Home / Romansa / Istri Kedua / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Istri Kedua : Chapter 21 - Chapter 30

100 Chapters

Pulang Ke Rumah.

Setelah 3 hari mendapatkan perawatan, Merry meminta untuk pulang ke rumah. Dia ingin dirawat di rumah saja, karena kalau di rawat di Rumah Sakit, dia merasa sangat bosan. Dia memang mendapatkan perawatan yang lebih baik jika dia dirawat di rumah sakit. Akan tetapi, dia rindu suasana rumah. Dia rindu menghirup udara khas pantai. Bukan mencium berbagai macam wangi obat yang terkadang membuat kepalanya terasa pusing. Merry juga merasa kasihan kepada suaminya yang setiap malam selalu datang untuk menemaninya. Edbert sudah sangat cape bekerja seharian, apa lagi harus menjaganya di Rumah Sakit. Rasanya Merry semakin merasa bersalah dibuatnya. Sudah tidak bisa menjadi istri yang sempurna, harus merepotkan suaminya terus. Membuat hati Merry merasa sakit, sakit yang tidak berdarah. Merry juga merasa kasihan pada Indira, karena saat siang hari Indira-lah yang akan menemaninya. Hal itu membuat Merry merasa tidak enak hati. Beruntung dokter pun mengizinkan, akhirnya Merry dirawat di rumah den
Read more

Pria Pengagum

Pukul 8 pagi Edbert sudah bersiap untuk pergi melaksanakan meeting bersama klien. Tidak lupa dia juga mengajak Indira untuk pergi bersamanya, karena Indira-lah yang nanti akan mempresentasikan cara kerja dari perusahaan mereka. Edbert juga sengaja membawa Indira, karena Indira yang menguasai materi-materi yang sudah Indira persiapan dan selalu Indira kerjakan selama ada di sana. Setelah sampai di Kafe yang ada di pusat kota, Edbert dan Indira langsung turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam Kafe. Edbert langsung mengajak Indira untuk pergi ke meja yang sudah mereka sepakati bersama Klien. Saat Edbert tiba, seorang lelaki tampan berperawakan gagah langsung bangun dari duduknya. Begitupun dengan seorang asisten kepercayaannya, dia langsung mengikuti tuannya berdiri untuk menyambut kedatangan Edbert. "Selamat pagi, Tuan Edbert. Senang sekali bisa bertemu langsung dengan anda." Pria tampan itu nampak mengulurkan tangannya. Edbert dengan senang hati langsung menerima uluran tangan
Read more

Pulang Telat

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, Indira masih terlihat terlelap di dalam tidurnya. Dia terlihat sangat kelelahan, karena ulah suaminya, Edbert.Hal itu terjadi bukan karena Indira yang malas, atau kolokan. Dia memang benar-benar merasa jika tenaganya telah terkuras habis. Edbert yang sedang cemburu, meluapkan semua emosinya dengan menggauli istrinya tanpa henti.Mencumbu istrinya dan memberikan kenikmatan yang tiada tara. Edbert seolah ingin membuktikan bahwa dia adalah lelaki yang sempurna. Lelaki yang mampu memberikan nafkah lahir dan juga batin, agar Indira tidak berniat untuk pergi darinya. Walaupun pada dasarnya dia sangat tahu jika tuan Lee yang terlihat begitu mencintai Indira. Bahkan, Indira seakan ingin menghindari pria itu, Indira bahkan terus saja memandangnya seakan meminta izin padanya. Walaupun hanya sekedar untuk menatap Tuan Lee, atau untuk membalas ucapannya saja. Akan tetapi, dia hanya manusia biasa. Dia tidak bisa mengontrol emosinya dengan baik. Jika untuk u
Read more

