Ini terjadi setelah aku bertemu dengan Kak Riyanti malam itu.
Setelah pulang dari misi volunteer dan tidak secara kebetulan arah pulang aku dan Kak Riyanti sama, aku langsung tidur dengan pulas. Di pagi harinya aku memberikan pesan kepada Kak Riyanti menggunakan tanda nama yang Kak Riyanti berikan agar kami bisa bertukar kontak. Tak lama setelah aku memberi pesan dan memberitahu itu adalah aku, Kak Riyanti langsung membalasnya dan menjadi teman di MINE.Karena hari waktu itu adalah hari Minggu dan Kak Riyanti sedang libur dari pekerjaannya, kami berdua banyak bertukar kata hari itu lewat MINE.Aku dan Kak Riyanti pada awalnya hanya membicarakan tentang makanan, sepertinya Kak Riyanti melihat profilku dipenuhi dengan foto makanan yang aku buat sendiri semenjak SMA. Kemudian pada hari berikutnya topik pembicaraan kami berubah menjadi pembicaraan komedi yang sedang trending belakang ini, dan kemudian berlanjut menjadi curhatan dan akhirnya kami berdua cukup dekat.<Banyak sekali cerita tentang kisah cinta yang populer berakhir tragis. Sebagai contoh yang terkenal dan tidak asing di telinga adalah kisah dari Romeo dan Juliet. Cinta mereka terhalangi kedua buah keluarga, sehingga mereka akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka agar cinta mereka abadi. Sebagai contoh lain adalah cerita dari Cleopatra dan Mark Antony. Cinta mereka mendapat kecaman dari orang Romawi sehingga saat terjadi perang, Antony mendapatkan kabar Cleopatra sudah tiada. Mendengar hal itu, Antony menghunuskan pedangnya sendiri. Sedangkan di sisi lain, Celopatra pun mengorbankan hidupnya setelah mendapati kematian dari kekasihnya tersebut. Tetapi terdapat pula kisah cinta dengan akhir yang bahagia. Bahkan kisah cinta yang bahagia itu seperti mempunyai dukungan yang luar biasa. Sebagai contohnya adalah cerita dari Cinderella. Cinderella dibantu oleh peri agar ia dapat pergi ke pesta sang pangeran. Tidak berhenti di situ, sepatu Cind
Tahun ajaran baru 2023 musim kemarau. Dengan menggunakan seragam sekolah, kemeja berwarna putih dan ditutupi oleh jas berwarna biru. Aku pergi menuju papan pengumuman yang terpampang di depan halaman sekolah untuk melihat namaku akan tertulis di mana. Ini adalah langkah pertama kalian saat baru saja memasuki sekolah. Selain untuk memastikan apakah kita benar-benar diterima di sekolah tersebut juga untuk mengetahui di kelas mana kita akan tinggal. Walaupun tidak pernah ada kasus di mana seseorang tidak menjadi murid di suatu sekolah sesudah memasuki acara penerimaan murid baru. Ah... Ketemu, kataku dalam hati. Papan pengumuman yang memperlihatkan seluruh nama murid beserta kelas yang akan mereka tempati. Di papan tersebut juga pihak sekolah langsung memperlihatkan meja mana yang akan murid tempati. Sangat jarang melihat yang seperti ini, biasanya mereka akan menempelkan itu di jendela kelas ataupun memilihnya langsung saat wali kelas datang. Aku lalu
Sudah 3 minggu berlalu semenjak tes ulang ujian masuk dari pihak OSIS. Aku sudah mulai terbiasa dengan lingkungan di sekolah. Fachri, sang pelaku kejahatan yang pergi dengan lambaian tangannya dekat denganku. Tentunya bukan hanya denganku, dengan kepribadian dan wajahnya dengan mudah ia mendapat perhatian dari seluruh kelas terutama para wanita. Wali kelas yang menangani mata pelajaran matematika juga dekat denganku. Alasannya sudah jelas, karena nilaiku yang selalu bagus di mata pelajarannya membuat aku ‘disayang’. Sifat Bu Annisa yang sebenarnya mudah bergaul dengan para murid juga menjadikan ia guru yang dikagumi, bukan ditakuti. Itu terbukti dari bagaimana kedekatan dia dengan para murid kelasnya. Tentu saja dengan sifat yang seperti itu semakin memudahkanku untuk belajar matematika dengannya. Lalu untuk ketua OSIS itu... “Jadilah wakil ketua untukku!” “Ha?” “Apakah kau tidak menangkap apa yang aku ucapkan ta
