Share

Terungkap

Penulis: Yetti S
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-07 23:59:49

“Iya, dan ini kenalkan ibu anakku sekaligus wanita yang aku cintai, Lasmini namanya.” Ario kemudian memperkenalkan Lasmini pada wanita muda itu.

“Lasmini,” ucap Lasmini ramah. Dia menyunggingkan senyumnya saat berjabatan tangan dengan wanita muda itu.

“Andini, adik Mas Ario.” wanita muda yang ternyata adalah adik kandung Ario itu tersenyum lebar dan dia segera mencium pipi kiri dan kanan Lasmini. Setelah itu dia meraih tubuh Bima untuk dia gendong. Namun, Bima yang belum mengenali wanita itu segera berontak dan memeluk Ario dengan erat. Hal itu membuat Andini tertawa melihat ulah keponakannya yang lucu dan menggemaskan.

“Ayo masuk, Mbak!” ajak Andini menggandeng tangan Lasmini. Sementara Ario tersenyum senang melihat adiknya langsung akrab terhadap Lasmini.

“Ayo, Bima! kita ketemu sama Eyang, ya.” Ario dengan mantap berjalan masuk ke dalam rumahnya sambil mencium pipi gembul anaknya.

Arief

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembang Desa   Restu Orangtua Ario

    Arief tersenyum menatap anaknya yang sepertinya sudah tidak sabar untuk mendapatkan restu darinya. Dia juga menatap Lasmini yang kini tengah menundukkan wajahnya. Arief tiba-tiba saja ingin menggoda kedua insan yang saling mencintai satu sama lain.“Sebelumnya bisa kalian ceritakan awal mula kalian bertemu? karena setahuku kalian bertemu saat Ario mulai memimpin perusahaan saat aku mau pensiun.” Arief memandang Ario dan Lasmini secara bergantian.“Kami bertemu pertama kali saat aku melakukan KKN di desa tempat Lasmini tinggal. Dan aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang kembang desa, yang membuat aku selalu kesulitan untuk memejamkan mata. Rasa cinta itu semakin lama semakin besar sehingga aku ingin memiliki Lasmini seutuhnya. Akhirnya suatu hari terjadinya sejarah terbentuknya Bima. Dan aku sudah berjanji setelah kejadian itu kalau aku akan menikahi Lasmini. Tapi janji itu tidak terlaksana karena Ayah dan Ibu menikahkan aku dengan Rosal

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-08
  • Kembang Desa   Sarapan Pembuka

    Waktu masih menunjukkan pukul enam pagi saat Ario sudah tiba di rumah Lasmini. Sulastri mengerutkan keningnya melihat kedatangan calon menantunya itu. Bukan hanya Sulastri yang kaget dan bingung dengan kedatangan Ario di pagi hari itu, Lasmini sama bingungnya seperti ibunya. Hanya Bima yang tidak bingung. Justru balita itu tampak sangat senang melihat kedatangan ayahnya.“Ayahhh!” seru anak itu berjalan tertatih-tatih ke arah Ario yang sudah merentangkan kedua tangannya siap untuk menyambut anaknya.“Aduh anak Ayah, sudah bangun kamu, hm.” Ario menggendong dan menciumi wajah Bima dengan gemas. Seketika anak itu tertawa karena bulu-bulu halus Ario mengenai wajahnya.“Geyi...geyi, Yah.” Bima berteriak dengan suara cadelnya khas anak berusia dua tahun. Hal itu justru membuat Ario semakin gemas.Lasmini dan Sulastri tertawa senang melihat interaksi ayah dan anak itu.“Mas Ario sudah mandi?” tanya Lasmini.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-09
  • Kembang Desa   Belajar Menjadi Ayah

    “Bima, ayo pakai bajunya, sayang. Kalau tidak mau pakai bajunya nanti Ayah tidak mau ajak Bima jalan-jalan lagi nih.” Ario mendekat ke arah anaknya yang langsung terdiam saat mendengar ucapannya tadi.Bima seketika matanya berkaca-kaca lalu dalam sekejap dia menangis kencang dan berlari ke arah Sulastri. Ario terkejut melihat reaksi Bima yang langsung menangis saat dia mengatakan tidak akan mengajak jalan-jalan lagi kalau tidak mau memakai baju.“Wah, Bu, kenapa Bima menangis?” tanya Ario kebingungan.Sulastri terkekeh. Dia maklum, karena Ario sebelumnya tidak tahu kebiasaan Bima. Dia mengulum senyumnya saat melihat Ario kebingungan untuk menghentikan tangisan anaknya. Sulastri mengerti posisi Ario saat ini yang belajar untuk menjadi seorang ayah yang baik untuk anaknya.Sementara itu Lasmini tertawa pelan saat melihat Ario berusaha membujuk anaknya yang terus menangis, bahkan tangisan Bima semakin kencang.“Bun, janga

