Ario segera menghabiskan suapan terakhir makan malamnya, kemudian dia beranjak dari kursi dan melangkah ke arah Sulastri di ruang tamu.
“Biar saya yang menggendongnya, Bu. Sepertinya Bima ingin sama saya.” Ario mengulurkan tangannya ke arah Bima dan secara spontanitas, Bima segera meraih tangan Ario. Dalam sekejap mata, Bima sudah berada di pelukan sang ayah.
Sulastri merasa terharu melihat pemandangan itu. Dia tersenyum saat melihat Bima yang langsung anteng berada di pelukan Ario.
“Kalau begitu Ibu tinggal dulu ya, Nak,” ucap Sulastri.
“Iya, Bu. Biar Bima sama saya saja, sepertinya dia juga sudah mengantuk,” sahut Ario. Hati Ario merasa damai saat berada di rumah Lasmini. Dia seperti menemukan rumah yang sesungguhnya, sebuah rumah yang sangat nyaman dan membuat dirinya tidak ingin keluar dari rumah itu.
“Bima sudah tidur ya, Mas?” tanya Lasmini yang tiba-tiba ada di sampingnya. Dia melihat anaknya yang sudah tertidur pulas padahal baru saja
Halo...terima kasih semua yang sudah mengikuti cerita aku ini. Ikuti terus ya kelanjutannya. Terima kasih. love you all... Follow ig : @setiawati_yetti
“Tenang, Bu. Jangan panik dulu. Maksud saya menikah siri bukan untuk menjadikan Lasmini sebagai istri simpanan saya. Saya sama sekali tidak ada niatan seperti itu. Saya lakukan ini untuk kepentingan Bima juga. Alangkah baiknya kalau dia tumbuh di dalam suatu keluarga yang lengkap, ada ayah dan bundanya. Saya tahu Lasmini secara materi bisa menafkahi Bima. Terbukti dia selama ini bisa mandiri bahkan bisa membeli rumah ini. Tapi menurut cerita Lasmini, Bima suka menanyakan ayahnya. Hal itu yang menjadi pertimbangan utama saya. Saya ingin Bima mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya setiap saat karena tinggal satu atap. Walaupun saya akui secara pribadi, saya juga mengharapkan Lasmini menjadi istri saya seperti rencana semula. Tapi kalau soal Lasmini menjadi istri saya, itu bisa menunggu sampai adanya keputusan pengadilan yang mengabulkan gugatan cerai saya. Untuk Bima, saya tidak bisa menunda lagi, Bu.” Ario menatap Sulastri dengan tatapan penuh permohonan.
Ario tengah bersiap berangkat ke rumah Lasmini, saat tiba-tiba Rosalia datang ke rumahnya. Dia mengerutkan keningnya merasa heran saat mantan istrinya datang ke rumahnya.“Ada apa?” tanyanya saat Rosalia sudah mendekat.“Apa tidak boleh seorang istri datang ke tempat suaminya?” Rosalia balik bertanya.“Mantan! ingat itu!” ucap Ario kemudian masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin mobilnya. Rosalia buru-buru naik ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang.“Sidang masih berlangsung, Ario, ingat itu!” ucap Rosalia ketus. Dia kini memanggil Ario hanya dengan sebutan namanya saja, karena dia sudah tidak bisa sabar lagi menghadapi pria itu. Dia kemudian membuka tasnya dan mengambil sesuatu di sana. “Ini! kamu lihat ini! sekretaris kamu yang cantik itu ternyata sudah memiliki anak dan anak itu adalah anak haram, karena Lasmini tidak punya suami dan belum pernah menikah sebelumnya. Sekretaris seperti itu y
Ario menggendong Bima yang sudah tertidur pulas, dan menggandeng tangan Lasmini memasuki villa yang sudah dia sewa untuk mereka menginap malam ini.Ario merebahkan Bima di atas tempat tidur dan melepaskan sepatu anaknya dan mencium pipi anaknya dengan sayang. Sementara itu Lasmini mencoba untuk menelepon ibunya untuk menjelaskan kalau dia tidak bisa pulang malam ini, karena longsor dan jalan menuju Jakarta di tutup.“Halo, Bu.”[Halo, Mini. Kamu di mana? ini sudah malam tapi kamu belum pulang.] terdengar suara Sulastri yang panik di seberang sana.“Maaf, Bu. Aku tidak bisa pulang malam ini, karena jalan yang menuju Jakarta ditutup disebabkan ada longsor di dekat sini.”[Oh begitu. Ya sudah kamu hati-hati, ya. Bima sudah tidur?] suara Sulastri sudah tidak terdengar panik lagi dan berganti menjadi lebih tenang sekarang.“Sudah, Bu. Dia ditemani ayahnya sekarang.”[Ya sudah kalau begitu. Ibu tidur dulu
