Home / Pendekar / Sang Penguasa / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Sang Penguasa: Chapter 221 - Chapter 230

369 Chapters

Satu Lawan Tiga

Tang Bohu memilih untuk menyimpan kembali benda pusakanya. Ia tidak ingin, tombak yang selama ini menemani dirinya itu berhasil dipatahkan oleh sang lawan. Meskipun sebenarnya masih bisa diperbaiki, namun lelaki itu tidak ingin membuang-buang waktunya.Pemimpin Kesembilan Kelompok Gagak Pembunuh tersebut menggertakkan giginya dengan keras. Tatapan matanya tajam kepada Fang, diikuti dengan aura yang begitu pekat. Tampaknya lelaki itu sangat membenci sang lawan. Andai saja tatapan mata itu bisa melukai, mungkin Fang sudah mendapatkan banyak luka di sekujur tubuhnya.Fang tersenyum lebar, rencananya benar-benar berhasil untuk memprovokasi lawan. Ketika Tang Bohu maju menyerangnya, ia merasakan bahwa gerakan lelaki itu menjadi lebih kaku dan terburu-buru daripada sebelumnya.Tentu saja pemuda itu tidak menyia-nyiakan kesempatan, dengan cepat ia melakukan gerakan sulit yang kemudian berhasil mendaratkan satu pukulan telak ke wajah Tang Bohu yang membuatnya terpukul m
last updateLast Updated : 2021-12-23
Read more

Satu Lawan Tiga II

Fang menghindari serangan demi serangan dari ketiga lawannya. Meskipun bisa melakukannya, namun tetap saja pemuda itu harus berupaya keras. Menghadapi tiga orang sekaligus memang bukanlah hal yang mudah, apalagi ketiganya memiliki kemampuan yang mumpuni bahkan lebih tinggi daripada kemampuannya sendiri. Akan tetapi, bukan Fang namanya jika tidak bisa menghadapi mereka.Pemuda itu bergerak dengan lincah, melompat ke kiri dan kanan kadang juga harus melayang di udara untuk menghindari serangan-serangan lawannya yang mematikan. Kali ini, Fang tengah memutar tubuhnya membentuk vertikal guna menghindari tendangan yang dilancarkan oleh Mu Wanli. Tidak hanya itu, pendekar muda ini juga melepaskan sebuah pukulan yang mengarah ke salah satu lawannya, Gui Long."Tidak semudah itu!" Gui Long sendiri mengetahui bahwa dirinya lah yang pasti akan banyak menerima serangan dar
last updateLast Updated : 2021-12-24
Read more

Bala Bantuan

Sebuah tebasan yang dilancarkan Fang mendarat tepat di bagian punggung Gui Long, membuat lelaki itu menjerit kesakitan. Tidak hanya sampai disitu, Fang juga menambahkan sebuah tendangan yang mengakibatkan sang lawan hampir tersungkur, namun ia masih bisa mempertahankan keseimbangannya. Fang langsung menjaga jarak dari lawannya tersebut, sebab Mu Wanli dan Tang Bohu datang membantunya."Kau tidak apa-apa, saudara Gui?" Mu Wanli menolehkan pandangan pada rekannya tersebut."Aku baik-baik saja!" Namun, lain diucapkan lain pula dengan kenyataan. Tubuh pria bertopeng putih itu tumbang dan meneteskan banyak darah.Tang Bohu dengan cepat menangkap tubuh Gui Long, lalu memberikan sebuah pil padanya. Gui Long pun langsung mengkonsumsi pil tersebut. Pandangannya sedikit gelap dan wajahnya pun memucat.Mu Wanli memutuskan untuk menyerang Fang dan mengalihkan perhatiannya, sementara Tang Bohu memeriksa luka rekannya tersebut. Betapa terkejutnya lelaki itu saat meliha
last updateLast Updated : 2021-12-24
Read more

