Beranda / Romansa / Istri Kedua / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab Istri Kedua : Bab 31 - Bab 40

100 Bab

Kebingungan Edbert 1

Merry mengerjapkan matanya, hari terasa masih gelap. Akan tetapi, entah kenapa telinganya menangkap jika di luar kamarnya terasa sangat ramai sekali. Seingatnya di Villa tidak ada banyak orang, hanya ada Indira, Merry, Edbert dan juga beberapa pelayan yang bertugas di sana. Namun, para pelayan dan penjaga tidak pernah seberisik itu, pikirnya. Mereka selalu melakukan pekerjaannya tanpa suara, mana berani mereka berisik di rumah Edbert Law. "Kenapa berisik sekali?" tanya Merry lirih.Merry melirik jam yang bertengger cantik di dinding, ternyata waktu masih menunjukkan pukul 4 pagi. "Masih pagi, lalu siapa yang datang? Tumben ngga ada yang ngasih tahu dulu," kata Merry lirih. Merry bahkan melihat ke arah Edbert yang terlihat masih terlena dalam buayan mimpinya. Dengkuran halus yang keluar dari bibir Edbert terdengar sangat merdu di telinga Merry. Dia terlihat sangat nyaman, mungkin karena kegiatan panas yang mereka lakukan sebelum tidur, pikir Merry. Edbert bahkan sampai mengulang
Baca selengkapnya

Kebingungan Edbert 2

Edbert segera melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya. Sebelum masuk kedalam ruang kerjanya, dia melihat kamar Indira yang tepat berada di samping ruang kerjanya itu. Dia tidak mendengar ada suara apa pun dari sana, dia pun menjadi serba salah saat ini. Ingin sekali dia masuk dan mengecek keadaan Indira, tetapi hal itu dirasa tidak memungkinkan. Dia merasa khawatir, dia takut jika keluarganya tahu kalau Indira ada di dalam sana. Edbert berusaha untuk memutar otaknya. Bagaimana caranya, agar dia bisa masuk ke dalam kamar tersebut dan membawa Indira keluar dari sana? Bagaimana caranya agar Indira bisa aman dan tak terjangkau oleh keluarganya? Edbert benar-benar pusing dibuatnya, baru kali ini Edbert merasa susah untuk bernapas dan bergerak. Akan tetapi, sebelum melakukan hal itu. Edbert harus segera masuk ke dalam ruang kerjanya, dia harus mengambil hasil dari pemeriksaan yang dia lakukan bersama Indira kemarin. Edbert hanya mengambil tespek yang menampilkan garis 2 dengan foto h
Baca selengkapnya

Bernapas Lega

Edbert berkeliling di pantai, dia berharap bisa menemukan sosok wanita yang kini mulai menguasai hatinya. Tidak ada satu pun orang di sana, Edbert langsung menjatuhkan tubuhnya di atas pasir. Tanpa terasa, air matanya luruh begitu saja. "Indira, Sayang. Kamu di mana? Jangan tinggalin, Mas. Mas sayang kamu, Mas cinta kamu." Edbert berucap dengan lirih. Rasa cinta terhadap Indira sudah mulai menguasai hatinya, apa lagi setelah tahu jika Indira mengandung buah hatinya. Rasa itu makin besar dan meluas di dalam hatinya, bahkan di dalam pikirannya pun sudah mulai dipenuhi dengan nama Indira. Saat Edbert sedang larut dalam kegundahannya, tiba-tiba saja terbersit di dalam pikirannya untuk melihat rekaman CCTV. Edbert segera berlari menuju ruang kerjanya. Dia segera menyalakan laptopnya dan langsung memeriksa rekaman CCTV-nya, dalam rekaman CCTV tersebut Indira terlihat keluar dari dalam kamarnya pukul setengah empat pagi bersama salah satu pelayan perempuan yang ada di Villa. Akan tetapi,
Baca selengkapnya

