Maura bangun karena terkejut merasakan tubuhnya basah oleh keringat dan merasa gerah. Diliriknya jam analog di atas nakas dengan malas. ‘Dua satu tiga puluh,’ batin Maura.“Astaga, sudah malam.” Maura menarik tubuhnya seraya mengangkat kepala Rangga agar pindah dari atas tubuhnya. “Lho, kamu menggigil, Kak!” paniknya segera bangkit. “Kak, Kak!” Maura menepuk pipi Rangga pelan.“Engh, engh.”“Panas banget ini, mana keringatnya banyak yang keluar.” Maura bergegas turun dari ranjang, membuka lemari pakaian dan mengambil baju ganti.“Kak, kita harus ke Rumah Sakit sekarang.” Sekuat tenaga di tariknya tubuh Rangga agar bersandar pada kepala ranjang. “Kak, dorong badanmu. Akuh, ehk, gak bisa. Hufth, berat banget.”Tubuh Rangga tidak bergeser dari tempatnya semula.“Oke, kita ganti baju dulu, basah banget ini kaosnya. Kamu bisa masuk angin nanti.&r
Last Updated : 2021-12-03 Read more