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-11
  • Kembang Desa   Rencana Keji

    Drtt...drtt...drtt.Dering telepon milik Rosalia berbunyi. Awalnya wanita itu ingin mengabaikan panggilan telepon yang sudah berdering sebanyak tiga kali. Tapi akhirnya panggilan telepon itu dia angkat juga setelah melihat nama sepupunya di layar.“Halo, Kak Bayu. Tumben telepon pagi-pagi, ada apa?” tanya Rosalia penasaran.[Aku ingin menyampaikan sesuatu sama kamu, Lia. Sesuatu yang pastinya membuat perasaan kamu bercampur aduk, antara sedih, marah dan kecewa. Semua itu akan membaur menjadi satu.] ujar laki-laki yang ternyata adalah Bayu, dan Bayu adalah sepupu dari Rosalia.“Ada apa sih, Kak? jadi penasaran.”[Kalau kamu penasaran hari ini kita makan siang bareng, yuk. Aku akan memberitahu kamu berikut bukti-bukti yang aku punya. Jadi kamu tidak menuduh aku membual dan menyebar fitnah.]“Soal apa itu, Kak. Aku semakin penasaran. Coba sebutkan di telepon saja atau kakak kirim buktinya melalui aplikasi pesan.&rd

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-12
  • Kembang Desa   Rencana Keji 2

    Bayu terdiam di dalam ruangannya. Dia memikirkan ucapan Rosalia yang melarang untuk menjatuhkan Ario. Ada benarnya juga ucapan adik sepupunya itu. Bagaimanapun Ario adalah salah satu pewaris perusahaan tempat dia bekerja saat ini. Ario adalah cucu laki-laki satu-satunya Hermawan Susilo, pendiri perusahaan tempat Bayu bekerja. Jadi memang rasanya tidak mungkin untuk menyingkirkan Ario, malah bisa jadi dirinya yang akan tersingkir.Bayu menganggukkan kepalanya. Dia sudah memutuskan akan fokus untuk menjatuhkan wanita yang pernah dia cintai, yang saat ini berubah menjadi wanita yang sangat dia benci.Bayu kemudian mengambil file yang pernah ada tanda tangan Lasmini sebelumnya. File tersebut berisi tentang pengeluaran perusahaan, yang saat itu pernah Lasmini tanda tangani untuk keperluan biaya acara ‘Family Gathering’ beberapa tahun silam. Sebagai sekretaris Bayu, saat itu Lasmini ditunjuk sebagai ketua pelaksana acara ‘Family Gathering’ dan dalam l

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-13
  • Kembang Desa   Investigasi

    Bayu terkejut saat Ario melayangkan tamparan di wajahnya. Dia tidak siap. Sehingga dia tidak bisa menghindar dari tangan Ario. Bayu merasakan pipinya panas. Dia merasakan sakit di pipinya dan juga di hatinya.“Saya melakukan ini untuk kepentingan perusahaan, Pak Ario. Jadi Pak Ario jangan asal pukul saja. Saya bisa menuntut kalau begini caranya.” Bayu menatap tajam ke arah Ario. Dia tidak terima perlakuan Ario terhadapnya.“Silakan! lalu apa maksud kamu melapor kepada polisi terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan lebih lanjut? kita bisa memecahkan masalah ini sendiri tanpa melibatkan polisi. Aku merasa dilangkahi kalau begini caranya. Seharusnya kita lakukan investigasi terlebih dahulu. Kalau memang benar ada pelanggaran, kita bisa memberikan sanksi dan setelah itu kita bisa memutuskan apakah akan membawa masalah ini ke ranah hukum atau tidak. Tapi kamu melakukan seolah semua sudah jelas. Sekarang polisi datang kemari sedangkan aku tidak tahu m

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-14
  • Kembang Desa   Drama Di Siang Hari

