All Chapters of Rahasia Di Balik Lelaki Miskin Adalah Lelaki Kaya: Chapter 111 - Chapter 120

241 Chapters

111. Viktor Dan Teman Temannya Keluar Dari Penjara

"Kenapa Gebby seperti itu padaku...??" Tanya Reyhan lagi yang masih penasaran dengan sikap Gebriella yang sangat berbeda dari sebelumnya. "Aku juga tidak tahu, mungkin karena waktu itu dia sangat cemburu padaku, makanya aku meminta maaf padanya. Tapi dia tidak menerima permintaan maafku, dan justru dia ingin membunuhmu. Padahal, aku sudah berkata padanya, bahwa aku tidak akan mengganggu hubungan kalian lagi". Jelas Marsyalinda berbohong kepada Reyhan. Reyhan makin bingung dan berfikir bahwa Gebriella terlalu tega padanya. "Kenapa kamu begitu tega padaku Geb?? Kalaupun kamu marah padaku, paling tidak jangan sampai membunuhku seperti itu. Hmmmppp... Justru Marsyalindalah yang sebenarnya adalah wanita baik dan mau menemaniku saat aku seperti ini". Kata Reyhan dalam hati.   Teman teman Reyhan, sudah kembali ke Kota Hunan sejak 2 bulan yang lalu. Vino belum memberikan surat yang di titipkan Gebriella untuk Reyhan. Karena saat itu Reyhan baru saja sele
Read more

112. Vino Membaca Isi Surat Gebriella Untuk Reyhan

Keadaan Reyhan sudah membaik, diapun sudah mulai masuk kerja di Perusahaan ayahnya di Negara Guardan yaitu, Perusahaan CRB. Hanya saja, pola makan dan pola istirahatnya harus teratur. Oleh sebab itu, papinya mendesain ruangannya, agar terhubung dengan ruang istirahat yang ukurannya begitu besar dan senyaman mungkin. "Permisi Direktur muda, di depan ada Nona Marsyalinda, apakah Nona Marsyalinda langsung di suru masuk sekarang???" Tanya Syela, Asisten pribadinya Reyhan di Perusahaan CRB itu. "Tentu saja bisa, kenapa masih bertanya??? Dia itu adalah calon istri Direktur muda. Jadi saat dia datang, kalian semua harus melayaninya dengan baik". Kata Nyonya Levrawnch yang baru saja keluar dari ruang istirahatnya Reyhan. Nyonya Levrawnch yang baru saja tiba di Negara Guardan, sengaja langsung datang di Perusahaan CRB dan beristirahat di ruang istirahat Reyhan. Ruangan itupun tidak kalah besar dengan kamar Nyonya Levrawnch yang ada di Kota Hunan. Mende
Read more

113. Reyhan Bukanlah Tuan Levrawnch

Setelah menyimpan surat Gebriella ke tempat semula, Vino duduk termangu memikirkan keberadaan Gebriella dan juga Neta. Vinopun mengambil handphonenya, dan menelpon Neta serta Gebriella berkali kali. Tapi, sampai saat ini nomor telepon mereka tetap saja tidak aktif. "Hmmmppp... Sebenarnya di mana kalian saat ini??" Kata Vino pelan sambil memutar mutar handphonenya. Hingga akhirnya dia terfikir untuk menelpon Reyhan. Reyhan : "Hallo Vin..." Vino : "Di mana kamu?? Apa kamu sedang berada di party??" (Terdengar suara tertawa ria dari tempat Reyhan, seperti ada begitu banyak orang yang sedang bersama Reyhan). *Marsyalinda : "Sayang... Siapa yang menelponmu??" *Reyhan : "Ini Vino, temanku. Kalian juga sudah pernah bertemu kok. Jadi tunggu sebentar yah, biar aku ngobrol bersama temanku dulu, setelah itu kita baru lanjut main lagi, oke??" *Marsyalinda : "Baiklah sayang..." Reyhan : "Hallo Vin, bagaimana kabar kalian?? Apakah kalian baik
Read more

