"Permisi." Renata mengangkat wajah dari mesin Cash Drawer. ---Ya Tuhan, seperti inikah rupa bidadara?-- "Nona, permisi." Ah, sial. Ia melamun. Tapi sungguh, lelaki ini rupawan. Kulitnya bersih, hidungnya mancung, rambutnya hitam mengkilat, matanya kombinasi cemerlang dan tajam. Penampilannya juga terlihat necis. Stelan jas semi formal dengan celana bahan menggantung sedikit di atas mata kaki sangat sempurna melekat di tubuhnya yang menjulang. "Oh maaf. Ada yang bisa saya bantu?" "Saya mencari pemilik toko kerajinan tangan ini." "Saya sendiri." "Ah, kebetulan sekali. Perkenalkan, saya Samudera Biru Natatama." Sudut mulut Renata terangkat. Samudera Biru? Kenapa tidak sekalian Samudera Hindia Saja? "Pemilik baru gedung ini." "Eh, apa? Pemilik baru?" Seketika Renata bersikap sempurna, waspada. Bagaimana tidak, dua minggu lalu pemilik lama menginformasikan kepada semua penyewa jika gedungnya berpindah tangan. Tapi sama sekali tak menyangka pemilik barunya datang sen
Last Updated : 2021-08-21 Read more