“Itu ...,” tunjukku ke arah si kecil.Bang Hasan, kakak sepupu serta mamak mertua lekas menoleh. Mereka mengikuti arah jariku yang menyoroti anak itu.“Itu siapa, ya, Mak?” ujarku lagi.Terus kuperhatikan si kecil, mendadak saja perasaan cemas berkecamuk di dalam dada jika mengingat foto yang dikirimkan Bang Zaky siang tadi. Anak itu, juga ada di sini. Di rumah ini, bersama keluarga Bang Hasan dan yang lain.Sejenak, kuputuskan untuk terus berpikiran positif walau belum ada satu penjelasan apapun mengenai siapa sebenarnya anak kecil itu. Dia si kecil yang berwajah masam, sedang memandangi layar gawai, berpakaian bagus dan mahal, juga tampan.“Siapa, ya, Mak?” Entah sudah berapa kali aku menuntut, namun tetap saja mamak dan Bang Hasan diam.Mereka terlihat bertukar pandangan, sampai kakak sepupu Bang Hasan yang mengaku tinggal agak jauh dari kediaman mamak mertua bersuara, “Itu anaknya Kakak, Zahrah.
Baca selengkapnya