114. Namaku Gebriella

3 BULAN KEMUDIAN. Vino, Adi dan Reno saat ini sedang berada di perusahaan One B. Mereka terlihat sangat sibuk dan begitu tegang. Karena ada akun yang berkali kali mencoba untuk membobol akun perusahaan One B. "Vino, kenapa akun palsu ini semakin banyak?? Ada apa sebenarnya ini??" Tanya Adi sambil mengetik ngetik keyboard komputer dengan begitu cepat. "Aku juga nggak tahu Adi, kalau begini terus kita bisa capek dan kehabisan tenaga". Jawab Vino sambil mengerakkan jarinya di atas keyboard dengan begitu cepat. "Sepertinya mereka sudah mempersiapkan akun palsu yang begitu banyak sebelum menyerang kita. Tapi sampai saat ini mereka belum berhasil membobol akun perusahaan kita". Jelas Haikal yang juga sambil mengetik di atas keyboard dengan begitu cepat. Sementara Reyhan yang saat ini sedang menonton TV di ruang istirahatnya, melihat siaran berita tentang maraknya pembobolan akun perusahaan saat ini. [Pemirsa!! Kembali lagi dengan saya bersam
Read more

115. Dokter Willy Akan Mengatakan Pendonor Ginjal Yang Sebenarnya

"Hallo juga Tante... Nama saya Ayuan, kata mama saya, tante pemilik Toko bunga Kembangan ini... Apakah mamaku benar tante...???" Tanya Ayuan pada Gebriella. "Tentu saja mamamu benar Ayuan... Hehehe..." Jawab Gebriella. "Kalau begitu, tante sudah mempunyai Om, yah...?? Apakah dia kaya... Dan baik seperti saya...??" Tanya Ayuan lagi. "Ayuan... Jangan bertanya soal privasi tante yah Nak... Ayo kita pergi, maafkan anak saya yah Mbak..." Kata Mamanya Ayuan setelah mendengar pertanyaan Ayuan pada Gebriella. Gebriella hanya diam sambil tertawa kecut saat mendengar pertanyaan anak keccil itu padanya. Dia mengingat tentang Reyhan. "Hmmmpp.. Apakah sekarang dia baik baik saja dengan ginjal aku?? Aku sangat merindukannya." Kata Gebriella dalam hati sambil melihat Ayuan. "Baiklah Mama... Ayuan tidak akan bertanya lagi soal om. Semoga tante bahagia selalu yah... Ayuan pergi dulu bersama mama". Kata Ayuan sambil memegang tangan Gebriella dan mencium kepala
Read more

116. Virus Yang Menyebar Di Perusahaan Perusahaan Besar

Di perjalanan pulang, doker Willy kepikiran soal Gebriella. Dia ingin mengatakan pada Reyhan, tentang pengorbanan Gebriella yang selama ini masih di rahasiakan. Akan tetapi dokter Willy merasa takut, jika Gebriella tahu, dia akan kecewa pada perjanjian mereka. "Baiknya aku biarkan saja. Kalau memang Tuan Levrawnch dan Gebriella adalah jodoh, maka mereka pasti akan bertemu." Kata dokter Willy dalam hati sambil melihat ke arah jalan.   4 BULAN KEMUDIAN [Pemirsa, kembali lagi bersama saya dengan Ariska, yang akan membawakan berita terkini, terbaru dan juga berita terpoppuler saat ini. Virus dan akun akun palsu yang menyebar di perusahaan perusahaan besar di Kota Hunan, kini sudah di blokir oleh perusahaan One B. Direktur perusahaan One B itu sendiri, sampai saat ini masih menjadi misterius. Karena dia tidak pernah menampakkan wajahnya sekali saja di perusahaan One B tersebut.] Farhan yang berada di kediaman mantan direktur Star Like yaitu, A
Read more

117. Keluar Penjara

Agil dan teman temmnya kini menunggu orang tua mereka di ruang tamu. Viktor yang baru saja datang langsung bergabung dengan Agil dan teman teman lainnya. Mereka merasa tidak sabar lagi ingin segera bertemu dengan orang tua mereka. Tiba tiba salah satu petugas keluar dari gang kantor, di ikuti oleh orang tua mereka. Mereka berlari sambil memeluk orang tua mereka masing masing. "Nak, kenapa badanmu makin kurus??" Tanya Maminya Ririn kepada Ririn. "Mami juga sangat kurus. Apakah di dalam sana begitu siksa??" Tanya Ririn kepada Maminya. Mereka berpelukan dengan orang tua mereka masing masing. Terdengar suara tangisan dan sesekali terdengar suara canda tawa di antara mereka. Berbeda dengan Reyhan yang saat ini sudah berada di bandara International, menuju ke Kota Hunan. "Sayang... Apakah kamu senang kita ke Kota Hunan sekarang??" Tanya Marsyalinda kepada Reyhan yang duduk di samping kursinya. "Tentu saja aku sangat s
Read more

