Home / Romansa / LOVE is YOU, Ra! / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of LOVE is YOU, Ra!: Chapter 91 - Chapter 100

230 Chapters

Bab 61-2

H-1 Pertunangan Reno dan AlinaAlina sedang menerima tamu, rekan-rekannya sesama model, saat Aldo datang dengan menggandeng seorang wanita cantik dan melambai pada pemilik rumah.“Hai, Al!” seru Aldo riang.“Waduh, si Aldo. Udah gercep aja, nih.” Gadis cantik berambut ikal sepunggung mencibir.“Iya, nih. Cepet banget move on dari Alina. Gua pikir dia bakalan nangis di pojokan begitu tahu kesempatannya untuk dapetin Alina udah hangus,” cibir lainnya ikut menimpali.“Iya, dong. Masa’ iya, udah milik orang lain masih aja gua kejar? Bunuh diri itu namanya. Mana calon suaminya Alina serem, bbrrr … bikin jiper!” seloroh Aldo dengan gaya menggigil yang berlebihan. “Kenalin, ini Mayang, sepupu gua.”Sontak semua yang berkumpul terbahak. “Pantesan cepet dapetnya, sepupu, hhuuu …!” sorak yang lain serempak.“Mana bisa pindah ke lain hati d
last updateLast Updated : 2021-12-09
Read more

Bab 62-1 Skandal Cinta Segi Banyak

Reno turun dari mobil, mengeluarkan sebuah koper besar dan kecil dari bagasi kemudian melangkah cepat masuk ke dalam rumah. Di belakangnya, dua kaki kecil setengah berlari mengekori langkahnya. Reno sudah mengirim pesan sebelum turun, meminta calon kakak iparnya membantunya mengkondisikan sesuatu, seseorang lebih tepatnya.Rangga melirik ponselnya yang sedang bergetar karena sebuah pesan masuk. “Sebentar lagi, kamu juga akan menjadi pusat perhatian. Walau aku sangsi kamu akan merasa bahagia.”“Apaan, sih? Misterius banget.”“Penasaran? Sana, segera ke depan. Kejutanmu sudah datang.” Rangga menggerakkan dagunya mengusir Alina.Bibirnya yang mancung sejajar hidung, menunjukkan bahwa Alina kesal dengan sikap abangnya. Namun, tak urung ia menuruti perintah Rangga.“Kejutan apa yang kamu siapkan untuk Alina, Kak?” tanya Maura ikut penasaran.“Mau tahu? Makan dulu serealmu atau kamu akan keting
last updateLast Updated : 2021-12-10
Read more

Bab 62-2

“Sini, duduk sini.” Alina menarik Reno agar duduk di sampingnya. “Apa yang terjadi? Kenapa kamu bawa Yuki bersamamu?”“Pak Galih—.”“Papa. Biasakan memanggil Pak Galih dengan sebutan papa,” potong Alina cepat.“Nanti, kalau kita sudah resmi menikah.” Reno melirihkan suaranya.“Kenapa lemes?”“Hanya kurang yakin bahwa acara ini akan terus berlangsung seperti harapan kita,” jawab Reno jujur.“Hei, kenapa pesimis begitu? Apa ada yang belum aku tahu?” selidik Alina.“Tidak ada, semuanya sudah aku ceritakan. Setelah semua yang terjadi, aku tidak berani berharap banyak atas hubungan kita. Kesalahanku terlalu besar untuk dimaafkan.” Reno tertunduk lesu.“Tahu diri itu bagus, tapi tidak dengan pesimis. Anggap saja menikahiku dan menjamin kebahagiaanku adalah bentuk penebus kesalahan. Hmm?”“Kau tida
last updateLast Updated : 2021-12-10
Read more

