Keadaan Reyhan sudah membaik, diapun sudah mulai masuk kerja di Perusahaan ayahnya di Negara Guardan yaitu, Perusahaan CRB.
Hanya saja, pola makan dan pola istirahatnya harus teratur. Oleh sebab itu, papinya mendesain ruangannya, agar terhubung dengan ruang istirahat yang ukurannya begitu besar dan senyaman mungkin.
"Permisi Direktur muda, di depan ada Nona Marsyalinda, apakah Nona Marsyalinda langsung di suru masuk sekarang???" Tanya Syela, Asisten pribadinya Reyhan di Perusahaan CRB itu.
"Tentu saja bisa, kenapa masih bertanya??? Dia itu adalah calon istri Direktur muda. Jadi saat dia datang, kalian semua harus melayaninya dengan baik". Kata Nyonya Levrawnch yang baru saja keluar dari ruang istirahatnya Reyhan.
Nyonya Levrawnch yang baru saja tiba di Negara Guardan, sengaja langsung datang di Perusahaan CRB dan beristirahat di ruang istirahat Reyhan. Ruangan itupun tidak kalah besar dengan kamar Nyonya Levrawnch yang ada di Kota Hunan.
Mende
Setelah menyimpan surat Gebriella ke tempat semula, Vino duduk termangu memikirkan keberadaan Gebriella dan juga Neta. Vinopun mengambil handphonenya, dan menelpon Neta serta Gebriella berkali kali. Tapi, sampai saat ini nomor telepon mereka tetap saja tidak aktif. "Hmmmppp... Sebenarnya di mana kalian saat ini??" Kata Vino pelan sambil memutar mutar handphonenya. Hingga akhirnya dia terfikir untuk menelpon Reyhan. Reyhan : "Hallo Vin..." Vino : "Di mana kamu?? Apa kamu sedang berada di party??" (Terdengar suara tertawa ria dari tempat Reyhan, seperti ada begitu banyak orang yang sedang bersama Reyhan). *Marsyalinda : "Sayang... Siapa yang menelponmu??" *Reyhan : "Ini Vino, temanku. Kalian juga sudah pernah bertemu kok. Jadi tunggu sebentar yah, biar aku ngobrol bersama temanku dulu, setelah itu kita baru lanjut main lagi, oke??" *Marsyalinda : "Baiklah sayang..." Reyhan : "Hallo Vin, bagaimana kabar kalian?? Apakah kalian baik
3 BULAN KEMUDIAN. Vino, Adi dan Reno saat ini sedang berada di perusahaan One B. Mereka terlihat sangat sibuk dan begitu tegang. Karena ada akun yang berkali kali mencoba untuk membobol akun perusahaan One B. "Vino, kenapa akun palsu ini semakin banyak?? Ada apa sebenarnya ini??" Tanya Adi sambil mengetik ngetik keyboard komputer dengan begitu cepat. "Aku juga nggak tahu Adi, kalau begini terus kita bisa capek dan kehabisan tenaga". Jawab Vino sambil mengerakkan jarinya di atas keyboard dengan begitu cepat. "Sepertinya mereka sudah mempersiapkan akun palsu yang begitu banyak sebelum menyerang kita. Tapi sampai saat ini mereka belum berhasil membobol akun perusahaan kita". Jelas Haikal yang juga sambil mengetik di atas keyboard dengan begitu cepat. Sementara Reyhan yang saat ini sedang menonton TV di ruang istirahatnya, melihat siaran berita tentang maraknya pembobolan akun perusahaan saat ini. [Pemirsa!! Kembali lagi dengan saya bersam
"Hallo juga Tante... Nama saya Ayuan, kata mama saya, tante pemilik Toko bunga Kembangan ini... Apakah mamaku benar tante...???" Tanya Ayuan pada Gebriella. "Tentu saja mamamu benar Ayuan... Hehehe..." Jawab Gebriella. "Kalau begitu, tante sudah mempunyai Om, yah...?? Apakah dia kaya... Dan baik seperti saya...??" Tanya Ayuan lagi. "Ayuan... Jangan bertanya soal privasi tante yah Nak... Ayo kita pergi, maafkan anak saya yah Mbak..." Kata Mamanya Ayuan setelah mendengar pertanyaan Ayuan pada Gebriella. Gebriella hanya diam sambil tertawa kecut saat mendengar pertanyaan anak keccil itu padanya. Dia mengingat tentang Reyhan. "Hmmmpp.. Apakah sekarang dia baik baik saja dengan ginjal aku?? Aku sangat merindukannya." Kata Gebriella dalam hati sambil melihat Ayuan. "Baiklah Mama... Ayuan tidak akan bertanya lagi soal om. Semoga tante bahagia selalu yah... Ayuan pergi dulu bersama mama". Kata Ayuan sambil memegang tangan Gebriella dan mencium kepala
