Share

CHAPTER 83 (Dunia yang Runtuh)

"Katakan pada para penjaga untuk segera sterilkan akses menuju kamar luxury. Jangan ada satu orang pun yang melintas atas perintah saya."

Bart semakin tidak mengerti arti ucapan sang ayah. Sementara Tuan Megens segera meraih air minera yang berada di tangan Bart untuk kemudian menenggaknya.

"Ingat apa yang sudah saya ucapkan, setelah ini kita akan kembali bertemu," ucap Tuan Megens dengan sedikit menggebu. Pelayan tersebut membungkuk dan mundur dengan perasaan yang bercampur aduk.

"Ada apa sebenarnya?" Bart buru-buru melontarkan pertanyaan itu saat sudah yakin hanya ada mereka berdua di tempat itu.

Embusan napas panjang dari indra penciuman Tuan Megens menjadi sebuah tanda bahwa apa yang akan diucapkan pria itu adalah sesuatu yang mengganjal. Bart membenci suasana ini. Dia yakin telinganya akan mendengar sesuatu yang tidak dia sukai.

"Kita adalah pria kuat!" ucap Tuan Megens dengan pandangan lurus ke arah luar.

"Ayah, kau tahu ini malam pengantinku. Hanna
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status