Bab 63-1 Melihat Keajaiban

Rumah Sakit LoveHealth “Paman, apa rasanya akan sakit?” tanya Yuki takut-takut, jemari kecilnya menggenggam tangan Reno erat. “Aku belum pernah pergi ke dokter gigi.” Jawaban Reno membuat jemari kecil itu makin kuat meremat. “Yuki, apa kau takut?” Maura berjongkok di depan gadis kecil yang menyembunyikan separuh dirinya di belakang kaki kokoh pamannya. “Emm, sedikit.” Suara kecil mirip cicitan keluar dari bibir kecil Yuki yang mulai bergetar. “Sini, ikut aku. Kau akan makin ketakutan bila berlindung di belakang penakut seperti Paman Reno.” Maura mengulurkan tangannya dan berdiri seraya mendelik ke arah Reno yang sengaja membuang muka menghindari tatapan tajam calon kakak iparnya. Dokter gigi yang Rangga pilih adalah dokter ramah dan jenaka, selain tampan pastinya. Pria muda dengan kacamata bedah yang menutup setengah wajahnya itu, menyapa Yuki dengan gaya yang lucu di mata Maura. “Hai, Yuki. Kenalkan, aku Daren. Apa kau takut?”
last updateLast Updated : 2021-12-11
Read more

Bab 63-2

Sementara itu, di ruang baca kediaman Danutirta, Hanna dan Alina sedang duduk berdua. Hanna termenung memikirkan apa yang barusan Alina katakan perihal Anggita.“Siapa saja yang tahu tentang ini?”“Hanya aku dan Aldo. Tapi aku rasa, Papa dan Bang Rangga pasti sudah tahu, hanya tidak cerita. Dari apa yang Papa katakan ke Alina semalam tentang pertemuan Maura dan Evan di depan gerbang, sepertinya ada campur tangan Anggita di dalamnya.”“Hhh, apa maunya anak itu? Papa sudah beberapa kali kecewa padanya. Kuliah kedokteran tidak selesai, kuliah bisnis ditinggal begitu saja, malah memilih terjun ke dunia hiburan. Mas Burhan juga begitu, seringkali gagal menang proyek dan penjualannya makin menurun. Menyusahkan Mama saja.”“Ma ….”“Kamu tahu sendiri, Papa memang segan tapi bukan kasihan. Kalau bukan Papa yang bertindak, masih ada Rangga dan Reno atau yang lain. Dan kali ini, tidak ada yang bisa
last updateLast Updated : 2021-12-11
Read more

Bab 64-1 Memulai Rasa Sakit

Rumah Sakit Kanker SingapuraDi hari pertamanya menjalani perawatan, dokter Allen—ketua tim dokter yang bertanggungjawab atas pengobatan Vivian, menjelaskan beberapa prosedur yang akan Vivian jalani. Mulai tes darah, aspirasi sumsum tulang, pungsi lumbal hingga tes genetik. Leukemia limfoblastik akut (LLA) yang dideritanya perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan tidak ada penyebab lain dari penyakit ini.“Dok, saya sudah pernah menjalani pemeriksaan di salah satu Rumah Sakit di Sidney. Apa masih perlu dilakukan lagi?” Vivian sudah terbayang bagaimana sakitnya ketika tulang belakangnya ditusuk jarum saat pungsi.“Nyonya, itu anda lakukan hampir satu tahun lalu. Kita harus mengulangnya agar dapat memastikan stadium kanker dan tidak ada penyebab lain. Selain itu, kami bisa menentukan pengobatan apa yang tepat untuk anda melalui hasil tes yang anda jalani.”Vivian tertunduk lemas.“Saya tahu, ini akan m
last updateLast Updated : 2021-12-12
Read more

Bab 64-2

Hari ketiga dirawat inap, Allen memanggil Vivian untuk datang ke ruangannya dan menjelaskan hasil pemeriksaan. “Bagaimana hasil pemeriksaannya, Dok?” Allen menyodorkan beberapa lembar kertas ke hadapan Vivian. “Perkembangan sel kankernya lumayan cepat. Apa anda merasa ada benjolan di leher atau ketiak?” Vivian mengernyit seraya menggelengkan kepalanya. “Boleh saya periksa?” Allen mengulurkan kedua tangannya setelah Vivian mengangguk. Dokter wanita dengan wajah dipenuhi bintik kecokelatan itu mulai meraba bawah rahang, bergerak perlahan ke leher dengan jari-jarinya. “Tidak ada benjolan.” “Lalu bagaimana selanjutnya?” “Nyonya, agar hasilnya maksimal, saya sarankan melakukan kemo dan radioterapi bersamaan, mengingat kita berkejaran dengan waktu.” “Lakukan saja semua yang terbaik, Dok.” Ada secercah harapan di binar mata sayu Vivian. “Dengar, kemo dan radiasi masing-masing memiliki efek samping pada tubuh. Terlebih bila dil
last updateLast Updated : 2021-12-12
Read more

Bab 65-1 Tersingkir Lagi?

