Hari ini sudah tiba. Di mana orang orang yang tulus pada Reyhan akan berkumpul dan bertemu di lokasi kecelakaan itu secara tidak sengaja. Jayen dan Rama yang tidak ada di rumah sakit saat Ali menjelaskan, kini juga muncul bersamaan di lokasi. Jayen bahkan datang dengan 5 Helikopter dan juga beberapa orang lainnya dari Negara Guarda, yang tentunya sudah sangt siap siaga mencari Reyhan.
Marsyalinda lengkap dengan kostum dan Tim Sar_nya, saat ini juga terlihat sangat siap untuk turun langsung mencari Reyhan di bawah jurang.
Yudha sebagai suruhan Reyhan di masa lalu, tiba tiba muncul dengan beberapa bodyguard yang membawa tali serta perlengkapan lainnya.
Serta ada beberapa dari pemilik saham, para direktur, dan juga orang orang yang menyayangi Reyhan kini semuanya berkumpul bersama dengan Tim teman teman Reyhan.
"Aku tak menyangkah, ternyata ada begitu banyak manusia yang menyayangi Tuan Levrawnch Britama, termasuk aku. Entah kenapa, sampai saat ini hatiku be
Semua orang melihat ke arah Marsyalinda dan Yudha. Marsyalinda memeluk Yudha dengan kakinya yang mengangkang ke tubuh Yudha. Sehingga mau tak mau, Yudha harus memegang dan mengangkat pahanya. Dengan suasana yang genting, aksi Marsyalinda malah membuat semua mata tertuju pada mereka berdua. Hingga akhirnya mereka melihat ular yang begitu besar. "Heiiii, kalian berdua. Cepat lari dari situ. Ular itu sangat besar. Takutnya kalian malah akan di makan ular besar itu." Teriak salah satu dari mereka yang masih terus mencari Reyhan. Yudhapun berlari sambil menggendong Marsyalinda menjauh dari ular tersebut. Mereka beramai ramai membunuh ular itu terlebih dahulu. "Semuanya... Perhatikan keselamatan kita. Jika kita sudah datang disini, maka usahakan kitapun akan pulang di tengah tengah keluarga kita dengan selamat." Kata Vino pada semuanya. Setelah melihat ular itu, mereka sedikit putus asa. Mereka takut kalau Reyhan telah di makan oleh ular Pat
Semua orang meninggalkan tempat itu. Vino dan teman temannya berjalan pelan seolah saat melangkahkan kaki mereka terasa begitu berat. Mereka memikirkan Reyhan yang masih berada di bawah jurang sana."Aku tak menyangkah Bro... Secepat ini kamu meninggalkan kita. Kita bahkan tak tahu tubuh kamu di mana?? Apa dalam keadaan sehat, ataukah sudah tak bernyawa..." Gumam Reno dalam hati, dengan raut wajah yang terlihat begitu sedih."Rey... Semoga kamu baik baik saja di sana. Aku berharap dan selalu berdo'a ada yang menyelamatkanmu dari kedinginan dan keterlantaranmu disana. Kita semua belum mampu untuk kau tinggalkan." Kata Vino dalam hati. Sesekali dia meneteskan air matanya sambil berjalan menuju mobil angkutan mereka.Sontak terdengar suara tangis Adi sambil berkata, "Stoooppp!!! Uhu' uhu'..."Mereka semua berhenti dan melihat Adi yang membalikkan tubuhnya melihat ke arah jurang."Aku masih tak sanggup meninggalkan tempat ini... Rey, kenapa kamu begitu
(Wiuww wiuww wiuww) Adalah suara ambulance yang baru saja tiba di Rumah Sakit The L Medika. Perawat dan dokter berlarian, menjemput pasien yang baru saja tiba. Di belakang terlihat beberapa Petugas Keamanan serta mobil keamanan yang mengikuti ambulance tersebut.Lenia dan Ali duduk di tempat duduk pembesuk depan ruangan pasien.Lenia melihat ke arah ranjang pasien yang ada seorang cewek sedang terbaring lemah tanpa di dampingi keluarganya dan hanya di ikuti oleh Petugas Keamanan saja. Tenaga kesehatan menghalang penglihatan Lenia sehingga wajah Ranapun tidak terlalu terlihat jelas."Tante Levrawnch, kenapa pasien itu di ikuti oleh Petugas Keamanan? Apa dalam keadaan sakit dia telah membuat kesalahan??" Tanya Ali."Tidak semuanya yang di ikuti oleh Petugas Keamanan karena telah membuat kesalahan Tuan Mudah Levrawnch. Mungkin saja itu hanya di akibatkan kecelakaan saja, sehingga Petugas Keamanan harus mendampingi pasien tersebut." Jelas Lenia pada Ali.