    “Kenapa aku harus melepaskan Lasmini? kamu takut batal menikah sama dia, hah?” Bayu tersenyum sinis ke arah Ario dan berusaha membawa Lasmini keluar dari ruangan itu.Ario terkejut mendengar ucapan Bayu. Dia tidak tahu Bayu tahu dari mana rencana pernikahannya dengan Lasmini. Tidak ada yang tahu kecuali keluarganya.‘Dia tahu dari mana mengenai rencana pernikahanku dengan Lasmini’ batin Ario.“Terkejut, ya? aku juga tahu kalau kamu punya anak laki-laki dari wanita sialan ini,” ucap Bayu. Dia terus bergerak menuju pintu sambil menyeret tubuh Lasmini. Darah segar menetes semakin deras dari pinggang Lasmini yang terkena pisau lipat. Bayu sengaja melukai pinggang Lasmini, agar polisi dan Ario sulit untuk menangkapnya. Dia terus mengarahkan pisau lipat itu dan terus menekannya di pinggang ramping Lasmini.Wajah Lasmini sudah semakin pucat dan tubuhnya sudah sangat lemas. Dia merasakan sakit di pinggangnya yang terkena pisau

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-15
  • Kembang Desa   Berjuanglah Untuk Kami

    Ario terpaku mendengar ucapan dokter. Tubuhnya seketika lemas tak bertenaga. Dia sama sekali tidak menyangka kalau hal ini akan menimpa wanita yang sangat dia cintai. Dia sangat menyesal tidak langsung menaruh pisau lipat ayahnya ke dalam tas kerjanya. Seandainya dia langsung menaruhnya di dalam tas, tentu hal seperti ini tidak akan terjadi.“Pak Ario! kami membutuhkan jawaban anda sekarang untuk melakukan operasi terhadap Ibu Lasmini!” seru dokter tiba-tiba membuyarkan lamunan Ario.Ario yang tersadar dari lamunannya dengan tergagap segera menjawab pertanyaan dokter itu. “B-baik, lakukan yang terbaik untuk Lasmini, Dok. Tolong selamatkan tunangan saya,” ucap Ario lirih.“Kami sebagai dokter hanyalah perantara. Tuhan yang menentukan, Pak Ario. Bapak sebaiknya berdoa agar operasinya berjalan dengan lancar. Kalau Bapak sudah menyetujui maka kami akan melakukan operasi, sebaiknya Bapak ke bagian administrasi sekarang.” Setelah be

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-16

Bab terbaru

  • Kembang Desa   Momen Bahagia

    Setelah acara makan malam, para tamu undangan memberikan selamat kepada pasangan suami istri yang tengah berbahagia itu. “Selamat atas hari jadi pernikahannya Pak Ario, Bu Lasmini,” ucap salah seorang pria yang datang bersama istrinya . “Terima kasih atas kedatangannya di acara kami ini, Pak, Bu,” sahut Ario pada pasangan suami istri yang merupakan rekan bisnisnya. Setelah para tamu undangan mengucapkan selamat padanya dan juga istrinya secara bergantian, kini giliran Ario dan Lasmini mengucapkan sepatah dua kata di acara tersebut. “Terima kasih untuk para tamu undangan yang telah bersedia hadir di acara kami. Hari ini, satu tahun yang lalu saya telah membuat keputusan paling penting dalam hidup saya. Saya telah berjanji dengan wanita yang ada di sebelah saya ini, untuk selalu berjalan bersama di hari-hari yang terbentang di depan. Dan wanita yang ada di sebelah saya ini juga telah memberikan saya kebahagiaan. Membuat hidup saya menjadi berwarna dan dia juga telah memberikan saya d

  • Kembang Desa   Wedding Anniversary

    Lima bulan kemudian.Lasmini bingung saat bangun tidur, dia tidak mendapati Ario ada di sampingnya. Biasanya suaminya itu masih tertidur pulas di jam seperti ini. Lasmini melihat waktu menunjukkan pukul lima pagi. Dia bangkit dari tidurnya dan melangkah ke arah kamar bayi yang ada di sebelah kamarnya. Dia tersenyum saat melihat Anisa masih tertidur pulas. Lasmini lalu berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan menunaikan sholat subuh.Selesai menunaikan sholat subuh, Lasmini berjalan keluar kamar. Dia berencana untuk mencari keberadaan suaminya pagi ini.“Apa Mas Ario sedang olahraga? mungkin dia sedang lari pagi di luar rumah. Aku buatkan dia kopi saja kalau begitu. Jadi saat dia pulang, Mas Ario bisa langsung minum kopinya,” gumam Lasmini bermonolog.Lasmini melangkahkan kakinya menuju ke arah dapur. Di sana dia melihat asisten rumah tangganya tengah sibuk menyiapkan sarapan.

