Semua Bab Married With The Badboy: Bab 1 - Bab 10

50 Bab

Bab 1

Seorang gadis yang baru saja keluar dari kamarnya, ia adalah Allisya. Hari ini adalah dimana ia harus menjalani MOS juga meskipun kelas 11.Selena yang melihat putrinya menuruni tangga mengajaknya sarapan. Namun Allisya menolaknya dengan beralasan akan membuang waktu dan terlambat nantinya."Tapi kalau kamu gak sarapan, nanti sakit. Sedikit aja ya?" pinta Selena mengoleskan selai kacang di roti gandum itu. Ia sangat perhatian pada Allisya, apalagi anaknya itu sering maag dan muntah-muntah jika telat sarapan sehari saja. Selena tak ingin Allisya sakit.Allisya menggeleng, langkahnya bersiap pergi tapi berpamitan dulu pada mama dan ayah."Gak ma. Nanti telat, kan sarapannya di kantin."Allister menatap Allisya tajam, seketika anak semata wayangnya itu duduk di meja makan. Akhirnya berhasil juga membujuk Allisya untuk sarapan."Allisya," ucap Alister memperingati. Jika dirinya yang angkat suara, Allisya pasti akan langsung menurut. Allisya pun ter
Baca selengkapnya

Bab 2

Daniel menatap Allisya lekat."Kenapa diem? Apa kamu malu iya?" sudah satu tahun ini selama berpacaran Daniel tidak pernah mengantar-jemput Allisya. Jemput di depan rumahnya? I'm brave not afraid."A-aku em-" Allisya bingung mau mengungkapkan-nya. Ia takut kalau sang mama memarahinya karena di sekolah berpacaran, mama-nya sangat melarang keras. Entah apa alasannya tapi Allisya mengerti kalau mama hanya ingin yang terbaik untuk anaknya. Daniel menghela nafasnya. Membuang emosinya jauh-jauh ke planet pluto lalu ceres. "Pokoknya aku anterin kamu pulang," Daniel menarik tangan Allisya menuju parkiran sekolah.'Duh, gimana nih? Kan aku gak boleh bawa cowok ke rumah, pacaran aja gak boleh. Di nikahin iya,' gerutu Allisya dalam hatinya. Sungguh pilihan yang sulit, kalau Selena tau sudah habis ia di ceramahi lalu berujung membahas pernikahan. Allisya tidak mau nikah dini apalagi di usia muda, menikmati masa remaja saja belum lama.Daniel sudah menaiki motorn
Baca selengkapnya

Bab 3

Daniel menatap Allisya."Kenapa sya?" tanya Daniel, Allisya gusar. "Aku bosen," keluhnya. Daniel selalu romantis, dan Allisya bosan itu."Ya udah, kita tebak-tebakkan ya?" Allisya mengangguk. "Jangan yang susah.""Gak lah sya. Gampang kok.""Kenapa kambing suka makan rumput?" Allisya berpikir. "Kan makanannya. Kalau kita yang makan rumput pahit!" Allisya pernah kapok mencoba satu helai rumput dan pahit tidak ada manis-manisnya."Itu tau. Kayak aku selain kamu, gak mau," pernyataan kegombalan Daniel membuat hati Allisya berdesir dingin. "Sekarang aku."Daniel menatap Allisa menunggu tebakan dari kekasihnya. "Jalan laki. Maksutnya apa?" Daniel menjawabnya, ini very easy. "Jalan kaki kan? Tebakan kamu gampang semua,"Dehaan hanya menelan baksonya saja. Menyaksikan itu nanti iri bilang bos.Aris memperhatikan Daniel. 'Kalau di liat-liat pacarnya cantik juga. Gak
Baca selengkapnya