Pertarungan Selesai

Pertarungan tidak berlangsung lebih lama karena memang kedua belah pihak sudah kelelahan. Pertukaran serangan juga tidak seintensif seperti sebelumnya.Fang berhasil menebaskan sebuah goresan pedang di wajah Mu Wanli yang berhasil membuat topengnya terbelah menjadi dua. Dari bagian pipi bawah ke arah dagu topeng tersebut terlepas dari wajah wanita itu sementara sebagian lagi masih tersemat di wajahnya.Namun, disaat yang sama Mu Wanli juga berhasil mendaratkan tebasan dari Pedang Kipas miliknya ke punggung pemuda itu dan meninggalkan luka yang cukup dalam.Keduanya sama-sama menjaga jarak, saat itulah Mu Wanli memutuskan untuk meninggalkan lokasi pertarungan tanpa memikirkan kedua rekannya yang lain.Fang sendiri tidak berniat mengejarnya, sebab pemuda itu saat ini tengah terluka parah. Setelah memastikan Mu Wanli sudah meninggalkannya, ia langsung terduduk di bawah sebuah pohon yang rindang dan mengalirkan qi-nya untuk menekan pendarahan yang saat ini di
last updateLast Updated : 2021-12-25
Read more

Bantuan Yang Terlambat

Pertarungan Fang melawan tiga orang Pemimpin Tertinggi Kelompok Gagak Pembunuh menciptakan ruang untuk Lan Xuefeng melarikan diri. Sebenarnya hati gadis itu berat meninggalkan sang kakak, namun setelah berpikir dengan matang, ia pun mengikuti perintahnya.Lan Xuefeng terus berlari sesuai dengan petunjuk yang diberikan Fang. Ia berharap bisa menemukan Kota Lima Kembang yang menjadi tujuan perjalanan mereka.Usaha gadis itu pun tidak sia-sia, ia melihat sebuah gerbang kota di kejauhan. Dengan perasaan yang panik dan juga terus memikirkan Fang, Lan Xuefeng bergegas mendatanginya.Lan Xuefeng tiba di gerbang kota, kemudian dihentikan oleh dua orang yang mengenakan pakaian seperti pengemis. Setelah melihatnya, ia yakin bahwa kota ini benar-benar merupakan pusat dari kelompok Partai Pengemis."Aku tidak bisa menjelaskannya lebih jauh. Tolong antarkan aku pada orang yang berwenang di tempat ini." Pernyataan Lan Xuefeng membuat kedua pengemis itu menyipitkan mata
last updateLast Updated : 2021-12-25
Read more

Fang Ditemukan

Tiga orang tetua Partai Pengemis memilih berpencar agar bisa menemukan Fang dengan cepat. Sementara Lan Xuefeng sendiri mengikuti salah satu dari mereka.Tak berapa lama, salah satu tetua berteriak dan mengatakan menemukan sesuatu. Dengan segera, mereka bergabung kembali."Ini…" salah satu tetua mengamati tubuh yang hampir tidak dikenali itu, namun merekah langsung menyadari sesuatu."Tampaknya tubuh ini berasal dari salah satu Pemimpin Tertinggi Kelompok Gagak Pembunuh." sambungnya lagi.Kedua rekannya yang lain mengangguk, menyetujui pendapat temannya itu. Dugaan mereka diperkuat oleh topeng berwarna putih yang biasa digunakan Kelompok Gagak Pembunuh."Fang gege!" Lan Xuefeng sendiri masih cemas memikirkan keselamatan sang kakak."Jangan panik, kita akan mencarinya sampai ketemu. Meskipun tidak, mungkin kita bisa mendapatkan petunjuk yang berarti." Salah satu tetua menenangkan Lan Xuefeng.Meskipun hari sedang malam, namun pa
last updateLast Updated : 2021-12-26
Read more

Fang Ditemukan II

"Fang gege, bangun!" Lan Xuefeng masih saja menangis. Melihat kondisi Fang seperti ini mengingatkannya pada kejadian yang menimpa guru dan saudari-saudari seperguruannya. Perasaan takut kehilangan pun kembali muncul di hati gadis muda itu.Akan tetapi, tangisnya segera berhenti setelah melihat tubuh Fang bergerak."Fang gege!" Beberapa saat kemudian, Fang membuka matanya yang membuat Lan Xuefeng bahagia."Adik Lan? Bagaimana kau bisa…? Eh… tunggu dulu, dimana kita sekarang?" Fang mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang terasa asing baginya."Fang gege, jangan banyak bergerak dulu. Kau masih dalam proses pemulihan." Setelah ucapan Lan Xuefeng itulah Fang baru merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Yang paling terasa adalah di bagian punggung pemuda itu. Fang kemudian mengingat kejadian yang menimpanya beberapa waktu lalu."Dimana mereka? Xiao Laohu? Kong Guan?" Pertanyaan Fang itu membuat Lan Xuefeng mengerutkan keningnya. Tidak
last updateLast Updated : 2021-12-26
Read more