Lanjutan Berita Media TV[[Sehingga tak lama kemudian, kediaman keluarga LB_pun terbakar. Dan setelah di telusuri, ternyata pelakunya juga berinisial B. Di ketahui inisial B ini merupakan anak mantu dari keluarga LB itu sendiri, di karenakan inisial B ini menginginkan perusahaan keluarga LB tapi keluarga LB malah memberikan semua sahamnya pada Putra Ke_Dua dari CLB yang berinisial RLB. Itulah berita terkini yang kami sampaikan hari ini. Saksikan berita selanjutnya hanya di Berita Terkini setiap pukul 22.00.]]"Ternyata Om Bernand adalah akibat dari semua kekacauan yang terjadi di keluarga Papi dan juga Tante Levrawnch. Aku sunggsuh tidak menyangka dengan kejahatan si bangsat itu." Gumam Ali namun masih terdengar oleh Lenia.Lenia melihat wajah Ali yang mengkerut namun terlihat menyedihkan. Seorang anak yang sampai kapanpun akan memikul beban keluarga maupun perusahaan keluarga Levrawnch Britama.Lenia mendekati Ali lalu berkata, "Tuan Mudah Levrawnch, kam
"Iya... Kita adalah teman sewaktu kecil sekaligus masih ada hubungan keluarga juga. Oma Tuan Levrawnch bersama Omaku adalah kakak beradik. Hanya saja, nama keturunan Oma kita sudah tidak di gunakan lagi. Karena mereka adalah wanita. Dan hanya lelaki yang berhak untuk meneruskan nama keturunan tersebut." Jelas Yudha.Marsyalinda mengerti. Dia bertanya terus kenapa Reyhan bisa menjadi miskin sejak dia masih duduk di bangku SMP sampai dia kuliah dulu.Yudhapun terus menjawab dan menceritakan kehidupan Reyhan yang dia ketahui sejak dulu sampai saat ini. Hingga akhirnya Marsyalinda merasa kasihan pada Reyhan dan juga merasa bersalah dengan apa yang sudah dia lakukan selama ini terhadap Reyhan."Aku tak menyangkah, ternyata Tuan Levrawnch Britama yang kita kenal adalah orang terkaya nomor satu di Kota Hunan, malah menghadapi cobaan dengan menjadi orang yang paling miskin dan tidak mengetahui bahwa dia sebenarnya adalah orang yang paling kaya di Kota Hunan ini. Aku sun
"Aku akan berangkat ke sekolah terlebih dahulu, setelah itu baru makan dan pergi ke pencak silat untuk mengikuti pertandingan." Jawab Ali."Tuan Muda... Apa badan Tuan Muda tidak sakit setelah mengikuti pencak silat seperti itu??" Tanya Gebriellah pelan sambil duduk di atas ranjang pasien VVIP."Mami, sesakit apapun yang saat ini Ali hadapi, tak akan berasa demi Mami dan juga keluarga Ali. Ali sudah besar, Ali tak akan membiarkan siapapun yang akan menyandra maupun menginjak keluarga ini." Jawab Ali pada Maminya. Lalu melanjutkan ucapannya. "Jhon, siapkan 4 bodyguard yang bertanggung jawab untuk menjaga Mami. Jangan sampai ada yang lalai muali dari pengobatan maupun masaalah makanan Mami.""Siap, Tuan Muda!!" Kata Jhon pada Ali. Setelah itu langsung melaksanakan sesuai dengan perintah Ali.Gebriella merasa bangga punya ponakan yang terlihat sangat tegas dan berani dalam segala hal. Gebriella melihat Ali dengan senyuman kecil, dan tiba tiba kaget dengan su
Nama Mila, Tia dan Anisa kini telah di umumkan secara resmi akan di berhentikan dari dunia keartisan karena telah menghina sesama artis. "Menghina Artis...?? Artis siapa yang mereka maksudkan??" Tanya Milla pada Anisa dan Tia. "Aku juga tidak tahu. Tapi aku rasa, aku tidak menghina ataupun menyinggung artis lain. Padahal karir aku sedang naik, tapi malah ada cobaan seperti ini." Balas Anissa. "Sudahlah, dari pada kalian curhat lebih baik diam. Membuat aku pusing saja. Coba kalian lihat, banyak para reporter dan kameramen yang sedang melihat kita, tapi tidak ada satupun yang memotret atau datang mendekati kita." Kata Tia yang merupakan senior mereka. Mereka bertiga akhirnya duduk diam sambil merenungi kesalahan apa yang telah mereka lakukan selama ini. Hingga akhirnya Tia kembali berkata sambil melihat layar handphonenya. "Ternyata benar yang aku duga, dialah orangnya. Aku tak menyangka, hampir semua stasiun TV di Kota Hunan ini ternyata adalah milik k
