan pernyata’an cinta dari Mikel tidak ada gunanya, ia sedikit menitikkan air mata tanpa Mikel sadari karena tidak sedang berhadapan. Buru-buru Xia megenyahkan setitik kecil bulir air mata yang lolos dari matanya.“Jadi, Lennon itu siapa? Dia mirip denganmu..”“Lennon bilang aku adalah Papanya, dia datang dari masa depan dengan mesin waktu..”“Mesin waktu? Kau yakin tidak berbohong Mike?” Xia tertawa tetapi sebenarnya juga percaya kemungkinan mesin waktu pasti bisa dibuat tetapi tidak untuk masa sekarang, perjalanan manusia masih jauh. Mikel merenung dan menempelkan dahinya ke punggung Xia. Pelukannya merenggang.“Bagaimana jika dia anakku tetapi bukan anakmu?”“Kau mencintaiku?”“Aku suka bersama denganmu, tapi

    Last Updated : 2021-10-13
  • Anak Siapa Ini?   Bab 12 : Semua Gara-gara Xia

    Plaak..!!Pipi Mikel ditampar keras oleh Presdir Chun, yang merupakan ayahnya sendiri. Pagi hari Mikel berada di lab 9, sedang bersama para peneliti membahas projek keamanan bank yang diminta oleh pemerintah. Dilanjutkan dengan membuat alat pengubah berbagai limbah entah basah maupun kering, dan bangkai hewan yang sama sekali tidak beeguna menjadi minyak, Mikel sangat terobsesi dengan kelangsungan lingkungan. Ia terpikirkan ide tersebut karena berpikir, bukankah salah satu sumber minyak bumi terbuat dari fosil dan bangkai mahkluk hidup bermilyar-milyar tahun lalu? Apa salahnya jika mempercepat proses pembusukan dan penguraiannya ratusan kali lebih cepat menggunakan mesin buatannya? Pasti akan berupa cairan bahkan minyak jika ditambahi zat zat tertentu.Jo mendatanginya ke lab 9, mengabarkan bahwa ayah murka pada Mikel. Mikel bergegas menemui ayahnya di ruangannya. Sudah lama marah pada satu-satunya anak laki-laki di keluarganya. Tidak mau meneruskan posisi Presdir, l

    Last Updated : 2021-10-13
  • Anak Siapa Ini?   Bab 13 : Menjadi Papa Lennon & Stalker

    Lennon tertidur dalam dekapan Mikel, Ecco mengecek keduanya. Menyelimuti mereka lalu mematikan lampu kamar. Kini Ecco seperti memiliki dua anak yang harus dia urus, Mikel yang keras kepala dan Lennon yang masih kecil. Ecco meninggalkan keduanya. Keduanya terlelap selepas Mikel membacakannya cerita anak-anak dari tablet.Mikel bermimpi, dalam mimpinya dia berumur 10 tahun, selalu bersama-sama sejak mereka balita karena orangtua mereka juga dekat. Ia punya sahabat karib seusianya bernama Sean. Mereka pergi piknik keluarga di salah satu hutan, keduanya berjalan menyusuri hutan lebih dalam karena penasaran mengejar kelinci. Bencana itu terjadi, tanah di sekitar jurang longsong. Sean ikut terjatuh. Namun Mikel berusaha memegangi tangannya, sayangnya ia tidak cukup kuat menahan beban lebih lama. Pegangan Sean terlepas. Mikel setelahnya menangis dan memilih menutup diri, ia menyalahkan dirinya atas kematian Sean. Sejak saat itulah Mikel tidak mau terlalu dekat dengan orang lain, ia kh

    Last Updated : 2021-10-14

Latest chapter

  • Anak Siapa Ini?   Tuduhan Palsu

    Mikel tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya, Mikel segera menyusul Lennon setelah mendengar kabar dari Ecco.Mikel menyusuri lorong rumah sakit, banyak orang yang megepung jalannya. Matanya memerah karena takut Lennon akan dijadikan objek penelitian.“Minggir!”Mikel mendorong gerombolan pria berbaju medis, salah satu dari mereka menghubungi petugas keamaanan untuk meminta bantuan.“Biarkan aku melihat anak itu!”“Tidak bisa, kami harus mematuhi aturan. Anak itu bukan dari masa ini, bisa saja dia adalah mata-mata atau ancaman bagi kita, Mikel.”“Ancaman? Kau bilang anak kecil itu ancaman?”Mikel tidak bisa menahan diri untuk tidak menarik kerah pria paruh baya itu, menatap matanya dengan amarah yang sudah terkumpul sejak tadi. Akhir-akhir ini Mikel sudah berdamai dengan dirinya sendiri dan berusaha untuk menerima Lennon, meski Mikel juga tidak yakin Lennon akan bisa tinggal lam