Tinggal di Markas Kelompok Partai Pengemis

Fang terkejut saat dirinya terbangun menemukan seorang lelaki paruh baya bertubuh kekar dan memiliki kumis yang tebal. Jika orang lain melihatnya dalam sepintas, maka tidak akan menebak bahwa pria itu merupakan salah satu tetua dari Partai Pengemis.Pria itu lebih terlihat seperti bangsawan yang memiliki pendidikan dan kedudukan tinggi, atau setidaknya berasal keluarga bangsawan. Berbanding terbalik dengan kondisinya saat ini yang mengenakan pakaian compang-camping layaknya seorang pengemis."Kau sudah bangun, anak muda?!" ucapnya dengan pelan, namun tegas.Fang mencoba bangkit dari tempat tidurnya dan berusaha memberi hormat, namun sakit di tubuhnya kembali terasa yang membuatnya tidak bisa bergerak dengan leluasa."Jangan paksakan diri, tidak perlu mengikuti tradisi la
last updateLast Updated : 2021-12-27
Read more

Fang VS Huoyan

Udara dingin menyusup ke tulang, Fang menghangatkan tubuhnya dengan mengalirkan tenaga dalam sementara Lan Xuefeng sendiri sudah tidur terlebih dahulu. Beberapa saat kemudian, pintu ruangan mereka diketuk. Dengan sikap waspada, Fang bergerak bagaikan angin tanpa suara, hingga tiba di depan pintu. Saat pemuda itu mengintip ke arah luar, ternyata yang mendatangi kediamannya adalah Tetua Fan."Tetua Fan!" Fang membuka pintu ruangannya dan mempersilahkan lelaki paruh baya itu masuk."Pendekar Fang!" Tetua Fan duduk di meja yang ada di ruangan tersebut, sementara Fang membawakan arak untuknya."Pendekar Fang, bukankah sebelumnya sudah ku bilang ada yang ingin bertemu denganmu?" Fang menganggukkan kepalanya."Baiklah, dia akan datang kemari sebentar lagi?"Untuk menunggu kedatangan sosok yang membuat Fang penasaran itu, keduanya habiskan dengan minum arak sambil berbincang-bincang santai.Tak berapa lama seorang pemuda masuk mendatangi keduanya. T
last updateLast Updated : 2021-12-27
Read more

Meninggalkan Markas Partai Pengemis

Fang mulai menanyakan satu persatu hal yang mengganjal di hatinya mengenai Huoyan. Patriak Muda Kelompok Partai Pengemis itu menolehkan kepalanya sejenak ke arah Tetua Fan sebelum menarik napas panjang dan mulai bercerita."Saudara Fang, tadi Anda menanyakan alasanku membunuh para bangsawan itu bukan?" Fang menganggukkan kepalanya."Kau tau… orang-orang seperti mereka memang pantas dibunuh. Aku bukan asal mengambil nyawa seseorang, Saudara Fang. Para bangsawan yang ku bunuh semuanya bermasalah dan merugikan rakyat." Fang menyipitkan matanya, menunggu penjelasan lebih lanjut dari Huoyan."Bangsawan Feng itu… Andai kau tau saja, dia adalah pejabat yang suka main wanita. Sudah banyak gadis-gadis yang ditangkap dan dijadikan pemuas nafsunya. Atau Bangsawan bermarga Ma itu, dia adalah penjual budak. Menculik kemudian menyelundupkannya ke bangsawan lain untuk dijadikan budak mereka." Fang terdiam setelah mendengar penjelasan Huoyan. Ada rasa tidak percay
last updateLast Updated : 2021-12-28
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
37
DMCA.com Protection Status