Terasa Sakit

Dua bulan telah berlalu, Merry sudah dinyatakan sembuh dari penyakitnya. Merry sangat senang mendengar penuturan dari Dokter Elias, setidaknya dia terbebas dari penyakitnya. Merry bahkan tanpa ragu bertanya soal kegiatan ranjang, karena dia sudah tidak sabar ingin segera menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri. Sudah cukup untuknya menjadi seorang istri yang tidak berguna, sudah cukup untuknya menjadi seorang istri yang tidak pernah bisa melayani suaminya di atas tempat tidur. Dokter Elias bahkan sampai tertawa mendengar pertanyaan Merry. "Jadi... bagaimana, Dok? Apakah aku sudah boleh berhubungan intim dengan suamiku?" tanya Merry dengan sopan. Dia sudah tidak sabar untuk memberikan kepuasan pada suaminya, dia sudah tidak sabar bermain di atas ranjang dengan lelaki yang sangat dia puja. "Tentu saja, Nyonya Law. Keadaan anda sudah sangat sehat, anda bisa melakukan hubungan intim bersama dengan suami anda. Kalau misalkan ada keluhan, anda bisa langsung berkonsultasi dengan sa
Read more

Benar-benar Tak Sempurna

Setelah Edbert dan Indira pergi bekerja,Merry segera bersiap untuk pergi ke Rumah Sakit. Dia sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan dokter Elias, dia bahkan bersiap dengan begitu cepat. Dia ingin segera menanyakan kepada dokter Elias tentang kondisi kesehatannya. Dia ingin bertanya kepada dokter pribadinya tentang masalah ranjang.Dia masih penasaran, kenapa area intinya begitu sakit saat melakukannya lagi bersama dengan suaminya? Bahkan sampai saat ini, area intinya masih sangat terasa sangat sakit. Tentunya hal itu bisa terjadi karena Edbert melakukannya sampai 2 kali. Merry sebenarnya ingin sekali menghentikan kegiatan suaminya malam tadi. Akan tetapi, dia merasa tidak tega. Apa lagi saat Edbert berkata sangat rindu dengan kegiatan panas yang biasa mereka lalui. Pada akhirnya, selama mereka melakukan itu. Merry harus menahan rasa sakit yang luar biasa di area intinya. Merry harus rela area intinya terasa dikoyak dan dihujam tanpa henti. Bahkan, sampai pagi ini pun area in
Read more

Resah Dan Gelisah

Merry mengerjapkan matanya. Rasanya dia sudah terlalu lama tidur. Setelah matanya terbuka dengan sempurna, Merry pun mengedarkan pandangannya.Matanya langsung menyipit saat dia sadar kalau dia sekarang tengah tertidur di kamar utama.Bahkan, saat melihat ke arah luar. Langit sudah berubah gelap, berganti dengan cahaya bulan yang temaram. Aneh sekali pikirnya, kenapa bisa demikian.Seingatnya, siang tadi dia sedang menenangkan diri di pantai. Duduk sambil menangis, mencurahkan semua isi hatinya. Mengeluarkan semua kegelisahannya.Lalu, kenapa dia bisa berada di dalam kamar? Siapa yang sudah membawanya ke dalam kamar? Kenapa Merry tidak ingat sama sekali?Merry melirik jam yang bertengger cantik di dinding, matanya membulat saat melihat waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. "Ya Tuhan! Sudah berapa lama aku tidur? Aku ini sebenarnya tidur atau pingsan?" tanya Merry bermonolog. Perlahan-lahan Merry menggerakkan tubuhnya, lalu Merry pun turun dari tempat tidurnya. Kemudian, Merry
Read more

Bersikap Manja

Merry mulai membuka matanya. Dia ingin segera bangun dan membersihkan tubuhnya, tetapi saat dia akan bangun tubuhnya seakan sulit untuk bergerak. Saat itu barulah Merry tersadar, jika Edbert sedang memeluknya dengan sangat erat. Seingatnya tadi malam Edbert terdengar begitu intim dengan Indira. Merry bahkan sempat menduga jika Edbert akan tidur bersama madunya itu.Wanita cantik yang dia bawa ke dalam rumah tangganya, wanita muda yang dengan mudahnya bisa dengan cepat mengambil hati Edbert, suaminya.Ya! Dia akui jika Indira memang masih muda, cantik, masih polos dan tentunya mampu membuat Edbert merasa begitu membutuhkan dirinya.Walaupun Merry merasakan sakit yang luar biasa, Merry tidak dapat berkata apa pun. Karena apa pun yang terjadi terhadap Edbert dan Indira adalah murni karena keinginannya."Ternyata kamu tidur di sini, Honey. Kapan kamu masuk?" tanya Merry lirih.Merry menatap wajah suaminya, dia terlihat sangat kelelahan. Bahkan, dari bibirnya masih terdengar dengkuran halu
Read more

Benarkah?

