Apa yang aku dengar tadi tidak salah, bukan? Aku tidak salah mendengar itu, bukan? Tidak tunggu! Ini bukan waktunya untuk pikiranku saling bertengkar, jika Bu Annisa memang mengatakan hal itu seharusnya benar seperti itu, bukan? Mengapa aku menjadi ragu kembali?! Jika kau memang ragu seharusnya kau pastikan itu sendiri Raihan! “A-apakah itu benar, Bu Annisa?” kataku dengan suara tidak percaya diri. Bu Annisa masih mengetik laptopnya, namun Bu Annisa menjawab pertanyaanku. “Hmm? Apanya?” “Apakah benar Ibu adalah pembimbing OSIS untuk tahun ini?” “Jika iya memangnya kenapa?” Mendengar itu dari Bu Annisa hatiku sedikit menjadi tenang, namun perasaan yang menggangguku selama ini masih belum hilang. “K-kalau begitu, apakah saya boleh menanyakan sesuatu?” Dengan cepat Bu Annisa menjawab “Maaf Raihan, sekarang tidak bisa. Aku masih harus mengurus ini. Lagi pula untuk apa? Kau tidak ada sangkut pautnya dengan OSIS, buka
Read more