Bab 4

Saat mempersiapkan makanan dari lauk, nasi dan minumannya, Andra menyarankan Aris di jodohkan."Betul banget yah, lagian apa gunanya pacaran buang-buang waktu aja. Terus ganggu kosentrasi kamu," ujar Inez setuju dengan permintaan Andra, suaminya.Aris meletakkan sendoknya. "Aris sudah besar, kenapa harus di jodohkan? Aris sudah bisa membuat pilihan sendiri," bantah Aris, zaman Situ Nurbaya sudah berlalu kan?"Aris, perempuan yang kami jodohkan itu baik, dan kamu pasti suka," ucap Andra meyakinkan Aris. "Tapi yah, Aris gak suka di jodohin gini," bantah Aris tak mau tau. 'Aku udah tertarik sama dia,' bayangan adik kelasnya yang telat di hari Senin itu. "Apa kamu sudah punya pacar?" tanya Andra curiga, Aris jarang membawa perempuan ke rumah. "Kalau punya kenapa?" "Putusin dia, mending yang pasti aja," ucap Inez, janji terus ngilang lagi sakit hati kan? Sama aja."Dia cantik, manis, ceria. Kamu bakalan suka
Baca selengkapnya

Bab 5

Daniel menekan bel beberapa kali. Yap, ia sedang berada di rumah Allisya menjemput cewek itu ke sekolah bersama. Allisya yang mendengar bel berbunyi bergegas membukakan pintu. "Kamu?" ekspresi Allisya terkejut, masalahnya mamanya tengah berada di meja makan bisa gawat jika tau Daniel kesini. "Ayo sya, berangkat bareng," ajak Daniel meraih tangan Allisya. Allisya menjauhkan tangannya. Daniel terkejut. "Kenapa?" tanyanya khawatir. "Aku berangkat bareng ayah."Allister yang baru saja keluar dari kamar melihat Allisya tengah mengobrok dengan Daniel di ambang pintu itu menghampirinya. "Kamu barenga aja sama Daniel, sana. Nanti keburu ketauan sama mama loh," Allister mengizinkan. Allisya berpamitan pada ayahnya. "Aku berangkat ya yah. Bilang aja lagi piket."Allister mengangguk. "Sip lah."Akhirnya Allisya bisa berangkat bersama dengan Daniel. "Emang ke
Baca selengkapnya

Bab 6

   Sebuah mobil mewah memasuki kawasan SMA Pelita Bangsa. Seorang siswi keluar dari mobil tersebut. Beberapa pasang mata menatapnya takjub. "Siapa tuh? Kaya bener,""Kayaknya anak baru deh,""Tajir juga ya,"Luna, dia adalah siswi baru. Sambil membenarkan bedaknya lagi, Luna mengedipkan sebelah matanya, para cowok yang melihat itu baper kejer. "Subhanallah cantik bener,""Paling udah ada yang punya,""Mbak siapa namanya?"Luna melempar senyum ramah. "Hai," Para cowok kurang asupan itu ikut melambai membalas sapaan Luna. 'Daniel, akhirnya aku bisa satu sekolahan sama kamu. Aku kangen,' Luna mencari sosok Daniel, tidak ada. "Kelas apa nih?""Minta nomornya!""Jadi pacar gue sekarang!"Kalimat itu sangat menuntut, Luna tak meresponnya. Hatinya hanya untuk Daniel. Langkah Luna menuju ke ruang kepala sekolah, menanyakan kelas barunya. 
Baca selengkapnya

Bab 7

   Kaila mengetukkan penghapus di papan tulis sebagai penertiban kelas. "Semuanya dengerin gue dulu,"Seisi kelas diam. Pasti ada hal penting."Nanti yang piket bersih-bersih kelas. Besok ada lomba kebersihan kelas setiap satu bulan sekali,""Sa, piala bergilir ya?" tanya Ema.Kaila mengangguk. "Iya. Nanti bawa tanaman hias ya dari rumah. Terus botol bekas yang bakalan di jadikan pot,"Aqila memgangkat tangannya. "Terus novel yang di pojok baca di perbarui juga gak? Masa itu-itu aja," hanya 3 novel berjenis romantis se-tebal kamus bahasa Inggris."Kalau punya novel sendiri boleh di taruh pojok baca, sama kamus bahasa inggris dan buku pengetahuan lainnya. Tapi ada yang kurang nih," sebagai bendahara kelas, uang kas akan keluar saat lomba kebersihan kelas tapi sedikit dan sisanya membawa barang dari rumah."Apa?""Udah lengkap tuh kai,""Di bagusin lagi, masa polosan doang?""Ok, kalau tugas d
Baca selengkapnya