Permintaan Lee

Setelah melepas rindu dengan istri keduanya, Edbert mengajak Indira untuk pergi ke perusahaan. Selain untuk bekerja, dia juga merasa tidak rela jika harus berpisah dengan istri keduanya."Kamu harus ikut aku, deket-deket aku terus. Jangan Deket sama pria lain," ucap Edbert posesif."Hem!" jawab Indira.Setelah bersiap akhirnya Edbert dan juga Indira pergi ke perusahaan Law, karena mereka harus tiba di sana pukul 9 pagi. Pagi ini Edbert akan melakukan meeting penting bersama dengan Lee.Sebenarnya dia merasa malas bertemu dengan pria itu, karena dia sangat menyadari jika pria itu begitu menyukai istri keduanya tersebut."Masuklah, Sayang. Kita tunggu tuan Lee datang," ucap Edbert kurang senang."Iya, Sayang." Indira tersenyum hangat, lalu dia masuk ke dalam ruang meeting dan duduk seraya mempersiapkan berkas penting untuk meeting yang akan dilaksanakan sebentar lagi.Edbert ikut masuk ke dalam ruangan tersebut, lalu dia duduk tepat di samping istri keduanya. Baru saja dia duduk di sampi
Baca selengkapnya

Hampir Saja

Indira sebenarnya sangat merasa kasihan kepada Lee, karena walau bagaimanapun juga pria itu pernah berperan penting di dalam hidup Indira. Di saat Indira kecil sedang menangis, Lee yang selalu ada untuk menenangkan Indira. Setiap hari Lee selalu datang dengan membawa permen dan balon untuk menghibur Indira kecil. Lee tanpa merasa risih selalu saja berusaha untuk membahagiakan Indira. Padahal, Lee adalah orang kaya. Namun, dia selalu bergaul dengan siapa saja tanpa memandang kasta. Bahkan, Lee juga selalu datang untuk memberikan kata-kata penyejuk untuk Indira. Lee sudah seperti oase di padang pasir yang gersang, selalu bisa membuat Indira sejuk dengan siraman kasih sayangnya. Akan tetapi, Indira sadar diri. Jika dia sekarang sudah bersuami, apa lagi semenjak Indira hamil, Edbert jadi posesif. Edbert terlihat marah jika Indira terlihat menatap wajah pria lain, Edbert terlihat marah jika Indira terlihat memuja pria lain. Walaupun pria itu tidak nyata keberadaannya, karena pria itu ha
Baca selengkapnya

Masih Beruntung

Edbert nampak gelisah, dia sangat takut jika tuan Wilson akan mengingat dirinya yang berjalan bersama Indira pagi tadi. Karena dia juga masih mengingat dengan jelas saat mereka berjalan beriringan, bahkan dia sempat menegur tuan Wilson. "Tapi, Tuan. Kakak saya berada di rumah, dia tidak menginap di hotel ini. Saat kami tiba dia sedang tidur dengan pulas." Shamanta sangat mengingat dengan benar, saat baru datang dia masuk ke dalam kamar Edbert secara diam-diam karena begitu rindu dengan pria itu. Shamanta bisa melihat Edbert yang tertidur dengan pulas. Bahkan, Edbert terlihat kelelahan. Dia tidur sambil mendengkur dengan lumayan kencang, pria itu begitu betah memeluk istrinya dengan posesif. Hal itu yang membuat Shamanta yakin jika Edbert habis menggempur istrinya, mereka terlihat polos. Tubuh mereka hanya terbalut selimut tebal yang menutupi tubuh polos mereka sampai sebatas dada. Bilanglah Shamanta termasuk adik yang kurang ajar, tetapi itu tidak sepenuhnya salahnya. Karena kamar
Baca selengkapnya

Pertanyaan

"Ngga boleh minta lagi?" tanya Edbert."Ngga boleh," jawab Indira.Awalnya Edbert merasa kecewa mendengar jawaban dari istri keduanya, tetapi setelah Indira mengingatkan tentang kehamilannya Edbert langsung paham."Baiklah! Hanya peluk," ucap Edbert pada akhirnya .*Malam telah menjelang, Edbert masih setia memeluk Indira dengan posesif, tangan kanannya bahkan masih setia mengelus perut Indira. Edbert seakan begitu enggan untuk melepaskan Indira, dia seakan enggan untuk berjauhan dengan Indira. Edbert hanya ingin menikmati kebersamaannya bersama dengan Indira, baginya Indira adalah wanita pembawa kebahagiaan. Baginya, Indira seperti mentari pagi yang begitu menghangatkan. Edbert merasa sangat nyaman saat dirinya bisa terus bersama dengan Indira. Selama mereka bersama, bahkan Indira tidak di perbolehkan untuk memakai baju, karena Edbert ingin mengelus dan mencium perut Indira. Walaupun tidak boleh lagi, tetapi Indira diharuskan untuk melepas semua pakaiannya.Dia seolah begitu bangga
Baca selengkapnya

