Home / CEO / GAIRAH CINTA TERLARANG / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of GAIRAH CINTA TERLARANG: Chapter 41 - Chapter 50

143 Chapters

Berkilah

GAIRAH CINTA TERLARANG PART 41"Selingkuh, ceraikan saja Mas!" teriak Marsya, aku bisa melihat ekspresi tidak biasa dari raut wajahnya."Diam kamu, Marsya!" bentak mama mas Satria. Duduk ayah tidak tenang, dia melihat ke arahku tanpa bicara."Mbak Tania selingkuh, Ma, Mas Satria tidak pantas untuk wanita seperti Mbak Tania!" Marsya memandang tidak bersahabat ke arahku. Sepertinya dia menjadi salah satu pendukung suamiku."Marsya, tutup mulutmu!" Bentak Ibu dengan raut wajah kesal. Telunjuknya mengarah kasar ke arah perawan tua itu."Revan, sahabatmu dulu, Tan?" tanya ayah padaku. Nada bicaranya bercampur emosi."Iya, Yah, Tania selingkuh sama Revan." Mas Satria tersenyum sinis ke arahku."Sudah cukup kamu bicara Satria, masih ada yang ingin kamu, katakan?" tanyaku seraya menyeka air mata dengan ujung hijab. Dia menatapku tajam. "Mbak Tania kok gitu ngomongnya sama suami, nggak sopan," ketus Marsya."Sh
Read more

Kita Cerai

GAIRAH CINTA TERLARANG PART 42"Beberapa hari yang lalu Karmila ada datang kesini, bahkan, kemarin dia datang untuk meminta rumah ini, dia meminta Satria menceraikan Tania. Mama bisa tanya kepada Mbok Yem dan kedua pengasuh anak-anak tentang kedatangan Karmila. Aku meraih ponselku kembali, mas  Satria ingin beranjak pergi."Duduk, kamu mau kemana, Sat?" Tanya ayah."Kamu duduk, ini semua belum selesai, aku tidak ingin berlarut-larut dalam masalah ini," ujarku pada mas Satria. Pandangan matanya seakan ingin menerkamku, dia mati kutu di hadapan orang tua kami."Kalau kalian tidak percaya, Tania bisa memberikan bukti yang lebih konkrit lagi ....""Hentikan Tania! Jangan kau fitnah aku di depan orangtua kita," ujar mas Satria dengan nada bentakan yang membuat ibu mengelus dada."Coba kalian semua lihat video ini, setelah itu, kalian bisa memutuskan Tania atau Satria yang sedang berbohong," ujarku dengan lirikan sinis ke arah ma
Read more

Mengusir

GAIRAH CINTA TERLARANGPART 43"Nggak ... nggak ... ini nggak benar, nggak boleh seperti ini," ujar mas Satria panik. Kepalanya mengeleng-geleng tidak setuju."Mau nggak mau, semua itu sudah aku lakukan, itu hakku dan anak-anakku," ungkapku kepada mereka semua.Hati tersenyum manja. Kepanikan yang melanda suamiku, cukup mengobati sedikit lara hati."Nggak ... nggak Tania. Aku tidak setuju ini semua jerih payahku." Mas Satria mengeleng-gelengkan kepalanya sebagai tanda tidak setuju."Aku tidak butuh persetujuanmu, sama halnya denganmu menikahi Karmila tanpa pengetahuanku." Ucapanku membungkam mulut mas Satria.  Mama mas Satria terdiam, sekali-kali mengelus dada. Dia tidak banyak bicara. Namun, rasa kecewa jelas terpancar dari wajah cantiknya.  "Ayah rasa tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, kamu pulang ke rumah ayah, ya, Nak," Pinta ayah lembut."Maaf! ayah, Tania akan tinggal di sini sampai proses sidang se
Read more