  • Kembang Desa   Kejutan Untuk Lasmini

    Tiga bulan kemudian.Lasmini melihat penunjuk waktu di dinding dengan perasaan kesal yang menyelimuti dirinya. Sudah jam sembilan malam tetapi Ario dan Bima belum tampak juga batang hidungnya di rumah. Saat ini Bima seharusnya sudah bersiap untuk tidur, tetapi Ario yang membawa anak sulungnya itu pergi dari tadi sore belum kembali ke rumah.Lasmini menyesal menuruti perintah Ario agar tetap berada di rumah menjaga Anisa. Ario meminta Lasmini untuk tidak ikut serta dengan mereka, karena Anisa yang rewel sepanjang sore hari tadi. Waktu terus berjalan dan Lasmini sudah bolak-balik melihat ke luar rumah tapi tidak ada tanda-tanda mereka akan datang.Dia mencoba menelepon suaminya itu untuk mengetahui keberadaan mereka saat ini. Namun, Ario sama sekali tidak mengangkat teleponnya, bahkan pesan yang dia kirim hanya dibaca saja.‘Kenapa aku telepon tidak dia angkat, ya? kemana sih mereka sampai sekarang belum pulang? awas saja nanti kalau sudah sampai di r

  • Kembang Desa   Family Time

    “Mimpi kalau aku tidak disayang lagi sama Bunda dan Ayah. Aku duduk sendiri. Ayah sama Bunda mencium Dedek Nisa.” Bima kemudian menangis kala dia mengingat mimpinya itu.Lasmini tersenyum mendengar ucapan anak sulungnya itu. Dia lalu memeluk tubuh bocah itu seraya berkata, “Itu hanya mimpi, sayang. Jangan diambil hati. Bunda sama Ayah tetap sayang sama Bima, kok, walaupun sudah ada Dedek Nisa.” Lasmini lalu mencium pipi gembil Bima dengan penuh kasih sayang.Namun, tiba-tiba saja Bima menarik wajahnya dari wajah ibunya seraya berkata, “Beneran kalau Bunda tetep sayang sama aku?” tanya Bima dengan suara perlahan menatap Lasmini lekat.Lasmini kembali tertawa dan mencolek hidung mancung anaknya. “Benar dong sayang. Masak Bunda bohong.”Lasmini lalu mencium pipi anaknya gemas. Bima rupanya merasa lega dengan jawaban ibunya. Dia terkekeh kala ibunya terus mencium wajahnya. Hingga suara tangisan Anisa menghentika

  • Kembang Desa   Akhir Dari Penantian

    “Sayang, sudah siap belum?” tanya Ario sambil mengetuk pintu kamar mandi. Istrinya tadi pamit padanya hendak ke kamar mandi sebentar sebelum mereka mulai ‘olahraga malam’ yang sudah ditunggu oleh Ario selama dua bulan.“Sebentar, Mas. Tunggu saja di tempat tidur, nanti juga aku keluar!” jawab Lasmini dari dalam kamar mandi. Ario kemudian kembali melangkah ke arah tempat tidur. Dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar.Tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok Lasmini yang memakai lingerie merah. Dia berjalan perlahan mendekati suaminya yang sudah siap di atas tempat tidur. Lasmini tersenyum menggoda ke arah suaminya yang kini menatap ke arahnya dengan tatapan takjub dan tanpa berkedip sedikitpun.“Jadi ini yang membuat kamu lama di kamar mandi, hm. Dan ini lingerie merah kapan belinya?” tanya Ario mulai menggoda

