Semua Bab Kamu Semangatku: Bab 1 - Bab 10

16 Bab

Bab 1

Saat aku sedang presentasi di depan kelasku. Kulihat dia melirik ku, dan tak sengaja mataku dan matanya berpapasan. Kurasakan jantung yang berdegup, entah ini rasa suka atau apa, aku pun tak tahu.Dia datang menghampiri mejaku, "Hera." kejut Revan memukul meja Hera."Apaan sih," jantung Hera berdegup kencang, pipinya memerah. Hanya karena sebatas dikagetkan oleh Revan, siswa tampan, yang menjabat menjadi ketua di kelasnya dan sekaligus ketua osis yang di ikutinya."Haha, kaget kan lo." sahut Revan tersenyum yang membuat jantung Hera berdegup tidak karuan. Hera adalah siswi periang, dia mudah berteman dengan siapa pun. Namun terkadang, dia memiliki sikap agak dingin. Dia bertubuh gendut, mukanya berjerawat dan memiliki warna kulit sawo matang. Namun dengan banyak kekurangannya, dia memiliki kelebihan yang jarang orang dapatkan. Ya, dia pintar, semenjak dia menginjak bangku SD sampai SMA dia selalu mendapatkan juara.
Baca selengkapnya

Bab 2

..... "Kenapa diam?" sahut Pak Herman "Lah, kan, bapak tadi yang nyuruh diam!! " ujar Rozi. Rendi reflex langsung menekap mulut Rozi. Pak Herman yang melihatnya, langsung berkata, "Oo iya, bapak lupa. Makasih ya Rozi." "Mm lepasin, noh Bapak aja, terima kasih dengan gue. Yakan pak," ujar Rozi melepaskan tangan Rendi. "Rozi!!" sahut Pak Herman agak meninggikan nada suaranya. "Iya pak? Oo iya, saya lupa. Sama sama pak," ucap Rozi yang tak mengerti kode dari Pak Herman. "Rozi, push up 20 kali. Kalau sudah, kamu keluar. Hormat tiang bendera, sampai jam pulang. Mengerti!!" ujar Pak Herman yang marah. "Eh, kok gitu sih," sahut Rozi "Gitu gimana? Cepat lakukan," ujar Pak Herman menunjuk Rozi. "Iya pak." Rozi maju kedepan kelas untuk makukan hukuman. .....
Baca selengkapnya

Bab 3

"Hmm ada, mau ngapain?" sahut Frisila."Enggak ada sih.""Astaga!!" sahut Keysa sebal."Hehe, gue cuma mau ajak kalian, main kerumah gue aja. Emang enggak mau?" ujar Hera."Hmm, kalau begitu aja sih. Mau, udah lama ni, enggak main rumah lu lagi!!" sahut Frisila."Lu gimana Keysa?" tanya Hera."Gue ikut aja," sahut Keysa......Frisila dan Keysa tiba di depan rumah Hera. Tapi sebelum masuk Frisila menelpon Hera terlabih dahulu untuk memastikan dia ada di rumah atau tidak."Hallo Hera, lu di mana? Kita udah di depan rumah lu nih.""Oo udah nyampe? Bentar ya gue turun dulu."Hera keluar dari rumahnya dan membukakan pagar rumahnya. Dia melihat teman temannya sudah berada di depan rumah."Ayo m
Baca selengkapnya

Bab 4

Triiing bel tanda masuk berbunyi."Ayo ke kelas, udah masuk nih," ajak Bara."Bara, tunggu," sahut Hera memanggil, yang membuat Bara berbalik."Ada apa lagi? Udah masuk tuh, entar telat. Kalau telat otomatis enggak ikut ujian dong kita!! nah, kalau enggak ikut, kita berdua enggak bisa dapat juara dong. Gimana?  Mau?" ujar Bara."Makasih ya.""Buat?""Ayo masuk entar telat, kalau telat, otomatis enggak ikut ujian dong kita!!nah, kalau enggak ikut, kita berdua enggak bisa dapat juara dong. Gimana?  Mau?" ujar Hera yang mengulangi perkataan Bara tadi."Ealah, malah ngulangin," sahut Bara menepuk kepala Hera."Hehe, ayo."Mereka pun masuk ke kelas mereka, dan saatnya ujian di mulai."Oke anak anak, silahkan mulai isi jawaban kalian," ujar ibu guru."Hera semangat," ujar Bara  me
Baca selengkapnya

Bab 5

 "Saya hanya merasa tidak pantas. Sekian makasih sudah memilih saya." Hera pun keluar dari grup tersebut.Tidak lama kemudian ada notif pesan masuk, Hera kira dari Frisila namun ternyata itu adalah Bara."Hera." "Iya, ada apa." "Gue Bara, gue dapat nomor lo, dari grup." "Owh oke." "Iya. Btw, kok lu keluar dari grup? Emangnya kenapa? Lu beneran enggak mau ikut?" "I
Baca selengkapnya