Jika Vera, Ririn dan Sisi saat ini sedang merasa bahagia, Pevita malah merasa sangat tertekan karena sifat Jayen yang terlalu menekan seluruh karyawan di perusahaan CRB. Semua itu diakibatkan penyesalan yang dirasakan Jayen karena tidak bisa membantu keluarga Levrawnch Britama untuk menemukan Reyhan.Meski para asisten dan karyawan lainnya telah bekerja semaksimal mungkin, Jayen tetap saja menyuruh mereka untuk kerja lembur. Hingga akhirnya, Pevita menelpon teman temannya dan mencurahkan semua isi hatinya melalui telepon.Ririn : "Pikiran kamu jangan terlalu di vorsir pada hal hal yang hanya bersifat sementara, Pevita. Suami aku juga saat ini merasa sangat kehilangan setelah balik dari jurang Ambara itu."Pevita : "Aku mencoba untuk tidak memikirkannya, Rin... Namun, semakin aku diam dan tak mau tahu, emosi suamiku malah lebih meningkat. Aku bingung harus dengan cara apa lagi. Hmmmppphh..."Ririn : "Apa suami kamu sudah menonton berita terbaru?? Semua nam
Setelah memasangkan cincin ke jari manis Maminya, mereka merasa bingung karena semua orang berlari ke arah depan jalan raya.Saking penasaran, Yulia bertanya pada salah satu bapak bapak yang juga ikut berlari ke depan jalan raya. "Pak, ada apa itu?? Apa yang terjadi di depan jalan itu??""Lecelakan, Non." Jawab bapak itu."Siapa yang celaka, Pak??" Tanya Yusuf."Katanya, Nona Marsyalinda berlari keluar jalan dan tertabrak mobil, Non. Kata mereka juga Nona Marsya tidak bernafas lagi." Jawab bapak itu lalu bergegas pergi.Yulia langsung berlari mengikuti bapak itu dengan begitu cepat dan berkata dalam hati, "Tanteeee... Maafkan aku."Lenia dan Yusufpun berjalancepat ke tempat kejadian itu. Setelah sampai, terlihat Yudha yang sedang menggendong Marsyalinda dan membawanya ke dalam ambulance.Semua keluarga Levrawnchpun menuju ke Rumah Sakit The L Medika. Namun sayangnya, setelah sampai di Rumah Sakit, Marsyalinda tidak sempat tertol
Air mata bercucuran tiada henti. Tangisan para tamu tak kalah dengan kesedihan keluarga Levrawnch. Meski menu makanan tiada henti di layani pada setiap individu yang datang, namun rasa sedih mendalam menutupi rasa dahaga mereka saat ini.Host 3 : "Itulah ucapan dari sang istri tercinta Tuan Levrawnch yang membuat kita semua yang hadir di sini merasa sedih."Host 1 : "Sedih banget. Namun masih ada lagi yang akan kita dengar, yaitu tentang kronologis keluarga Levrawnch Britama yang akan di sampaikan langsung oleh Nyonya Levrawnch Britama."👏👏👏Nyonya Levrawnch berjalan menuju kursi yang di taru di atas panggung. Meski begitu, Nyonya Levrawnch malah berdiri untuk menyampaikan hal tersebut dan menjadikan tempat duduk itu sebagai persiapan ketika dia merasa lelah berdiri."Pasti semuanya sudah kenal saya. Benar nggak??" Tanya Nyonya Levrawnch."KENAAAALLLL..." Sontak mereka semua."Baikah, terimakasih sudah datang maupun yang sudah menonton di