  • Anak Siapa Ini?   Bab 20 : Surat Misterius

    Tahun 2275, selama sebulan penuh seluruh penduduk hidup dalam ketakutan, merka mulai kehabisan sumber makanan, kelaparan, tidak mendapatkan sinyar matahari membuat mereka semakin melemah. Pelindung mereka sudah mulai menipis. Alex terus menebar ancaman dengan mengitari seluruh penjuru tempat dan terkadang menubrukkan dirinya ke gedung-gedung.Seorang pria misterius menepuk pundak Mikel dan menjatuhkan surat yang sudah terlipat menjadi kecil. Mikel dibisiki untuk membukanya sendirian, jangan sampai ada orang yang tau.Mikel mencari salah satu ruangan kosong, ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk membuat perisai perlindungan demi seluruh masyarakat tidak ketakutan dengan sumber daya yang ada. Sayangnya sebulan adalah waktu yang lama untuk terus menerus melakukan ini, tidak akan banyak membantu.Mikel mengeluarkan kertas putih dari sakunya, ia membukanya dengan penasaran.“Apa-apa’an ini?”Dalam surat tertulis bahwa dalam kurun waktu

  • Anak Siapa Ini?   Bab 19 – Sebelum Xia Berkencan

    Siang itu Xia memandangi makanannya dengan tatapan kosong, di kafetaria perusaha’an. Ia sedang memikirkan bagaimana dia harus bertemu dengan Mikel besok. Ayah dan ibunya merencanakan pernikahan keduanya, tetapi Xia tidak terlalu suka untuk menikah dalam waktu dekat. “Ayah mengancam.. mengancam tidak mau menjalani pengobatan. Aku harus apa Ted?” Ted memberikan sekotak jus apel untuk Xia minum, ia sudah mendengarkan keluhan yang sama sejak seminggu yang lalu. “Kalau tidak suka ya tidak usah datang, semudah itu Xia..” “Andai aku bisa kabur..” “Hei.., Mikel tampan dan jenius. Aku suka kalau dia jadi Presdir Grub Shin.. Xia! Kau harus menikah dengannya apapun caranya. Meski kau tidak menyukainya tetapi menikah dengan Mikel akan memberikan banyak keuntungan.” Xia merengut mendengarkan saran Ted, mereka sudah lama mengenal. Sejak 9 tahun yang lalu, Ted adalah salah satu orang kepercaya’an ayahnya dan sangat memprioritaskan perk

  • Anak Siapa Ini?   Bab 18 – Kawan Lama

    Tahun 2250, Mikel berusia 10 tahun. Ia baru saja merayakan ulangtahunnya yang kesepuluh beberapa saat lalu. Sebagai hadiah atas peristiwa bersejarah tersebut Presdir Chun ingin mengabulkan perminta’an Mikel apa saja. Mikel meminta piknik bersama Leon, itulah kenapa mereka sekarang dalam perjalanan menuju tempat perkemahan dengan akomodasi penginapan yang nyaman meski di pinggiran hutan, pemandangan danau yang indah dengan matahari terbit yang akan terlihat lebih jelas saat pagi, dekat dengan hutan untuk berburu rusa oleh para orang dewasa. Mereka bisa juga memancing karena ikan-ikan dilepaskan di danau untuk memuaskan hobi memancing para pengunjung. Sesampainya di penginapan, para orangtua sibuk membereskan barang bawa’an mereka di kamar. Mikel dan Leon berjalan-jalan di sekitar penginapan, kedua anak kecil tersebut berlari-lari dan bermain lempar tangkap bola. “Mikel! Tangkap ini!” Leon adalah tipe orang yang sangat ceria, punya kepribadian yang sangat berbeda dari

  • Anak Siapa Ini?   Bab 17 : Alex dan Majikannya

    Sang ular memasuki wilayah hutan yang berada di pinggiran kota, di sana sudah ada seorang pria yang menunggunya. Tengah duduk di potongan besar batang pohon yang digergaji mesin.Sekarang tidak ada seorangpun yang berada di luar karena pemerintah melarang mereka semua keluar. Lagipula sang ular diperintahkan mengkoyak dan membanting tubuh mereka sampai mati. Kecuali sosok pria yang duduk santai di hadapannya.Lidah sang ular menjulur khas yang dilakukan ular pada umumnya. Sang pria menatap hasil ciptaannya dengan kagum.“Apa kabarmu Alex? Kau bersenang-senang?” tanya pria itu pada ularnya. Diberi nama Alex dengan asal.“Kau bisa bicara dengan santai sekarang. Hanya ada aku di sini..” Ujar pria itu karena si ular malah mendesiskan bahasa yang tidak dia mengerti.“Aku sudah melihatnya, alasan aku diciptakan adalah dia? Hei! Harga diriku t