“Lalu apa yang mereka katakan saat kau menanyakan Mama?” tanya Vivian takut-takut. Hening. Tak ada jawaban dari Yuki. “Sayang, apa kau masih mendengar Mama?” [Aku katakan padanya untuk mendoakanmu agar segera sembuh dan berkumpul lagi bersamanya dan dia lakukan itu. Vivian, bukankah sangat keterlaluan berlaku begitu padanya? Dia hanya anak kecil polos usia lima tahun yang merindukan ibunya. Tega kau pakai dia sebagai alatmu!] Tanpa Vivian sadari, sejak awal percakapannya dengan Yuki tadi, Maura selalu menemani dan mendengar semua pembicaraan mereka. Maura segera meminta Yuni membawa Yuki ke dapur agar dia dapat bicara bebas dengan Vivian. [Fokus saja pada kesembuhanmu, jangan khawatir tentang Yuki. Kami semua menyayanginya karena dia anak yang pintar dan menggemaskan.] Vivian masih diam. [Oh ya, ada satu hal lagi yang perlu kamu tahu. Kami sudah melakukan tes DNA pada Yuki dan Rangga, hasilnya mengatakan bahwa DNA Rangga dan Yu
last updateLast Updated : 2021-12-13
Read more

Bab 65-2

Klub Renang Kiddos“Miss Erika, Yuki mana, ya? Kok saya tidak melihatnya sejak tadi?” Maura memutuskan bertanya pada salah satu pelatih renang, setelah berkeringat mencari Yuki.“Oh ya, tadi sudah ada yang jemput Yuki. Katanya ibu kandung Yuki, Vivian Setiadi namanya. Apa tidak ada yang mengirim pesan, Mam?”Maura terhenyak mendengar jawaban Erika. ‘Vivian? Dia sudah kembali? Kenapa seenaknya membawa Yuki tanpa pamit?’ Maura meraih ponselnya, berusaha menghubungi jam pintar yang dipakai gadis itu.“Halo, Yuki. Kamu di mana, Sayang?”[Yuki sedang bermain boneka.]“Anda tidak seharusnya bersikap sesukanya begini. Anda bisa menunggu saya datang dan meminta izin baik-baik. Bukan main ambil bawa seenaknya.” Maura meluapkan kesalnya pada Vivian.[Maaf kalau membuat kamu panik. Tapi sekedar mengingatkan, Yuki adalah anak saya. Tidak perlu izin dari orang lain untuk mengajak anak say
last updateLast Updated : 2021-12-13
Read more

Bab 66-1 Jalinan Kasih

Playground MickeyYuki tampak senang melompat di atas trampolin sambil sesekali berteriak histeris saat lompatannya terlalu tinggi dan menyebabkan dia terpental jatuh. Vivian berdiri di luar arena dengan mata basah. Hampir dua puluh hari berpisah dengan Yuki dan hanya mendengar suaranya tanpa melihat wajahnya karena Maura selalu menolak permintaan video call darinya. Rindunya membuncah.“Mama, kemarilah. Ayo, melompat bersamaku!” seru Yuki sambil melambaikan tangannya.Vivian hanya tersenyum seraya menggelengkan kepalanya. Selama menjalani pengobatan dua minggu ini, Vivian sering mengalami mual dan pening yang datang tanpa disangka, seperti saat ini.Matanya memicing, memastikan sosok gagah yang berjalan ke arahnya menyeberangi arena permainan adalah sosok yang dua minggu ini selalu datang dalam mimpinya, Ranggapati. Vivian mengulas senyumnya yang paling menawan saat Rangga makin mendekat.“Mana Yuki?” tanya pria it
last updateLast Updated : 2021-12-14
Read more
PREV
1
...
89101112
...
23
DMCA.com Protection Status