Bab 6

.....Pagi tiba, Hera yang bersemangat untuk pulang, sudah turun dari ranjang rumah sakit."Ayo bu, pulang," ujar Hera, turun dari ranjang rumah sakit."Hmm, udah merasa sehat?" sahut ibunya, memandangi Hera."Iya, Bu, nih sehat!!" sahut Hera sambil meregangkan tubuhnya."Hmm, ya udah.""Ayah mana?""Ada urusan, di kantor. Jadi, pagi pagi, udah pergi deh!!""Hmm, oke."Mereka pun pulang kerumah mereka......"Hahhh, assalmu'alaikum rumah," ujar Hera yang rindu akan rumahnya, seakan akan ia sudah berada di rumah sakit lama sekali. Padahal cuma 1 hari 1 malam ia di rawat inap di sana."Ayo, masuk!!" sahut ibunya.Mereka pun masuk kerumahnya, dan Hera langsung menuju kamarnya."Hallo kamar!! Apa kabar? Baik pastinya. Rindu aku enggak? Heheh g
Baca selengkapnya

Bab 7

....."Hera, gue udah di depan rumah lo nih," ujar Frisila yang masih berada di atas motornya menelpon Hera, agar Hera segera keluar."Oke!!"Hera pun membukakan pintu pagar rumahnya, agar Frisila masuk."Ayo masuk!! Btw, Keysa mana? Tumben enggak ikut!!""Masih capek katanya.""Owh oke, ayo masuk."Mereka pun duduk di kursi ruang tamu Hera."Btw, Ibu lu, mana Ra!!""Ke kantor, ayah gue juga. Sekarnag gue sendiri, serly di rumah nenek, dia betah banget di sana.""Hmm, ya udah sih!!""Di rumah mulu!! Ayo ke kafe, gue yang teraktir deh," ujar Frisila mengajak Hera, agar tidak di rumah terus."Hmm, gue hari ini, lagi enggak mood buat dengar hinaan orang, Frisila.""Mana ada yang mau hina, cewek secantik lo!!"
Baca selengkapnya

Bab 8

"Hera!!" ucap Frisila dari kejauhan yang melihat Hera terduduk dan berhadapan dengan gengnya Raisa. Frisila bergegas berlari menuju Hera, untuk membantunya."Eh, elu enggak apa apa kan?""Iya, Sila gue enggak apa kok!" sahut Hera lalu berdiri di bantu oleh Frisila."Lu di apain sama mereka? Jujur Ra!!""Enggak ada! Udah, ayo ke kelas!!""Lu pada kenapa sih ha? Jahat banget sama Hera!! Hera punya salah apa sama kalian? Enggak ada kan," ujar Frisila menatap Raisa dan rombongonnya.Seketika murid ramai ramai menghampiri mereka, untuk melihat kejadian apa yang terjadi."Lu tanya dia punya salah apa? Hah, banyak banget salah dia," sahut Raisa membalas tatapan Frisila."Hey, ada apa ini!! Bubar kalian, entar di lihatin guru gimana? Ujar Bara mencoba membubarkan mereka."Iya, kalian bubar!! Ada apa sih, ini masalah mereka kalian
Baca selengkapnya

Bab 9

"Assalamualaikum," salam Hera saat dia sudah sampai dirumahnya."Wa'alaikum salam," jawab Ibunya. "Ayah masih di kantor Bu?""Iya, entar sore pulang kok!""Ibu sendiri?""Ibu, ambil cuti dulu!!""Owh oke," sahut Hera yang tersenyum berusaha menutupi rasa sedih setelah kejadian di sekolah tadi, agar ibunya tidak tahu. "Iya, cepat ganti baju, terus makan. Ibu sudah siapin makanan kesukaanmu tuh, di meja makan," ujar ibunya."Iya bu, aku ke kamar dulu ya.""Iya," angguk ibunya. Herapun pergi kekamarnya untuk beristirahat sejenak dan mengganti seragam sekolahnya. Tok tok tok, terdengar suara seseorang mengetuk pintu kamar Hera. "Ibu ya? Bentar lagi Bu, aku istirahat bentar.""Hmm, ya udah. Ibu boleh masuk nggak?""Boleh dong bu!! Masuk aja, enggak ke kunci kok.""Oke ibu masuk ya," sahut ibunya dari luar kamar dan langsung membuka pintu kamar Hera. 
Baca selengkapnya

Bab 10

"Hera, ayo naik. Nih helmnya," ujar Bara yang memberikan sebuah helm cadangan yang di bawanya."Beneran nih?""Iya, buruan ayok."Hera pun naik ke motor Bara namun agak susah karena motor Bara yang agak tinggi, dan karena badanya yang berat."Bisa?""Iya, bisa! Oke udah nih," sahut Hera yang sudah berhasil duduk di motor Bara."Oke!"......"Makasih, Bara," ucap Hera saat mereka sudah tiba di rumahnya."Iya, ra. Sama sama," balas Bara."Nih, helmnya.""Okeh. Lihat, enggak meledakkan? Apa kata gue, sotoy aja lu," ujar Bara yang mengambil helmnya dan memarahi Hera."Kan, cuma opini. Apa salahnya sih, Berhati-hatikan perlu.""Iya, iya Hera.""Hmm, mau masuk dulu enggak? Ayo masuk dulu, singgah rumah gue.""Enggak dulu deh, ra
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status