  • Kembang Desa   Menggoda Iman

    “Mini, ganti baju kamu!” ujar Ario saat akan mengantar istrinya ke rumah sakit, dengan tujuan ke dokter anak karena bayinya akan melakukan imunisasi tahap awal.“Kenapa memangnya, Mas. Sepertinya baju yang aku kenakan ini sopan.” Lasmini memindai lagi pakaian yang dia kenakan hari ini. Dan dia tidak menemukan ada yang salah pada pakaiannya itu.“Itu pakaiannya menggoda iman, sayang. Aku saja tergoda apalagi orang lain. Dan aku tidak mau kalau dokter anak itu menjadi sainganku,” sungut Ario yang mulai dengan mode sebagai suami posesif.Lasmini merotasi matanya dengan malas. Dia melepas pakaiannya di depan suaminya, yang seketika membuat Ario menelan saliva, saat melihat tubuh istrinya yang semakin menggoda setelah melahirkan anaknya. Lasmini kemudian mengenakan pakaian lainnya dan memperlihatkan penampilannya kini di depan Ario untuk meminta pendapat suaminya itu.“Ba

  • Kembang Desa   Nuni VS Aisyah

    Keesokan Harinya, Nuni datang ke kamar rawat inap Lasmini dengan senyum sumringah terbit dari bibirnya. Dia langsung membuka pintu ruang rawat inap itu. Senyumnya semakin merekah kala melihat cucunya saat ini tengah tertidur di box bayi.“Cucuku cantik sekali. Sayang sedang tidur, padahal Ibu mau menggendong dia,” ucap Nuni kala dia sudah memasuki ruang rawat inap itu dan menatap cucunya di pinggir box bayi.“Iya, Bu. Nisa baru saja selesai menyusu. Dan seperti biasanya kalau habis menyusu dia pasti tertidur.” Lasmini berkata sambil tersenyum menatap wajah ibu mertuanya.Di saat bersamaan, pintu kamar rawat Lasmini terbuka. Menampilkan sosok Aisyah dan Wahyu di ambang pintu.“Kamu sudah sampai dulu rupanya Nun. Arief mana? kamu datang sendiri kemari?” tanya Aisyah yang melangkah ke arah Lasmini. Dia lalu mengecup pipi anaknya lembut.“Mas Arief sedang main golf. Katanya, nanti langsung kemari setelah acara

  • Kembang Desa   Nama Bayi

    “Sabar, Bu. Ini sedang kami diskusikan. Nanti kalau sudah dapat pasti akan kami beritahu,” ucap Ario.“Jangan lama-lama memberi namanya! masak nanti kalau ada yang menjenguk tidak bisa memanggil namanya. Coba sekarang kamu arahkan kamera ke wajah cucu Ibu. Ibu sepertinya Ke rumah sakitnya besok pagi. Makanya sekarang Ibu mau melihat dulu cucunya,” cetus Nuni.Ario lalu mengarahkan telepon genggamnya ke arah bayi mungil nan cantik. Nuni memekik takjub kala melihat cucu keduanya itu sudah terlihat cantik saat ini.“Cantik sekali cucu Eyang. Jadi tidak sabar untuk segera ke sana. Ario, Mini, Bagaimana kalau Ibu yang memberi nama untuk cucu Ibu yang cantik ini?” tanya Nuni.“Boleh, Bu,” sahut Ario dan Lasmini bersamaan.Nuni terdiam sesaat. Dia tersenyum sumringah sebelum akhirnya berkata, “Bagaimana kalau Anisa Muliawati? kalian

  • Kembang Desa   Welcome Baby Girl

    Dua bulan kemudian....Lasmini tersenyum melihat kamar bayi yang warnanya sangat ‘girly’ dan indah dilihat. Lasmini berjalan mengelilingi kamar bayi yang didominasi warna pink. Lasmini semenjak tahu bayinya berjenis kelamin perempuan, langsung berbelanja perlengkapan bayi untuk bayi perempuan. Di saat dia tengah berkeliling kamar bayi, tiba-tiba saja Lasmini meringis sambil memegang perutnya. Dia lalu duduk di tepi tempat tidur. Dia sudah mulai terbiasa dengan kontraksi dini yang kadang timbul secara tiba-tiba dan menghilang setelah beberapa menit. Namun kali ini yang dia rasakan sama sekali beda dengan yang biasanya. Kali ini rasanya lebih sakit dan terasa terus-menerus sakitnya.“Mini! kamu kenapa?” tanya Ario saat dia memasuki kamar bayi.“Perut-ku mulas, Mas. Aku merasa ada sesuatu yang mendorong ke bawah,” ucap Lasmini melirih.“Hah! jangan-jangan ka

DMCA.com Protection Status