Share

96

Sesampainya di rumah, Kerta Putra langsung  di hadang oleh kakaknya yang sudah berkacak pinggang di depan gerbang, namun, bukannya takut atau merasa bersalah seperti biasanya, ia  malah langsung  berlari terbirit-birit menuju  ke tempat Nenek nya berada, melewati kakaknya begitu saja.

Sesampainya di kamar Sang Nenek, tanpa berpikir panjang Kerta Putra langsung  menyuntikkan obat itu ke dalam tubuh Sang nenek,

Jantung nya semakin berpacu, antara habis berlari atau karena dirinya merasa  harap-harap cemas, takut jika dirinya terlambat menolong sang nenek, setelah menunggu beberapa saat, kedua kelopak Sang Nenek terbuka perlahan, dan sekali lagi lebam hitam di tubuhnya menghilang sepenuhnya,

Kedua sudut bibir Kerta Putra tertarik ke atas, air matanya mengalir begitu saja di antara ke dua pipinya, tubuhnya merosot ke bawah dengan perasaan lega dan juga lelah, Wulandari yang awalnya berniat marah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status