Pagi hari tepat pukul 7. Aku menyantap sarapan yang telah aku buat sendiri dengan keadaan mata masih berat untuk dibuka lebar-lebar. Karena tidak terlalu suka memakan makanan yang berat saat baru saja bangun tidur, aku hanya membuat sebuah sandwich ala barat dengan segelas jus jeruk yang aku simpan di kulkas dari minimarket terdekat beberapa hari yang lalu. “Ngantuk.” Aku memutuskan untuk hidup sendiri saat sudah masuk SMA. Itu juga merupakan bagian dari perjanjianku dengan kedua orang tuaku. Aku yang menginginkan bagaimana rasanya hidup sendiri sebelum masuk kuliah ditentang oleh ibu. Dan bisa ditebak, ayahlah yang selalu menjadi orang yang sangat bijaksana di keadaan anaknya sedang mengalami masa pubertas. Ayah membuat sebuah syarat agar aku bisa hidup mandiri, syarat yang dia berikan adalah masuk ke salah satu SMA terbaik, tidak peduli itu negeri maupun swasta. Bisa dibilang itu adalah syarat yang sangat mudah bagiku. Yah,
Apa yang aku dengar tadi tidak salah, bukan? Aku tidak salah mendengar itu, bukan? Tidak tunggu! Ini bukan waktunya untuk pikiranku saling bertengkar, jika Bu Annisa memang mengatakan hal itu seharusnya benar seperti itu, bukan? Mengapa aku menjadi ragu kembali?! Jika kau memang ragu seharusnya kau pastikan itu sendiri Raihan! “A-apakah itu benar, Bu Annisa?” kataku dengan suara tidak percaya diri. Bu Annisa masih mengetik laptopnya, namun Bu Annisa menjawab pertanyaanku. “Hmm? Apanya?” “Apakah benar Ibu adalah pembimbing OSIS untuk tahun ini?” “Jika iya memangnya kenapa?” Mendengar itu dari Bu Annisa hatiku sedikit menjadi tenang, namun perasaan yang menggangguku selama ini masih belum hilang. “K-kalau begitu, apakah saya boleh menanyakan sesuatu?” Dengan cepat Bu Annisa menjawab “Maaf Raihan, sekarang tidak bisa. Aku masih harus mengurus ini. Lagi pula untuk apa? Kau tidak ada sangkut pautnya dengan OSIS, buka
Seperti yang sudah dikatakan oleh Bu Annisa kemarin, saat ini aku sedang menunggu Bu Annisa di tempat parkir sekolah yang letaknya berada di bawah sekolah. Mungkin lebih tepatnya lantai 1 sekolah ini adalah tempat parkir. Ada apa denganku sebenarnya sehingga bisa meninggikan suara kepada seorang guru? Padahal dari dulu kau tidak banyak berbicara. Aku mengistirahatkan punggungku di sebuah tembok penahan bangunan dan menutup mataku, berharap semua akan baik-baik saja. Tak lama, smartphone yang aku simpan di saku celanaku bergetar. Aku lalu memeriksa layar smartphone milikku. Ada notifikasi pesan dari Bu Annisa. “Apakah kau sudah berada di sana? Jika iya tunggu ibu di sana. Ibu sedang turun dari tangga.” Tidak ingin dimarahi lebih lanjut, aku segera membalas pesan dari Bu Annisa. “Iya, Bu. Berhati-hatilah.” Aku mengatakan Bu Annisa untuk berhati-hati agar dia tidak jatuh dari tangga saat memegang smartphonenya. Setelah mem
Pagi ini sejak bangun dari tidur tubuhku terasa berat. Aku tidak tahu apa sebabnya, tapi yang pasti ranjangku menjadi black hole yang menarik kuat tubuhku agar tidak bangun.Yang membuat bisa aku bangun kali ini sudah pasti kewajibanku untuk pergi ke sekolah. Akan sangat disayangkan jika bisa pergi ke sekolah yang begitu bagus namun tidak dijalankan dengan sepenuh hati. Terlebih belajar itu sangat menyenangkan bagiku.Aku tidak tahu mengapa seseorang bisa dengan mudahnya membolos pelajaran bahkan sekolah itu sendiri. Sebagian besar mereka mengucapkan kalau mereka tidak ingin, tidak suka, ataupun tidak bisa dengan hal tersebut. Bukankah itu membuktikan kalau mereka tidak mampu dan hanya bisa melarikan diri?Yah, bagaimanapun setiap orang dilahirkan berbeda dan membuktikan kalau diferensiasi sosial akan terus ada.Aku bisa mengembalikan energi tubuhku saat sedang mandi. Berkat bantuan dari Tuan Air Hangat yang mengalir ke tubuhku. Itu membuat keada
Aku meyakini bahwa aku menjalani hidup dengan baik. Tentu saja itu adalah buah pemikiran dan hatiku.Mungkin sebagian besar orang akan menganggap aku terlalu percaya diri. Dan tentu saja aku tidak bisa menolak pendapat seperti itu. Karena saat ini aku hannyalah sebuah tunas dan mungkin tidak akan bisa tumbuh nanti.Aku juga sangat meyakini bahwa kehidupan ketika sudah keluar dari dunia pendidikan itu akan sangat jauh berbeda. Jika menginginkan sebuah contoh adalah mencari pekerjaan. Ilmu yang telah kau peroleh bisa saja tidak akan berguna.Dengan syarat bahwa kau tidak mempunyai sebuah mimpi atau hasrat untuk menggapai sesuatu dari dirimu, kau menghilangkan salah satu faktor alasan untuk bekerja keras. Sehingga yang terjadi kau akan merasakan rasa puas dengan hanya bekerja sebagai buruh.Fakta tentang dunia yang berbeda setelah meninggalkan pendidikan berasal dari beberapa orang terdekatku. Mereka mengatakannya langsung dengan lisan mereka. Sedangkan hila