Home / Fantasi / Guardians of Shan / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Guardians of Shan: Chapter 121 - Chapter 130

202 Chapters

Pemburu Sihir - 6

Entah kerasukan apa dia, tetapi keesokan harinya Ezekiel bertingkah seperti biasa seakan tidak pernah mengucapkan kalimat tadi.Pada pagi hari, aku berjalan seorang diri lagi melintasi kota Adrus sesuai dengan rencananya. Meski tidak lagi bersama Safir. Barangkali dia tidak ingin wanita itu melemparku tepat di kerumunan monster lagi.Kota Adrus kali ini tampak lebih ramai dipenuhi beberapa pejalan kaki, apalagi tujuanku ke pusat perbelanjaan, bakal semakin banyak orang yang kulihat."Thalia!"Aku dikejutkan dengan panggilan dari anak itu. Ya, memang suara khasnya kadang membuatku risi."Mau ke mana?" tanya Ascella, tentu saja dengan senyuman manis itu."Ke pasar," jawabku. Tidak mau berbasa-basi, aku lalu pamit. "Aku terburu-buru, nih. Dadah!""Thalia!" Ascella justru berdiri di sampingku. "Aku tahu sedikit tentang pasar di sini. Aku temani, ya."Aduhai, ada apa dengannya?Mau tidak mau, aku biarkan Ascella menemaniku melintasi pasar."Thalia.
last updateLast Updated : 2022-07-01
Read more

Pemburu Sihir - 7

Darren berdiri di depanku. Tatapan mengarah padanya.Aku menatap mereka satu per satu. Mereka saling kenal, tapi entah kenapa saat bertatapan mereka seakan malas berjumpa lagi.Ezekiel menatap Darren tanpa reaksi, sama persis seperti satunya. Keduanya tampak saling menyamakan diri.Aku lirik makhluk kurus yang kini membeku. Tatapan matanya yang kosong terasa menusuk badanku. Membuat bulu kuduk meremang, apalagi dengan kisah yang pernah disampaikan Nemesis beberapa waktu lalu. Ciri-ciri makhluk ini persis seperti yang dituturkan.***Waktu itu aku melihat bayangan serigala di balik jendelanya. Serigala itu berbulu putih, cukup besar, dan begitu tatapan kami bertemu dia lenyap beserta angin."Apa itu?" tanya Nemesis yang tadinya tampak khusyuk menatap perapian."Cuma serigala," jawabku."Kukira Wendigo.""Apa itu Wendigo?" tanyaku."Wendigo itu pemangsa yang berbahaya. Ia memiliki badan yang kurus dan begitu pucat. Ia senang memangsa makhluk ber
last updateLast Updated : 2022-07-08
Read more

Pemburu Sihir - 8

Aku amati pemandangan sungai yang cukup jernih di sebelah kiri. Kami duduk dekat jendela, langsung menampilkan pemandangan sungai. Ditambah dengan beberapa orang yang ikut mengamati entah apa dicari.Kubiarkan Ezekiel sibuk mengobrol dengan beberapa orang yang jaraknya sekitar tiga meja dariku. Pelindungku ini begitu antusias menceritakan sesuatu dilihat dari gerakan tangan dan barangkali dia melotot saking semangatnya bercerita. Para penonton pun tampak tertarik dengan kisahnya. Bahkan kulihat ada yang ternganga.Aku pun memasang telinga daripada bosan menunggu makanan. Sepertinya obrolan mereka tampak menarik."Biasanya kalau menangkap monster berapa kali sekali?" tanya seseorang."Enggak setiap hari, lah," jawab Ezekiel. "Kadang beberapa minggu sekali. Tergantung segawat apa situasi.""Berapa bayar buat nyewa lo?" tanya seseorang lagi.Ah, sepertinya begitu cara orang Arosia bicara. Jadi, tidak lagi aneh kalau Ezekiel bicara seperti itu. Bagaimana dengan a
last updateLast Updated : 2022-07-15
Read more

