GAIRAH CINTA TERLARANGPart 45"Menikah, Pak?" tanya Revan."Iya, Menikah, kalian mau menikah?" Ulang bapak tua di hadapan kami dengan senyum menghias wajah senjanya."Kami akan menikah, Pak. Namun, tidak sekarang," jawab Revan dengan lirikan tajam ke arahku."Oouucchhh ...!" ringgis Revan karena kakinya kuinjak kasar. Masih bisa-bisanya dia bercanda di dalam situasi yang seperti ini. "Bukan waktunya untuk bercanda, Van!" tegasku pada Revan dengan setengah berbisik."Kalau kalian tidak mau menikah, ada keperluan apa kalian ke sini, Nak?" tanya lelaki di hadapan kami dengan suara pelan dan tatapan yang penuh pertanyaan. Aku berusaha menguasai diri untuk lebih tenang. "Kami boleh masuk, Pak?" tanya Revan Sopan."Astaqhfirullah, bapak sampai lupa menyuruh kalian masuk, ayo masuk, Nak!" Bapak tua itu mempersilahkan kami masuk ke dalam."Terimakasih, Pak," ucapku lembut."Silahkan duduk, Nak!" Bapak
Read more