*** Suara pecahan kaca dan barang-barang berserakan menimbulkan ketakutan tersendiri bagi Clarissa. Sambil mendekap bayi yang berada di dalam gendongannya, wanita itu berteriak histeris dengan tubuh bergetar kala menyaksikan Matthew yang mengamuk sejadi-jadinya di dalam kamar mereka. Sejak keluar dari rumah sakit, Clarissa mendapati sikap Matthew yang terlihat lebih kasar dan pemarah. Nampaknya sesuatu telah terlewatkan saat Clarissa tidak sedang bersama pria itu. "Matt, a-apa yang terjadi, Sayang?" ucap Clarissa dengan terbata-bata di sela tangisnya, khawatir jika sikap kasar pria itu berimbas terhadapnya dengan kekerasan fisik yang bisa saja terjadi kapanpun. Tanpa menjawab, Matthew meraih kunci mobil dengan kasar yang terletak di atas nakas, meninggalkan Clarissa dan bayi mereka yang juga ikut menangis. Pernikahan mereka belum juga terlaksana. Namun, dengan melihat sikap Matthew seperti ini, tentu Clarissa butuh berpikir berkali-kali untuk
Read more