Kejujuran

Lee menatap indira dengan tatapan penuh mengintimidasi, dia merasa tidak suka saat melihat Edbert yang baru saja keluar dari dalam kamar hotel yang ditempati oleh Indira. Apalagi Edbert terlihat begitu perhatian terhadap Indira, bahkan Lee bisa melihat ada cinta yang begitu besar di mata Edbert. Apalagi saat mata Edbert menatap Indira, terlihat jelas jika Edbert tidak ingin jauh dari Indira. Dia pun jadi berprasangka jika Indira telah menjadi selingkuhan Edbert. Hal itu diperkuat dengan Indira yang sedari tadi hanya diam saja tanpa mau mengatakan apa pun.Menurutnya, tidak akan mungkin jika Indira merupakan istrinya, karena Edbert sudah mempunyai istri yang bernama Merry Leichan. Semua orang tahu akan hal itu, karena pesta pernikahan mereka dilaksanakan dengan sangat meriah. Lee memang tidak hadir dalam acara pernikahan Edbert, tetapi pernikahan Edbert menjadi tranding topik di majalah bisnis dalam negeri. Semakin lama melihat tatapan dari Lee, membuat Indira tidak nyaman. Akhirnya
Baca selengkapnya

Rindu Kamu

Jika Indira dan Lee sedang berbicara dengan serius, berbeda dengan Edbert. Pria itu baru saja pulang ke Villa. Tentu saja karena setengah hari ini dia menghabiskan waktunya bersama dengan Indira. Walaupun sudah beberapa jam menghabiskan waktu bersama, tetapi dia tetap saja merasa kurang. Entah kenapa, rasanya dia ingin terus memeluk dan mencium tubuh Indira yang seakan menjadi candu untuknya. Melihat kedatangan putranya, Leon Law terlihat begitu ingin mengorek informasi. Apalagi saat Edbert datang wajahnya yang terlihat berseri, Edbert terlihat seperti anak abege yang sedang jatuh cinta, dia begitu senang karena seperti habis bertemu dengan teman kencannya. Sebenarnya Leon Law ingin sekali bertanya kepada putranya itu, karena setahunnya Edbert sudah pulang dari tadi siang. Dia bisa tahu akan hal itu karena orang kepercayaannya yang memberitahukan padanya. Jika pria itu sudah pulang sejak tadi siang. Akan tetapi, Leon Law takut jika Merry akan tersinggung jika dia bertanya tentang h
Baca selengkapnya

Jawaban Edbert

Edbert tidak menyangka jika Leon Law akan menanyakan tentang rumah tangga yang dijalani oleh Edbert dan juga Merry. Apa yang salah, pikirnya. Apa dad'nya itu bisa membaca pikirannya, atau dia bisa membaca raut wajahnya, tanyanya. Bahkan, Leon Law kini terlihat sedang menatapnya dengan sangat serius. Hal itu membuat Edbert salah tingkah. Sebenarnya, dia sangat bingung harus berkata apa. Dia sangat bingung harus menjawab apa tentang apa yang ditanyakan oleh Leon Law. Karena pada kenyataannya, rumah tangganya sekarang memang tidak baik-baik saja. Bukan karena Merry atau Edbert yang bermasalah, ataupun karena tidak ada kecocokan lagi di antara keduanya. Akan tetapi, ini semua karena pernikahan keduanya yang telah dia jalani. Setelah pernikahan kedua yang dia jalani, Edbert memang masih tetap mencintai Merry. Namun, jauh di lubuk hatinya dia lebih mencintai Indira. Wanita yang Merry bawa ke dalam rumah tangga mereka, wanita penurut yang begitu menggoda. Wanita yang dengan suka rela bers
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status