Beranda / CEO / GAIRAH CINTA TERLARANG / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab GAIRAH CINTA TERLARANG: Bab 21 - Bab 30

143 Bab

Sikap Marsya

GAIRAH CINTA TERLARANGPART 21Satu minggu berlalu, semua terasa hambar tanpa warna. Mas Satria sebentar lagi akan pulang. Marsya masih menginap di sini menunggu kepulangan kakaknya. Kehadiran Marsya menambah beban pikiran. Akan tetapi, aku tidak bisa berbuat apa-apa.  Tidak mungkin aku mengusirnya begitu saja."Maaaaas!" teriak Marsya seraya berlari memeluk Mas Satria.Aku hanya tergugu menyaksikan Marsya yang terlalu excited dengan kepulangan Mas Satria. Huh! Harusnya aku yang seperti itu. Geram."Kamu masih di sini, Sya?" tanya mas Satria. Tanganya membelai pipi Adik kesayangannya. "Iya, tunggu Mas pulang, rindu ... peluk lagi!" Melihat sikap Marsya kepada suamiku membuatku geli sendiri. Mereka berdua tidak sadar usia. Tidak ada orang selebai mereka. Seharusnya, aku yang pertama kali di peluk mas Satria, aaah ... aku juga malas di peluknya sekarang. Aku hanya mendumelku dalam hati."Sayang
Baca selengkapnya

Di Ajak Bercinta

GAIRAH CINTA TERLARANGPART 22Marsya memeluk Mas Satria. Ya Allah, wanita ini tidak tahu adab. Apakah dia sudah buta, hingga mengangap aku tidak ada. Kuhela napas pelan, pemandangan di depanku cukup membuatku sport jantung. "Mas mau mandi, gerah!" Mas Satria menaiki tangga menuju kamar."Mas, sudah puas kangen-kangenannya?" tanyaku setengah mencibir."Nanti lagi, ya, Mas," timpal Marsya dengan suara mendayu-dayu."Tidak. Nanti giliranku," ketusku. Bisa kulihat wajah kesal Marsya. Hah! Wanita cantik ini mulai tak normal. Marsya bangkit dengan hentakan kaki kesal. Ya Allah, apa dosa hamba sampai mendapatkan ipar begini rupa? Astaghfirullah! Kuatkan iman hamba, ya Allah. Beberapa menit kemudian tendengar suara dari dalam kamar memanggil namaku."Ma! Mamaaaa!" teriak Mas Satria. Suaranya terdengar panik.Aku bangkit melangkah menaiki tangga.  Aku sudah bisa menebak permasalahannya. Namun, berpu
Baca selengkapnya

Batal Bercinta

GAIRAH CINTA TERLARANGPART 23Mas Satria menurunkanku di depan pintu. Setelah pintu terbuka, kami melangkah masuk. Dia mengunci dari dalam. Kemudian, kembali mengendongku mesra.Tubuhku direbahkan atas ranjang. Tatapan nakal Mas Satria membuatku risih. Aku berusaha membuyarkan nafsunya. Mengajak dia berbicara. Banyak hal yang ingin aku tanyakan padanya. "Pa, ada yang ingin aku tanyakan," ujarku memulai pembicaraan. "Apa, Ma? Katakan saja," sahutnya pelan. Terlihat wajah malasnya meladeni pertanyaanku."Roby dan Talitha kemana?" tanyaku penasaran. Suamiku menautkan alisnya. Aku tahu dia cukup terkejut dengan pertanyaanku. "Papa pikir Mama mau tanya apa, rupanya nanya mereka," imbuhnya dengan mengulas senyum manis. "Iya, mereka dimana, Pa?" tanyaku lagi. Mas Satria tidak langsung ke jawaban yang ingin kuketahui."Mana papa tahu, Roby tidak cerita apa-apa sama papa," jawabnya. "Tumben,
Baca selengkapnya