Mencari Kabar

GAIRAH CINTA TERLARANGPART 44"Mas, ayo pulang!" Marsya menarik lengan kakaknya."Aku mau nggak mau pisah dengan anak-anakku, aku mau tinggal di sini," pungkas mas Satria. Dia ngotot dengan keinginannya."Bu, bawa anakmu dari rumah ini, jangan sampai anak-anak melihat orang tuanya sedang berantem seperti ini, tidak bagus untuk pertumbuhan mental mereka," ujar ayah bijak sembari bangun dari duduknya menuju kamar anak-anak."Ayo!"Marsya menarik tangan Suamiku. Sebelah tangannya menarik koper berisi baju dan barang lainnya."Ini belum selesai, aku akan buat perhitungan denganmu," ancam mas Satria kasar."Satu lagi, bilang sama adik maduku yang cantik itu untuk segera mengosongkan rumahnya, karena kamu membeli dengan uang yang kamu dapatkan setelah menikahiku," desisku pada Satria. Pandangannya laksana elang yang ingin menerkam mangsanya.
Read more

Mereka Menikah

GAIRAH CINTA TERLARANGPart 45"Menikah, Pak?" tanya Revan."Iya, Menikah, kalian mau menikah?" Ulang bapak tua di hadapan kami dengan senyum menghias wajah senjanya."Kami akan menikah, Pak. Namun, tidak sekarang," jawab Revan dengan lirikan tajam ke arahku."Oouucchhh ...!" ringgis Revan karena kakinya kuinjak kasar. Masih bisa-bisanya dia bercanda di dalam situasi yang seperti ini. "Bukan waktunya untuk bercanda, Van!" tegasku pada Revan dengan setengah berbisik."Kalau kalian tidak mau menikah, ada keperluan apa kalian ke sini, Nak?" tanya lelaki di hadapan kami dengan suara pelan dan tatapan yang penuh pertanyaan. Aku berusaha menguasai diri untuk lebih tenang. "Kami boleh masuk, Pak?" tanya Revan Sopan."Astaqhfirullah, bapak sampai lupa menyuruh kalian masuk, ayo masuk, Nak!" Bapak tua itu mempersilahkan kami masuk ke dalam."Terimakasih, Pak," ucapku lembut."Silahkan duduk, Nak!" Bapak
Read more

Revan Kecewa

GAIRAH CINTA TERLARANGPART 46"Ayo, Tan!" Aku berjalan mengikuti Revan. Kaki terasa lemah tidak bertenaga. Tulang  seakan patah tidak terbentuk, kenyataan ini membuatku hidup. Namun terasa mati. "Ayo, Tania!" teriak Revan yang lebih dulu berdiri di samping mobil.Tanpa jawaban, aku terus melangkah dengan hati yang masih tidak bisa lagi kudefinisikan rasa sakitnya. Kemudian, Aku memasuki mobil Revan dan duduk di kursi penumpang. Mas Satria mengkhianatiku dengan dua wanita sekaligus. Bagaimana ini bisa terjadi? Dia yang terlihat begitu menyayangiku. Namun, berubah keji dengan memasukkanku dalam lubang nestapa. Ya Allah, terlalu berat ujianmu untukku. Aku hanya bisa memendamnya dalam hati. Kepada siapa harus kucurahkan lara hatiku. "Tania!" Revan menatapku iba. Aku diam tanpa menghiraukannya. Tidak tahu harus berkata apa. Air mata mengalir membasahi pipi. Aku terisak dalam kepiluan yang teramat
Read more

Kejanggalan

GAIRAH CINTA TERLARANGPART 47Kurapikan gamisku dan melangkah turun untuk menghampiri Revan yang sedari tadi membelakangiku."Van, kamu menangis, Van?" tanyaku saat melihat bulir bening di wajah tampannya."Nggak, Tan." Revan secepatnya menghapus air matanya."Kita lanjutkan perjalanan kita, ya!" Revan beranjak masuk ke dalam mobil, meninggalkanku yang masih terpaku heran dengan sikap Revan beberapa detik yang lalu. "Tan, ayo!" ajak Revan yang sudah berada di balik setir kemudi. Aku kembali masuk ke dalam mobil, beberapa menit suasana hening tanpa suara. Hanya terdengar musik yang mengalun yang Revan putar.[memandang indah wajahmumengagumi setiap lentik matamumembayangkan senyuman manismuyang tak bisa ku milikimendengar keluh kesahmumenerima segala kekuranganmumerasakan setiap kesedihanmudimanakah aku di dalam hatimuku hanya bisa diam, menyimpan perasaandi
Read more