Di perjalanan pulang, doker Willy kepikiran soal Gebriella. Dia ingin mengatakan pada Reyhan, tentang pengorbanan Gebriella yang selama ini masih di rahasiakan. Akan tetapi dokter Willy merasa takut, jika Gebriella tahu, dia akan kecewa pada perjanjian mereka. "Baiknya aku biarkan saja. Kalau memang Tuan Levrawnch dan Gebriella adalah jodoh, maka mereka pasti akan bertemu." Kata dokter Willy dalam hati sambil melihat ke arah jalan. 4 BULAN KEMUDIAN [Pemirsa, kembali lagi bersama saya dengan Ariska, yang akan membawakan berita terkini, terbaru dan juga berita terpoppuler saat ini. Virus dan akun akun palsu yang menyebar di perusahaan perusahaan besar di Kota Hunan, kini sudah di blokir oleh perusahaan One B. Direktur perusahaan One B itu sendiri, sampai saat ini masih menjadi misterius. Karena dia tidak pernah menampakkan wajahnya sekali saja di perusahaan One B tersebut.] Farhan yang berada di kediaman mantan direktur Star Like yaitu, A
Agil dan teman temmnya kini menunggu orang tua mereka di ruang tamu. Viktor yang baru saja datang langsung bergabung dengan Agil dan teman teman lainnya. Mereka merasa tidak sabar lagi ingin segera bertemu dengan orang tua mereka. Tiba tiba salah satu petugas keluar dari gang kantor, di ikuti oleh orang tua mereka. Mereka berlari sambil memeluk orang tua mereka masing masing. "Nak, kenapa badanmu makin kurus??" Tanya Maminya Ririn kepada Ririn. "Mami juga sangat kurus. Apakah di dalam sana begitu siksa??" Tanya Ririn kepada Maminya. Mereka berpelukan dengan orang tua mereka masing masing. Terdengar suara tangisan dan sesekali terdengar suara canda tawa di antara mereka. Berbeda dengan Reyhan yang saat ini sudah berada di bandara International, menuju ke Kota Hunan. "Sayang... Apakah kamu senang kita ke Kota Hunan sekarang??" Tanya Marsyalinda kepada Reyhan yang duduk di samping kursinya. "Tentu saja aku sangat s
Vino terus mencari surat itu sampai dia kehausan dan kelelahan. "Sudahlah Nak, lagian cuma surat doang kan...??" Kata Maminya Vino sambil melihat kesibukan Vino. "Surat itu sangat penting Ma... Aku akan menelpon tante untuk menanyakan surat itu ke Niki." Gumam Vino pelan namun masih terdengar oleh maminya. Vino akhirnya menelpon tantenya, dan berbicara dengan Niki. Akan tetapi, Nikipun tidak mengetahui yang di bakarnya itu adalah amplop yang isinya surat atau bukan. Tidak lama kemudian, Vino mendapat pesan masuk dari Reno. Reno : "Vin, bagaimana?? Apa suratnya sudah ketemu?? Tadi aku menerima telepon dari Reyhan, katanya dia sudah sampai di bandara Hunan sekitar 20 menit yang lalu." Membaca pesan dari Reno, Vino tidak mebalasnya. Dia langsung mandi dan mengganti pakaiannya. Setelah itu, bergegas pergi ke Perusahaan One B, untuk bertemu dengan temannya, dan juga para karyawan yang sudah bersiap siap siap untuk ke Villa Reyhan. S
Pagi ini begitu cerah. Matahari yang muncul dari arah timur, memancarkan cahaya tepat di wajah Gebriella yang sedang duduk memotong tangkai bunga di depan Tokonya. "Roti, Roti... Roti, Roti..." Terdengar suara penjual Roti dengan menggunakan sepeda melewati depan Tokonya. "Rotttttiiiii..." Teriak Gebriella memanggil penjual roti itu. Penjual roti itu langsung berbalik dan mendekati Gebriella. Gebriella membeli roti untuk sarapan pagi ini dan juga untuk stok besok pagi. Setiap pagi mereka memakan roti dan juga meminum segelas susu. "Ella, aku membuatkan susu untukmu." Kata Neta pada Gebriella. Di Kota Naung, keluarga Gebriella dan juga Neta mengganti nama Gebby menjadi Ella. Mereka juga menyuruh Gebriella untuk merubah penampilannya. Begitupun Neta dan juga anggota keluarga Gebriella, Mereka sengaja mengganti nama dan penampilan mereka, agar tidak ada yang mengetahui asal usul dan keberadaan mereka. "Tadi kamu keluar beli roti??" Tanya Neta sam