======== Sore hari tiba. Semua para Koki dan pelayan tengah sibuk di rumah baru Nyonya Levrawnch Britama. Ada begitu banyak penjemput tamu yang menggunakan gaun berwarna biru dan juga setelan jass yang sama berwarna hitam. Di kursi paling depan terlihat begitu banyak pengusaha pengusaha dan para direktur, serta pemilik saham yang sedang duduk bercerita dan bergunda ria. Sementara keluarga besar Levrawnch Britama, keluarga besar Debora serta keluarga besar Oscandra, semuanya memakai pakaian putih dan setelan jass berwarna hitam. Tak hanya itu, bahkan Marsyalinda, keluarga Yudha, teman teman Reyhan serta para pembantu juga serentak memakai pakaian putih dan hitam. "Sayang, kamu cantik banget hari ini." Kata Yudha pada Marsyalinda. "Terimakasih, sayang. Terimakasih sudah menemani aku, sudah melindungi dan memotivasi aku. Aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi." Jawab Marsyalinda dengan mata yang berbinar menyimpan 1000 tetes
1 Bulan Kemudian. "Nak... Coba kamu lihat awan itu, indah bukan??" Tanya Gebriella pada Ali yang sedang duduk bersama di teras atas sambil membicarakan masa depan mereka. "Iya Mi... Sangat indah..." Jawab Ali. "Mami ingat waktu masa dulu saat melihat matahari mulai terbit dan awan putih mulai tebal. Waktu itu, Papi kamu bercerita soal dia yang sedang sibuk mencari Mami di Kota Naung. Tapi begitu ketemu, sepi terasa ramai. Malampun terlihat terang." Kata Gebriella sambil menikmati indahnya matahari terbit. "Terus, Mi...??" Tanya Ali. "Terus, setelah sekian lama terpisah, Papi dan Mami baru bertemu kembali di bukit bunga Kota Naung. Papi mencari mami di sana. Dia sangat setia juga sangat romantis. Tiap hari Papi datang ke rumah Mami yang kecil demi mengambil hati Oma dan juga Opa, hingga akhirnya Oma dan Opapun setuju. Lalu, Mami ikut papi ke Kota Hunan dan menghadapi cobaan bersama. Hehehe... Mami masih ingat, dulu Papi kamu sangat tegas. Dia h
Sampai di lokasi shooting, semua orang menyambut Gebriella dengan hidangan dari berbagai macam menu makanan. Mereka semua terlihat sangat bahagia. Tidak hanya itu, di sana juga ada banyak penggemar yang datang dan menyiapkan hadia serta ucapan ucapan yang memotivasi Gebriella. "Terimakasih semuanya... Terimakasih karena Gebbylover's masih setia menunggu saya dan selama ini masih mendukung saya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak untuk semua penggemar yang ada di sini maupun yang sedang menonton acara perdana live saya di luar sana." Kata Gebriella dengan menggunakan mike, lalu menyapa semua para aktor lama maupun aktor baru. Gebriella juga menyapa semua TIM medianTV maupun para produser dan grup kameramen yang hadir. Gebriella terlihat begitu bahagia. Sekejap melupakan suaminya yang hilang, meski bersifat sementara, tapi bagi Gebriella suasana saat ini lumayan menghiburnya. "Hallo Gebby, selamat datang kembali. Hehehe..." Ucap Andi. "Hallo juga Kak A
"Nak... Apa kamu sudah mengingat semuanya??" Tanya Lenia pada Yulia."Tidak, aku tidak mengingat apa apa. Hanya mencoba memanggilmu dengan kata, Mami saja." Jawab Yulia."Tidak apa apa, Nak... Ingatlah pelan pelan. Tidak usah buru buru." Kata Lenia sambil mengusap usap kepalanya."Tolong tinggalkan aku sendiri. Aku mau tidur. Kepalaku mulai terasa sakit. Mungkin karena aku terus berusaha untuk mengingat semua masa laluku." Perintah Yulia.Lenia lalu memakaikan selimut pada Yulia, anaknya. Setelah itu mereka semua keluar dari kamar Yulia.Yulia berbaring terlentang sambil menutup matanya dan mencoba mengingat semua hal yang terjadi padanya."Ternyata Papi dan Mamiku adalah orang kaya. Tapi kenapa mereka tidak mencariku?? Apa dulu mereka tidak sayang padaku?? Lalu, di mana Papiku?? Kenapa dia tidak pernah datang menjengukku?? Kenapa Marsyalinda dan lelaki tua itu memanfaatkan aku untuk membunuh keluargaku sendiri?? Apa sebenarnya yang terjadi?