Pemburu Sihir - 9

"Putri." Ezekiel memanggil."Ya?" balasku."Dari Ascella, ya?" tanyanya."Iya," jawabku singkat, masih fokus membaca.Barulah kusadari, ada bayangan tinggi selama ini berada di belakangku, tertanda dia berdiri sejak tadi dan menunggu.Dan itu jelas membuat tanganku tanpa disadari mendekatkan surat itu padanya.Ezekiel membaca surat itu tepat ketika aku mendekatkannya. Dia di tampak fokus membaca.Mata birunya tampak gelap layaknya jurang tanpa dasar. Dia tidak bicara selama beberapa saat seakan sedang menahan diri untuk tidak berucap sesuatu yang tidak sepantasnya. Matanya terus menyusuri kata demi kata hingga ke bagian akhir surat.Aku hanya bisa melihat bagian luar dan menafsirkan sendiri. Semua yang kulihat akan kucoba pahami sendiri baru kemudian melihat kenyataannya nanti. Saat itu, aku hanya menyakini kalau Ezekiel cemburu setelah membaca surat itu."Dia? Mengajak lo?" Ezekiel mengangkat sebelah alis, dia tersenyum mengejek. "Mana bisa!"
last updateLast Updated : 2022-07-22
Read more

Pemburu Sihir - 10

"Lari! Gigantropy!"Api biru telah membakar taman. Sebagian telah berlari menyelamatkan diri. Sementara sebagiannya lagi justru terdiam menyaksikan apa gerangan yang terjadi. Untungnya belum terlihat ada yang terbakar.Tidak ada raungan seperti yang kubayangkan, justru hanya dentuman bunyi akibat langkah kaki raksasa disertai jeritan korbannya yang ketakutan.Aku hanya bisa terpaku. Entah kenapa kaki tidak ingin bergerak kala bahaya berdiri tepat di depanku. Padahal sebelumnya aku biasa memacu langkah saat bahaya mengintai dan kini malah justru terpaku bagai patung.Saat itulah, semburan api biru menyebar ke segala arah hingga menciptakan neraka kecil di tengah kota. Terlihat indah namun mematikan di saat yang sama.Aneh, kenapa terasa tidak asing?Aku jadi ingat yang menyambutku pertama kali di Arosia. Bukan, itu api merah. Tapi, kenapa aku seakan kenal dengan ini?Count punya api hitam, sama dengan Akram. Tapi ini berbeda. Bisa jadi ini api berasal dari
last updateLast Updated : 2022-07-23
Read more

Bab B

«Liliane»Malam ini, kami kedatangan tamu.Sesuai kesepakatan dengan keluarga Wynter, kami panggil seseorang yang kebetulan dikenal sejak dulu, yang terlibat dalam tragedi keruntuhan Shan.Sejujurnya, aku tahu berkat seorang kenalan baru Dad yang juga sedang mencari kebenaran. Ternyata, memang dia yang dicari dan kami harus segera menjalankan rencana sebelum ketahuan.Hari ini, kami kedatangan sosok yang ditunggu. Sebenarnya, Dad yang mengundangnya dengan sedikit desakan bersama Nisma Wynter yang terlalu ramai ancamannya."Selamat datang, Nyonya," sapa Dad yang tengah menegak teh di sofa. Kami masih menginap di rumah keluarga Wynter, lebih tepatnya di bagian ruang yang tersembunyi tapi tampak seperti ruang depan biasa. Aku tahu betul hari ini terdengar kabar datangnya dia, sosok yang dicari Dad. Tentu saja setelah mendengar kabar itu, dia langsung beraksi."Aku tidak menikah," balas wanita itu. Dia wanita berambut jingga dengan mata warna
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

Keluarga Wynter, Lagi – 1

Ariya menatapku. "Akhirnya berjumpa lagi. Dari mana saja kau?""Bersama pelindungku," jawabku.Ariya mengalihkan pandangan ke Darren. "Kamu siapa lagi?"Darren tidak menjawab."Kukira kamu tahu," sahut Safir. "Bukannya kalian sudah lama berkenalan?""Aku hanya kenal Hiwaga, Paman Idris, dan Khidir. Jangan sok kenal!" Ariya berkacak pinggang, terkesan tidak menerima kedatangan kami. Safir mencibir. "Kamu kenapa, sih?""Kami menunggu adikmu," ucapku pada Ariya. Berusaha mengakihkan topik daripada membiarkan keadaan memanas."Adik yang mana?" Ariya jelas memiliki banyak adik. Hanya Arsya kakaknya.Aku menjawab, "Akram–""Makanan! Mana makanan?!" Safir jelas sudah tidak sabar.Darren masih berdiri di sisiku, tanpa suara maupun reaksi. Jelas tidak tertarik untuk ikut bicara."Aduh!" Ariya pun berjalan menghampiri kami. Dia tampak manis dengan daster panjang berwarna biru yang selaras dengan rambutnya. "Kalian sudah menumpang, sok penting l
last updateLast Updated : 2022-07-29
Read more

