"Terima kasih Dok, Anda sudah menyelamatkan Bapak saya," kataku pada Dokter yang kini berdiri di hadapanku sambil menyunggingkan senyum tipis. "Tidak masalah, Mbak Jannah, Mbak Jannah jangan sungkan, oh ya, boleh ikut ke ruangan saya," pintanya. "Tentu Dok," jawabku yang lantas mengikutinya keluar dari ruangan Bapak menuju ruang dokter. "Silakan duduk, Mbak Jannah," katanya sambil mempersilakan aku duduk. "Iya Dok, maaf tadi di musahllah saya gak tahu kalo anda dokter." Aku mencoba membuka percakapan. "Ah, iya, ga masalah," jawab Dokter Rafiq masih dengan senyum khasnya. "Ini saya tuliskan resep untuk Bapaknya, Mbak Jannah, mohon nanti di tebus di apotik ya," katanya sambil menyodorkan kertas. Aku menerimanya dan memperhatikan daftar catatan yang kulihat banyak sekali di kertas kecil itu. "Dok ...." Aku sedikit ragu,
Terakhir Diperbarui : 2021-09-03 Baca selengkapnya