118. Mencari Surat Gebriella Untuk Reyhan

Vino terus mencari surat itu sampai dia kehausan dan kelelahan. "Sudahlah Nak, lagian cuma surat doang kan...??" Kata Maminya Vino sambil melihat kesibukan Vino. "Surat itu sangat penting Ma... Aku akan menelpon tante untuk menanyakan surat itu ke Niki." Gumam Vino pelan namun masih terdengar oleh maminya. Vino akhirnya menelpon tantenya, dan berbicara dengan Niki. Akan tetapi, Nikipun tidak mengetahui yang di bakarnya itu adalah amplop yang isinya surat atau bukan. Tidak lama kemudian, Vino mendapat pesan masuk dari Reno. Reno : "Vin, bagaimana?? Apa suratnya sudah ketemu?? Tadi aku menerima telepon dari Reyhan, katanya dia sudah sampai di bandara Hunan sekitar 20 menit yang lalu." Membaca pesan dari Reno, Vino tidak mebalasnya. Dia langsung mandi dan mengganti pakaiannya. Setelah itu, bergegas pergi ke Perusahaan One B, untuk bertemu dengan temannya, dan juga para karyawan yang sudah bersiap siap siap untuk ke Villa Reyhan. S
Read more

119. Kardus Untuk Ririn

Pagi ini begitu cerah. Matahari yang muncul dari arah timur, memancarkan cahaya tepat di wajah Gebriella yang sedang duduk memotong tangkai bunga di depan Tokonya. "Roti, Roti... Roti, Roti..." Terdengar suara penjual Roti dengan menggunakan sepeda melewati depan Tokonya. "Rotttttiiiii..." Teriak Gebriella memanggil penjual roti itu. Penjual roti itu langsung berbalik dan mendekati Gebriella. Gebriella membeli roti untuk sarapan pagi ini dan juga untuk stok besok pagi. Setiap pagi mereka memakan roti dan juga meminum segelas susu. "Ella, aku membuatkan susu untukmu." Kata Neta pada Gebriella. Di Kota Naung, keluarga Gebriella dan juga Neta mengganti nama Gebby menjadi Ella. Mereka juga menyuruh Gebriella untuk merubah penampilannya. Begitupun Neta dan juga anggota keluarga Gebriella, Mereka sengaja mengganti nama dan penampilan mereka, agar tidak ada yang mengetahui asal usul dan keberadaan mereka. "Tadi kamu keluar beli roti??" Tanya Neta sam
Read more

120. Viktor Seperti Gembel

Di dalam kardus itu hanya berisi kertas yang tertulis, "Ririn, I 🖤 U. From Rama". Ririn begitu malu dan kesal pada Rama, karena yang membuka kertas itu adalah mamanya sendiri. "Hahaha... Si Rama so sweet banget sih?? Bikin orang capek bukain kardusnya doang, wkwkwk..." Kata Vera mengejek Ririn sambil tertawa. Teman teman lainnyapun ikut tertawa bersama dengan Vera. Berbeda dengan Viktor yang kehidupannya saat ini sungguh bernasib malang. Papinya memukulnya karena cuma tiduran dan ngerokok aja tanpa bekerja. "Papi sudah kuliahin kamu, tapi papi dengar kamu malah minta sana sini nggak jelas. Dasar anak nggak tau di untung!!!" Teriak papinya pada Viktor. Viktor akhirnya memilih keluar dari rumah. Maminya menangis melihat suaminya yang tiada hari tanpa berantem dengan Viktor. "Pi.. Kalau anak kita pergi, dia akan tidur di mana??? Yang ada dia akan menjadi gelandangan lagi " Kata Maminya Viktor. "Biarin saja dia pergi. Kalau disini terus,
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
25
DMCA.com Protection Status