Renata meraih tisu, mengelap wajah secara sembarang lalu menatap sekitar. Baru menyadari ternyata tak ada orang lain di toilet yang luas itu.Tanpa menunggu lama ia bergegas membuka pintu namun terkunci.“Oh ayolah, jangan sekarang,” gerutunya lalu membuka ponsel, menghubungi Samudera Biru.“Halo, kau di mana? Tolong aku, pintu toilet di sini rusak,” cerocos Renata saat tersambung.“Aku sedang buang air besar.”“Ck, peri juga buang hajat?”“Hei, kau pikir peri tidak punya sistem metabolisme, kau pikir ....”“Ada makhluk dengan energi sangat besar, aku sedikit takut,” potong Renata cepat.“Oh, itu hanya siluman seribu tahun. Tidak apa-apa, hadapi saja, tuttt ... tuttt ... tuttt.”“Dasar peri sialan!” Renata menggeram kesal.Di belakangnya suhu sudah berubah menjadi sangat lembap dan pengap.“Tess ... tess ..
Terakhir Diperbarui : 2021-12-14 Baca selengkapnya