Share

CHAPTER 79 (Bereaksi)

Selang lima belas menit, gelagat aneh mulai ditunjukkan oleh Fabbian. Namun, setiap orang bahkan Fabian sendiri belum menyadari ada yang salah pada dirinya. Cuaca yang dingin seolah tidak berefek apa-apa pada tubuh kokoh pria tampan yang menjadi saudara sulung Bart tersebut. Jelas sekali, permukaan kulitnya melembab dan berangsur-angsur basah oleh keringat. Bahkan wajahnya mulai menunjukkan rona merah hingga dapat dia rasakan degup jantungnya semakin cepat. Mata pria itu sedikit lelah, seolah mengantuk tapi dia tidak yakin akan hal itu.

"Kenapa?" tanya Tuan Besar Megens. Fabian melonggarkan dasi yang dia kenakan, disusul dengan membuka kancing di bagian kerah.

"Sedikit gerah," balasnya singkat sambil menyeka peluh di pelipis.

Bart mengernyit. Namun, tidak sampai berpikir jika Fabian mengalami sesuatu yang tidak biasa.

"Selamat Tuan Bart!"

Dari jarak beberapa meter nampak seorang pria sedikit lebih muda usianya dari Tuan Besar Megens menghampiri mer

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status