Di dalam kardus itu hanya berisi kertas yang tertulis, "Ririn, I 🖤 U. From Rama". Ririn begitu malu dan kesal pada Rama, karena yang membuka kertas itu adalah mamanya sendiri. "Hahaha... Si Rama so sweet banget sih?? Bikin orang capek bukain kardusnya doang, wkwkwk..." Kata Vera mengejek Ririn sambil tertawa. Teman teman lainnyapun ikut tertawa bersama dengan Vera. Berbeda dengan Viktor yang kehidupannya saat ini sungguh bernasib malang. Papinya memukulnya karena cuma tiduran dan ngerokok aja tanpa bekerja. "Papi sudah kuliahin kamu, tapi papi dengar kamu malah minta sana sini nggak jelas. Dasar anak nggak tau di untung!!!" Teriak papinya pada Viktor. Viktor akhirnya memilih keluar dari rumah. Maminya menangis melihat suaminya yang tiada hari tanpa berantem dengan Viktor. "Pi.. Kalau anak kita pergi, dia akan tidur di mana??? Yang ada dia akan menjadi gelandangan lagi " Kata Maminya Viktor. "Biarin saja dia pergi. Kalau disini terus,
Setelah memasangkan cincin ke jari manis Maminya, mereka merasa bingung karena semua orang berlari ke arah depan jalan raya.Saking penasaran, Yulia bertanya pada salah satu bapak bapak yang juga ikut berlari ke depan jalan raya. "Pak, ada apa itu?? Apa yang terjadi di depan jalan itu??""Lecelakan, Non." Jawab bapak itu."Siapa yang celaka, Pak??" Tanya Yusuf."Katanya, Nona Marsyalinda berlari keluar jalan dan tertabrak mobil, Non. Kata mereka juga Nona Marsya tidak bernafas lagi." Jawab bapak itu lalu bergegas pergi.Yulia langsung berlari mengikuti bapak itu dengan begitu cepat dan berkata dalam hati, "Tanteeee... Maafkan aku."Lenia dan Yusufpun berjalancepat ke tempat kejadian itu. Setelah sampai, terlihat Yudha yang sedang menggendong Marsyalinda dan membawanya ke dalam ambulance.Semua keluarga Levrawnchpun menuju ke Rumah Sakit The L Medika. Namun sayangnya, setelah sampai di Rumah Sakit, Marsyalinda tidak sempat tertol
Air mata bercucuran tiada henti. Tangisan para tamu tak kalah dengan kesedihan keluarga Levrawnch. Meski menu makanan tiada henti di layani pada setiap individu yang datang, namun rasa sedih mendalam menutupi rasa dahaga mereka saat ini.Host 3 : "Itulah ucapan dari sang istri tercinta Tuan Levrawnch yang membuat kita semua yang hadir di sini merasa sedih."Host 1 : "Sedih banget. Namun masih ada lagi yang akan kita dengar, yaitu tentang kronologis keluarga Levrawnch Britama yang akan di sampaikan langsung oleh Nyonya Levrawnch Britama."👏👏👏Nyonya Levrawnch berjalan menuju kursi yang di taru di atas panggung. Meski begitu, Nyonya Levrawnch malah berdiri untuk menyampaikan hal tersebut dan menjadikan tempat duduk itu sebagai persiapan ketika dia merasa lelah berdiri."Pasti semuanya sudah kenal saya. Benar nggak??" Tanya Nyonya Levrawnch."KENAAAALLLL..." Sontak mereka semua."Baikah, terimakasih sudah datang maupun yang sudah menonton di
