“Kamu tega sama aku, Mas. Masak aku diperlakukan seperti ini terus,” sungut Lasmini sambil mengenakan kembali pakaiannya yang berserakan di lantai. “Maaf, tapi aku melakukan ini karena aku membutuhkan jawaban kamu segera. Aku ingin segera bersatu sama kamu, membentuk suatu keluarga.” Ario mendekati Lasmini setelah dia selesai mengenakan kembali pakaiannya. “Baik, aku akan jawab sekarang tapi dengan catatan kalau Mas Ario tidak menyentuh aku lagi. Aku tidak mau ada Ario junior lainnya. Cukup Bima saja. Kalau hal itu terjadi, apa kata ibuku?” Lasmini berkacak pinggang di hadapan Ario dengan tatapan tajam ke arah pria itu. Hal itu tentu saja membuat Ario mengulum senyumannya. “Itu tergantung jawaban kamu. Kalau jawaban kamu, Iya, maka aku tidak akan menyentuh kamu sampai kita menikah. Tapi kalau jawaban kamu, tidak, aku akan terus berusaha menyentuh kamu sampai kamu menyerah dan bilang, iya.” Ario tersenyum penuh arti ke arah Lasmini. “Itu sama saja peme
Read more