Dokter Willy yang baru saja sampai, merasa heran melihat ekspresi wajah Lenia dan teman temannya."Nona Levrawnch..." Panggil dokter Willy membuat Lenia kaget dari pandangannya ke arah Marsyalinda dengan tatapan yang penuh emosi."Nona Lerawnch!!" Panggil dokter Willy lagi."Iya dok. Gimana keadaan Yulia, dok!!" Tanya Lenia spontan."Masih sama seperti dengan kemaren. Saya melihat Nona Levrawnch seperti kebingungan melihat ke arah pintu keluar sana. Makanya saya langsung medekati Nona Levrawnch kesini. Oh iya, Nona Lerawnch, saya akan mel...!!" Kata dokter terputus dengan suara suster yang memanggil namanya."Dokter Willy, pasien atas nama Rana telah pingsan." Teriak suster tersebut."Pingsan?? Di mana dia??" Sontak Lenia dan dokter Willy kaget."Di depan Paviliun ruangan mawar, dok..." Jawab Suster jaga itu."Ayo kita lihat Yulia dulu, Nona Levrawnch." Ajak dokter Willy lalu berlari menuju ke arah Rana yang sedang di angkat ol
1 BULAN KEMUDIANWaktu berputar begitu cepat, sehingga tak terasa hari demi hari dengan penuh tantangan dan rintangan kian bisa terlewatkan.Keluarga Levrawnch Britama untuk sementara waktu tinggal di Villa Reyhan yang berada di Villa L Green.Kenangan yang sudah terlewatkan masih mengiris hati dengan rasa rindu yang tak terlampiaskan. Tapi Gebriella yang baru saja sembuh, tetap semangat dan hanya fokus pada masa depan anaknya, Ali. Saat ini Alipun telah resmi di gelar sebagai Tuan Muda Levrawnch Britama. Diapun mengikuti sekolah privat di Villa untuk sementara waktu, karena menghindari kejahatan di luar sana yang tak terduga.Tiba tiba terdengar suara Bi' Ina yang masih setia tinggal di Villa Reyhan sejak dahulu kala. BI' ina sudah terlihat tua. Oleh sebab itu, Bi' Ina kini hanya di jadikan sebagai pengawas para pembantu di kediaman keluarga Levrawnch Britama."Nyonya Gebby, sarapannya sudah siap. Semuanya sudah berkumpul di ruang makan. Apa makan
Lenia bersama keluarganya berkumpul di ruangan pasien tempat Rana di rawat.Suasana terlihat bgitu mengharukan. Air mata kerinduan bercucuran di pipi. Rasa kangen dan kekhawatiran yang selama ini terpendam, kini bisa terluapkan. Lenia memegang tangan Rana, sampai akhirnya Ranapun terbangun dan kebingungan setelah melihat ada begitu banyak orang yang sedang berkumpul di kamarnya."Siapa kalian??" Tanya Rana membuat Nyonya Levrawnch terpukul dengan pertanyaan itu."Dokter Willy, apa kejadian barusan membuat Yulia lupa ingatan??" Tanya Nyonya Levrawnch pada dokter pribadi mereka sekaligus Direktur Rumah Sakit The L Medika."Saat ini, Non Yulia belum bisa mengingat apa apa. Karena sebelumnya dia sudah memang lupa ingatan. Namun karena dia telah mengkonsumsi obat pelambat ingatan secara terus menerus, akhirnya ingatannya lebih susah lagi untuk di kembalikan. Mungkin Nona dan juga Nyonya Levrawnch harus lebih sabar lagi selama bertahun tahun untuk menunggu inga