Bukti Foto Mesra

GAIRAH CINTA TERLARANGPART 24Hari-hariku terasa berat. Aku lebih suka menyendiri. Menyelami luka hati yang mengangga lebar.Kling! [Tan, aku di taman dekat rumah kamu, tolong datang sebentar, ada hal yang ingin aku sampaikan.]" Pesan yang di kirimkan Revan untukku.Aku dilema menimbang antara pergi atau tidak menemui Revan. Aku takut pertemuanku dengan Revan akan mendatangkan Fitnah yang akan semakin memperkeruh suasana.[Maaf, aku tidak bisa menemuimu, tolong mengerti posisiku.] balasku setelah beberapa menit.Beberapa detik kemudian, notifikasi whatsappku berutun. Ternyata, Revan mengirim puluhan foto kemesraan Mas Satria dan Karmila.[Tenang, aku akan membantumu menyelesaikan ini semua.] Balas Revan lagi.Aku sama sekali tidak berminat melibatkan orang lain dalam prahara rumah tanggaku, apalagi Revan, lelaki yang per
Baca selengkapnya

Tertangkap Basah

GAIRAH CINTA TERLARANG PART 25Tiiing! Suara notifikasi ponsel Mas Satria.Suami tampanku meraih ponselnya, seketika matanya membulat. Wajahnya terlihat panik. Dia menatap nanar ke arahku lalu ke arah Karmila yang sedang menyantap makanan yang aku hidangkan.Ingin rasanya aku berikan racun tikus di makanan mereka berdua. Agar mereka meregang nyawa dan sakit hatiku terbalaskan. Namun, naluri kemanusiaanku masih berfungsi. Saat anjing mengigit kita bukan berarti kita harus membalas mengigit anjing tersebut.Ddrrrt ... drrrt! ponsel Karmila ikut bergetar. Mas Satria menatap Karmila, Karmila meraih ponselnya. Wajah cantiknya seketika berkerut. Matanya melirik ke arah Mas Satria seakan ingin mengatakan sesuatu."Karmila malam ini nginap di sini saja." tawarku ramah. Kuaduk kasar makanan di piringku."Hmmm, gimana ya, Mbak," ucapnya ragu, matanya melihat ke arah Mas Satria. Aku tahu, dia sedang m
Baca selengkapnya

Berkilah

GAIRAH CINTA TERLARANG PART 26"Mama!" Suamiku mendorong tubuh Karmila menjauh darinya. Lalu, berdiri dan meraih celana pendek yang berserakan di lantai, kemudian memakainya."Kurang ajar kalian berdua. Kenapa kalian hentikan, hah? lanjutkan, aku melihat kelebihanmu di banding aku!" Aku menyeringai  sinis, langkahku mendekat ke arah Mas Satria dan Karmila berada. "Mama ... ini tidak seperti yang kamu bayangkan, ini ...." Lelaki sarap, sudah ketangkap basah masih saja mengelak. "Ini apa, hah? Lanjutkan saja, aku mau melihat permainan kalian," ujarku seraya menghempaskan tubuhku ke sofa di samping ranjang."Mbak ... a--aku bisa jelasin ini semua," ujar Karmila seraya meraih selimut menutupi tubuh telanjangnya."Mama ... papa bisa jelasin ini semua," ujarnya khawatir, aura ketakutan dan kegelisahan bercampur aduk di wajah Mas Satria dan Karmila."Stop! Jangan mendekat!"
Baca selengkapnya

Menghajar Pelakor

GAIRAH CINTA TERLARANG PART 27"Harga diri, hah?  harga dirimu sudah hilang sejak kau selingkuh dengan suamiku!" teriakku tepat di wajahnya. Ingin rasanya kurobek mulutnya. Tak punya adab. "Ini bukan salahku, tetapi suamimu yang merayuku!" tegasnya padaku. Mencoba melempar kesalahan sepenuhnya pada suamiku. "Kau masih membela diri, tidak tahu malu, jelas-jelas kau tahu dia lelaki beristri, masih saja kamu mau menerimanya, tidak tahu malu!" Aku mencengkram rahangnya kuat. Tak kubiarkan dia bersenang-senang atas penderitaanku. "Lepaaas!" Dia meronta berusaha melepaskan cengkaraman tanganku. Mas Satria berdiri dengan wajah gelisah. "Ma, cukup, Ma,"  pinta Mas Satria dengan wajah memelas.Aku terus saja mengumpat dan menghinanya. Emosi melonjak, memudarkan kewarasanku. "Tolong aku, Mas!" teriak Karmila. Rintihannya menghadirkan bahagia di hati. "Ma, lepas
Baca selengkapnya