Ario tersenyum kecut saat Lasmini bangkit dari tempat tidur dan berjalan tergesa menuju pintu dan keluar kamar. Dia memejamkan matanya menahan gairahnya yang tidak bisa dituntaskan saat ini karena ada gangguan teknis. Anaknya tiba-tiba saja menangis, sehingga membuat Lasmini seketika mendorong pelan tubuhnya dan pergi meninggalkan dirinya begitu saja. Dia menghela napas karena sepertinya dia harus mengalah dengan anaknya.Ario menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia kesal tapi tidak mungkin dia kesal kepada anaknya, sehingga dia hanya bisa mengacak-acak rambutnya dan mencoba untuk tidur.Keesokan harinya, Ario terbangun saat sebuah tangan mungil menyentuh wajahnya. Dia membuka matanya perlahan dan dilihatnya Bima sudah duduk di atas tempat tidur berada di samping tubuhnya.“Wah anak Ayah sudah rapi.” Ario kemudian merengkuh tubuh anaknya ke dalam pelukan dan diciumnya pipi gembil Bima. Dia mencium pipi anaknya gemas. Bima sampai memekik dan memuku
Orang tersebut terus memperhatikan interaksi Lasmini dan Ario. Mata orang itu tiba-tiba saja membulat saat dia melihat Ario mencium pipi Lasmini, sedangkan Lasmini hanya tersipu menanggapi ulah Ario terhadapnya.“Pasti mereka telah melakukan hubungan terlarang dan menghasilkan anak yang sekarang bersama mereka. Aku akan memastikan besok. Aku akan mengatakan padanya mengenai pendapatku ini dan aku akan melihat ekspresi Lasmini setelah mendengarnya. Pantas saja kamu selalu menolak ajakan kencan yang aku tawarkan padamu, Lasmini, ternyata kamu ada hubungan khusus dengan Pak Ario. Bahkan sampai mempunyai anak,” gumam orang itu yang ternyata adalah Bayu. Tangan Bayu terkepal, dia merasa kesal karena harapannya akan semakin kecil saja untuk mendapatkan Lasmini.Dia kemudian memotret mereka bertiga dan juga saat Ario kembali mengecup pipi Lasmini dia memotretnya. Dia juga tak lupa memotret anak kecil yang sangat mirip dengan Ario. Semua itu akan dia jadikan bukti
“Saya akan berusaha untuk membahagiakan Lasmini dan membuat Lasmini tidak menyesal telah menikah dengan saya. Dan apabila kedua orangtua saya menentang pernikahan kami lalu meminta saya untuk memilih, maka saya akan memilih istri dan anak saya. Kalau seandainya keputusan saya memilih Lasmini sebagai istri saya akan berpengaruh dengan kepemimpinan saya di perusahaan, maka saya akan meletakkan jabatan saya. Saya akan mulai lagi dari nol dan kebetulan saya memiliki sekretaris yang cerdas yang akan membantu saya.” Ario tersenyum menatap Sulastri yang matanya berkaca-kaca karena terharu dengan ketulusan Ario mencintai anaknya.Sulastri menganggukkan kepalanya, “Terima kasih atas pilihan yang sudah Nak Ario buat. Saya terus terang merasa terharu dengan keputusan Nak Ario tersebut. Saya yang orang desa merasa tersanjung karena Nak Ario memilih Lasmini sebagai pendamping hidup Nak Ario.”Ario bangkit dari sofa dan bersimpuh di hadapan Sulastri. Dia meme
“Iya, dan ini kenalkan ibu anakku sekaligus wanita yang aku cintai, Lasmini namanya.” Ario kemudian memperkenalkan Lasmini pada wanita muda itu.“Lasmini,” ucap Lasmini ramah. Dia menyunggingkan senyumnya saat berjabatan tangan dengan wanita muda itu.“Andini, adik Mas Ario.” wanita muda yang ternyata adalah adik kandung Ario itu tersenyum lebar dan dia segera mencium pipi kiri dan kanan Lasmini. Setelah itu dia meraih tubuh Bima untuk dia gendong. Namun, Bima yang belum mengenali wanita itu segera berontak dan memeluk Ario dengan erat. Hal itu membuat Andini tertawa melihat ulah keponakannya yang lucu dan menggemaskan.“Ayo masuk, Mbak!” ajak Andini menggandeng tangan Lasmini. Sementara Ario tersenyum senang melihat adiknya langsung akrab terhadap Lasmini.“Ayo, Bima! kita ketemu sama Eyang, ya.” Ario dengan mantap berjalan masuk ke dalam rumahnya sambil mencium pipi gembul anaknya.Arief
Arief tersenyum menatap anaknya yang sepertinya sudah tidak sabar untuk mendapatkan restu darinya. Dia juga menatap Lasmini yang kini tengah menundukkan wajahnya. Arief tiba-tiba saja ingin menggoda kedua insan yang saling mencintai satu sama lain.“Sebelumnya bisa kalian ceritakan awal mula kalian bertemu? karena setahuku kalian bertemu saat Ario mulai memimpin perusahaan saat aku mau pensiun.” Arief memandang Ario dan Lasmini secara bergantian.“Kami bertemu pertama kali saat aku melakukan KKN di desa tempat Lasmini tinggal. Dan aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang kembang desa, yang membuat aku selalu kesulitan untuk memejamkan mata. Rasa cinta itu semakin lama semakin besar sehingga aku ingin memiliki Lasmini seutuhnya. Akhirnya suatu hari terjadinya sejarah terbentuknya Bima. Dan aku sudah berjanji setelah kejadian itu kalau aku akan menikahi Lasmini. Tapi janji itu tidak terlaksana karena Ayah dan Ibu menikahkan aku dengan Rosal