Malam sudah berlalu. Kini memasuki subuh yang indah, dengan jiwa yang membarah karena amarah dan rasa dari sang seorang pria yang kian masih mudah. Menanggung piluh yang merana. Seolah tak terasa lelah, meski putus asa. Mata yang menyimpan banyak air mata, tak mampu lagi menatap ke bawah. Hingga akhirnya, Ali mengajak Lenia dan semuanya untuk segera kembali asal mula.Meski sesak di dada, Ali yang masih terus meratapi lembah, dalamnya jurang yang mengalirkan air yang begitu deras, terbawa oleh arus yang keras. Sampai akhirnya, Ali memberikan perintah yang tegas, bahwa sebagian dari mereka harus kembali lusa untuk melanjukan pencarian pada seorang Ayah tercinta di bawah jurang sana.Dengan sedihnya, Ali bertanya pada Lenia. "Tante Levrawnch... Apakah Papi sudah meninggal?? Ataukah Papi masih di dalam air yang dingin, terhempas oleh air yang mengalir deras di jurang sana??"Meski merasa sedih dan pedih, Lenia harus terlihat kuat di depan ponakannya tercinta.
Read more