Semua Bab Rasa Dari Keremajaan: Bab 21 - Bab 24

24 Bab

Pertimbangan OSIS

Libur selama 3 hari setelah UTS telah berakhir. Saat ini sekolah sudah memasuki bulan yang baru kembali.Setelah pergi berbelanja waktu itu, kami tidak pernah bertemu kembali secara langsung selama 5 hari. Kami hanya berbicara melalui grup yang sudah dibuat di aplikasi MINE sebelumnya.Kami bertemu kembali secara langsung di sekolah pada hari pertama masuk sekolah.Yang pertama aku temui adalah Shinta, dia menemuiku saat berjalan untuk ke sekolah. Sepertinya hal itu sudah menjadi kebiasaan di waktu pagi saat perjalanan ke sekolah.Lalu untuk Fachri dan Tia aku temui mereka di kelas. Pertama kali aku melihat mereka adalah ketika sedang berbicara satu sama lain.Meskipun mereka bertengkar di grup, aku merasa lega mereka akrab di dunia nyata.Lalu untuk OSIS, kegiatannya sudah diaktifkan kembali. Sejujurnya OSIS yang dipegang oleh Kak Clarissa saat ini sudah tidak mempunyai tugas lagi. Bisa dibilang kami bisa bersantai dengan hal itu.Ta
Baca selengkapnya

Pemilihan Ketua OSIS

Sudah beberapa Minggu berlalu sejak Kak Clarrisa mengajukan nama-nama yang akan menjadi ketua OSIS selanjutnya, dan begitu juga dengan pemilihannya.Acara pemilihan dapat dilaksanakan walau sebenarnya OSIS terkejut dengan hal itu. OSIS terkejut karena tidak akan menyangka bahwa pemilihan dapat dilaksanakan dengan waktu yang singkat.Meskipun Bu Annisa bilang 'serahkan saja kepada ibu' dengan percaya diri, kami—OSIS inti— tidak mengetahui apa yang ada di dalam kepalanya. Seluruh pemikiran hingga rencana yang dibuat oleh Bu Annisa benar-benar tidak terpikirkan sama sekali, kami hanya seperti seorang anak yang meminta bantuan kepada orang tua kami.Benar, acara pemilihan ketua OSIS dapat terjadi dengan rencana yang sebenarnya sudah diantisipasi oleh Bu Annisa.Atau lebih tepatnya Bu Annisa, mungkin saja telah memprediksi hal ini akan terjadi.Rencana yang dibuat Bu Annisa adalah rencana yang sederhana, namun melakukannya harus dengan r
Baca selengkapnya

The Twin

“Selamat datang, Raihan.”Suara itu terdengar ketika dia sudah membuka pintu yang ada di hadapanku. Dengan mendengar suara itu juga, aku melihat seorang gadis sedang menggunakan pakaian lengan panjang ditutupi oleh celemek berwarna biru polos dengan kantung di bawahnya. Gadis itu juga menunjukkan wajah yang terlihat sedikit lelah sambil membawa sebuah centong di tangannya.Itu adalah Kak Riyanti.“Maaf sudah mengganggu, Kak.”“Kau ini... Aku seharusnya yang mengatakan itu. Ah, silakan masuk.”“Kalau begitu permisi.”Setelah mengizinkanku masuk, aku kemudian membuka sepatu yang aku pakai dari rumah untuk datang ke sini.Selagi membuka sepatu, Kak Riyanti kemudian menutup pintunya kembali yang berada di belakangku. Setelah tertutup, Kak Riyanti kemudian berjalan di lorong pintu masuk sambil mengatakan “maaf, aku sedang memasak sekarang. Anggaplah rumah sendiri, ok?” lalu pergi
Baca selengkapnya

The Twin Problem

Ini terjadi setelah aku bertemu dengan Kak Riyanti malam itu. Setelah pulang dari misi volunteer dan tidak secara kebetulan arah pulang aku dan Kak Riyanti sama, aku langsung tidur dengan pulas. Di pagi harinya aku memberikan pesan kepada Kak Riyanti menggunakan tanda nama yang Kak Riyanti berikan agar kami bisa bertukar kontak. Tak lama setelah aku memberi pesan dan memberitahu itu adalah aku, Kak Riyanti langsung membalasnya dan menjadi teman di MINE.Karena hari waktu itu adalah hari Minggu dan Kak Riyanti sedang libur dari pekerjaannya, kami berdua banyak bertukar kata hari itu lewat MINE.Aku dan Kak Riyanti pada awalnya hanya membicarakan tentang makanan, sepertinya Kak Riyanti melihat profilku dipenuhi dengan foto makanan yang aku buat sendiri semenjak SMA. Kemudian pada hari berikutnya topik pembicaraan kami berubah menjadi pembicaraan komedi yang sedang trending belakang ini, dan kemudian berlanjut menjadi curhatan dan akhirnya kami berdua cukup dekat.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status