Setelah menyelesaikan tugasnya Edbert hanya diam terpaku sambil memikirkan tingkah dari Indira yang menurutnya terasa sangat aneh, istri keduanya bertingkah tidak seperti biasanya. Dia tidak pernah melihat Indira yang bersikap sangat manja, biasanya Indira terkesan sangat mandiri dan tidak membutuhkan bantuan orang lain. Dia terlihat sangat cekatan dalam mengerjakan semua pekerjaan, apa lagi masalah pekerjaan kantor. Akan tetapi, Edbert juga tidak memungkiri jika dia sangat menyukai Indira yang sekarang. Indira terlihat manja dan agresif, apalagi saat pertempuran mereka tadi malam. Edbert bisa merasakan jika Indira begitu menguasai permainan. Bahkan, dia tidak seperti biasanya, Indira terlihat sangat liar dan menggoda. Edbert bahkan sampai kewalahan dalam menyeimbangi permainan yang disuguhkan oleh istrinya itu. Saat Edbert sibuk dengan lamunannya. Tiba-tiba saja ponselnya berdering. Dengan cepat Edbert mengambil ponsel yang berada di atas mejanya. Senyumnya langsung mengembang,
Read more

Twins

Dokter Elmira langsung terkekeh mendengar pertanyaan dari Edbert, karena pria itu tidak sabar untuk melihat calon buah hatinya."Sebentar, Tuan," jawab Dokter Elmira seraya menggerakkan alat di atas perut Indira.Edbert terlihat harap-harap cemas ketika dokter Elmira melakukan USG. Begitupun dengan Indira, dia terlihat sangat tegang. Ini adalah hal pertama untuk mereka, antara senang, penasaran dan juga cemas. Mereka begitu menikmati peran mereka sebagai sepasang suami istri yang baru mengetahui tentang kehamilan Indira Apa lagi saat melihat dokter Elmira, sedang menatap layar di mana ada gambar hitam putih yang sama sekali Indira tidak mengerti. Hal itu membuat Edbert dan Indira menjadi penasaran dibuatnya. Setelah beberapa saat menatap layar, senyum di bibir dokter Elmira pun mengembang dengan sangat sempurna. "Wah! Anda beruntung sekali Tuan, Nyonya," ucap Dokter Elmira. Dokter Elmira terlihat begitu antusias saat menatap layar yang tak jauh darinya. Edbert dan Indira pun langs
Read more

Perasaan Campur Aduk

Edbert benar-benar membuktikan ucapannya, seharian penuh pria itu memeluk Indira dengan penuh kasih sayang. Bahkan, Edbert pun tidak bosan-bosannya menciumi perut Indira. Seakan dia tak mau jauh dari kedua baby-nya dan juga Indira. Terlihat sekali jika Edbert begitu bahagia karena akhirnya dia akan segera menjadi ayah dari dua janin yang berkembang di dalam rahim Indira. Awalnya Edbert memang sangat menginginkan keturunan dari rahimnya Merry, tetapi karena kekurangan dari Merry yang ternyata tidak bisa mengandung Edbert pun pasrah.Tidak apa dia memiliki keturunan dari Indira. Toh, Edbert menyukai Indira. Edbert menyayangi Indira dan Edbert mencintai wanita sederhana yang telah mampu menggetarkan hatinya. "Terima kasih karena sudah memberikan aku kebahagiaan yang luar biasa ini," ucap Edbert haru dan juga bahagia."Sama-sama," ucap Indira dengan perasaan bahagia dan juga sedih.Bahagia karena akhirnya dia bisa mengandung, tetapi dia juga merasa sedih karena setelah melahirkan nanti
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status