Bab 8

   Kelas bersih, lantai kinclong, harum yang semerbak wangi. Inilah kelas 11 Ips 2 yang sudah selesai di hias. Pagi ini, yang baru saja datang meletakkan sepatunya di rak yang sudah di sediakan. Kaila yang datang di kelas urutan ketiga merasa bangga dengan hasil kerja kelas semua temannya. "Kai, gue yakin kelas kita menang," ucap Lily."Pasti, udah bersih, wangi lagi," Kaila beralih melihat pojok baca, Ria tampak nyaman duduk disana yang beralaskan karpet merah."Ria, nyaman gak?" tanya Kaila ingin tau. Ria mendongak. "Nyaman kok Kai. Terus novelnya masih bagus semua,"Kaila menatap 6 novel baru. "Bagus deh. Kita berdoa aja semua kelas kita menang meskipun gak juara satu," "Aamiin," ucap Ria. Allisya datang dengan Aqila. "Sya, kemarin lo kan beli pulpen gel nih," kode-kode Aqila agar tidak membeli pulpen. "Oh ya," Allisya menepuk dahinya. Ia mengambi
Baca selengkapnya

Bab 9

Selena menyibak selimut yang membalut tubuh Allisya."Sya, bangun. Tuh Aris udah nungguin kamu di bawah, ganteng banget lagi. Kalau aja mama boleh nikah lagi," ucap Selena sesekali berkhayal.Allisya membuka matanya. "Aku aduin ke papah baru tau rasa loh,"Wajah Selena berubah panik. "Jangan! Kan cuman berandai-andai. Udah sana, langsung mandi, dandan yang cantik. Hari ini Aris mau ngajak kamu buat beli cincin pertunangan,"Allisya terkejut. "Beli cincin pertunangan? Kan aku masih sekolah ma," tau-tau habis lulus sekolah udah nikah kan gak lucu, aku masih pingin nerusin kuliah dan seneng-seneng, batin Allisya."Gak masalah sayang, kan bisa lulus sekolah nikahnya. Sana buruan, kasihan Aris nungguin kamu lama. Mama mau beres-beres dulu ya?""Iya ma,"Allisya bersiap-siap, setelah mandi ia hanya menaburkan bedak bayi dan lip balm.'Dandan? Ngapain juga, tumben mama bolehin aku dandan,' biasanya mamanya itu akan melarang, belum wak
Baca selengkapnya

Bab 10

   Sebuah pesan dari Daniel yang mengajak Allisya untuk berkencan. Tapi Allisya masih bingung harus mencari alasan apa."Gimana ya? Masa iya kabur lewat jendela?" Allisya mondar-mandir."Iya deh. Mama juga lagi di bawah," Allisya melangkah menuju jendela kamarnya, karena berada di tingkat dua, Allisya tidak semudah itu melompat. Dengan kelincahannya, Allisya memanjat pohon dan turun dengan mulus."Fyuh, akhirnya bisa juga,"Mata Allisya menelisik, berjaga-jaga kalau satpam di rumahnya itu tidak ada."Tumben," Allisya merasa aman, dengan langkah hati-hati. Akhirnya ia bisa keluar dari gerbang tanpa tertangkap kering.Allisya mengetikkan pesan ke Daniel.AndaNiel, kamu jemput aku di depan warung mbok Pik ya?DanielKenapa? Gak izin ya sama mama kamu?AndaKalau izinnya buat ketemu sama kamu gak di bolehinDanielOk, tunggu ya 😉Allisya melangkah ke warung mbok Pik.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status