Share

Keluarga Wynter, Lagi – 2

Seperti perjalanan sebelumnya, kami menggunakan tranportasi yang tersedia. Salah satunya kereta kuda punya Arsya.

Kedua putri Wynter duduk menghadap kami, dengan tatapan dingin tentunya. Sesekali kulihat mereka berbisik dan seolah sengaja memperlihatkannya. Untuk apa?

Aku melirik ke sebelah kiri. Mereka terlelap dengan tenang meski tampak sediki terganggu dengan dengkuran Safir. Tapi, tentu saja Darren tidak keberatan atau justru sudah lelap sehingga tidak mendengar sama sekali.

"Jadi." Arsya memulai obrolan, kali ini rambut hitamnya diikat ke bawah dan lebih panjang dari terakhir kali aku menjumpainya. "Sejak kapan kalian saling mengenal?"

"Siapa?" sahutku.

"Kamu dan yang tidur itu." Arsya dengan enteng menunjuk Darren dengan kipas merah tuanya.

Enak sekali dia bicara.

"Kamu belum menjawab pertanyaanku," kata Arsya lagi sambil mengipasi diri. Suaranya terdengar anggun lagi sopan meski ucapan berbanding terbalik.

"Beberapa hari," jawabku singkat. Maks
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status