Keluarga Wynter, Lagi – 2

Seperti perjalanan sebelumnya, kami menggunakan tranportasi yang tersedia. Salah satunya kereta kuda punya Arsya.Kedua putri Wynter duduk menghadap kami, dengan tatapan dingin tentunya. Sesekali kulihat mereka berbisik dan seolah sengaja memperlihatkannya. Untuk apa?Aku melirik ke sebelah kiri. Mereka terlelap dengan tenang meski tampak sediki terganggu dengan dengkuran Safir. Tapi, tentu saja Darren tidak keberatan atau justru sudah lelap sehingga tidak mendengar sama sekali."Jadi." Arsya memulai obrolan, kali ini rambut hitamnya diikat ke bawah dan lebih panjang dari terakhir kali aku menjumpainya. "Sejak kapan kalian saling mengenal?""Siapa?" sahutku."Kamu dan yang tidur itu." Arsya dengan enteng menunjuk Darren dengan kipas merah tuanya.Enak sekali dia bicara."Kamu belum menjawab pertanyaanku," kata Arsya lagi sambil mengipasi diri. Suaranya terdengar anggun lagi sopan meski ucapan berbanding terbalik."Beberapa hari," jawabku singkat. Maks
last updateLast Updated : 2022-08-05
Read more

Keluarga Wynter, Lagi – 3

Kami terlempar begitu rumah dilahap api. Tubuhku terempas seakan jatuh dari langit sementara api biru dan merah menghiasi pandangan. Begitu tiba di luar, kudengar jeritan warga memekakan telinga.Aku berpegangan erat dengan Darren selagi api biru dikendalikannya. Aneh, aku bahkan tidak merasakan panas sama sekali. Padahal api biru jelas lebih mengerikan dibandingkan yang merah.Darren membawaku ke tempat yang tidak tersentuh api meski hanya beberapa meter saja. "Jaga diri."Setelah mengucapkan itu, dia kembali menghadang Ascella yang tidak jelas rupanya sekarang di balik kobaran api. Tubuh Darren menjelma menjadi raksasa dalam wujud api biru. Mengaum selagi melepas kekuatannya. Rerumahan terbakar, beberapa jeritan perlahan lenyap, ditambah dentuman keras datang dari setiap langkah kaki mereka. Itulah Gigantropy. Raksasa dalam wujud elemen. Melawan Ascella yang mengendalikan api."Tolong! Tolong!"Jeritan itu terus tergiang hingga saat ini. Membuatku kembali
last updateLast Updated : 2022-08-12
Read more

Keluarga Wynter, Lagi – 4

Aku tersentak. Berusaha tenang meski jelas mendengar suara itu. Safir diam, menatap pintu yang menghubungkan rubanah ini dengan ruang luar.Aku tidak ingin serta-merta menunjukkan diri. Suara itu memang familier. Itu suara seseorang yang kukenal. Tapi, di sisi lain berbeda dari yang aku ingat."Kau sembunyi!" bisik Safir.Aku berusaha mencari tempat persembunyian di ruang ini. Hanya meja ini yang bisa melindungi. Maka, aku masuk saja ke bagian bawah meja.Safir melangkah menuju pintu itu lalu membukanya. "Oh, kau rupanya.""Di mana Putri?"Mataku terbalak melihat kaki sosom itu melangkah turun dari tangga penghubung, perlahan mendekat ke meja. Aku ternganga melihat sosok itu."Hei, enggak ada orang di sini?" Dia kembali bicara seakan mengabaikan sosok Safir bersandar di antara dinding."Ezekiel!" Aku menyambutnya sambil perlahan keluar dan berdiri. "Mana Darren?""Lah, justru gue ke sini buat nanya," sahut Ezekiel."Lah?" Aku malah protes
last updateLast Updated : 2022-08-19
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
21
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status