======== Sore hari tiba. Semua para Koki dan pelayan tengah sibuk di rumah baru Nyonya Levrawnch Britama. Ada begitu banyak penjemput tamu yang menggunakan gaun berwarna biru dan juga setelan jass yang sama berwarna hitam. Di kursi paling depan terlihat begitu banyak pengusaha pengusaha dan para direktur, serta pemilik saham yang sedang duduk bercerita dan bergunda ria. Sementara keluarga besar Levrawnch Britama, keluarga besar Debora serta keluarga besar Oscandra, semuanya memakai pakaian putih dan setelan jass berwarna hitam. Tak hanya itu, bahkan Marsyalinda, keluarga Yudha, teman teman Reyhan serta para pembantu juga serentak memakai pakaian putih dan hitam. "Sayang, kamu cantik banget hari ini." Kata Yudha pada Marsyalinda. "Terimakasih, sayang. Terimakasih sudah menemani aku, sudah melindungi dan memotivasi aku. Aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi." Jawab Marsyalinda dengan mata yang berbinar menyimpan 1000 tetes
1 Bulan Kemudian. "Nak... Coba kamu lihat awan itu, indah bukan??" Tanya Gebriella pada Ali yang sedang duduk bersama di teras atas sambil membicarakan masa depan mereka. "Iya Mi... Sangat indah..." Jawab Ali. "Mami ingat waktu masa dulu saat melihat matahari mulai terbit dan awan putih mulai tebal. Waktu itu, Papi kamu bercerita soal dia yang sedang sibuk mencari Mami di Kota Naung. Tapi begitu ketemu, sepi terasa ramai. Malampun terlihat terang." Kata Gebriella sambil menikmati indahnya matahari terbit. "Terus, Mi...??" Tanya Ali. "Terus, setelah sekian lama terpisah, Papi dan Mami baru bertemu kembali di bukit bunga Kota Naung. Papi mencari mami di sana. Dia sangat setia juga sangat romantis. Tiap hari Papi datang ke rumah Mami yang kecil demi mengambil hati Oma dan juga Opa, hingga akhirnya Oma dan Opapun setuju. Lalu, Mami ikut papi ke Kota Hunan dan menghadapi cobaan bersama. Hehehe... Mami masih ingat, dulu Papi kamu sangat tegas. Dia h
Sampai di lokasi shooting, semua orang menyambut Gebriella dengan hidangan dari berbagai macam menu makanan. Mereka semua terlihat sangat bahagia. Tidak hanya itu, di sana juga ada banyak penggemar yang datang dan menyiapkan hadia serta ucapan ucapan yang memotivasi Gebriella. "Terimakasih semuanya... Terimakasih karena Gebbylover's masih setia menunggu saya dan selama ini masih mendukung saya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak untuk semua penggemar yang ada di sini maupun yang sedang menonton acara perdana live saya di luar sana." Kata Gebriella dengan menggunakan mike, lalu menyapa semua para aktor lama maupun aktor baru. Gebriella juga menyapa semua TIM medianTV maupun para produser dan grup kameramen yang hadir. Gebriella terlihat begitu bahagia. Sekejap melupakan suaminya yang hilang, meski bersifat sementara, tapi bagi Gebriella suasana saat ini lumayan menghiburnya. "Hallo Gebby, selamat datang kembali. Hehehe..." Ucap Andi. "Hallo juga Kak A
"Nak... Apa kamu sudah mengingat semuanya??" Tanya Lenia pada Yulia."Tidak, aku tidak mengingat apa apa. Hanya mencoba memanggilmu dengan kata, Mami saja." Jawab Yulia."Tidak apa apa, Nak... Ingatlah pelan pelan. Tidak usah buru buru." Kata Lenia sambil mengusap usap kepalanya."Tolong tinggalkan aku sendiri. Aku mau tidur. Kepalaku mulai terasa sakit. Mungkin karena aku terus berusaha untuk mengingat semua masa laluku." Perintah Yulia.Lenia lalu memakaikan selimut pada Yulia, anaknya. Setelah itu mereka semua keluar dari kamar Yulia.Yulia berbaring terlentang sambil menutup matanya dan mencoba mengingat semua hal yang terjadi padanya."Ternyata Papi dan Mamiku adalah orang kaya. Tapi kenapa mereka tidak mencariku?? Apa dulu mereka tidak sayang padaku?? Lalu, di mana Papiku?? Kenapa dia tidak pernah datang menjengukku?? Kenapa Marsyalinda dan lelaki tua itu memanfaatkan aku untuk membunuh keluargaku sendiri?? Apa sebenarnya yang terjadi?