Dia Berubah Bar-bar

GAIRAH CINTA TERLARANGPART 48Satu jam kemudian, kami sampai di tempat kami memarkir mobilku. Aku turun dari mobil Revan setelah mengucapkan salam perpisahan. Kulangkahkan kaki menuju mobil, membuka pintu dan duduk di balik kemudi. Revan masih menungguku, di tempat semula.Kulajukan mobil dalam kecepatan sedang. Ini saatnya untuk menumpahkan segala resah dan gelisah, tanpa satu orang pun yang tahu.Aaaaaahhhh ...! "Kau jahat, Satria! Berulang kali kau tipu aku, kau jahat!" Teriakku. Pikiranku tidak mampu mencerna apa pun untuk saat ini. Beberapa menit kemudian, terdengar suara klakson mobil yang memekakkan telinga.Beep ... beep ... beeeep ...!  Suara klakson mobil yang terus menerus. Saat kulirik ke belakang, itu bukan mobil Revan. Seketika ketakutan datang menyusup ke dasar hati, gelisah menghampiri tiada berhenti."Stop! Pinggir!" teriak seorang lelaki yang sangat aku kenali."Satria
Read more

Satria Egois

GAIRAH CINTA TERLARANG PART 49"Kau tahu sayang, aku membayangkan kita tinggal satu rumah berempat, aman, damai dan penuh cinta, mau, ya, sayang?" Rasa tidak percaya memasuki hati dengan begitu cepat. Lelaki yang dulu lembut berubah menjadi manusia yang tidak memiliki etika.Aku terperangah mendengar penuturan lelaki yang hampir delapan tahun menemaniku. Mataku tidak berkedip menatap ke arahnya, mulutku terbuka sempurna. Kuterdiam sejenak tanpa kata. Hatiku menguatkan nuraniku."Maaf, lanjutkan ide gilamu dengan istrimu yang lain, tidak denganku, Satria!" tegasku. Sesekali aku menoleh ke belakang berharap Revan datang membebaskanku dari Satria."Lihat apa, sayang? Kamu cari lelaki yang tidak berguna itu, Ya?" Tanyanya dengan nada menghina.Aku diam tanpa menjawab, aku bersiap hendak turun dari mobil dan meminta pertolongan. Namun, mas Satria lebih cepat mengetahui niatku."Dia tidak akan datang menolongmu, jadi ... kamu menurut
Read more

Dia Berubah Drastis

GAIRAH CINTA TERLARANG PART 50Mas Satria menarik bajuku dengan kasar. Sehingga terdengar bunyi sobekan akibat kelakuannya. "Lepas!" Aku mendorong tubuh Satria kuat. Tubuhnya mundur beberapa langkah dariku. Aku merasa terhina dengan perbuatannya. Dengan langkah terhuyung, aku berlari menuju mobil. Aku ingin menjauh dari hadapan mas Satria yang tidak lagi memiliki hati."Kau ikut denganku!" sentak mas Satria. Dia berupaya mengejarku. Aku merasa miris dengan rasa sosial di antara masayarakat sekarang ini. Tidak ada pengendara yang berani menolong. Mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Biiim ... biiim ...!Suara klakson mobil yang saling bertautan. Aku memekik girang dalam hati. Revan datang untuk menyelamatkanku. "Kenapa lelaki itu bisa lepas! Tidak becus!" desis mas Satria dengan kepalan tangan penuh emosi"Satria apa yang kau lakukan?" Revan turun dari mobil dengan wajah yang baba
Read more
PREV
1
...
34567
...
15
DMCA.com Protection Status