Sesampainya di rumah, Kerta Putra langsung di hadang oleh kakaknya yang sudah berkacak pinggang di depan gerbang, namun, bukannya takut atau merasa bersalah seperti biasanya, ia malah langsung berlari terbirit-birit menuju ke tempat Nenek nya berada, melewati kakaknya begitu saja. Sesampainya di kamar Sang Nenek, tanpa berpikir panjang Kerta Putra langsung menyuntikkan obat itu ke dalam tubuh Sang nenek, Jantung nya semakin berpacu, antara habis berlari atau karena dirinya merasa harap-harap cemas, takut jika dirinya terlambat menolong sang nenek, setelah menunggu beberapa saat, kedua kelopak Sang Nenek terbuka perlahan, dan sekali lagi lebam hitam di tubuhnya menghilang sepenuhnya, Kedua sudut bibir Kerta Putra tertarik ke atas, air matanya mengalir begitu saja di antara ke dua pipinya, tubuhnya merosot ke bawah dengan perasaan lega dan juga lelah, Wulandari yang awalnya berniat marah
Last Updated : 2022-01-01 Read more