  • Anak Siapa Ini?   Bab 16 : Ulah Si Ular

    Xia memandang ke luar jendela dari ruangannya, menyaksikan apa yang terjadi di luar. Mobil-mobil yang terparkir di sekitaran gedung porak poranda hancur karena dilewati sang ular, terlihat kepulan asap dari nun jauh di sana.Pemerintah melarang semua warga keluar dari rumah demi keselamatan mereka, para pasukan khusus dikerahkan untuk membunuh sang ular. Namun di berita tidak ada kemajuan, Mikel dijemput oleh helikopter pasukan khusus. Terkadang Xia saat bersama Mikel lupa bahwa Mikel Mizwu Chun adalah orang yang sangat penting, selama ini yang Xia lihat hanya sisi lainnya Mikel sebagai manusia. Xia memeluk dirinya sendiri, ia merindukan Mikel, ingin menciumnya sampai mereka sama-sama kesulitan bernapas.Xia tadi ditelepon Ted untuk tetap berada di ruangannya saja. Xia mempergunakan waktunya tersebut untuk menghubungi ayah dan ibunya, menanyakan kabar mereka. Sistem perisai tidak akan bertahan lama, Xia harap Mikel bisa kembali selamat dan sang ular juga musnah.

  • Anak Siapa Ini?   Bab 15 : Once in a blue moon (18+)

    Xia dan Mikel mendatangi kolam renang dengan canggung, tidak ada seorangpun di sana. Inna dan Ted tidak ada di sana, atau mereka pergi ke tempat yang salah. Xia mengenakan bikin dengan tali yang terikat di lehernya, bawahannya pun bertali di kanan kirinya. Ia memutuskan untuk berenang, Xia melompat ke dalam kolam renang dan seketika bunyi kecipak air terdengar. Mikel menyusulnya, menangkap tubuh Xia dan memeluknya. Membenamkan kepalanya ke dada Xia yang terbuka. Jantung mereka berdua sama bertalu dengan kencang. Wajah mereka memerah, keintiman seperti ini sudah lama sekali mereka tidak rasakan. Mikel tidak bisa menahan dirinya lagi, sementara Xia termangu dipeluk Mikel.“Mike..” Kakinya terasa lemas, air kolam begitu dingin malam ini tetapi sentuhan Mikel terasa panas di kulitnya.Mikel memeluknya lebih erat lagi. Ia lalu mengusap pelan pipi sampai belakang telingan Xia yang lembut. Mereka saling menatap dengan wajah yang sama-sama bersemu kemerahan, saling

  • Anak Siapa Ini?   Bab 14 : Bos Baru yang Tampan

    Xia terkejut melihat Mikel berada di ruangan ayahnya. Presdir Shin dirawat di rumah sakit baru semalam, Xia pikir dia akan menggantikan ayahnya untuk posisi Presdir. Tetapi ia terkejut ketika membuka pintu ruangan ayahnya, ia melihat Mikel sibuk di depan komputer. Aroma parfum maskulin khas milik Mikel memenuhi ruangan ber Ac tersebut.“Kau datang?” Tanya Mikel tanpa memalingkan dari pekerja’annya.“Kenapa kau ada di sini?”Ia ditelepon Presdir Shin, ia diminta menjabat posisi Presdir selama ia sakit. Dengan hangat memintanya secara pribadi, Presdir Shin tau Mikel sudah seminggu terakhir diblacklist ayahnya sendiri. Mikel berusaha menolak tetapi ia dipaksa, lagipula mengurusi Grub Shin tidak serumit Grub Chun. Mikel bisa menangani masalah lab sembari menjabat posisi Presdir.Dan sekarang Xia berkacak pinggang setelah meletakkan mapnya di meja. Mikel tampak tidak terlalu memperhatikannya. Xia kesal, sebagai anak

  • Anak Siapa Ini?   Bab 13 : Menjadi Papa Lennon & Stalker

    Lennon tertidur dalam dekapan Mikel, Ecco mengecek keduanya. Menyelimuti mereka lalu mematikan lampu kamar. Kini Ecco seperti memiliki dua anak yang harus dia urus, Mikel yang keras kepala dan Lennon yang masih kecil. Ecco meninggalkan keduanya. Keduanya terlelap selepas Mikel membacakannya cerita anak-anak dari tablet.Mikel bermimpi, dalam mimpinya dia berumur 10 tahun, selalu bersama-sama sejak mereka balita karena orangtua mereka juga dekat. Ia punya sahabat karib seusianya bernama Sean. Mereka pergi piknik keluarga di salah satu hutan, keduanya berjalan menyusuri hutan lebih dalam karena penasaran mengejar kelinci. Bencana itu terjadi, tanah di sekitar jurang longsong. Sean ikut terjatuh. Namun Mikel berusaha memegangi tangannya, sayangnya ia tidak cukup kuat menahan beban lebih lama. Pegangan Sean terlepas. Mikel setelahnya menangis dan memilih menutup diri, ia menyalahkan dirinya atas kematian Sean. Sejak saat itulah Mikel tidak mau terlalu dekat dengan orang lain, ia kh

DMCA.com Protection Status