Dokter Willy yang baru saja sampai, merasa heran melihat ekspresi wajah Lenia dan teman temannya."Nona Levrawnch..." Panggil dokter Willy membuat Lenia kaget dari pandangannya ke arah Marsyalinda dengan tatapan yang penuh emosi."Nona Lerawnch!!" Panggil dokter Willy lagi."Iya dok. Gimana keadaan Yulia, dok!!" Tanya Lenia spontan."Masih sama seperti dengan kemaren. Saya melihat Nona Levrawnch seperti kebingungan melihat ke arah pintu keluar sana. Makanya saya langsung medekati Nona Levrawnch kesini. Oh iya, Nona Lerawnch, saya akan mel...!!" Kata dokter terputus dengan suara suster yang memanggil namanya."Dokter Willy, pasien atas nama Rana telah pingsan." Teriak suster tersebut."Pingsan?? Di mana dia??" Sontak Lenia dan dokter Willy kaget."Di depan Paviliun ruangan mawar, dok..." Jawab Suster jaga itu."Ayo kita lihat Yulia dulu, Nona Levrawnch." Ajak dokter Willy lalu berlari menuju ke arah Rana yang sedang di angkat ol
1 BULAN KEMUDIANWaktu berputar begitu cepat, sehingga tak terasa hari demi hari dengan penuh tantangan dan rintangan kian bisa terlewatkan.Keluarga Levrawnch Britama untuk sementara waktu tinggal di Villa Reyhan yang berada di Villa L Green.Kenangan yang sudah terlewatkan masih mengiris hati dengan rasa rindu yang tak terlampiaskan. Tapi Gebriella yang baru saja sembuh, tetap semangat dan hanya fokus pada masa depan anaknya, Ali. Saat ini Alipun telah resmi di gelar sebagai Tuan Muda Levrawnch Britama. Diapun mengikuti sekolah privat di Villa untuk sementara waktu, karena menghindari kejahatan di luar sana yang tak terduga.Tiba tiba terdengar suara Bi' Ina yang masih setia tinggal di Villa Reyhan sejak dahulu kala. BI' ina sudah terlihat tua. Oleh sebab itu, Bi' Ina kini hanya di jadikan sebagai pengawas para pembantu di kediaman keluarga Levrawnch Britama."Nyonya Gebby, sarapannya sudah siap. Semuanya sudah berkumpul di ruang makan. Apa makan
Lenia bersama keluarganya berkumpul di ruangan pasien tempat Rana di rawat.Suasana terlihat bgitu mengharukan. Air mata kerinduan bercucuran di pipi. Rasa kangen dan kekhawatiran yang selama ini terpendam, kini bisa terluapkan. Lenia memegang tangan Rana, sampai akhirnya Ranapun terbangun dan kebingungan setelah melihat ada begitu banyak orang yang sedang berkumpul di kamarnya."Siapa kalian??" Tanya Rana membuat Nyonya Levrawnch terpukul dengan pertanyaan itu."Dokter Willy, apa kejadian barusan membuat Yulia lupa ingatan??" Tanya Nyonya Levrawnch pada dokter pribadi mereka sekaligus Direktur Rumah Sakit The L Medika."Saat ini, Non Yulia belum bisa mengingat apa apa. Karena sebelumnya dia sudah memang lupa ingatan. Namun karena dia telah mengkonsumsi obat pelambat ingatan secara terus menerus, akhirnya ingatannya lebih susah lagi untuk di kembalikan. Mungkin Nona dan juga Nyonya Levrawnch harus lebih sabar lagi selama bertahun tahun untuk menunggu inga