Protes

GAIRAH CINTA TERLARANG PART 28"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, aku sudah tahu semuanya, Satria!" Aku menghirup napas kasar. Langkah terus mundur ke belakang. Kepala mengeleng pelan. Peluh mengalir dari dahi ke wajah."Ma ... papa minta maaf," ucap penuh penekanan."Jangan mendekat, aku tidak ingin tanganmu yang kotor itu menjamahku, jauh- jauh dariku." Emosi menguasai seluruh jiwaku. Benci mendominasi hati. "Apa kurangnya diriku, Satria ... sehingga, kau menduakanku dengan wanita seperti Karmila, apa kurangku, hah?" tanyaku pada lelaki tampan di hadapanku."Untuk apa kau menyuruhku menutup seluruh aurat, jika di luar sana kau masih tergoda dengan aurat wanita lain, untuk apa, Satria? Untuk apa?" Aku membuka baju dan hijab lalu melemparnya ke sebarang tempat.Sebelum menikah dengan Mas Satria.. Aku tidak menutup auratku sempurna. Namun, sejak menikah dengannya dia merubah dan membimbingku ke arah
Baca selengkapnya

Mengaku Khillaf

GAIRAH CINTA TERLARANGPART 29"Salah paham ... cukup kau membohongiku selama empat tahun, Satria. Cukup kau hancurkan hatiku.  Jangan kau tambah lagi luka hatiku," lirihku pelan dengan linangan air mata."Kurang aku dimana di banding dia, hah? Dimana, Satria?" teriakku tepat di wajahnya. Emosiku meledak-ledak.Aku tidak memberikannya waktu untuk menjawab setiap pertanyaanku. Setiap kalimat meluncur begitu saja tanpa henti. "Kau minta aku untuk menuruti semua perkataanmu, apakah aku pernah membantahnya? Atau jangan-jangan kurang pelayananku di ranjang untukmu yang berkali-kali kau minta dalam sehari. Hingga, bagian kewanitanku terasa ngilu setelah melayanimu, dimana Satria, jawab?" Aku tertunduk ke lantai, ototku terasa tidak berfungsi lagi. Mas Satria melonggo. Mulutnya bergerak, tapi tak ada suara yang keluar. "Aku tidak pernah marah saat kau lebih memanjakan Marsya. Walau, kau sudah menikah denganku. Aku tida
Baca selengkapnya

Membangkang

GAIRAH CINTA TERLARANG PART 30Aku menunggu jawaban darinya. Sekian menit, hanya jenak kebisuan yang tercipta. "Aku istri pertamamu. Aku wanita yang kau pilih untuk menjadi ratu dalam istanamu. Aneh rasanya jika ditengah perjalanan kau menduakanku tanpa pemberitahuan apa-apa padaku," ujarku berusaha tenang. Mengulas senyum miring. "Selama ini Mama tidak pernah kekurangan apa pun. Semua papa berikan, uang, perhatian dan cinta, meskipun papa sudah memiliki dua istri," ujarnya membela diri. Dasar lelaki, tidak pernah mau disalahkan. "Kau bisa menikah tanpa izinku dan sah di mata agama, tapi, tidak di mata hukum. Status anakmu dengan Karmila tidak jelas, Satria." Senyum sinis yang mengembang di sudut bibir sensualku. "Maka dari itu, berikan persetujuan Mama untuk papa bersatu dengan Karmila," ucapnya lantang."Silahkan," jawabku singkat."Benar, Ma?" tanyanya dengan wajah kembali ceria. Suamiku pandai
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
15
DMCA.com Protection Status